• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT PERNYATAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SURAT PERNYATAAN "

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Pembelajaran Lagu Daerah Dalam Menciptakan Apresiasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres Bontomanai Kota Makassar. Rumusan masalah penelitiannya adalah “Bagaimana pembelajaran lagu daerah menanamkan apresiasi pada siswa kelas V SD Inpres Bontomanai Kota Makassar”. Variabel penelitian ini adalah pembelajaran lagu daerah kelas V SD Inpres Bontomanai Kota Makassar dan apresiasi siswa kelas V.

Gambar                                            Judul                                                Halaman  2.1  Bagan Kerangka Pikir ..........................................................
Gambar Judul Halaman 2.1 Bagan Kerangka Pikir ..........................................................

Latar Belakang

Hal ini juga mendukung penelitian peneliti, bahwa pengajaran lagu daerah yang termasuk dalam pengajaran seni musik dapat menggugah apresiasi siswa dan mengembangkan ekspresi siswa terutama pada saat menyanyikan lagu daerah. Hartono pada tahun 2012 melakukan penelitian berjudul Tari sebagai Aktualisasi Diri dan Penilaian, mengatakan bahwa melalui pendidikan seni anak dilatih. Pada tahun 2012, Setiawan melakukan penelitian bertajuk Hilangnya Lagu Ilir-Ilir, dan dalam penelitian tersebut Setiawan menulis bahwa pendidikan di sekolah khususnya pengajaran seni budaya dilakukan untuk mengenalkan lagu daerah kepada siswanya.

Rumusan Masalah Rumusan penelitian ini: Rumusan penelitian ini

Lagu Daerah merupakan salah satu jenis lagu yang ide penciptaannya berdasarkan pada budaya dan adat istiadat daerah tertentu. Berdasarkan observasi di SD Inpres Bontomanai juga terlihat bahwa siswa menilai kesenian daerah rendah, siswa tidak mengetahui banyak lagu daerah, siswa tidak mengetahui arti dari lagu daerah, banyak siswa yang tidak mengetahui cara menyanyikan lagu daerah dan masih banyak lagi siswa tidak tahu bagaimana membedakannya. lagu daerah dari lagu wajib. . Berdasarkan kondisi di SD Inpres Bontomanai, peneliti ingin menganalisis proses pembelajaran lagu daerah untuk menanamkan rasa hormat terhadap lagu daerah, sehingga peneliti memilih judulnya.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kajian Teori

Hasil Penelitian Relevan

Namun pembelajaran seni musik yang menyenangkan dan memotivasi dapat mengembangkan apresiasi siswa, seperti terlihat pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Vulfia Novi Yeska. Didukung penelitian Grace Annamal Piragasam, pada tahun 2013 ia melakukan penelitian bertajuk Apresiasi Musik dan Aktualisasi Diri Siswa Berbakat. Kemudian pada penelitian Cabedo dengan penelitiannya bertajuk Positive Musical Experiences In Education: Music As A Social Praxis tahun 2013, ia mengatakan bahwa pengalaman bermusik dapat mengembangkan keterampilan bermusik siswa.

Pendidikan Seni dan Pembelajaran Seni Musik a. Pendidikan Seni

Punahnya lagu Ilir-Ilir, dan dalam penelitiannya Setiawan menulis bahwa pendidikan di sekolah khususnya pembelajaran seni budaya berusaha memperkenalkan lagu daerah kepada siswa. Penelitian ini juga mendukung judul penelitian peneliti bahwa dengan pembelajaran lagu daerah siswa menjadi lebih mengenal lagu daerah. Dalam pembelajaran seni musik terdapat materi nyanyian daerah, sehingga guru memberikan pembelajaran nyanyian daerah melalui mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (BSNP: 2006).

Lagu daerah adalah jenis lagu yang ide penciptaannya didasarkan pada budaya dan adat istiadat daerah tertentu. Lagu daerah merupakan salah satu bentuk kesenian yang menjadi bagian dari kebudayaan yang dikenal masyarakat Candra (2012: 2). Kemudian Subagyo mengatakan, lagu daerah merupakan kekayaan budaya yang dimiliki suatu daerah setempat.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang disebut dengan lagu daerah adalah suatu bentuk kesenian yang berasal dari daerah setempat, mempunyai nilai budaya dan ciptaannya sendiri merupakan cerminan kehidupan masyarakatnya. Lirik lagu daerah sesuai dengan daerah atau dialek lokal yang bersifat lokal karena lagu daerah tumbuh dari budaya daerah setempat. Pengajaran lagu daerah diturunkan dari orang tua kepada anaknya atau dari nenek kepada cucunya.

Pencipta lagu daerah tidak diketahui, tidak tertulis dan tidak semata-mata untuk tujuan komersil.

Apresiasi Seni dalam Kegiatan Pembelajaran Seni Musik

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013, bahan kajian seni budaya bertujuan untuk mengubah karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan memahami budayanya. Dalam pembelajaran lagu daerah, guru tidak hanya mengajarkan cara menyanyikannya, tetapi juga memberikan pengetahuan tentang lagu daerah lain dan asal usul daerahnya, pesan/makna yang terkandung dalam lagu daerah tersebut, serta mengajarkan siswa untuk berkreasi dengan lagu daerah. Dalam kaitannya dengan seni rupa, apresiasi berarti kegiatan menafsirkan dan menyadari sepenuhnya seluk beluk suatu karya seni, serta peka terhadap fenomena estetis dan artistik agar dapat mengapresiasi dan mengapresiasi karya tersebut dengan baik.

Penilaian ini dapat berupa pengakuan, evaluasi, pengakuan dan apresiasi terhadap nilai seni yang terkandung dalam karya seni. Sikap estetis semacam ini mencakup tingkah laku manusia yang disebut kapasitas afektif, yaitu tingkah laku yang diarahkan oleh perasaan berdasarkan nilai-nilai dari pengalaman yang diperoleh ketika mengenal atau menikmati seni dan pengalaman ketika menciptakan karya seni. Apresiasi (Gunawan, 2014:15) adalah kemauan dan kemampuan secara sadar untuk menerima dan memahami nilai suatu karya seni dalam fase kehidupan budaya manusia.

Utami (2011:18) mengatakan yang dimaksud dengan apresiasi adalah kegiatan yang meliputi pemahaman, pemanfaatan, minat, kepuasan, perhatian dan partisipasi. Apresiasi seni berarti pengalaman batin terhadap seni dimana seseorang dapat merasakan pesan dan perasaan yang disampaikan seniman melalui karya seninya. Apresiasi empatik, yaitu apresiasi yang hanya menilai baik buruknya suatu karya seni berdasarkan penglihatan (indrawi).

Tujuan apresiasi adalah untuk memperkenalkan atau mempublikasikan karya seni agar karya seni tersebut dapat lebih dinikmati oleh khalayak atau masyarakat serta maksud dan tujuan dari seni tersebut tersampaikan.

Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini peneliti membatasi hal-hal yang ingin diteliti yaitu pengetahuan lagu daerah, penghayatan, penikmatan, penghayatan, observasi dan penilaian. Dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari guru dan siswa SD Inpres Bontomanai diharapkan dapat memberikan gambaran pelaksanaan pembelajaran lagu daerah kelas V untuk menanamkan apresiasi pada siswa kelas V A.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Pembelajaran Lagu Daerah
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Pembelajaran Lagu Daerah

Hipotesis Penelitian

Jenis Penelitian

Jadi pertimbangannya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A sebanyak 23 orang, jumlah siswa perempuan sebanyak 15 siswa, jumlah siswa laki-laki sebanyak 8 siswa. Peneliti memilih kelas V A sebagai sampel penelitian di SD Inpres Bontomanai karena dari hasil observasi kelas V A mempunyai pemahaman pembelajaran lagu daerah yang lebih rendah dibandingkan kelas V B.

Tabel 3.1 Populasi
Tabel 3.1 Populasi

Prosedur Penelitian

Setelah seluruh data terkumpul melalui berbagai teknik pengumpulan data, maka peneliti akan mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah. Berupa hasil triangulasi mengenai pembelajaran lagu daerah untuk menanamkan apresiasi pada siswa kelas V A SD Inpres Bontomanai.

Variabel Penelitian

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif karena dalam penelitian kualitatif sumber data utamanya adalah perkataan dan tindakan (Ulfatin). Dan dalam penelitian ini data yang digunakan bersifat kualitatif berupa kata-kata, deskripsi, dan gambar yang diperoleh dari transkrip wawancara, hasil observasi, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru yang mengajarkan lagu daerah kepada siswa kelas V A dan V ASD Inpres Bontomanai.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik triangulasi, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara bersamaan. Nasution (Sugiyono) berpendapat bahwa observasi adalah dasar dari segala ilmu pengetahuan, ilmuwan hanya dapat mengerjakan data, yaitu fakta tentang dunia nyata yang diperoleh melalui observasi.

Dua diantaranya yang paling penting adalah proses pengamatan dan ingatan.Jadi observasi adalah suatu kegiatan pengamatan yang tidak terbatas pada orang saja tetapi juga pada benda-benda alam lainnya.Teknik ini digunakan apabila ingin mengamati tingkah laku manusia, proses kerja, fenomena-fenomena alam. dan jika responden yang diamati tidak terlalu besar. Oleh peneliti teknik ini digunakan untuk mengamati penghayatan siswa kelas V A pada saat pembelajaran lagu daerah dan untuk mengamati bagaimana proses pembelajaran lagu daerah dapat menanamkan apresiasi pada siswa kelas V A SD Inpres Bontomanai. Menurut Sugiyono, wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti, namun juga jika peneliti ingin mengetahui sesuatu dari responden secara lebih mendalam.

Dalam penelitian ini peneliti memilih seorang guru pengajar lagu daerah Kelas V untuk diwawancarai. Subyek yang dipilih peneliti untuk wawancara adalah seorang guru pengajar lagu daerah untuk kelas V. Sudut pandang guru adalah apakah data yang diperoleh peneliti dengan menggunakan teknik wawancara cocok dengan data yang diperoleh peneliti menggunakan teknik lain dengan subjek yang berbeda, karena jika data tersebut relevan maka data yang diperoleh peneliti valid. Menurut Sugion, dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar atau karya monumental seseorang, dokumen yang berbentuk tulisan antara lain catatan harian, riwayat hidup, kriteria, biografi, peraturan, kebijakan.

Dokumentasi yang digunakan berasal dari dokumentasi peneliti, seperti dokumentasi pada saat pengajaran lagu daerah berlangsung, dokumentasi.

Teknik Analisis Data

Bentuk apresiasi siswa dalam mempelajari lagu daerah terlihat dari 6 indikator yang ditemukan peneliti yaitu 1) rasa syukur dalam mempelajari lagu daerah, 2) pemahaman seni dalam mempelajari lagu daerah, 3) kesenangan dalam mempelajari lagu daerah, 4) apresiasi dalam pembelajaran lagu daerah, 5) observasi dalam pembelajaran lagu daerah dan 6) penilaian dalam pembelajaran lagu daerah. Deskriptornya adalah: 1) siswa tidak berbicara sendiri saat mempelajari lagu daerah, 2) siswa tidak berinteraksi dengan dirinya sendiri saat mempelajari lagu daerah, 3) siswa tidak berbicara sendiri ketika teman lain menyanyikan lagu daerah di depan kelas. Deskriptornya adalah 1) siswa menyebutkan bahasanya, 2) siswa memperhatikan cara guru menyanyikan lagu daerah, 3) siswa memperhatikan penampilan teman dalam menyanyikan lagu daerah.

Gambaran tersebut adalah 1) Siswa senang menyanyikan lagu daerah, 2) Siswa ikut bersenandung saat membawakan lagu daerah, 3) Siswa memberikan musik pengiring ketika siswa lain menyanyikan lagu daerah. 2 Siswa ikut bersenandung ketika siswa lain tampil menyanyikan lagu daerah. ketika siswa lain muncul menyanyikan lagu daerah. Hasil Pembelajaran Lagu Daerah Dalam Menciptakan Apresiasi Pada Siswa Kelas V A SD Inpres Bontomanai Kota Makassar.

Tabel 4.8 Hasil Pencapaian Indikator I
Tabel 4.8 Hasil Pencapaian Indikator I

Pembahasan

Pembelajaran lagu daerah dapat menanamkan apresiasi siswa terhadap lagu daerah. Bentuk apresiasi tersebut terlihat pada saat kegiatan pembelajaran lagu daerah. Berdasarkan hasil penelitian SD Inpres Bontomanai Kota Makassar Kelas V A dan pembahasan yang telah dibahas pada BAB IV dapat disimpulkan bahwa pembelajaran lagu daerah dapat mendorong siswa untuk menghayatinya, ditunjukkan dengan 6 indikator yaitu pendahuluan dengan persentase 100 persen. persentase. . Sedangkan berdasarkan analisis bentuk evaluasi siswa dalam pembelajaran lagu daerah, jika dilihat dari 6 indikator yang ditentukan peneliti berada pada tingkat persentase yang tinggi, meskipun ada beberapa indikator yang berada pada tingkat persentase yang rendah. . Hal ini terlihat dari 6 indikator yang ditentukan yaitu, apresiasi saat belajar lagu daerah dengan rate 100%, pemahaman seni saat belajar lagu daerah dengan rate 100%, kenikmatan saat belajar lagu daerah dengan rate 100%, apresiasi sambil pembelajaran lagu daerah dengan share 33%, observasi sambil belajar lagu daerah dengan share 100%, penilaian saat belajar lagu daerah dengan share 67%.

SARAN

Menurut anda, bagaimana reaksi siswa ketika melihat temannya menyanyikan lagu daerah dengan baik? Menurut anda, bagaimana reaksi siswa jika melihat temannya menyanyikan lagu daerah dengan jelek?

Gambar 4.1. Guru mengisi lembar wawancara
Gambar 4.1. Guru mengisi lembar wawancara

Gambar

Gambar                                            Judul                                                Halaman  2.1  Bagan Kerangka Pikir ..........................................................
Tabel 2.1 Kompetensi Dasar dalam Standar Isi
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Pembelajaran Lagu Daerah
Tabel 3.1 Populasi
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sugiyono juga mengemukakan penelitian kualitatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek

Metode penelitian kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang