• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG "

Copied!
192
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Masalah dan Fokus Penelitian

13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyikapi pengawasan pendidikan kita yang selama ini kurang baik. Berdasarkan uraian latar belakang masalah sebagaimana tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam kompleksitas permasalahan yang ada dalam bimbingan akademik kepala sekolah di lingkungan SMA Negeri 1 Padang Panjang. Tanpa mengabaikan esensi dari metode penelitian ini dan dengan berbagai pertimbangan seperti waktu, tenaga dan biaya, penelitian ini hanya difokuskan pada pelaksanaan bimbingan akademik oleh direktur SMA N 1 Padang Panjang.

Kendala apa saja yang ditemui kepala sekolah dalam melakukan supervisi akademik di SMA Negeri 1 Padang Panjang?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pengawas pendidikan kota Padang Panjang agar selalu membuat program-program yang bersinergi dengan pihak sekolah dalam upaya meningkatkan profesionalisme kepala sekolah dan guru. Peneliti sendiri, untuk menambah wawasan bidang supervisi akademik kepala sekolah dan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan dari Universitas Negeri Padang.

KAJIAN PUSTAKA

Peranan Kepala Sekolah dalam Supervisi Akademik

Penelitian yang Relevan

Metode Penelitian

Situasi Sosial Penelitian

Instrumen Penelitian

Informan Penelitian

Berdasarkan pendapat dan fokus penelitian di atas, informan penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator sekolah bertaraf internasional dan guru; ketua kelompok kerja guru, guru senior dan guru muda.

Tahapan Penelitian

Berpedoman pada pendapat di atas dan fokus kajian, informan kajian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator dan guru sekolah bertaraf internasional; ketua kelompok kerja guru, guru senior dan guru muda. dan rincian materi pelajaran, dan 10) analisis tema budaya. Setelah melalui semua tahapan dan tahapan di atas, diharapkan laporan penelitian ini dapat memberikan jawaban atas permasalahan seputar bimbingan akademik direktur SMA Negeri 1 Padang Panjang.

Teknik Pengumpulan Data

Selain melakukan pengamatan atau observasi, data atau informasi tentang penelitian juga diperoleh melalui wawancara (interviu). Menurut Stainback yang dikutip oleh Sugiyono, wawancara adalah teknik yang dapat menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak dapat ditemukan melalui observasi. Dengan kata lain, melalui wawancara kita mengamati tingkah laku, ekspresi atau ekspresi wajah partisipan dalam menjawab pertanyaan peneliti, yang dapat dimaknai atau dimaknai.

Semua hasil wawancara direkam atau direkam dengan menggunakan rekaman dengan tujuan agar apa yang dikemukakan informan nantinya dapat ditampilkan atau dijadikan sebagai bukti. Dokumen adalah bahan tertulis atau film yang dapat dipertanggungjawabkan karena sifatnya yang stabil, alamiah, lahir dan dalam konteks yang berguna sebagai bukti suatu ujian (Guba dan Lincoln dalam Moleong. Jenis dokumen yang digunakan sebagai sumber data untuk mendukung temuan penguatan diperoleh melalui observasi dan wawancara termasuk profil sekolah dan foto.

Teknik Penjaminan Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

Semua informasi yang diperoleh direkam atau direkam kemudian dibuat catatan reflektif berupa kesimpulan sementara. Data yang terkumpul dikelompokkan berdasarkan kategori dan diberi judul agar lebih mudah diingat. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar data penelitian tetap terfokus pada hal-hal terpenting dari penelitian ini, sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi dan memaknai data sebelum menarik kesimpulan.

Miles dan Huberman menyatakan bahwa penyajian data merupakan bagian penting dari penelitian kualitatif karena data yang disajikan adalah data yang telah dikumpulkan dan dianalisis. Kami berharap kesimpulan dan hasil yang disajikan dalam laporan penelitian ini dapat menjawab pertanyaan yang mendasari penelitian ini dan dapat diterima oleh banyak pihak.

HASIL PENELITIAN

Profil SMA Negeri 1 Padang Panjang

Kewenangan ini dilimpahkan kepada kepala satuan kerja guru (KKG) atau kepada guru senior berdasarkan keputusan kepala sekolah. Selain itu, kepala sekolah juga mengizinkan guru untuk mengikuti kursus bahasa Inggris dan ilmu komputer. Sedangkan bagi kepala sekolah, supervisi akademik dapat menjadi wacana untuk menjalin komunikasi yang baik dengan guru.

Perasaan tidak rela dan toleransi yang tinggi mempengaruhi sikap kepala sekolah dalam melakukan bimbingan akademik. Akibatnya, kepala sekolah tidak memiliki data yang lengkap dan komprehensif tentang kemampuan guru. Wawancara WK1 tentang pengelolaan direktur sekolah Wawancara WK2 (wakil direktur infrastruktur).

Peneliti : Terkait dengan status kepala sekolah yang melakukan SBI masih dilumpuhkan dengan supervisi akademik kepala sekolah. Guru G01 juga memahami kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik. Selama menjabat sebagai kepala sekolah, supervisi akademik kepala sekolah lebih bersifat kolaboratif dan tidak langsung.

Tabel 4.1. Jumlah siswa 3 tahun terakhir:
Tabel 4.1. Jumlah siswa 3 tahun terakhir:

Program Kegiatan di SMA Negeri 1 Padang Panjang

Temuan Khusus

  • Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah
  • Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Supervisi
  • Upaya Kepala Sekolah Mengatasi Kendala Supervisi
  • Upaya Kepala Sekolah Meningkatkan
  • Tema Budaya

Jelas bagi guru baru, keberadaan supervisi kepala sekolah dapat menjadi sarana adaptasi dengan lingkungan sekolah. Dari wawancara dengan guru-guru tersebut juga terungkap bahwa meskipun bimbingan profesional langsung kepala sekolah tidak dilakukan, namun sebenarnya ada perhatian (KS) yang cukup diberikan kepada mereka. Pengawasan profesional kepala sekolah di tingkat Anda sangat sulit untuk ditingkatkan kualitasnya dan itu buruk.

Sepengetahuan Ibuk G07, sudah satu atau dua tahun kepala sekolah tidak mengawasi kelas. Dari beberapa perbincangan yang dilakukan dengan para guru (G06), (G07) ​​dan (G08), dapat disimpulkan bahwa meskipun mereka mengajar di Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (SMA BI), mereka tetap membutuhkan supervisi akademik dari kepala sekolah. Masih menurut kepala sekolah tidak adil mengawasi guru jika ada guru yang terlantar atau tidak di bawah pengawasan.

Pernyataan guru tersebut menegaskan bahwa kepribadian kepala sekolah yang lembut dan permisif merupakan kendala pribadi dalam melakukan bimbingan akademik. Yang jelas kepala sekolah memiliki tugas mengawasi guru-guru yang menjadi mitranya. Jadi yang terpenting disini adalah komitmen kepala sekolah untuk melaksanakan tugas tersebut.

Selain itu, banyak hal yang dapat diamati dan dipelajari dari kegiatan pengawasan kepala sekolah. Dari diskusi diketahui bahwa kepala sekolah sangat peduli dan mendukung para guru untuk maju dan berkembang. Sebenarnya, hal ini tidak menjadi masalah besar jika kepala sekolah terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap guru-guru tersebut dalam menjalankan tanggung jawabnya.

Masalah lain yang peneliti tanyakan kepada kepala sekolah dan guru adalah kemampuan untuk berpartisipasi dalam pelatihan atau pendidikan lanjutan.

Pembahasan

Salah satu cara untuk meningkatkan mutu guru yang baik dan bermakna adalah melalui supervisi akademik kepala sekolah. Sebagai pengawas akademik, kepala sekolah memahami bahwa supervisi akademik diperlukan untuk membantu dan membimbing guru dalam mengembangkan keterampilan mengajarnya. Jelas bahwa supervisi akademik kepala sekolah diperlukan untuk membantu dan mendorong mereka dalam mengembangkan keterampilan mereka.

Untuk itu kepala sekolah harus secara konsisten dan berkesinambungan mengawasi keprofesionalan semua guru. Hal lain yang menjadi kendala kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi profesional adalah keengganannya terhadap guru, terutama guru yang sudah tua dan senior. Faktor lain yang menjadi penghambat supervisi profesional kepala sekolah adalah kesibukan kepala sekolah dan akses dana sekolah.

Refleksi: Berdasarkan perbincangan singkat tersebut diketahui bahwa bimbingan akademik kepala sekolah khususnya bimbingan kelas tidak berjalan seperti biasanya. Refleksi: berdasarkan percakapan diperoleh informasi bahwa supervisi profesional kepala sekolah belum berjalan maksimal, khususnya bimbingan kelas. Saat ini, meski kondisi sekolah dan gurunya baik, ia tetap mengharapkan pengawasan profesional dari kepala sekolah yang terus memantau kondisi para guru.

Peneliti : Sekarang sekolah sudah ditetapkan sebagai RSBI, apa harapan Ibuk untuk supervisi akademik kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai top leader diharapkan mampu memberikan perubahan tersebut kepada guru dalam rangka mencapai profesionalisme. Di sini kepala sekolah kembali menegaskan bahwa supervisi akademik diperlukan untuk status SBI-nya.

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Implikasi

Berdasarkan observasi lapangan mengenai pelaksanaan supervisi akademik direktur SMA Negeri 1 Padang Panjang, diketahui bahwa supervisi akademik direktur untuk jangka waktu ± 2 (dua) tahun. Namun dari fakta di lapangan diperoleh informasi bahwa supervisi akademik kepala sekolah tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, tidak terprogram dan terencana. Dengan demikian, melalui supervisi akademik, kepala sekolah dapat menentukan kemampuan guru sehingga dapat ditentukan tindak lanjut atau pelatihan yang sesuai untuk setiap guru.

Selain itu, kehadiran kepala sekolah di kelas saat melakukan supervisi kepada guru merupakan bentuk perhatian kepala sekolah. Kepala sekolah merasa tidak mampu untuk mengawasi kelas-kelas tersebut karena ketidakmampuannya dalam berbahasa Inggris. Dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan diperoleh informasi bahwa direktur bersikap demikian karena memahami bahwa beban kerja guru sudah berat;

Apapun kondisinya, supervisi akademik harus dilaksanakan dengan baik sebagai bentuk kerja kepala sekolah sebagai pengawas akademik sesuai ketentuan. Kepala sekolah harus menyadari bahwa tidak semua guru memiliki kemampuan dan komitmen yang sama, terutama guru muda. Menurut ketentuan, kegiatan supervisi akademik tidak harus menambah pengeluaran sekolah karena itu merupakan tugas kepala sekolah yang harus dilaksanakan.

Selain hal di atas, permasalahan lain yang ditemukan adalah kepala sekolah terlalu toleran dan tidak bertindak tegas terhadap guru yang bandel dan melanggar aturan. Akibatnya, guru yang malas dan tidak disiplin pun kerap melakukan hal yang sama, karena tidak mendapat teguran dari kepala sekolah. Untuk menghindari hal tersebut, kepala sekolah harus memiliki keberanian dan tekad untuk menindak guru yang melanggar disiplin atau pemalas.

13 Tahun 2007 merupakan kemajuan positif dalam upaya mencari dan mengangkat kepala sekolah yang berkualitas.

Saran

  • Daftar Kegiatan Observasi dan wawancara
  • Catatan Lapangan
  • Foto-foto penelitian
  • Surat Izin Penelitian
  • Surat Keterangan Penelitian

Wawancara dengan G08 terkait pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah Wawancara ulang dan konfirmasi dengan G06 terkait supervisi kepala sekolah dan upaya yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru. Selanjutnya peneliti menemui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum (WK1) selaku orang yang paling dekat dengan Kepala Sekolah (CS) untuk meminta kesediaannya melakukan wawancara dan meminta informasi tentang supervisi akademik kepala sekolah. Berdasarkan perbincangan singkat dengan WK1 ini terlihat bahwa supervisi akademik kepala sekolah sudah diatur dan diketahui kepala sekolah.

Refleksi: Dari perbincangan diketahui bahwa bagi guru G01 kurangnya supervisi akademik oleh kepala sekolah berupa kunjungan kelas tidak terlalu signifikan dalam upaya peningkatan profesionalitas guru. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain keengganan kepala sekolah terhadap guru yang lebih tua dan karena komitmen kepala sekolah. Refleksi: Sebagai guru baru, G03 percaya akan pentingnya supervisi akademik kepala sekolah untuk membimbingnya dalam beradaptasi dengan sekolah dan lingkungan belajar.

Jika kepala sekolah menjalankan tugas ini, diyakini dampaknya akan sangat signifikan bagi perkembangan guru.

Gambar

Gambar 2.1. Tiga Tujuan Supervisi
Gambar 2.2 Sistem Fungsi Supervisi Akademik
Gambar 3.1. siklus kegiatan dalam analisis data (interactive model Miles  dan Huberman)
Tabel 4.1. Jumlah siswa 3 tahun terakhir:
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil diskusi bersama kepala sekolah SDN Tlogomas 2 diperoleh informasi bahwa guru-guru SDN Tlogomas 2 telah mengikuti kegiatan diklat Asesmen Nasional yang