• Tidak ada hasil yang ditemukan

studi teoretik motivasi belajar peserta didik di sma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "studi teoretik motivasi belajar peserta didik di sma"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TEORETIK MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

JURNAL

META ARMIS NPM: 11060057

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

2015

(2)

Studi Teoritik Motivasi Belajar Peserta Didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

By:

Meta Armis *

Dr. Yuzarion Zubir, S.Ag., S.Psi., M.Si **

Rila Rahma Mulayani, M.Psi., Psikolog **

*Student

**lecturers

Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK

This research is motivated by the lack of motivation of learners in learning that result is not good for the future of learners. The purpose of this study was to determine the theoretical study of the factors that influence the motivation to learn.This research is a quantitative study with descriptive method. The population in this study is as much as 491 people. Sampling using proportional random sampling. The number of samples obtained as many as 126 people. Data collection was conducted by questionnaire. The test is done to 30 students at SMAN 3 Lengayang South Coastal District. Data were analyzed using (1) Descriptive statistics with frequencies and percentages menu, (2) Analysis exploratory factor with the help of Microsoft Excel 2007 and the Statistical Program for Social Science (SPSS) version 20.00.Research results revealed that (1) Study of theoretical motivation of learners prove that there are four factors that influence the motivation to learn means that the results reinforce the existing theory, (2) motivation of learners in the category motivation medium, (3) ideals or aspirations of learners are in the category of medium motivation, (4) the ability of learners are in the category of medium motivation, (5) The condition of learners are in the category of medium motivation, (6) environmental conditions of students in the category motivation se dang. Results of this study recommends to: (1) Teacher guidance and counseling, should provide services relating to the material how to increase the motivation of learners. (2) The principal, in order to support and facilitate the implementation of the guidance and counseling, especially in the activities of provision of services to students.

Keyword: Motivation of Learners Pendahuluan

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat individu menjadi ingin terus maju dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman, mereka ingin menciptakan sesuatu hal yang terbaru dan terbaik bagi mereka dan masyarakat pada umumnya. Dengan kondisi seperti itu membuat individu berusaha meningkatkan potensi diri melalui proses pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sistem terbuka, sebab tidak mungkin pendidikan dapat dilaksanakan dengan baik apabila pendidikan mengisolisasikan dirinya dengan lingkungan. Oleh karena itu apa yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat akan berpengaruh pula terhadap pendidikan. Dunia pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar (PBM) yang

dilaksanakan oleh pendidik kepada peserta didik di sekolah. Dalam proses belajar- mengajar, pendidik mampu melaksanakan proses belajar secara optimal dan dapat memberikan materi serta bahan ajar yang dipahami oleh peserta didik. Sehingga apabila proses belajar-mengajar berjalan dengan efektif maka hasil yang diperoleh akan sangat menentukan pula.

Muhibbin (2003:63) menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

(3)

Belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah motivasi.

Motivasi sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Menurut Donald (Hamalik 2003:158): “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Sejalan dengan itu Suryabrata (Djaali 2007:101)

“Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan”. Sementara itu Getes, dkk (Djaali 2007:101) dan kawan- kawan mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologi yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama mengikuti PPLBK Kependidikan dan PPLBK Sekolah di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan ditemukan kurangnya motivasi belajar peserta didik dalam belajar, seperti:

Ketidakinginan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, peserta didik yang sibuk dengan pekerjaannya sendiri, peserta didik yang hanya bercerita dengan temannya pada saat proses pembelajaran berlangsung, peserta didik yang suka keluar masuk pada saat guru menerangkan pelajaran, peserta didik yang sering terlambat masuk ke dalam kelas, sering cabut dan bolos dalam pelajaran, alat kelengkapan belajar mereka yang tidak lengkap, sering kali tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru.

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan guru pembimbing pada hari Senin tanggal 14 Februari 2015, dimana diperoleh informasi bahwa di sekolah ini banyak sekali peserta didik yang kurang mempunyai motivasi dalam belajar, yang mereka inginkan hanyalah bermain dan hura-hura saja, pelajaran tidaklah menjadi beban buat mereka karena yang terpenting bagi mereka hanya datang ke sekolah supaya tidak dimarahi orang tuanya di rumah.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengetahui defenisi motivasi belajar menurut peserta didik dan mengadakan penelitian lebih mendalam tentang ” Studi Teoretik Motivasi Belajar Peserta Didik SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan”.

Batasan masalah dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Batasan Masalah Umum

Batasan masalah umum penelitian ini adalah studi teoritik motivasi belajar menurut peserta didik SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Batasan Masalah Khusus

Batasan masalah khusus penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik SMAN 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan:

1. Tujuan umum penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah studi teoretik motivasi belajar peserta didik SMAN 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Tujuan khusus penelitian

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar

peserta didik SMAN 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu:

1. Rumusan masalah umum

Rumusan masalah umum penelitian ini adalah bagaimana studi teoretik motivasi belajar peserta didik SMAN 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan?

2. Rumusan masalah khusus

Rumusan masalah khusus penelitian ini adalah bagaimana gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik SMAN 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan?

MetodePenelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode deskriptif. Menurut Darmawan (2013:37) “penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dituntut banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya”.

Menurut Sangadji & Sopiah (2010:24)

“Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang menggambarkan dan

menginterprestasikan objek apa adanya.

Senada dengan itu Sukmadinata (2010:18) menyatakan “Penelitian deskriptif ditujukan

(4)

untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya”.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan observasi peneliti mendapatkan berbagai masalah peserta didik berkaitan dengan motivasi belajar.

Penelitian ini dilaksanakan 05 September 2015.

Peneliti mengambil sasaran yang akan diteliti adalah peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Populasi dari penelitian ini sebanyak 491 peserta didik dan sampel penelitian sebanyak 126 responden.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval. Menurut Riduwan (2010:85)

“Data interval adalah data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Jadi, data yang diintervalkan dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Agar pengumpulan data berjalan dengan lancar maka peneliti menjalankan prosedur sebagai berikut:

1. Membaca teori yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti

2. Membuat kisi-kisi angket penelitian yang berhubungan langsung dengan objek yang akan diteliti.

3. Menyusun pernyataan yang menggambarkan keseluruhan lingkup objek yang akan diukur. Terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif. Peneliti menggunakan 5 alternatifjawaban yang disediakan dalam penelitian ini yaitu “Sangat Sesuai”,

“Sesuai”, “Cukup Sesuai”, “Kurang Sesuai” dan “Sangat TidakSesuai”.

4. Selanjutnya angket penelitian dikonsultasikan kepada 2 orang pembimbing. Kemudian diuji ahli oleh 2 orang dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat.

5. Setelah di judge kemudian angket penelitian diperbaiki dan dikonsultasikan kembali kepada pembimbing, lalu angket penelitian diuji coba terlebih dahulu kepada peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yang berjumlah 30 orang responden guna mencari validitas dan reliabilitas.

6. Setelah instrumen penelitian uji coba diadministrasikan, angket penelitian diskor dan diolah dengan menggunakan

program Statistical Program For Social Science (SPSS) Versi 20.00 untuk melihat validitas dan reliabilitas dari butir angket.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007 dan Statistical Program For Social Science (SPSS) Versi 20.00. Analisis motivasi belajar menggunakan statistik deskriptif dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan menggunakan analisis faktor eksploratori.

Langkah-langkah analisis sebagai berikut:

1. Memeriksa kelengkapan isi angket yang telah diterima dari sampel penelitian.

2. Membuat tabel pengolahan berdasarkan pernyataan penelitian.

3. Menginput data mentah ke software SPSS 20 dan melakukan analisis.

4. Menetapkan interval skor untuk mengetahui batas-batas nilai pada masing-masing kategori.

Menurut Mangkuatmodjo (2003: 37) mencari interval skor sebagai berikut:

Skor Tertinggi-Skor Terendah i =

Alternatif jawaban

5. Menetapkan data dan mencari persentase

6. Melakukan analisis faktor eksploratori untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Westriningsih (2012: 212) menguraikan langkah-langkah analisis faktor eksploratori, sebagai berikut:

a. Seleksi butir dengan mengisi data view analisis faktor

b. Uji KMO and Bartlett test. Bila dalam tabel nilai KMO MSA (Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequency) lebih dari 0,5 maka dapat melanjutkan proses analisis.

c. Analisis Covariance d. Analisis Eigenvalues e. Analisis Component Matrix

7. Mencermati hasil analisis, mendeskripsikan dan menarik kesimpulan.

8. Pembahasan hasil penelitian.

(5)

Hasil dan Pembahasan

1. Motivasi Belajar Peserta Didik

Motivasi belajar peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan dalam merespon skala motivasi belajar berada pada kategori motivasi sedang, motivasi rendah, motivasi tinggi, motivasi sangat rendah.

Data ini diperkuat oleh mean skor peserta didik 2,95 dan standar deviasi 0,214.

Suryabrata (Djaali 2007:101)

“Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan uraian di atas hasil analisis deskriptif menyatakan peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan memiliki motivasi sedang dalam belajar.

2. Cita-cita atau Aspirasi

Cita-cita atau aspirasi peserta didik kelas di SMA Negeri 3Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan dalam merespon skala cita-cita atau aspirasi berada pada kategori motivasi rendah, motivasi sedang, dan motivasi tinggidata ini diperkuat oleh mean skor peserta didik 3,07 dan standar deviasi 0,314.

Menurut Dimyati & Mudjiono (2002:97-100) Cita-cita atau aspirasi adalah motivasi belajar tampak pada keinginan peserta didik sejak kecil seperti keinginan belajar berjalan, makan makanan yang lezat, berebut permainan, dapat membaca, dapat menyanyi. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan.

Dari uraian di atas hasil analisis deskriptif menyatakan cita-cita atau aspirasi peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan memiliki motivasi sedang dalam belajar.

3. Kemampuan Peserta Didik

Kemampuan peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan dalam merespon skala kemampuan peserta didik dalam belajar berada pada kategori motivasi sangat rendah, motivasi rendah,motivasi sedang, data ini diperkuat oleh rata-rata 2,56 dan standar deviasi 0,515.

Menurut Dimyati & Mudjiono (2002:97-100) Kemampuan peserta didik adalah keinginan peserta didik perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keinginan membaca perlu dibarengi dengan

kemampuan mengenal dan

mengucapkan huruf-huruf.

Berdasarkan temuan di lapangan bahwa peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang dikategorikan memiliki motivasi sedang dalam kemampuan belajar, maksudnya peserta didik menunjukkan reaksi motivasi sedang dalam belajar.

4. Kondisi Peserta Didik

Kondisi peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan dalam merespon skala kondisi peserta didik berada pada kategori motivasi rendah, motivasi sedang, dan motivasi tinggi. Data ini diperkuat dengan rata-rata 3,06 dan standar deviasi 0,386.

Menurut Dimyati & Mudjiono (2002:97-100) Kondisi peserta didik yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar.

Seorang peserta didik yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar.

Berdasarkan uraian di atas hasil analisis deskriptif menyatakan kondisi peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan memiliki motivasi sedang dalam belajar.

5. Kondisi Lingkungan Peserta Didik Kondisi lingkungan peserta didik di SMA Negeri 3Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan dalam merespon skala kondisi lingkungan peserta didik berada pada kategori motivasi rendah,motivasi sedang, danmotivasi tinggi, data ini diperkuat oleh mean skor 2,54 dan standar deviasi 0,519.

Menurut Dimyati & Mudjiono (2002:97-100) Kondisi lingkungan peserta didik dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan teman sebaya, dan kehidupan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas hasil analisis deskriptif menyatakan kondisi lingkungan peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan memiliki motivasi sedang dalam belajar.

(6)

6. Studi Teoretik Motivasi Belajar Peserta Didik

Studi teoretik motivasi belajar peserta didik dilakukan dengan analisis faktor eksploratori dengan berbagai tahap-tahap yang harus dipenuhi.

Analisis faktor membutuhkan terpenuhinya serangkaian asumsi.

Korelasi antarvariabel independen dalam analisis faktor harus > 0,5 dengan signifikansi < 0,05.

Menurut Westriningsih (2012: 218- 219) untuk mengetahui variabel mana saja yang layak untuk dimasukkan dalam analisis lanjut, dapat dilihat pada KMO and Bartlett’ test. Bila nilai KMO MSA (Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequency) lebih dari 0,5 maka dapat melanjutkan proses analisis.

Dengan hasil KMO MSA diatas 0,5 maka dapat dikatakan bahwa variabel dan sampel yang digunakan memungkinkan untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Proses selanjutnya adalah melihat tabel Anti-Image Matrices, untuk menentukan variabel mana saja yang layak digunakan dalam analisis lanjutan.

Dari tabel total variance explained dapat dijelaskan bahwa penelitian ini memberi gambaran umum bahwa berkemungkinan ada 10 faktor motivasibelajar, tapi yang direkomendasikan secara empiris hanya ada 4 faktor dengan catatan jika total initial eigenvalues<1 maka belum direkomendasikan sebagai faktor.

Artinya, dari empat faktor-faktor yang mempengaruhimotivasi baru memberi cumulative persen sebesar 60,449 % dari 100 % faktor yang mempengaruhi motivasi yang ada. Ini berarti ada 39,551 % faktor-faktor yang mempengaruhi yang lainnya.

Berdasarkan hasil tersebut diputuskan bahwa temuan dari hasil Rotated Component Matrix mendukung temuan 4 faktor yang merupakanfaktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang ada pada tabel Total Variance Explained.

Berdasarkan hasil analisis faktor eksploratori, secara empiris temuan hasil penelitian ini memperkuat teori yang ada dalam penelitian yaitu ada 4 faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar seperti uraian di atas.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai studi teoretik motivasi belajar peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Temuan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil studi teoretik motivasi belajar peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan analysis eksploratori, hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada 4 faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, artinya hasil penelitian ini memperkuat teori yang ada.

2. Motivasi belajar peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan dapat disimpulkan bahwa peserta didik memiliki kategori motivasi sedang dalam belajar.

3. Cita-cita atau aspirasi peserta didik dapat disimpulkan bahwa peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan memiliki kategori motivasi sedang dalam belajar.

4. Kemampuan peserta didik dapat disimpulkan bahwa peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan memiliki kategori motivasi sedang dalam belajar.

5. Kondisi peserta didik dapat disimpulkan bahwa peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan memiliki kategori motivasi sedang dalam belajar.

6. Kondisi lingkungan peserta didik dapat disimpulkan bahwa peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan memiliki kategori motivasi sedang dalam belajar.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti mengemukakan beberapa saran bagi:

1. Peserta didik, peserta didik dapat mengetahui gambaran dari faktor- faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Guru Bimbingan dan Konseling, setelah mengetahui motivasi belajar peserta didik, guru bimbingan dan konseling dapat memberi layanan

(7)

berkaitan dengan materi bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar.

3. Kepala SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, agar dapat mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling terutama dalam kegiatan pemberian layanan kepada peserta didik.

4. Pengelola program studi bimbingan dan konseling STKIP PGRI Sumatera barat, agar dapat lebih meningkatkan potensi dan kemampuan calon guru bimbingan dan konseling untuk kedepannya.

5.Penelitian selanjutnya, agar dapat menjadikan penelitian ini sebagai pedoman dan acuan serta dapat melanjutkan penelitian ini dengan melihat variabel yang berbeda.

Kepustakaan

Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan.

Jakarta : Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Mangkuatmodjo, Soegyarto. (2003).

Pengantar Statistik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Muhibbin, Syah. (2003). Psikologi Belajar . Jakarta : Raja Grafindo Persada Riduwan. (2010). Metode dan Teknik

Menyusun Proposal Penelitian.

Bandung: Alfabeta

Sangadji, E. Mamang & Sopiah. (2010).

Metodologi Penelitian.

Yogyakarta: Andi

Sukmadinata, S Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Rosda

Westriningsih. (2012). Solusi Praktis dan Mudah Menguasai SPSS 20 untuk Pengolahan Data.

Yogyakarta: Andi; Semarang:

Wahana Komputer

Referensi

Dokumen terkait

Dari pendapat kedua ahli tersebut dapat disimpulkan jika instrumen tes ialah suatu alat ukur berbentuk soal-soal yang digunakan oleh guru guna memperoleh informasi mengenai pemehaman