• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Perbandingan Konsep Kualitas Pendidik dalam Pendidikan Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Studi Perbandingan Konsep Kualitas Pendidik dalam Pendidikan Islam"

Copied!
254
0
0

Teks penuh

Kajian perbandingan konsep kualitas pendidik dalam pendidikan Islam dari sudut pandang Adab al-'Ālim wa al-Muta'allim dan Bidāyah al-Hidāyah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis 1) konsep kualitas pendidik dalam pendidikan Islam ditinjau dari kitab Ādāb al-'Ālim wa al-Muta'allim; Kajian perbandingan konsep kualitas pendidik dalam perspektif pendidikan agama Islam dari kitab Ādāb al-‘Ālim wa al-Muta’allim dan Bidāyah al-Hidāyah.

A monumental work, namely the book Ādāb al-‘Ālim wa al-Muta’allim by the Indonesian scholar KH. Differences in the quality of educators in Islamic religious education from the perspective of the books of Adābul 'Alim wal Muta'allim and Bidāyatul Hidāyah, according to KH.

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan penentuan berdasarkan tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dalam upaya memahami permasalahan yang akan diteliti secara lebih luas dan mendalam.

Rumusan Masalah

Dengan demikian, fokus penelitian ini membahas tentang konsep kualitas pendidik dalam pendidikan Islam, yang meliputi kualitas seorang pendidik terhadap dirinya sendiri, ketika mengajar peserta didik, yang mencakup tiga misi, yaitu misi dakwah Islam. , misi pedagogis. dan misi pendidikan dari sudut pandang kitab Ādāb. al-'Ālim wa al-Muta'allim dan Bidāyah al-Hidāyah. Apa persamaan dan perbedaan kualitas guru pendidikan Islam ditinjau dari kitab Ādāb al-'Ālim wa al-Muta'allim dan Bidāyah al-Hidāyah.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

قال للمتعلم وكتاب الإمام الغزالي في كتاب بداية الهداية.

Batasan Istilah

Penelitian ini bermanfaat sebagai referensi bagi penyelenggara program pendidikan agama Islam dalam mempersiapkan kualitas calon pendidik yang nantinya akan menjadi tenaga pengajar. Pertama, kualitas seorang pendidik adalah seseorang yang menguasai ilmu agama Islam dan mampu menyebarkan ilmu pengetahuan, menjadi teladan dan konsultan bagi peserta didik, mengembangkan bakat, minat dan kemampuan peserta didik, serta bertanggung jawab membangun peradaban yang diridhai Allah. .

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

18. dengan tajuk kajian "Profil Guru Ideal dalam Kitab Ādabul Alim Wal Muta'allim karya K.H. Hashim Ash'ari". Kemudian etika guru dan pelajar dalam kitab Bidāyatul Hidāyah masih sangat relevan dengan pendidikan Islam. 14 Saidin, "Konsep Adab Guru Dalam Kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim karangan Imam Nawawi" (disertasi Institut Agama Islam Negeri Ambon, 2022).

Kedua, “Konsep Adab Guru dalam Kitab Imam Nawavi Adabu al Alim Wa al Muta’allim”. Ketiga, “Etika Guru dan Siswa dalam Kitab Bidāyatu al Hidāyah Imam Al-Ghazali Juz III dan Signifikansinya bagi Pendidikan Islam.”

Tabel 1.1. Persamaan dan Perbedaan Kajian Penelitian  Terdahulu
Tabel 1.1. Persamaan dan Perbedaan Kajian Penelitian Terdahulu

Metode Penelitian

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Sistematika Pembahasan

Hasyim Asy'ari dalam kitab Ādāb al-'Ālim wa al-Muta'allim dan kitab Bidāyah al-Hidāyah Imam al-Ghazali.16 2. Hasyim Asy'ari dalam kitab Ādāb al-'Ālim wa al -Muta 'allim dan Imam al-Ghazali dalam kitab Bidāyah al-Hidāyah berkaitan kualiti guru dalam pendidikan Islam. Dalam tinjauan literatur ini, penyelidikan menggunakan kaedah analisis kandungan dapat memberi gambaran tentang konsep kualiti guru dalam pendidikan Islam dari perspektif kitab Ādāb al-'Ālim wa al-Muta'allim oleh K.H.

Hasyim Asy'ari dan Imam al-Ghazali dalam bukunya yaitu Ādāb al-'Ālim wa al-Muta'allim dan Bidāyah al-Hidāyah tentang kualitas pendidik dalam pendidikan agama Islam dengan menjelaskan persamaan dan. Hasyim Asy'ari tentang konsep kualitas pendidik dalam pendidikan Islam dari sudut pandang kitab Ādāb al-'Ālim wa al-Muta'allim.

KAJIAN TEORI

Pengertian Pendidikan Islam

Justeru, ta'dib lebih lengkap sebagai istilah yang menggambarkan proses pendidikan Islam yang sebenar. Syeikh Muhammad al-Naquib al-Attas, dalam artikel yang dipetik oleh Ahmad Syah, memberi pengertian al-ta'lim dengan pengajaran tanpa pengenalan. Namun, apabila al-ta'lim disinonimkan dengan al-tarbiyah, al-ta'lim mempunyai makna mengenal pasti tempat segala sesuatu dalam sesebuah sistem.

Al-ta’lim merupakan bagian kecil dari al-tarbiyah al-aqliyah yang bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan berpikir, yang mengacu pada ranah kognitif. Hal ini memberi isyarat bahwa al-ta'lim sebagai masdar 'allama hanya istimewa dibandingkan dengan al-tarbiyah.9.

Tujuan Pendidikan Islam

Azra menyatakan pendidikan Islam hanyalah salah satu aspek dari ajaran Islam secara keseluruhan. Oleh karena itu, tujuan pendidikan Islam tidak dapat dilepaskan dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu mewujudkan pribadi hamba Allah yang senantiasa bertakwa kepada-Nya dan dapat mencapai kehidupan bahagia di dunia dan di akhirat. Tujuan hidup manusia dalam Islam ini dapat pula disebut sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.

Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli tersebut, dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Islam mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. 19 Sutarto, “Lingkungan Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Implikasinya Terhadap Tumbuh Kembang Anak,” Pendidikan Islam: Jurnal Pendidikan Islam 8, no.

Konsep Pendidik

  • Pengertian Pendidik
  • Indikator Kualitas Pendidik dalam Pendidikan Islam
  • Akhir Hayat KH. Hasyim Asy’ari
  • Etika Pendidik Terhadap Diri Sendiri
  • Etika Pendidik Ketika Mengajar
  • Kualitas Pendidik dalam Melaksanakan Misi Dakwah Islam
  • Kualitas Pendidik dalam Melaksanakan Misi Pedagogik
  • Riwayat Hidup Imam al-Ghazali
  • Latar Belakang Pendidikan Imam al-Ghazali Pada masa kecilnya al-Ghazali
  • Karya-karya Imam al-Ghazali
  • Akhir hayat Imam al-Ghazali

Jadilah khauf dan khasyyah terhadap Allah Swt. 23 Para pendidik hendaklah sentiasa berasa takut kepada Allah Swt. Pendidik hendaklah sentiasa menjaga amalannya dengan memerhatikan ajaran agama Islam dan hukum-hukum yang betul seperti solat berjemaah di masjid, memberi salam kepada setiap orang yang ditemuinya, amar ma'ruf nahi munkar, dan sabar dengan makbulnya. ujian atau dugaan. Pendidik harus bertindak sesuai dengan syariat Islam, baik dalam perkataan maupun perbuatan, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir kepada Allah, baik dalam

Pendidik hendaknya selalu semangat untuk menambah ilmunya dan memaksakan diri untuk tekun dan profesional dalam setiap kegiatan keagamaan. Pendidik harus bersih dari hadits dan najis (najis), selain berpakaian bersih, guru harus memakai wewangian (parfum) dan memakai pakaian yang pantas dan patut dipakai.37. Hendaknya para pendidik berdoa ketika keluar rumah untuk mengajar, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad a.s.39.

Pendidik hendaknya bersikap hati-hati dan penuh hormat ketika bertemu dengan orang lain, terutama seseorang yang mengajak berbicara atau menanyakan sesuatu. Hendaknya para pendidik mengutamakan pelajaran yang paling mulia dan terpenting, mulai dari tafsir Al-Qur'an, hadis, ushuludin, ushul fiqh, kitab-kitab madzhab,. Pendidik hendaknya selalu menjaga kemaslahatan sosial ketika memberikan penjelasan dan informasi, serta tidak membicarakan permasalahan di luar konteks pembahasan yang telah disepakati bersama.

Pendidik hendaknya mulai menyamakan niat pada peserta didik, memberikan motivasi sehingga dapat menanamkan akhlak terpuji pada diri peserta didik. Hendaknya para pendidik mengupayakan kemaslahatan anak didiknya dengan segenap perhatiannya dan menolongnya sesuai dengan apa yang dimilikinya, baik kedudukan maupun hartanya, tanpa ada paksaan. Jika siswa tersebut lebih sering absen dari biasanya, hendaknya guru menanyakan keadaannya kepada teman atau kerabatnya.

Pendidik harus rendah hati di hadapan siswanya dan semua orang yang meminta petunjuk atau bertanya kepada mereka. Ālim wa al-Muta’allim diatas, dapat penulis sampaikan bahwa kualitas pendidik dalam pendidikan Islam yang dianjurkan oleh K.H. Ahmad Tafsir juga mengatakan bahwa pendidik hendaknya selalu berusaha membantu peserta didik mengembangkan sifat-sifat yang baik dan menonjolkan sifat-sifat yang buruk agar tidak berkembang.96.

Pendidik harus bertindak demokratis, yaitu memberikan perlakuan yang sama kepada seluruh siswa tanpa pilih kasih (diskriminasi), memperhatikan ada tidaknya siswa.

Tabel 3.1. Kualitas Pendidik dalam Pendidikan Islam  Perspektif Kitab Ādāb al-‘Ālim wa al-Muta’allim
Tabel 3.1. Kualitas Pendidik dalam Pendidikan Islam Perspektif Kitab Ādāb al-‘Ālim wa al-Muta’allim

Pendidik dalam Pendidikan Islam Perspektif Kitab Bidāyah al-Hidāyah

9 Muhamad Ramli dan Ahmad Sayuti, “Adab Guru Terhadap Pelajar Perspektif Imam al-Ghazali dalam Kitab Bidāyah al-Hidāyah”. 11 Ramli dan Sayuti, 'Akhlak Guru Terhadap Perspektif Pelajar Imam al-Ghazali dalam Kitab Bidāyah al-Hidāyah', 35. 13 Ramli dan Sayuti, 'Akhlak Guru Terhadap Perspektif Murid Terhadap Imam al-Ghazali dalam Kitab Bidayah al-Hidayah," 36.

18 Ramli dan Sayuti, "Tingkah Laku Guru Terhadap Perspektif Pelajar Imam al-Ghazali dalam Kitab Bidāyah al-Hidāyah," 40. 20 Ramli dan Sayuti, "Tingkah Laku Guru Terhadap Perspektif Pelajar Imam al-Ghazali dalam Kitab Bidāyah al-Hidāyah," 41 22 Ramli dan Sayuti, "Perlakuan Guru Terhadap Pelajar, Perspektif Imam al-Ghazali dalam Kitab Bidāyah al-Hidāyah," 42.

24 Ramli en Sayuti, "Aktiviti Guru Terhadap Perspektif Pelajar Imam al-Ghazali dalam Kitab Bidāyah al-Hidāyah," 43. 26 Ramli en Sayuti, "Aktiviti Guru Terhadap Perspektif Pelajar Imam al-Ghazali dalam Kitab Bidāyah. al-Hidāyah," 45. 28 Ramli en Sayuti, "Onderwyser se maniere teenoor studente se perspektief van Imam al-Ghazali in die Boek van Bidāyah al-Hidāyah," 46.

30 Ramli dan Sayuti, “Akhlak Guru Terhadap Perspektif Pelajar oleh Imam Al-Ghazali dalam Kitab Bidāyah al-Hidāyah,” 46. 34 Ramli dan Sayuti, “Aktiviti Guru Terhadap Perspektif Pelajar oleh Imam al-Ghazali dalam Kitabzali. Bidāyah al-Hidāyah, " 47. 36 Ramli dan Sayuti, "Akhlak Guru Terhadap Perspektif Pelajar Terhadap Imam al-Ghazali dalam Kitab Bidāyah al-Hidāyah," 48.

Analisis Konsep Kualitas Pendidik dalam Pendidikan Islam Perspektif Kitab Bidāyah al-

  • Kualitas Pendidik dalam Melaksanakan Misi Pedagogik

Analisis Konsep Kualitas Guru Pendidikan Islam Dalam Perspektif Bidāyah al-Kitab. tapi untuk semua orang di muka bumi.39. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memuat informasi baru bagi siswa, sedangkan pembelajaran yang efisien adalah pembelajaran yang meninggalkan kesan menarik bagi siswa. Profil seorang guru yang dapat menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat. berperan penting dalam keberhasilan misi pendidikan bagi guru.40.

Kemudian menurut pendapat Imam al-Ghazali dalam kitab Bidāyatu al Hidāyah tentang kualitas pendidik dalam pendidikan Islam, penulis dapat mengelompokkannya menjadi tiga bagian, antara lain sebagai berikut. Dari penjelasan analisis tersebut dapat dikatakan bahwa kualitas pendidik dalam pendidikan agama Islam sesuai dengan misi dakwah Islam yaitu pendidik harus bertaqwa kepada Allah SWT. Abdullah Nasih Ulwan dalam bukunya Tarbiyatu al Aulad mengamini ciri yang harus dimiliki seorang pendidik dalam pendidikan Islam, yaitu bertakwa.

Dengan demikian, ada kaitannya dengan kualitas pendidik pendidikan agama Islam dalam menjalankan misi dakwah yaitu tidak mudah emosi.43. Dengan demikian pemikiran yang dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali sesuai dengan kualitas pendidik dalam menjalankan misi dakwah Islam, yaitu bertanggung jawab terhadap profesi yang digelutinya dan sesuai dengan hukum yang berlaku. kualifikasi guru yang sesuai dengan norma agama. Tanggung jawab seorang pendidik dalam pendidikan Islam meliputi tanggung jawab agama, pendidikan akhlak, pendidikan jasmani, pendidikan intelektual, pendidikan spiritual, dan pendidikan sosial.

Hal inilah yang diyakini oleh Afrahul Fadhila Daulai dalam tulisannya tentang tanggung jawab pendidikan Islam, yang tujuan utamanya adalah membimbing, mengarahkan dan melaksanakan pendidikan agar peserta didik beriman, berakhlak mulia, juga sehat jasmani dan rohani. Abdullah Nasih Ulwan juga berpendapat bahwa rasa tanggung jawab yang dimiliki pendidik terhadap pendidikan Islam harus diketahui dengan baik dan harus diingat dalam hati bahwa pendidik harus bertanggung jawab terhadap pendidikan peserta didik, baik aspek keimanannya maupun perilakunya sehari-hari. , dalam pembentukan peserta didik, baik jasmani maupun rohani, dan dalam mempersiapkan peserta didik baik mental maupun sosial. Hal ini sejalan dengan kualitas pendidik dalam menjalankan misi pendidikannya yaitu mampu menyelenggarakan pembelajaran yang efektif.

Gambar

Tabel 1.1. Persamaan dan Perbedaan Kajian Penelitian  Terdahulu
Tabel 3.1. Kualitas Pendidik dalam Pendidikan Islam  Perspektif Kitab Ādāb al-‘Ālim wa al-Muta’allim

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kerangka itu, dapat diketahui bahwa konsep pendidikan Islam menurut Muhammad Natsir yaitu konsep pendidikan yang memadukan antara pendidikan umum dan

Dalam penelitian ini penulis mendiskusikan/ mengkaji keunikan pemikiran Al- zarnuji dan Paulo Freire tentang konsep pendidik, dilihat dari model pembelajarannya, kedudukan

keji; (2) Seorang peserta didik hendaknya senantiasa mendekatkan diri kepada Allah swt; (3) Seorang peserta didik hendaknya memusatkan perhatiannya atau konsentrasinya terhadap

adalah Akhlak yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.. yang meliputi akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap diri sendiri, dan

Tentunya hal ini adalah hal yang dapat di jadikan sebagai acuan untuk menjadi seorang guru atau pendidik yang baik.8 Sasmi Nelwati “Meneladani Rasulullah SAW Sebagai Pendidik” dalam

Dokumen ini membahas tentang konsep mentoring dalam konteks pendidikan

Hal yang demikian ini juga diungkapkan oleh bapak Nurul Hasan suatu keharusan kepribadaian seorang guru, yakni: Seorang pendidik menampilkan pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan

3 dilakukan dengan cara mengajarkan pelbagai pengetahuan dan kecakapan yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.2 Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik