• Tidak ada hasil yang ditemukan

Supply Chain Management Carrefour

N/A
N/A
Nur Aliza

Academic year: 2023

Membagikan "Supply Chain Management Carrefour"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Supply Chain Management Carrefour

Studi Kasus “Carrefour”

Carrefour Indonesia membuka gerai pertama kali pada bulan Oktober 1998 dikawasan Cempaka Putih. Pada saat yang sama, Continent, sebagai perusahaan ritel Perancis, membuka gerai pertamanya di Indonesia.

Pada tahun 1999, Carrefour dan Promodes (sebagai pemegang saham utama dari Continent) menggabungkan semua kegiatan usaha ritel di seluruh dunia dengan nama Carrefour. Hal tersebut menjadikan Carrefour sebagai ritel terbesar kedua di dunia. Saat ini, Carrefour Indonesia telah beroperasi di 83 gerai, yang tersebar di 28 kota/kabupaten di Indonesia. Carrefour sangat peduli terhadap kebutuhan pelanggan dengan menawarkan lebih dari 40.000 produk. Carrefour Indonesia juga telah berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah pada sektor pertanian dengan membeli 95% produk dari pasar domestik.

Dengan tujuan meningkatkan kehidupan petani dengan menjaga hubungan jangka panjang dan memperluas akses pasar di gerai Carrefour Indonesia, meningkatkan perkembangan kualitas produk lokal dengan memperkenalkan metode pertanian modern dan lebih aman, misalnya pengembangan secara aktif penggunaan pupuk alami, dan menerapkan sistem kontrol pengelolaan air. Carrefour Indonesia berharap semua usaha dan kontribusi selama bertahun-tahun di Indonesia akan membawa Carrefour Indonesia untuk menjadi Perusahaan Retail Pilihan Keluarga Indonesia.

Visi dan Misi Carrefour

Visi

Menjadi ritel nomor satu di Indonesia

Misi

Menciptakan paserba dengan konsep tempat belanja keluarga

Memberikan pilihan dan kualitas ke semua orang

Menciptakan harga yan diinginkan konsumen dan penyediaan lokasi yang dekat dengan rumah

(2)

Membangun kerja sama yang baik dengan para pemasok yang berkualitas

Memberikan dukungan yang terbaik bagi karyawan untuk berkembang dan mencapai potensi maksimal guna memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan.

Supply Chain Management Carrefour Sebelumnya

Carrefour telah menerapkan SCM sejak lama, yaitu ketika Carrefour baru memiliki beberapa gerai. Supply Chain Management (SCM) yang diterapkan masih sangat sederhana.

Fungsinya hanya untuk membantu proses penerimaan barang di gerai, dan masih terfokus pada barang pangan siap saji. Sebagai contoh makanan siap saji adalah hamburger, hot dog, pizza, kue dan roti, yang proses pengolahannya dilakukan di setiap gerai Carrefour.

Sedangkan pengiriman barang dilakukan dengan mengirim barang langsung ke gerai Carrefour yang dilakukan oleh para pemasok.

Kendala Implementasi SCM Sebelumnya

Sistem informasi tidak efektif dan efisien.

Sulitnya proses pendistribusian barang-barang dari pemasok ke gerai-gerai.

Adanya kendala komunikasi antar Carrefour dengan pemasok.

Kurangnya loyalitas pemasok terhadap Carrefour. L

Lost of sales.

Supply Chain Management Carrefour yang Baru

Pada sistem SCM yang baru, Carrefour menerapkan aplikasi pengelolaan data melalui Warehouse Management Systems dari InfoLog (InfoLog Solutions PVT Ltd.).

Pada sistem ini Carrefour berfokus pada efisiensi yang bisa diberikan, sehingga dapat dinikmati oleh pelanggan berupa keberadaan produk berkualitas dengan harga yang kompetitif.

Software InfoLog ini menangani beberapa proses bisnis dalam SCM Carrefour yaitu meliputi :

Inbound Logistics

(3)

Inbound logistics merupakan aktivitas penerimaan dan penggudangan barang.

Kegiatan ini meliputi:

Advanced Shipping Notification (ASN)

Reservasi Lokasi

Various Receipts

Fungsi konversi dan penangkapan

Put Away

Perencanaan dan pengadaan persediaan

Carrefour menetapkan tingkat persediaan untuk menjalankan operasional hariannya. Tetapi karena Carrefour menggunakan sistem cross dock yang bersifat just in time sehingga persedian yang ada menjadi sangat sedikit dikarenakan fungsi utama gudang untuk meredistribusi produk.

Definisi tingkat persediaan ini terbagi dalam tiga tingkatan yaitu:

Tingkat persediaan minimum

Tingkat persediaan maksimum

Tingkat reorder

Carrefour memiliki dua Distribution Center, sehingga terdapat kemungkinan terjadinya stock transfer. Sistem yang digunakan dalam mengontrol proses distribusi dari para pemasok adalah sistem Central Order Pool (COP).

Sistem ini berfungsi untuk melakukan proses pesanan secara otomatis dan terpusat berdasarkan jumlah persediaan produk di gerai.

Operasi Gudang

Mendefinisikan tipe gudang

Manajemen ruang berdasarkan kapasitas dan volume

Cycle count dan stock adjustment.

(4)

Outbound Logistics

Aktivitas outbound logistics meliputi:

Penangkapan pesanan pembeli, distribusi, dan penjualan

Pembuatan daftar angkut berdasarkan aturan angkut dan konfirmasi angkut

Konfirmasi pemuatan dan pengiriman

Pembuatan invoice dan packs

Pelaporan

Laporan yang dibuat untuk keperluan manajemen dan teknis terdiri atas laporan sebagai berikut:

Resep dan pengiriman

Buku besar dan laporan persediaan

Daftar angkut dan daftar kemas

Invoice

Laporan saran lokasi penyimpanan

Laporan saran persediaan SKU

Laporan cycle count

Laporan Fullfillment

Lokasi kosong

Kartu stok

(5)

Proses Just In Time (JIT) Carrefour

Metode yang dipakai Carrefour untuk SCM baru ini dengan menerapkan proses just-in-time (JIT) di pusat distribusi (Distribution Center), yang disebut Cross Dock. Distribution center adalah pusat penerimaan barang dari seluruh supplier Carrefour.

Supplier tidak lagi harus mengantar barang ke masing-masing gerai, namun cukup mengirimkannya ke distribution center, yang kemudian akan dikirimkan ke masing-masing gerai yang dimiliki Carrefour sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

Jadi ketika pemasok mengirim barang hari ini ke Distribution Center Carrefour di Pondok Ungu dan Lebak Bulus, maka keesokan harinya barang tersebut akan didistribusikan ke gerai-gerai.

Sehingga metode Cross Dock memungkinkan proses yang lebih transparan dalam distribusi produk karena tidak ada produk yang terdegradasi (tertinggal) di gudang.

Central Order Pool (COP)

Supply Chain Management yang dikembangkan Carrefour tidak hanya berdasarkan proses pergerakan fisik produk, melainkan memperhatikan pula aliran informasi.

Untuk kebutuhan dalam proses aliran order, pihak Carrefour mengembangkan Central Order Pool (COP), di mana proses pengorderan dilakukan secara otomatis dan terpusat berdasarkan jumlah stok di gerai.

Untuk melakukan pemesanan barang dengan seluruh pemasok, Carrefour menggunakan sistem Electronic Data Interchange (EDI). Pemasok dapat menerima order melalui Web.

Selanjutnya, mereka menyampaikan (submit) order itu ke pabriknya, lalu barang pun dikirim ke Distribution Center Carrefour.

Kunci utama dari proses order tersentralisasi adalah akurasi data stok di gerai dan pusat distribusi Carrefour. Untuk itu pihak Carrefour menerapkan proses cycle count (penghitungan stok menggunakan sampling setiap hari).

Dengan begitu, akurasi data di pusat distribusi diklaim hampir selalu 100%, walaupun mengelola puluhan ribu jenis produk.

(6)

Manfaat SCM Carrefour yang Baru

Hasil data stok yang lebih akurat.

Ketersediaan produk di gerai lebih terjamin.

Pengendalian biaya operasi logistik

Penggunaan tenaga kerja lebih efisien Mengurangi inventori barang.

Menjamin kelancaran arus barang.

Menjamin mutu.

Tantangan SCM yang Baru

Saat Perencanaan

Merekrut tenaga ahli dibidang teknik informasi dan manajemen perusahaan

Penyesuaian software InfoLog dengan kebutuhan Carrefour

Membutuhkan biaya awal yang cukup tinggi

Pelatihan manajemen perusahaan mengenai sistem yang baru.

Saat Pengembangan

Penerapan awal dan penyesuaian pada setiap gerai dan pekerja-nya terhadap sistem baru

Terdapat pemasok yang tidak ingin bekerja sama menggunakan sistem yang baru.

Terjadi-nya data lag, karena pemesanan suplai ke pemasok berbasis online, maka tidak menutup kemungkinan adanya data lag, penyebabnya dapat karena kerusakan alat komunikasi, dsb.

Kelemahan SCM yang Baru

Memerlukan biaya maintenance yang besar

Memerlukan tenaga ahli di bidang IT untuk implementasi, maintenance, dan pelatihan

Kurangnya partisipasi pemasok dalam distribusi.

Kesimpulan

Supply Chain Management yang telah diterapkan Carrefour sudah baik, hal ini terlihat pada penjualan, kredibilitas, ketersedian barang, loyalitas konsumen, dsb.

(7)

Carrefour juga telah berkonstribusi dalam meningkatkan produk domestik, dan meningkatkan kehidupan pemasok khususnya buruh dalam negeri.

Sistem Supply Chain Management ini tentunya tidak hanya berdampak baik bagi Carrefour sendiri, melainkan juga pegawai Carrefour, pemasok dan konsumen.

Tantangan yang dihadapi Carrefour, dapat diatasi dengan pengelolaan sistem informasi dan manajemen yang baik, guna mendukung proses pengambilan 22 keputusan di dalam penerapan Supply Chain.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian latar belakang diketahui bahwa pentingnya manajemen risiko pada rantai pasok, sehingga penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi penanganan risiko

Supply Chain Management sebagai manajemen rantai pasokan atau manajemen organisasi yang saling berkaitan dan saling berintegrasi satu sama lain baik dengan

A supply chain is the system of organizations, people, activities, information and resources involved in moving a product or service from supplier to customer.. Supply

The Effect of Supply Chain Management Practices on Supply Chain Quality Integration Supply chain quality integration refers to the degree to which company synchronized and

Therefore, to fill this gap, the purpose of this study is to determine the mediating role of Information Sharing Strategy ISS on Agile Supply Chain ASC practices for achieving Supply

In this study, the measurement for benefits adoption of IoT includes supply chain efficiency and visibility of supply chain while the measurement for challenges adoption of IoT is

doi: 10.5267/j.uscm.2021.12.002 Uncertain Supply Chain Management 10 2022 495–510 Contents lists available at GrowingScience Uncertain Supply Chain Management homepage:

TUGAS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Oleh : NASLA SHIVA AZZURA- 130407222015 RICARD MUGABE TURNIP- 130407221016 KELAS:TRANSPORTASI LAUT 3A Contoh kegiatan internal supply chain Internal