PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Mengapa terjadi disparitas ekonomi antara masyarakat adat dan pendatang di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma Perspektif Ekonomi Islam. Bagaimana tingkat kesenjangan ekonomi antara penduduk asli dan penduduk pendatang di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma Perspektif Ekonomi Islam.
Tujuan
Bagaimana perbandingan tingkat ketimpangan ekonomi antara masyarakat asli dan pendatang di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma Perspektif Ekonomi Islam. Membandingkan tingkat ketimpangan ekonomi antara masyarakat asli dan pendatang di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma Perspektif Ekonomi Islam.
Manfaat Penelitian
Alasannya ada tingkat kesenjangan ekonomi antara masyarakat asli dan pendatang di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma Perspektif Ekonomi Islam. Perbedaan pendapatan antara penduduk asli dan pendatang dari Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras.
Penelitian Terdahulu
Metode Penelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Waktu dan Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini tipe deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran kajian tentang derajat perbedaan ekonomi antara penduduk asli dan pendatang. Sesuai dengan judul yang dikemukakan oleh penulis, dan dengan memfokuskan pada ruang lingkup penelitian agar lebih terarah yaitu untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang ada maka penulis mengambil lokasi penelitian di Desa Genting Juar. , Semidang Alas Kecamatan Maras, Kabupaten Selum.
Informan Penelitian
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Data sekunder merupakan data yang mendukung pertanyaan yang akan dibahas yang diperoleh dari Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma. Observasi adalah eksplorasi atau pengamatan langsung terhadap suatu lapangan untuk memperoleh informasi dan mengidentifikasi masalah yang diteliti. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian dengan cara mengumpulkan data secara langsung di lokasi penelitian, dengan observasi lapangan terhadap kegiatan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan data tertulis yang dianggap relevan.
Wawancara adalah bentuk komunikasi responsif antara penanya dan narasumber yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Dalam hal ini peneliti mengadakan tanya jawab langsung dengan masyarakat Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma. Peneliti menggunakan model analisis interaksi, dimana komponen reduksi data dan penyajian data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data.
Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan dan pencarian data selanjutnya jika diperlukan. Dalam penelitian kualitatif, keluaran data berupa uraian singkat, grafik, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih tentatif dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti pendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya.
KAJIAN TEORI
- Jenis-Jenis Kesenjangan
- Kesenjangan Ekonomi
- Indikator Tingkat Kesenjangan
- Perbandingan Ekonomi Islam dengan Konvensional
- Tingkat Kesenjangan
- Kesenjangan Sosial
- Ukuran Ketimpangan
- Masyarakat
Hal ini sangat berbeda dengan ekonomi Islam atau yang sering disebut dengan ekonomi syariah dimana sistem ini menawarkan keuntungan yaitu sistem bagi hasil. Ekonomi Islam sangat diperlukan di era milenium seperti sekarang ini karena ekonomi Islam bertujuan untuk memberikan keharmonisan kehidupan dunia. Ekonomi Islam sendiri memiliki dua bagian, yaitu bagian pertama puasa (tsabit) yang membahas tentang prinsip-prinsip ekonomi Islam yang disampaikan melalui nash Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Bagian kedua adalah bagian perubahan (al-mutaghaiyar), dan bagian kedua terkait dengan langkah-langkah praktis yang disampaikan oleh para ulama dari sumber utama dan prinsip ekonomi Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an. Ditegaskan pula dalam ilmu ekonomi Islam bahwa dalam urusan praktek ekonomi yang dianggap mengandung riba atau keuntungan yang diharamkan sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 275, kemunculan ilmu ekonomi Islam sebagai kebenaran harus dicari pedoman kebijakan pembangunan ekonomi di dalam kerangka generasi budaya dari homo economicus ke homo islamicus.
Demikian pula ekonomi dalam pandangan Islam merupakan kebutuhan dalam kehidupan sekaligus dalil yang berdimensi ibadah. Pemisahan juga dapat menjadi faktor pendorong terjadinya ketimpangan ekonomi dalam kehidupan masyarakat karena perpecahan dapat menimbulkan kecemburuan sosial dan ketimpangan pembangunan. Ketimpangan sosial adalah keadaan atau kondisi yang tidak seimbang dalam kehidupan sosial masyarakat, baik individu maupun kelompok.
Menurut para ahli seperti Robert Chambers, bahwa ketimpangan sosial adalah suatu gejala yang timbul dalam masyarakat sebagai akibat adanya perbedaan batas kemampuan finansial dan kemampuan lainnya di antara orang-orang yang tinggal di suatu daerah tertentu 24 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertiannya. ketimpangan sosial adalah ketimpangan, perbedaan, kesenjangan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Ini adalah tipe masyarakat di mana tidak ada perkembangan signifikan dalam hal pemahaman dan teknologi dalam kehidupan mereka.
GAMBARAN UMUM
Letak Geografis
Kabupaten Seluma adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Bengkulu yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan.
Kondisi Fisik
Perbandingan tingkat kesenjangan ekonomi antara penduduk asli dan pendatang di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas, Penduduk Migran di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma Perspektif Ekonomi Islam. Sebagian besar penduduk Desa Genting Juar di Kecamatan Semidang Alas Maras bekerja terutama di sektor pertanian. Permasalahan tersebut antara lain rendahnya tingkat pendapatan masyarakat adat di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras.
Dari hasil survey terdapat perbedaan pendapatan antara penduduk asli dan pendatang di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras. Pendatang dari Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras ini sebagian besar bermukim dan bekerja di sektor pertanian. Warga Desa Genting Juar, Kecamatan Semidang Alas Maras yang berprofesi sebagai petani, berjumlah 140 Kepala Keluarga (KK).
Derajat Ketimpangan Ekonomi Masyarakat Adat dan Pendatang di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma Perspektif Ekonomi Islam. Membandingkan tingkat ketimpangan ekonomi antara penduduk asli dan pendatang di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma Perspektif Ekonomi Islam, pendapatan asli tertinggi adalah Rp. Tingkat ketimpangan ekonomi antara penduduk asli dan pendatang di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma perspektif ekonomi Islam dilihat dari pendapatan pendatang yang lebih tinggi yaitu Rp.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Perbandingan Tingkat Kesenjangan Ekonomi Penduduk Asli dan
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan penelitian, terdapat beberapa alasan mengapa mereka tinggal di Desa Genting Juar. Alasannya mulai dari mereka sudah tinggal di desa tersebut secara turun-temurun, ada juga alasan informan tinggal di sana karena mendapat istri dari penduduk asli Desa Genting Juar dan ada juga yang dari datang ke pulau. dari Jawa. karena program transmigrasi. Di Desa Genting Juar, Kecamatan Semidang Alas Maras, karet dan kelapa sawit memegang peranan penting. Dapat dipahami mengapa komoditas ini penting untuk dikembangkan sebagai salah satu komoditas unggulan di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras mengingat banyaknya komoditas perkebunan.
Sektor pertanian yang menjadi tumpuan sebagian besar mata pencaharian masyarakat khususnya di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras menghadapi permasalahan yang cukup kompleks. Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras merupakan salah satu desa yang berada di kawasan perkebunan, namun realita menunjukkan tidak semua masyarakat dalam kondisi yang lebih baik, banyak diantaranya yang tergolong berpenghasilan rendah. Salah satu kawasan yang menjadi tujuan pemukiman warga pendatang di Desa Genting Juar, Kecamatan Semidang Alas Maras, bahkan membentuk wadah komunitas tersendiri di antara mereka.
Di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras keragaman penduduk tidak hanya terlihat dari munculnya variasi pemukiman dan munculnya dialek yang berbeda, tetapi juga dari peningkatan pendapatan masyarakat karena mereka selalu bekerja keras untuk membuka bidang sendiri. Penduduk Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras sebagian besar adalah penduduk asli, sedangkan suku di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras adalah suku Jawa, sedangkan bahasa sehari-hari penduduknya adalah Alas. Tingkat ketimpangan ekonomi masyarakat asli dan pendatang di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma.
Tingkat Kesenjangan Ekonomi Penduduk Asli dan Penduduk
Ekonomi Islam yang merupakan bagian dari hukum Islam tentunya memiliki tujuan yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan utama hukum Islam. Tujuan utama ekonomi Islam adalah terwujudnya tujuan manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat (falah), serta kehidupan yang baik dan terhormat (al-hajah al-thayyibah). Inilah definisi kesejahteraan dalam pandangan Islam, yang tentu saja secara fundamental berbeda dengan pengertian kesejahteraan dalam ekonomi sekuler dan materialistis konvensional.
Pertumbuhan ekonomi merupakan jalan untuk mencapai keadilan terdistribusi, karena mampu menciptakan lapangan kerja baru, dengan terciptanya lapangan kerja baru maka pendapatan riil masyarakat akan meningkat, dan ini merupakan indikator kemakmuran dalam ekonomi Islam, tingkat pengangguran yang tinggi menjadi masalah. perlu perhatian serius seperti dalam ekonomi kapitalis, hanya dalam pemikiran liberal, tingkat pengangguran yang tinggi bukanlah indikatornya. Konsep kesejahteraan dalam Islam adalah kegagalan sistem ekonomi kapitalis yang berbasis pada pasar bebas, dianggap sebagai proses transisi, sehingga masalah tersebut terlihat menghilang begitu pertumbuhan ekonomi meningkat. Ketiga kriteria di atas menunjukkan bahwa kesejahteraan seseorang akan terpenuhi jika kebutuhannya terpenuhi, kesejahteraan itu sendiri memiliki beberapa aspek sebagai indikator, salah satunya adalah terpenuhinya kebutuhan material seseorang, kesejahteraan yang terkenal dengan sebutan Al-Ghazali (al-mashlahah). . Apa yang diharapkan oleh manusia tidak lepas dari unsur kekayaan, karena kekayaan merupakan salah satu unsur utama dalam penyediaan kebutuhan pokok yaitu sandang, pangan dan papan. Konsep kesejahteraan dalam Islam membutuhkan konsumsi), ayat di atas mengatakan bahwa Dialah Allah yang memberi mereka makanan untuk menghilangkan rasa lapar, pernyataan ini menunjukkan bahwa dalam ekonomi Islam pemenuhan kebutuhan konsumsi manusia yang merupakan salah satu indikator kesejahteraan harus cukup ( hanya untuk menghilangkan rasa lapar) dan tidak boleh dilebih-lebihkan, apalagi menimbun demi memaksimalkan kekayaan, apalagi jika harus menggunakan cara-cara yang dilarang oleh agama, tentunya tidak sesuai dengan anjuran Allah dalam surat Quraisy di atas, jika itu dapat dipenuhi, kita tidak akan melihat korupsi, penipuan, pemerasan dan bentuk kejahatan lainnya.
Artinya: “Barang siapa yang beramal baik, laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Kami pasti akan memberinya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami akan membalas mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” Penyebab tingkat ketimpangan ekonomi antara penduduk asli dan pendatang di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma Perspektif Ekonomi Islam adalah beberapa penyebab penduduk asli dan pendatang tinggal di Desa Genting Juar. Penduduk asli dan pendatang memiliki tingkat pendapatan yang sama, namun hanya sedikit berbeda.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran yang dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini, yaitu: 1. Diharapkan dapat melihat beberapa faktor lain dalam penelitian lain yang belum tercakup dalam penelitian ini. . Dalam penelitian ini, karena informan penelitian masih terbatas, maka disarankan kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama untuk menambah jumlah informan.