• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi tentang Prosesi Pernikahan Adat dan Makna Simbol Islam di Desa Tanggul Kulon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Studi tentang Prosesi Pernikahan Adat dan Makna Simbol Islam di Desa Tanggul Kulon"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

Proses pernikahan adat di Desa Tanggul Kulon tidak luput dari aktivitas komunikasi yang dimaknai secara simbolis di masyarakat. Prosesi pernikahan adat di desa Tanggul Kulon diawali dengan tahapan ngin-angin, yaitu proses komunikasi simbolik yang mengandung makna dan nilai tersirat. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “SIMBOL KOMUNIKASI ISLAM DALAM PERNIKAHAN ADAT DESA”.

Untuk mendeskripsikan makna simbol-simbol komunikasi Islam dalam tahapan prosesi pernikahan adat di Desa Tanggul Kulon.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Fokus Penelitian
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Definisi Istilah
  • Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan memuat uraian alur pembahasan skripsi mulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Kajian Terdahulu

Kajian Teori

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Menurut Bolgan dan Taylor yang dikutip oleh Moloeng, metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa perkataan tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.33. Laporan penelitian dengan demikian akan memuat kutipan data untuk memberikan gambaran mengenai penyajian laporan.34 Dari penjelasan latar belakang, permasalahan dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dengan metode deskriptif nantinya akan digunakan untuk menyelidiki bagaimana simbol-simbol komunikasi ada dalam pernikahan.

Lokasi Penelitian

Makna Simbolik Dalam Tahapan Prosesi Pernikahan Adat di Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Simbol Komunikasi Islami Dalam Prosesi Pernikahan Adat di Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Hasil penelitian yang peneliti peroleh mengenai Simbol Komunikasi Islami dalam perkawinan adat di Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember mengacu pada fokus penelitian dan analisisnya.

Seperti yang masih dilestarikan di Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember yang masih melangsungkan pernikahan adat. Mengenai proses perkawinan adat yang masih dilakukan di Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul, persyaratan simbol diungkapkan oleh sumber berikut: Proses ngin-angin yang dilakukan di Desa Tanggul Kulon di beberapa daerah lain mempunyai makna yang sama dengan proses ngin-angin yang dilakukan di Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul. proses mencari, nakokno, mbalesi (melihat, bertanya, menjawab).

Makna Simbol Komunikasi Islami Dalam Pernikahan Adat di Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanngul Kabupaten Jember. Untuk mengetahui bagaimana tahapan-tahapan perkawinan adat yang masih dilakukan di Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember adalah sebagai berikut. Pada fase ini terdapat proses akhir yang merupakan fase pertama dari rangkaian acara menuju dilaksanakannya upacara adat pernikahan di desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul.

Bahwa dalam proses perkawinan adat di Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember terdapat tiga tahapan yaitu Tahap Pra Pernikahan yang pada tahapan ini terdiri dari beberapa tahapan yang diawali dengan proses ngin-angin. Bahwa makna simbol-simbol komunikasi Islami dalam pernikahan adat di Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember adalah pada tahapan pranikah terdapat simbol-simbol komunikasi Islami, Dalam pernikahan adat terdapat simbol-simbol komunikasi Islami seperti mahar atau mahar.

Subjek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Terjun ke lapangan dengan menemui Bapak Arifin selaku Kepala Desa Tanggul Kulon dan meminta izin untuk melakukan penelitian di Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul. Informasi yang diperoleh kemudian disajikan, antara lain gambaran umum tentang desa Tanggul Kulon, tahapan proses pernikahan adat, dan makna simbol-simbol komunikasi Islam di desa Tanggul Kulon dalam bentuk skripsi. Secara umum letak geografis Desa Tanggul Kulon terletak pada daerah dataran luas yang beriklim sedang, yaitu lembah yang subur.

Ditinjau dari topografinya, Desa Tanggul Kulon terletak di bagian barat wilayah Kabupaten Jember yang merupakan kawasan pertanian yang subur untuk pengembangan tanaman pangan. Secara umum Desa Tanggul Kulon mayoritas penduduknya adalah penduduk asli dan sebagian kecil penduduk sisanya merupakan pendatang. Dilihat dari sebaran etnis penduduk Desa Tanggul Kulon terdapat dua suku yaitu suku Jawa dan Madura serta sejumlah kecil suku lainnya.

Desa Tanggul Kulon dikenal sebagai desa agraris dan mempunyai potensi alam masa depan yang cukup besar untuk pengembangan perekonomian daerah di tingkat desa. Sejalan dengan potensi perekonomian desa yang ada, perekonomian di Desa Tanggul Kulon masih mengandalkan sektor pertanian sebagai basis dan penggerak perekonomian daerah. Acara yang mempertemukan para sesepuh ini dilaksanakan antara pukul 20.00 hingga 12.00, namun di desa Tanggul Kulon sendiri biasanya diadakan pada sore hari.

Wanita yang menikah di Desa Tanggul Kulon Para menurut tradisi Jawa biasanya dibawa oleh keluarga mempelai pria dan kemudian tinggal di rumah mempelai pria. Di Desa Tanggul Kulon sendiri disebut dengan walik ajang dan biasanya dilaksanakan di rumah mempelai wanita sekitar tiga hari setelah pernikahan.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Obyek Penelitian

Secara umum batas administratif Desa Tanggul Kulon meliputi sebelah utara berbatasan dengan Desa Manggisan dan Patemon, sebelah timur berbatasan dengan Dasa Tanggul Wetan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Semboro, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Pondok Dalem. Selain itu Desa Tanggul Kulon mempunyai wilayah yang terdiri dari 2 dusun yaitu: Dusun Krajan dan Dusun Teko'an yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Fungsi melayani masyarakat di Desa Tanggul Kulon, dari kedua dusun tersebut, untuk memaksimalkan dusun tersebut, terbagi menjadi 20 rukun tetangga (RW) dan 63 rukun tetangga.

Berdasarkan data laporan RT/RW, Desa Tanggul Kulon berpenduduk 12.565 jiwa, terdiri atas laki-laki 6.308 jiwa dan perempuan 6.257 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 3.718 jiwa.

Penyajian Data dan Analisis

Jadi mungkin ibarat angin, pihak laki-laki akan melakukan pengintaian terlebih dahulu sebelum akhirnya menjenguk calon perempuan. Kemudian proses selanjutnya adalah menjawab, pihak wanita akan berkunjung ke rumah pihak pria untuk memberikan jawaban pada proses sebelumnya. Dalam proses ini, utusan atau bisa juga orang tua laki-laki akan memantau perempuan yang ingin diperkosa.

Dalam proses pendaftaran ini, pihak keluarga pihak laki-laki memberikan bingkisan berupa satu set medali. Peningset merupakan upacara berupa penyerahan sesuatu sebagai ikatan dari calon orang tua dari pihak mempelai pria kepada pihak mempelai wanita. Dilanjutkan dengan prosesi kacar kucur, yaitu prosesi di mana calon mempelai pria menuangkan nasi sebagai tanda bahwa ia siap merawat calon mempelai wanita yang nantinya akan menjadi istrinya.

Dilanjutkan dengan ritual dulangan yaitu saling memberi makan antara kedua mempelai dengan maksud menerima apapun yang diberikan pihak laki-laki untuk dimasak dan dinikmati bersama.53. Kemudian kaki mempelai laki-laki yang dilumuri telur dibasuh oleh mempelai wanita dengan air yang berisi berbagai macam bunga. Dilanjutkan dengan proses kacar kucur, yaitu prosesi dimana calon mempelai pria menuangkan uang kembalian dan nasi sebagai tanda bahwa ia siap menafkahi calon mempelai wanita yang nantinya akan menjadi istrinya.

Dilanjutkan dengan ritual dulangan, yaitu saling memberi makan antara kedua mempelai dengan maksud menerima apa yang diberikan suami untuk dimasak dan dinikmati bersama. Sesampainya di kediaman mempelai pria, pihak keluarga mempelai wanita disambut dengan security, kemudian diadakan resepsi di pihak mempelai pria.

Pembahasan Temuan

PENUTUP

Kesimpulan

Bagian terakhir dari pembahasan skripsi ini adalah kesimpulan atau simpulan yang diperoleh berdasarkan analisis yang disesuaikan dengan tujuan pembahasan skripsi ini. Kemudian dilanjutkan dengan proses mbalesi, setelah itu dilakukan proses lamaran yang di dalamnya terdapat acara peningsetan (pengikatan). Dua tahapan upacara pernikahan pada tahap ini adalah hari pernikahan yang ditandai dengan pemasangan benjor atau daun kelapa kuning di depan rumah mempelai wanita, pemasangan tenda atau tarub dan selanjutnya akan dilakukan upacara pernikahan. diadakan berikut ini. hari.

Tahap pasca pernikahan yang ketiga adalah pada tahap ini akan dilangsungkan pesta pernikahan atau biasa disebut dengan resepsi pernikahan yang didalamnya juga terdapat banyak proses termasuk permulaannya. Kemudian setelah resepsi selesai dilanjutkan dengan acara wali kota, dimana pihak keluarga pihak laki-laki akan membawa kembali anak dan mertuanya ke kediamannya. Tahapan pelaksanaan pernikahan : Simbol komunikasi yang dapat diartikan secara islami adalah pemasangan benjor dan janur kuning yang artinya bertujuan untuk menjadi penerang dalam rumah tangga kedepannya, jauh dari godaan dan hal-hal yang membahayakan keberlangsungan. . dari rumah tangga.

Tahap Pasca Pernikahan : Pada tahap ini terdapat resepsi pernikahan yang terdiri dari beberapa proses seremonial yaitu memulai pertunangan atau mempertemukan kedua mempelai yang sudah sah menjadi suami istri. Dilanjutkan dengan acara balangan suruh yang artinya segala godaan akan sirna dan sirna akibat pelemparan gantal tersebut. Proses selanjutnya yaitu upacara penimbangan artinya keduanya sama, sama beratnya, kedua mempelai mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan tidak ada perbedaan, dan ada harapan agar kedua mempelai menganggap dirinya masing-masing. anak-anak.

Proses kacar-kucur bermakna mempelai pria berhak memberikan dukungan lahir dan batin kepada mempelai wanita.

Saran

Terakhir, Sungkeman merupakan simbol rasa hormat seorang anak terhadap orang tuanya dan juga sebagai bentuk permohonan restunya agar perkawinannya langgeng, tercapai keselamatan dan terhindar dari mara bahaya. Tokoh adat dan tokoh masyarakat harus mampu mewariskan ilmu dan pemahamannya, agar kedepannya generasi muda tetap menjaga nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam perkawinan adat. Kepada seluruh masyarakat Desa Tanggul Kulon agar tetap menjaga kelestarian budaya dengan cara mengikuti berbagai adat istiadat, salah satunya dengan tetap menyelenggarakan pesta pernikahan dengan konsep adat atau adat.

Bagi para akademisi, kami berharap agar terus melakukan penelitian mengenai budaya serta tahapan dan makna yang terkandung dalam pernikahan adat, seperti adat istiadat Jawa, ataupun pernikahan adat lainnya sebagai salah satu khasanah daerah. “Pengertian Simbol Komunikasi Dalam Proses Pernikahan Adat Etnis Wawoni (Studi Kasus di Desa Lamolou Kecamatan Wawoni Barat Kabupaten Konawe Kepulauan)” Skripsi, Universitas Halu Oleo Kendari. 2017 “Analisis Pesan Dakwah Dalam Upacara Pernikahan Adat Aceh Pada Kepemimpinan Keluarga Sakinah Di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Kabupaten Aceh Timur”.

Makna Simbolis Serah Terima Dalam Upacara Pernikahan Adat Jawa di Desa Tanjung Belit Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau." 2014 "Makna Prosesi Pernikahan Jawa Timur Sebagai Kearifan Lokal (Pendekatan Etnografi Dalam Komunikasi Dalam Pembebasan Mayang-Kembaran) upacara di Desa Jatibaru, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Provinsi Riau).” Skripsi, Universitas Riau, Riau.

Gambar

Tabel 2.1  Orisinalitas Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna komunikasi non verbal dalam tradisi siraman pada proses pernikahan adat Sunda di Kelurahan Pasanggrahan

Adapula kesimpulan yang peneliti dapatkan setelah melakukan penelitian ini yaitu bahwa adat sawer merupakan salah satu adat dalam pernikahan sunda yang

Sedangkan, pada adat pernikahan Aborigin di Australia, tahapan pra-pernikahan adalah tahapan pertunangan yang dilakukan saat calon mempelai wanita masih sangat

Skripsi ini berjudul “ Pandangan Hukum Islam Terhadap Prosesi Adat Pangewaran di Desa Kaluppini Kecamatan Enrekang ”. Fokus Penelitian ini 1) Bagaimana Prosesi

Tahapan yang terakhir adalah sintesis makna dan esensi, melalui tahapan inilah peneliti mengintegrasi semua dasar-dasar deskripsi terkstural dan struktural yang peneliti

Penelitian ini membahas tentang makna simbolik dalam pernikahan adat Jawa di Desa Mahato Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Pernikahan bagi masyarakat Jawa

Simbol dan makna yang terdapat dalam rangkaian kegiatan upacara adat pernikahan tersebut memiliki nilai yang masih dianggap cukup tinggi oleh masyarakat Sunda

Penelitian Relevan Penelitian Bentuk Dan Makna Bahasa Verba Dalam Pernikahan Adat Serawai Di Desa Ilir Talo Kabupaten Seluma: Selama imi belum dilakukan, karena penelitian ini sedikit