• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KISAH PARA NABI DALAM AL-QUR'AN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "STUDI KISAH PARA NABI DALAM AL-QUR'AN"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

Penelitian ini berjudul “Kajian Kisah Para Nabi dalam Al-Qur’an (Upaya Menemukan Konsep Pendidikan Profetik)”. Di luar perdebatan ini, para ulama Al-Qur'an sepakat bahwa kisah Al-Qur'an sarat akan makna. Untuk menjawab permasalahan di atas, penelitian terhadap kisah para Nabi dalam Al-Qur'an dilakukan dengan menggunakan pendekatan multidisiplin yang meliputi ilmu tafsir, sastra dan pendidikan.

Ilmu tafsir (dalam hal ini tafsir mawdhu'i) digunakan untuk mengumpulkan dan menyusun ayat-ayat Al-Qur'an yang berisi kisah-kisah tentang para nabi. Hal ini tercermin dari struktur cerita para Nabi di dalam Al-Qur'an yang sebagian bersifat informatif sebagaimana layaknya informasi sejarah;

ﺺﺨﻠﻣ

ﺔﻟوﺎﺤﻣ) نآﺮﻘﻟا ﻲﻓ ءﺎﯿﺒﻧﻷا ﺺﺼﻗ ﺔﺳارد" ﺚﺤﺒﻟا اﺬھ ناﻮﻨﻋ ﺔﯾﻮﺒﻨﻟا ﺔﯿﺑﺮﺘﻟا مﻮﮭﻔﻣ دﺎﺠﯾﻹ

ﻰﻤﺴﺗ نآﺮﻘﻟا مﻮﻠﻋ بﺎﻄﺧ ﻲﻓ ﻲھو ،ﺺﺼﻗ نآﺮﻘﻟا تﺎﯾﻮﺘﺤﻣ اًدﺎﺣ ًﻻﺪﺟ نآﺮﻘﻟا ﺺﺼﻗ ﺮﯿﺜﺗ .ﺔﯿﻧاءﺮﻘﻟا ﺺﺼﻘﻟا وأ نآﺮﻘﻟا ﺺﺼﻘﺑ

نآﺮﻘﻟا ﺺﺼﻗ عاﻮﻧأ ﺪﺣﺄﻛ ،ءﺎﯿﺒﻧﻷا ﺺﺼﻗ ﻲﻓ ﺔﺻﺎﺧو ،ﺔﯿﺑﺮﺘﻟا مﺎﯿﻘﻟا ﻲﻐﺒﻨﯾ ،ﻚﻟﺬﻟو .ﺔﯾﻮﺒﻨﻟا ﺔﯿﺑﺮﺘﻟﺎﺑ ﻰﻤﺴﯾ نأ ﻦﻜﻤﯾو ،زﺮﺑﻷا

نآﺮﻘﻟا ﻲﻓ ءﺎﯿﺒﻧﻷا ﺺﺼﻗ ﻦﻣ ﺪﯿﺷ يﺬﻟا ﺔﯾﻮﺒﻨﻟا لﻮﺣ ﺚﺤﺒﻟا ىﺮﺠُﯾ ،ﻦﯿﺗرﻮﻛﺬﻤﻟا ﻦﯿﺘﻠﻜﺸﻤﻟا ﻰﻠﻋ لﻮﺼﺤﻠﻟو

ﻲﻓ داﺮﯾ يﺬﻟا ،بدﻷا ﻢﻠﻋو .ءﺎﯿﺒﻧﻷا ﺺﺼﻗ ﻰﻠﻋ يﻮﺘﺤﺗ ﻲﺘﻟا نآﺮﻘﻟا ،يﺮھﻮﺠﻟا ﻞﯿﻠﺤﺘﻟا وأ ﺔﯿﻋﻮﺿﻮﻤﻟا ﺔﯾﻮﯿﻨﺒﻟا وأ ﺔﯾﻮﯿﻨﺒﻟﺎﺑ قﺎﯿﺴﻟا اﺬھ

ﺔﯾﻮﺒﻨﻟا ﺔﯿﺑﺮﺘﻟا مﻮﮭﻔﻣ ﻰﻟإ ءﺎﯿﺒﻧﻷا ﺺﺼﻗ ﻰﻨﻌﻣ ﺔﺳارد ﻰﻠﻋ ءﺎﻨﺑ

اﺮﯿﺜﻛ ﻒﻠﺘﺨﺗ ﺎﯿﺠﮭﻨﻣ فوﺮﻈﻟا نﻷ ﷺ ﷴ ﻲﺒﻨﻟا ﺔﺼﻗ ﺮﻛذ مﺪﻋ ﻦﻣ ﻦﻋ

ﻞﯿ ﺔﻔﻨﺼﻣ نآﺮﻘﻟا ﻲﻓ ءﺎﯿﺒﻧﻷا ﺺﺼﻗ ﺔﯿﻨﺑ نأ لﻮﻘﻟا ﻦﻜﻤﯾ يﺮھﻮﺠﻟا ﺔﯿﺑدﻷا لﺎﻤﻋﻷا ﻞﻜﺷ ﻲﻓ ﺮﺒﻌﯾ يﺬﻟا ﺦﯾرﺎﺘﻟا ﻮھو ،ﻲﺨﯾرﺎﺗ لﺎﯿﺨﻛ

بﺎﻄﺧ ﻰﻠﻋ ةءاﺮﻘﻟا نﺈﻓ ،ﻚﻟذ ماﺪﺨﺘﺳﺎﺑ نآﺮﻘﻟا ﻲﻓ ءﺎﯿﺒﻧﻷا ﺔﺼﻗ24

ﻰَﻨﺒُﯾ ،ﺔﯿﺑﺮﺘﻟا ﻢﻠﻋ ةﺪﻋﺎﺴﻣ ﻊﻣ ﻲﺑﺎﻄﺨﻟا زﺎﺠﻤﻟا وأ ﺎﻘﯿطﻮﯿﻨﻣﺮھ ﺞﮭﻧ ﻰﻠﻋ يﻮﺘﺤﯾ يﺬﻟا ﺔﯿﺑﺮﺘﻟا مﺎﻈﻨﻛ ﺔﯾﻮﺒﻨﻟا ﺔﯿﺑﺮﻟا مﻮﮭﻔﻣ ﺎﮭﻨﻣ

ﻲھو ،ﺮﺻﺎﻨﻋ

ﻮھ ﺔﯿﺑﺮﺘﻟا ﺮھﻮﺟ (

نأ نﺎﺴﻧﻹا ﺲﻔﻧ ﻲﻓ ﻲﻋﻮﻟا

يﺬﻟا نﺎﺘﮭﺒﻟا ﺪﺿ ضﺎﺨﺗ نأ ﺐﺠﯾ ىﺬﻟا ﻖﺤﻟﺎﺑ ﺎﺌﯿﻠﻣ نﺎﻛ ةﺎﯿﺤﻟا رﺎﺴﻣ .ﻞﻣﺎﻜﻟا نﺎﺴﻧﻹا ﻦﯾﻮﻜﺗ ﻮﺤﻧ ﷲ ﺔﻨﺳ ﺎﻤھرﺎﺒﺘﻋﺎﺑ ﮫﯿﻠﻋ ءﺎﻀﻘﻟا ﻲﻐﺒﻨﯾ

ﻖﺤﻟا رﺪﺼﻤﻛ نﺎﺴﻧﻺﻟ ﻢﯿﻠﺳ ﻞﻘﻋو ﻲﮭﻟإ ﻲﺣو ﻮھ ﺔﯿﺑﺮﺘﻟا سﺎﺳأ (

ﺴﻟا ﻞﻣﺎﻜﻟا نﺎﺴﻧﻹا ﻦﯾﻮﻜﺗ ﻮھ ﺔﯿﺑﺮﺘﻟا ﻦﻣ فﺪﮭﻟا (

ةﺎﯿﺤﻟا ﺬﻘﻨﻣو ﻢﯿﻠ

ةﺎﯿﺤﻟا ذﺎﻘﻧﻹ ﷲ ﺔﻧﺎﻣأ نوﺬﻔﻨﯾ ﻦﯾﺬﻟا ءﺎﯿﺒﻧﻷا ﺔﺛرو ﻢھ نﻮﺑﺮﻤﻟا ( )

داﺮﻓﻷا ﻢﮭﻤﻋﺪﯾ ﻦﯾﺬﻟا تﺎﻌﻤﺘﺠﻤﻟا ﻢھ ءﻼﻀﻔﻟا بﻼﻄﻟا ()

ﻞﻀﻓﻷا ﻰﻟإ هﺎﺠﺗﻼﻟ ءﺎﻋﺪﻟا ﻮھ ﺔﯿﺑﺮﺘﻠﻟ ﻲﺳﺎﺳﻷا ﺞﮭﻨﻤﻟا ()

نأ ﺚﯿﺤﺑ ،بﺎﻘﻌﻟاو ءاﺰﺠﻟا ﻲھ ﺔﯾﻮﺑﺮﺘﻟا ﻞﺋﺎﺳﻮﻟا وأ تاودﻷا زﺮﺑأ (

ﺄﻄﺨﻟا ﻰﻠﻋ لﺪﯾ بﺎﻘﻌﻟاو ،باﻮﺼﻟا زﺰﻌﯾ ءاﺰﺠﻟا

ﺔﺌﯿﺒﻟا ﻢھأ (

ﻊﻤﺘﺠﻤﻟا ﻲھ ﺔﯾﻮﺑﺮﺘﻟا

ﻢﯿﯿﻘﺘﻟا ﻮھ يﻮﺑﺮﺘﻟا ﻢﯿﯿﻘﺘﻟا ﻢھأ (

ﻲﺗاﺬﻟا

مﻮﮭﻔﻣ ﺮھﻮﺟ نإ لﻮﻘﻟا ﻦﻜﻤﯾ ﮫﻧﺈﻓ ،ﺔﯾﻮﺒﻨﻟا ﺔﯿﺑﺮﺘﻟا مﺎﻈﻧ ﺮﺻﺎﻨﻋ ﻦﻣو ﻲھ ﺔﯿﺑﺮﺘﻟا نأ ﻚﻟﺬﺑ ﻰﻨﻌﯾو .ﺔﯿﺑﺮﺘﻟا ﺔﯿﻧﺎﺣور ﻮھ ﺔﯾﻮﺒﻨﻟا ﺔﯿﺑﺮﺘﻟا

  • Konsonan Tunggal Huruf
  • Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap
  • Huruf Diftong
  • Huruf Tā’ Marbūṭah
  • Kata Sandang alif dan lām atau “al-”

Penulis merasa senang karena penulis dapat menyelesaikan disertasi ini sesuai dengan rencana yang penulis inginkan. Disertasi ini merupakan kajian tentang kisah para Nabi dalam Al-Qur'an dengan menggunakan pendekatan multidisiplin yang meliputi ilmu tafsir, sastra, dan pendidikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan disertasi ini tidak akan terwujud tanpa bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.

Muhammad Chirzin, M.Ag., selaku penguji yang telah banyak memberikan saran dan koreksi demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada orang-orang yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam proses penulisan skripsi ini.

STRUKTURALISME KISAH PARA NABI DALAM AL-QUR’AN

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana konsep ajaran kenabian dikembangkan dari 'ibrah (=pengajaran) yang diambil dari kisah para nabi dalam al-Quran.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk

Merumuskan konsep pendidikan kenabian yang dibangun dari 'ibrah (=pelajaran) yang didapat dari kisah-kisah para nabi dalam Al-Qur'an. Selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pendidikan dan kajian Al-Qur'an, serta menjadi rujukan bagi pemerhati, pemikir dan pelaksana pendidikan, serta menambah khazanah intelektual umat. Muslim. . Konsep pendidikan profetik juga kemungkinan akan digunakan kemudian oleh para peneliti selanjutnya untuk membahas relevansinya dengan kondisi pendidikan saat ini.

Kajian Pustaka

Adapun karya-karya yang membahas sejarah Al-Qur'an yang dapat dikategorikan dalam fokus kedua (analisis seni/sastra/gaya), antara lain buku berjudul Aspek Sastra Kisah Al-Qur'an karya A. Nurul Hidayah, Komponen Percakapan dan Kaidah Percakapan Kisah Yusuf dalam Al-Qur'an (Kajian Analisis Pragmatik), 2015. Afif Kholisun Nashoih, Kohesi dan Koherensi Kisah Nabi Yusuf dalam Al-Qur'an (Analisis Wacana), 2015.

Sedangkan pembahasan kisah Al-Qur’an yang dapat dibagi menjadi fokus ketiga (analisis ‘ibrah (=pelajaran) dan/atau makna) dapat dibagi menjadi 2, yaitu makna nilai-nilai moral/agama dan makna nilai pendidikan. Karya yang membahas tentang makna nilai pendidikan antara lain adalah disertasi berjudul Nilai Pendidikan Kisah Al-Qur'an karya M. Muhammad Alghifari, Makna Semiosis Kisah Nabi Nuh dalam Al-Qur'an (Umberto Eco's Semiotic studi), 2016.

Arfiansyah Harahap, Nilai Pendidikan dalam Al-Qur'an (Kajian Kisah Nabi Adam AS dalam Tafsir Al-Kabir (al-Musamma bi) Mafatih al-Ghaib karya Muhammad Ar-Razi Fakhruddin), 2013. Muhammad Mukhlis Abidin ,Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Kisah Al-Qur'an: Kajian Perbandingan Kisah Nabi Yusuf AS dalam Tafsir Ruh al-Ma'ani karya Mahmud al-Alusi dengan Tafsir al-Maraghi karya Ahmad Mustafa al-Maraghi, 2014. Dari berbagai pembahasan cerita Adapun kajian penulis terhadap Al-Qur’ana, terlihat jelas bahwa di dalamnya tidak ada pembahasan yang menitikberatkan pada konsep sistematika pendidikan.88 Disertasi yang ditulis oleh M.

Radhi Al-Hafid dengan judul The Educational Value of Al-Qur'an Stories mengungkapkan nilai pendidikan cerita Al-Qur'an berupa pendewasaan hati nurani dan berbagai model dan strategi pembentukan nilai.89 Nampaknya, sebagai judul disertasi berbunyi: M. al-Anbiyâ' oleh Muhammad Basam Rusydy az-Zain, disertasinya berjudul Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Kisah Al-Qur'an yang ditulis oleh Muslim Hasibuan, dan berbagai artikel dan tesis tentang tahapan Nabi Ibrahim dalam Al-Qur'an tahun 2014. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba membahas kisah para nabi dalam Al-Qur'an dengan tujuan untuk menemukan konsep pengajaran yang sistematis yang disebut dengan konsep pengajaran kenabian. .

Landasan Teori

Ini datang dari refleksi lebih pada pesan-pesan moral Al-Qur'an untuk mensintesis apresiasi dan pengalaman subjektif dengan ajaran normatif. Artinya, Alquran berfungsi untuk transformasi psikologis, dan itu sangat penting dalam rangka pembentukan syakhsiyah-islamiyah (kepribadian Islami), serta penyempurnaan kepribadian Islami. Cita-cita kenabian semacam ini juga secara tegas dinyatakan dalam Al-Qur'an, misalnya dalam Q.S.

Pendekatan ini lebih memperlakukan Al-Qur'an sebagai data, sebagai dokumen pedoman hidup yang berasal dari Tuhan. Elaborasi konstruksi teoretis inilah yang pada akhirnya membentuk aktivitas berteori al-Qur'an, yaitu perumusan teori al-Qur'an. Dengan adanya teori Alquran ini, maka penyusunan teori dan/atau konsep Alquran tersebut memiliki landasan yang sangat kuat.

Al-Qur'an menggunakan kata yang berarti sejarah dalam bentuk kata lain, yaitu bentuk. Dari pernyataan para ahli di atas, jelas ada pandangan umum bahwa Al-Qur'an bukanlah kitab sejarah. Kisah Al-Qur'an hanyalah salah satu cara Al-Qur'an mencapai tujuannya.

Kisah tersebut menjadi tunjang kepada musuh-musuh dakwah kerana mereka cuba menipu Nabi Muhammad SAW dan menyaingi al-Quran. Dengan cerita, al-Quran tidak sekadar bercerita, tetapi sebenarnya ingin menyampaikan sesuatu kepada pendengar. Adapun relevansi kisah para nabi dalam Al-Quran dan konsep pendidikan, Muhammad Basam Rusydy.

Metode Penelitian

28. Az-Zain mengatakan bahwa dari gambaran kehidupan para nabi di dalam Al-Qur'an, terlihat jelas bahwa para nabi membangun dasar-dasar keimanan yang hakiki, menjadikan akal bekerja dan menghilangkan kebodohan, menyerukan pembaharuan dan perbaikan cara hidup manusia. kehidupan. . Nabi diutus untuk menjadikan manusia khalifah, mengembangkan akidah dan akhlak manusia, memperbaiki fitrah dan akhlak manusia, mengembangkan akal dan potensi manusia. Singkatnya, tujuan diutusnya para nabi adalah untuk pembentukan umat,112 atau yang sering diungkapkan dengan istilah .. memanusiakan manusia” sebagai hakikat pendidikan.113 Bagi Muhammad Basam Rusydy ez-Zain, kehidupan umat nabi dibandingkan dengan sekolah.

Berdasarkan gagasan Kuntowijoyo yang disebut dengan konstruksi teori al-Qur’an yaitu rumusan teori al-Qur’an, dan konsep hubungan antara mendongeng dan pendidikan yang dikemukakan oleh Abdul Mustaqim, juga seperti teori ramalan yang disajikan. oleh Muhammad Basam Rusydi az-Zain di atas, maka penelitian yang bertujuan untuk menemukan teori pendidikan al-Qur’an berupa konsep pendidikan yang dijabarkan dari kisah-kisah para nabi dalam al-Qur’an, selanjutnya disebut konsep pendidikan. Nabi. pendidikan, dapat dikatakan memiliki landasan teori yang sangat kuat. Pendekatan multidisiplin yang digunakan di sini adalah model pertama (multidisiplin), dalam upaya mengembangkan disiplin ilmu pendidikan dengan disiplin ilmu lain yang relevan, serta menggabungkan pengoperasian sejumlah bidang keahlian dan spesialisasi untuk menghasilkan atau membangun teori, untuk menemukan dan mengembangkan a 116 Maka penelitian ini menempatkan ayat-ayat Alquran yang berisi kisah para nabi sebagai pusat kajian. Tahapan menyunting dan meringkas kisah para nabi dalam al-Qur'an, orientasi metodologis dalam metode tafsir mevdhu'i.

Tahapan ini menguraikan spesifikasi struktur dan makna kisah para nabi dalam al-Qur'an, orientasi metodologisnya pada metode strukturalisme dan hermeneutika. Melalui berbagai pendekatan dan integrasi metode di atas, daya tarik tema kasus atau wacana yang dipicu oleh kisah para Nabi dalam al-Qur'an dialihkan ke pengalaman nyata manusia, khususnya dalam konseptualisasi pendidikan kenabian. Spesifikasi dan tema kisah para Nabi dalam Al-Qur'an ditunjukkan dengan simbol-simbol mengikuti makna dan fenomena yang lebih hakiki dari konsep pendidikan yang dikandungnya.

Tahap pengumpulan ayat-ayat yang mengandungi kisah-kisah para Nabi di dalam al-Quran dan penyuntingan cerita dengan menekankan unsur-unsur cerita. Tahap penstrukturan dan analisis unsur intrinsik dalam konteks pentafsiran kisah para nabi dalam al-Quran dalam bentuk yang sistematik. Tahap pembentukan dan penyusunan konsep pendidikan kenabian, berdasarkan struktur dan makna kisah-kisah para nabi dalam al-Quran.

Sistematika Pembahasan

Ayat-ayat tersebut terkadang disusun dalam hubungan yang linier, dan terkadang juga dalam hubungan yang tidak linier.

PENUTUP

Saran

  • Pendidikan Formal

Sebagaimana dipahami, penelitian ini mengkaji kisah para nabi dalam Al-Qur'an dengan perspektif pendidikan. Sangat mungkin untuk mengkaji kisah para nabi dalam al-Qur'an dari perspektif lain, misalnya politik, ekonomi, hukum, sosial dan budaya. Tanpa menggunakan analisis bahasa dan sastra, tentu sulit menangkap makna yang terkandung dalam Al-Qur'an.

Awdlîn, Ibrahim, El-Bayân al-Qashashy fî al-Qur'an al-Karîm, Riyadl: Dâr al Ashâlah, 1990. Faisol, M., "Menafsirkan Kisah Nabi Musa dari Perspektif Narasi Al-Qur'an" , ISLAMICA: Journal Islamic Studies Volume 11, Nomor 2, Maret 2017. Wakhid, “Kasas Al-Qur’an Dalam Perspektif Strukturalisme dan Prinsip Narasi”, Jurnal Adabiyat Vol.

Kusnadi, "Interpersoonlike kommunikasie oor die storie van Ibrahim (studie van storie-analise in die Koran)", Istinbath/. Langgulung, Hasan, The Principles of Islamic Education, Jakarta: Al-Husna Zikra, 2000. Mustaqim, Abdul, Educational Values ​​in the Story of the Qur'an, in Nizar Ali en Sumedi, Anthology of Islamic Education, Yogyakarta: PPs . Qashaby, Mahmûd Zalth al-, Qadlâyâ al Takrâr fî al-Qashashi al-Qur'âny, Kaïro: Dâr al Anshâr, 1978.

Quthb, Sayyid, al-Tashwir al-Fanny fî al-Qur’ân, Kairo: Dâr as-Syuruq, Cet. Saleh, Ahmad Syukeri, Metodologi Tafsir Al-Qur'an Kontemporer Dalam Pandangan Fazlur Rahman, Jambi: Sulthan Thaha Press, 2007. Tihami Naqrah al-Sikolojiyah al-Qishshah fî al-Qur'An, Tunis: As-Syirkah al-Tunisiyah li At-Tauzi', 1975.

Riwayat Pekerjaan

  • Buku
  • Artikel
  • Pengalaman Penelitian 1. Profil Pondok Pesantren di

Harmonisasi agama dan sains menurut Seyyed Hossein Nasr dan implementasinya untuk pengembangan studi Islam di PTAI.

Referensi

Dokumen terkait

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Ismail Raji al-Faruqi, dengan menerbitkan buku Islamization of Knowledge; General Principle and Workplan, istilah lain yang semakna adalah