• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Survei kebugaran jasmani siswa di Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Survei kebugaran jasmani siswa di Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

104 Volume 13, Nomor 2, (2023) hal. 104-117

ISSN: 2722-4686 (Online), ISSN: 2087-3751 (Print)

Journal Homepage:

https://www.jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/motion

Survei kebugaran jasmani siswa di Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang

Faizal Handoko Putra, Ari Wibowo Kurniawan

¹Universitas Negeri Malang, Indonesia, email: [email protected]

2Universitas Negeri Malang, Indonesia, email: [email protected]

Info Artikel Abstract

Diajukan: Oktober 2023 Diterima: Oktober 2023 Diterbitkan: Oktober 2023

Keyword:

physical fitness; physical education health and sport;

elementary school

Kata Kunci:

kebugaran jasmani; pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga; sekolah dasar

Physical fitness is one of the crucial aspects of daily activities. Having a fit physical fitness can help students be better prepared to follow the learning process at school. This study aims to see the level of physical fitness in students of Sumbersari III State Elementary School Malang City. For this study using quantitative descriptive method using survey design. For the experimental subjects in this study, namely students of Sumbersari III State Elementary School in Malang City with a population of 83 students and 43 students as research samples. The data obtained based on the calculation of the TKJI test results processed by manual calculation, shows that students who have physical fitness on a very good size are 0 students, then students who have physical fitness on a good size are 0 students, then students who have physical fitness on a medium size are 3 students, then students who have physical fitness on a lesser size are 22 students, while students, who have physical fitness on a very poor size are 18 students. Therefore, the physical fitness of students at Sumbersari III State Elementary School in Malang City is classified as having a poor level of physical fitness.

Abstrak

Kebugaran jasmani ialah salah satu aspek krusial pada kegiatan sehari- hari. Dengan mempunyai kebugaran jasmani yang bugar dapat membantu siswa lebih siap untuk mengikuti proses belajar disekolah. Penelitian ini mempunyai tujuan guna melihat tingkat kebugaran jasmani pada siswa Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang. Untuk penelitian ini memakai metode deskriptif kuantitatif dengan memakai rancangan survei.

Untuk subyek percobaan pada penelitian ini yaitu siswa Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang dengan jumlah populasi 83 siswa dan 43 siswa sebagai sampel penelitian. Data yang diperolah berdasarkan perhitungan hasil tes TKJI diolah dengan perhitungan manual, menunjukan siswa yang mempunyai kebugaran jasmani pada ukuran baik sekali berjumlah 0 siswa, selanjutnya siswa yang mempunyai kebugaran jasmani pada ukuran baik berjumlah 0 siswa, selanjutnya siswa yang mempunyai kebugaran jasmani pada ukuran sedang sejumlah 3 siswa, selanjutnya siswa yang mempunyai kebugaran jasmani dengan ukuran kurang sejumlah 22 siswa, sedangkan siswa, yang mempunyai kebugaran jasmani dengan ukuran kurang sekali sejumlah 18 siswa. Oleh karena itu kebugaran jasmani siswa di Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang tergolong mempunyai tingkat kebugaran jasmani kurang.

(2)

105

Penulis Korespondensi :

Faizal Handoko Putra, Universitas Negeri Malang Email: [email protected]

© 2023 The Authors. Published by PJKR Universitas Islam 45, Bekasi. Licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu sumber daya dan jembatan bagi siswa untuk mengoptimalkan potensi dalam dirinya melalui model pembelajaran baik secara tatap muka maupun online (Rulianto, 2019; Fitri, 2021). Salah satunya melalui pendidikan kebugaran jasmani (Mashud, 2019). Pendidikan kebugaran jasmani adalah salah satu unsur vital dalam integrasi pengetahuan yang bertujuan memberi daya dukung penuh terhadap perkembangan kemampuan fisik, batin, serta menjaga kondisi tubuh siswa agar tetap prima sehingga dapat melakukan segala jenis aktivitas di sekolah dengan lancar (Nugraha, 2015; Lengkana dan Sofa, 2017; Erfan, 2017; Purnomo dkk, 2021).

Berdasarkan paparan tersebut, penelitian ini berfokus pada penerapan pendidikan kebugaran jasmani bagi siswa.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa tujuan pendidikan kebugaran jasmani tidak serta merta berjalan dengan lancar. Terdapat hambatan yang menyebabkan penerapan pembelajaran pendidikan kebugaran jasmani kurang optimal. Hambatan utama yang pengaruhnya cukup signifikan adalah bencana alam pandemi COVID-19.

Pandemi ini berimbas pada diterapkannya sistem pembelajaran daring. Akibatnya, pembelajaran yang didapat siswa kurang optimal karena hanya diawasi oleh orang tua, bukan guru (Nugroho dan Sudarso, 2022; Setyowati dan Kartiko, 2022). Oleh karena itu, diperlukan adanya tes fisik yang bertujuan untuk mengembalikan semangat siswa untuk kembali bugar, seperti TKJI atau Tes Kebugaran Jasmani Indonesia

TKJI adalah tes fisik yang mempunyai 5 rangkaian tes yang sudah melalui penelitian, perundingan, hingga penafsiran simulasi dan prinsip untuk melengkapi pelaksanaannya. Rangkaian tes kebugaran jasmani Indonesia mencakup beberapa metode, seperti lari 40 meter, vertical, sit up, pull up, dan lari 600 meter (Permana, 2016). Tes Kebugaran Jasmani Indonesia merupakan patokan yang diperuntukan agar bisa menilai tingkat kebugaran jasmani menggunakan rangkaian tes yang digolongkan

(3)

106 dengan klasifikasi umur yang telah ditentukan (Hakim, 2020). Pelaksanaan pembelajaran olahraga di lingkungan sekolah bertujuan unutk memotivasi dan mengembangkan kondisi jasmani siswa mengingat pembelajaran olahraga di lingkungan sekolah itu dilaksanakan secara berulang dan terstruktur (Dedikbud, 1995). Berdasarkan paparan tersebut, penelitian ini berfokus pada penerapan TKJI di sekolah, khususnya di Sekolah Dasar Negeri Sumbersari 3.

Dari hasil observasi di Sekolah Dasar Negeri Sumbersari 3, diketahui bahwa telah dilakukan pengukuran kebugaran jasmani pada siswa. Akan tetapi, tes yang diberikan oleh guru di Sekolah dasar Negeri Sumbersari 3 tidak sesuai dengan standar TKJI. Tes yang dilakukan guru hanya terbatas pada permainan yang tidak memberatkan siswa, seperti berlari mengelilingi lapan. Sarana dan prasaran di Sekolah Dasar Negeri Sumbersari 3 kurang lengkap untuk melaksanakan TKJI. Selain itu, tes kebugaran siswa Sekolah Dasar Negeri Sumbersari 3 menunjukkan hasil yang kurang baik mengingat pembelajaran sebelumnya dilakukan secara daring sehingga siswa masih malas bergerak. Berdasarkan uraian masalah tersebut, maka peneliti mengangkat penelitian dengan judul “Survei Kebugaran Jasmani Siswa di Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang”.

METODE

Dalam penelitian ini dan berdasarkan permasalahan yang diteliti, peneliti menggunakan perencanaan yaitu penyelidikan. Pendekatan yang dipilih peneliti dikategorikan kedalam pendekatan deskriptif kuantitatif memakai metode survei dengan subjek peserta didik pada Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang.

Survei adalah teknik penelitian yang menyediakan sumber data dan wawasan, Survei bertujuan untuk mencari informasi tentang permasalahan yang muncul sehubungan dengan penelitian yang sedang peneliti selidiki.

Penelitian ini dikategorikan kedalam penelitian survei yang dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang. Dalam penelitian ini, metode difokuskan untuk melihat kebugaran jasmani peserta didik pada Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang. Pada observasi ini menggunakan metode survei dengan

(4)

107 instrumen menggunakan TKJI pada Sekolah Dasar Sumbersari III Kota Malang.

Untuk variabel yang diteliti peneliti adalah kebugaran jasmani peserta didik sekolah dasar. Alur dari rancangan penelitian survei diilustrasikan dalam bagan berikut:

Gambar 1. Bagan Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini anggota peserta didik di Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang dengan kategori umur 10-12 tahun sebanyak 83 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini memakai nonprobabilitas (Nonprobability Sampling) dengan purposive sampling. Nonprobabilitas sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana sampel dikumpulkan di area tertentu untuk mencari sebuah populasi yang memiliki peluang untuk dijadikan sebuah sampel. Dalam sampling probabilitas setiap elemen bukannya tidak memiliki peluang akan tetapi setiap elemen memiliki sebuah peluang untuk menjadi sampel dengan mengikuti prosedur yang sudah ada (Etikan, 2016). Teknik non-probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara non-random dan subyektif, yang berarti setiap anggota populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan anggota sampel (Sugiyono, 2013). Menurut Masturoh & Anggita (2018) Penarikan sampel menggunakan metode purposif merupakan pemilihan sampel yang dilakukan dengan menentukan subjek penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Menurut Masturoh & Anggita (2018) kriteria pengambilan sampel, yaitu perbandingan inklusi dan eksklusi. (1) Kriteria inklusi (Partisipasi). Kriteria inklusi adalah kriteria untuk memilah anggota kelompok ke pada sampel dengan memperhatikan karakteristik. (2) Kriteria eksklusi (Pengecualian).

(5)

108 Kriteria eksklusi adalah kriteria untuk mengeluarkan anggota sampel yang tidak dapat ditarik sebagai sampel penelitian dan mendapatkan jumlah anggota 43 siswa.

Untuk menentukan sampel besar, peneliti menetapkan rumus Slovin sebagai berikut:

Rumus Slovin:

Keterangan:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = batas toleransi kesalahan

Pada penelitian ini memilih instrumen yaitu tes kebugaran jasmani untuk anak rentang usia 10 hingga 12 tahun. Instrumen penelitian menggunakan tes kebugaran jasmani yang berasal dari pusat kebugaran jasmani dan rekreasi pada tahun 1995 untuk anak usia 10 hingga 12 tahun. Tes ini dipilih karena banyak digunakan dan dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, tes ini mudah digunakan dengan alat yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Penilaian kebugaran jasmani bagi anak yang telah melakukan tes kebugaran jasmani Indonesia dinilai dengan menggunakan tabel nilai untuk menilai capaian tes dan menggunakan rangkaian tes yang terdiri dari lima item tes yaitu Sprint 40 meter, Pull Up, Sit up, Vertikal jump, Sprint 600 meter.

Setelah selesai melakukan Tes Kebugaran Jasmani, hasil dari 5 tes yang sudah dilaksanakan setelah itu dijumlahkan kemudian akan dicocokan menggunakan tabel di bawah ini:

(6)

109 Presentase hasil tes kebugaran jasmani tersebut didasarkan pada rumus berikut (Muhamad, M, et al, 2022):

𝑃 = x 100%

Keterangan:

P = persentase yang dicari f = frekuensi

N = jumlah responden

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan perencanaan yaitu penyelidikan.

Pendekatan yang dipilih peneliti dikategorikan kedalam pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei menggunakan peserta didik pada Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang. Survei adalah metode penelitian yang menyediakan sumber data dan wawasan, Survei bertujuan untuk mencari informasi tentang permasalahan yang muncul sehubungan dengan penelitian yang sedang peneliti selidiki.

(7)

110 Data yang diperloeh siswa dari tes sit up, yang mendapatkan nilai 5 dengan persentase laki-laki 15,0% dan untuk perempuan 13,04%. Yang mendapatkan nilai 4 dengan persentase laki-laki 25,0% dan untuk perempuan 8,70%. Yang mendapatkan nilai 3 dengan persentase laki-laki 35,0% dan untuk perempuan 26,09%. Yang mendapatkan nilai 2 dengan persentase laki-laki 20,0% dan untuk perempuan 30,43%. Yang mendapatkan nilai 1 dengan persentase laki-laki 5,0% dan untuk perempuan 21,74%.

Data yang diperloeh siswa dari tes sit up, yang mendapatkan nilai 5 dengan persentase laki-laki 0% dan untuk perempuan 0%. Yang mendapatkan nilai 4 dengan persentase laki-laki 0% dan untuk perempuan 0%. Yang mendapatkan nilai 3 dengan persentase laki-laki 0% dan untuk perempuan 4,3%. Yang mendapatkan nilai 2 dengan persentase laki-laki 15,0% dan untuk perempuan 52,2%. Yang mendapatkan nilai 1 dengan persentase laki-laki 85,0% dan untuk perempuan 43,5%.

(8)

111 Data yang diperloeh siswa dari tes sit up, yang mendapatkan nilai 5 dengan persentase laki-laki 0% dan untuk perempuan 0%. Yang mendapatkan nilai 4 dengan persentase laki-laki 45,0% dan untuk perempuan 8,7%. Yang mendapatkan nilai 3 dengan persentase laki-laki 30,0% dan untuk perempuan 52,2%. Yang mendapatkan nilai 2 dengan persentase laki-laki 15,0% dan untuk perempuan 17,4%. Yang mendapatkan nilai 1 dengan persentase laki-laki 10,0% dan untuk perempuan 21,7%.

Data yang diperloeh siswa dari tes sit up, yang mendapatkan nilai 5 dengan persentase laki-laki 0% dan untuk perempuan 0%. Yang mendapatkan nilai 4 dengan persentase laki-laki 0% dan untuk perempuan 0%. Yang mendapatkan nilai 3 dengan persentase laki-laki 0% dan untuk perempuan 0%. Yang mendapatkan nilai 2 dengan persentase laki-laki 55,0% dan untuk perempuan 43,5%. Yang mendapatkan nilai 1 dengan persentase laki-laki 45,0% dan untuk perempuan 56,5%.

(9)

112 Data yang diperloeh siswa dari tes sit up, yang mendapatkan nilai 5 dengan persentase laki-laki 0% dan untuk perempuan 0%. Yang mendapatkan nilai 4 dengan persentase laki-laki 0% dan untuk perempuan 0%. Yang mendapatkan nilai 3 dengan persentase laki-laki 0% dan untuk perempuan 4,3%. Yang mendapatkan nilai 2 dengan persentase laki-laki 15,0% dan untuk perempuan 52,2%. Yang mendapatkan nilai 1 dengan persentase laki-laki 85,0% dan untuk perempuan 43,5%.

Dari tes yang telah dilakukan, data nilai yang diperoleh kemudian ditambah data nilai yang lainnya dan diperoleh total yang dirangkum dari berbagai nilai tes.

Total nilai tes kebugaran jasmani akan disesuaikan dengan standart yang berlaku dan hasil kebugaran jasmani siswa tersebut akan dikelompokan kedalam kategori baik sekali (BS) / baik (B) / sedang (S) / kurang (K) / kurang sekali (KS). Demikian persentase kategori kebugaran jasmani siswa yang menjadi sampel di Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang.

(10)

113 Pembahasan

Kebugaran jasmani berlandaskan pada kesanggupan tubuh dalam melaksanakan kegiatan tanpa adanya kelelahan berarti. Seseorang bisa dikatakan bugar yaitu dengan memiliki tingkat produktivitas yang tinggi (Zulfa & Kurniawan, 2019). Kebugaran jasmani sangat penting bagi kita dikarenakan ketika memiliki kita memiliki kondisi fisik prima, seseorang dapat bergerak jauh lebih dinamis dan meningkatnnya produktivitas kerja (Erfan, 2017). Menurut beberapa pendapat diatas, hal ini menunjukan bahwa kebugaran jasmani menjadi faktor mendasar dalam kesehatan tubuh seseorang agar bisa menjalankan kegiatan tanpa mengalami penurunan kondisi kebugaran yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran siswa SD Negeri Sumbersari III Kota Malang.

Berdasarkan hasil data TKJI siswa SD Negeri Sumbersari III Kota Malang terdapat 0 yang memiliki kebugaran jasmani dengan kriteria baik sekali dengan persentase sejumlah 0%. Sedangkan kebugaran jasmani baik berjumlah 0 siswa dengan penilaian persentase secara keseluruhan sejumlah 0%. Selain itu, siswa dengan kriteria kebugaran jasmani sedang sebanyak 3 untuk putra dan 0 untuk putri dengan tingkat penilaian sebesar 15,0% untuk siswa putra dan 0% untuk siswa putri. Selain itu, siswa yang kriteria kebugaran jasmaninya kurang sejumlah 11 untuk putra dan 11 untuk putri dengan tingkat penilaian siswa putra 55,0% dan untuk putri 47,8%. Sedangkan siswa yang kebugaran jasmani kurang sekali berjumlah 4 untuk putra dan 12 untuk putri dengan perbandingan putra 30.0% dan putri 52,2%. Pada data tersebut, kondisi fisik siswa putra lebih baik dibandingkan dengan kondisi fisik siswa putri. Hal ini terlihat jelas dari fakta bahwa putra sering berpartisipasi dalam aktivitas fisik dibandingan putri. Memiliki kebugaran jasmani yang prima itu bisa menjadi modal awal melaksanakan pembelajaran di dalam sekolah dengan baik dan memiliki sisa energi untuk melakukan kegiatan diluar sekolah (Purnomo, Kurniawan, dkk., 2021).

Dan ada juga Kegiatan jasmani tidak harus dilakukan di lingkungan sekolah, namun kegiatan tersebut harus dilakukan dalam keseharian seseorang juga termasuk kegiatan kebugaran jasmani yang tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.

(11)

114 Tujuan pendidikan yaitu ada satu komponen yang sangat penting, yaitu salah satu komponenya adalah kebugaran jasmani. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa kondisi kebugaran jasmani setiap orang sangat bermacam-macam sehingga masing-masing orang memiliki tingkat kebugaran jasmaninya tersendiri.

Sehingga seseorang yang mempunyai kebugaran jasmani yang bagus dapat melakukan kegiatan fisik tanpa merasakan letih yang berarti (Hardiansyah & Syampurma, 2017).

Selain itu terdapat beberapa contoh yang berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani seseorang yaitu olahraga, kelebihan beban, pola istirahat, pola hidup sehat, lingkungan serta pola makan dan gizi (Zainudin, 2019) Dan kualitas seseorang dapat dilihat dari kebugaran jasmani dengan melaksanakan kegiatan tanpa menimbulkan rasa lelah dan masalah kesehatan (Prasetio, 2018). Sedikit membahas kesehatan ada beberapa penyakit yang selalu mengintai kapan saja yaitu diabetes, stroke, hipertensi, penyakit jantung dan lain-lainnya beberapa penyakit tersebut muncul kapan saja karena kurangnya aktivitas fisik pada tubuh seseorang yang dapat memicu penyakit- penyakit tersebut (Ariyanto, 2020). Dari beberapa pendapat diatas dapat dinyatakan aktivitas fisik dapat meningkatkan kebugaran tubuh, sehat dan dijauhkan dari berbagai macam penyakit, maka kita perlu melakukan latihan kebugaran jasmani dengan metode latihan yang baik dan waktu yang cukup.

Menurut hasil dari penelitian sebelumnya, bahwa aktivitas jasmani tidak hanya dipraktikkan di sekolah, melainkan dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari, selain itu kebugaran jasmani merupakan faktor penting yang mendorong tercapainya tujuan pendidikan nasional (Rizky Adi Nugroho, 2022). Menurut Khudeivi, Ryendra Alif dkk., (2023) menyarankan untuk memperhatikan kesegaran jasmani siswa, agar kedepannya kesegaran jasmani siswa dapat diperbaiki dan lebih ditingkatkan, sehingga mereka berusaha memperbanyak latihan-latihan lain yang membantu meningkatkan kondisi fisik dan mengurangi kegiatan ataupun kegiatan yang tidak menguras banyak energi semacam bermain game online dan lain-lain. Diharapkan setelah adanya penelitian ini, siswa tetap menjaga kebugaran jasmaninya dengan melalui kegiatan di dalam sekolah maupun diluar sekolah agar kebugaran jasmaninya

(12)

115 terpenuhi dan terhindar dari kelelahan yang berlebihan dalam menjalani kegiatan sehari hari.

KESIMPULAN

Tingkat kebugaran jasmani dan analisis data pada peserta didik Sekolah Dasar Negeri Sumbersari III Kota Malang yaitu dominan berada dalam klasifikasi kurang, ini diakibatkan oleh kurangnya melakukan kegiatan fisik. Oleh sebab itu, siswa diharuskan agar selalu menjaga kebugaran dengan cara sering melakukan kegiatan fisik, serta mengurangi kegiatan dan permainan yang tidak menguras banyak energi.

REFERENSI

Ariyanto, D. (2020). Aktivitas Fisik Terhadap Kualitas Hidup Pada Lansia Physical Activity To Quality Of Life In The Elderly. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, Xiii(2), 145–151. https://doi.org/10.36760/jka.v13i2.112.

Dedikbud. (1995). Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Umur 10-12 Tahun.

Jakarta: Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi.

Erfan, M. (2017). Peran Guru Penjas Terhadap Kebugaran (Kesegaran) Jasmani Siswa. Seminar Nasional Pendidikan Olahraga, 1, 184–192.

https://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/por/article/view/657.

Etikan, I. (2016). Comparison Of Convenience Sampling And Purposive Sampling.

American Journal Of Theoretical And Applied Statistics, 5(1), 1.

Https://Doi.Org/10.11648/J.Ajtas.20160501.11

Fitri, S. F. N. (2021). Problematika Kualitas Pendidikan Di Indonesia. Jurnal

Pendidikan Tambusai 5.1, 5.

Https://Jptam.Org/Index.Php/Jptam/Article/View/1148

Hakim, A. L., Marianus Subandowo, & Ujang Rohman. (2020). Pengaruh Circuit Training Dan Interval Training Dalam Tes Kebugaran Jasmani Pada Ektrakurikuler Futsal Siswa Smp. Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani Dan Olah Raga), 5(1), 86–95. Https://Doi.Org/10.36526/Kejaora.V5i1.847

Hardiansyah, S., & Syampurma, H. (2017). Perbedaan Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Status Gizi. Perbedaan Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Status Gizi, 7(1), 24–34. https://doi.org/10.15294/miki.v7i1.10934.

Jannah, S. N., & Sontani, U. T. (2018). Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Sebagai Faktor Determinan Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 3(1), 210. https://doi.org/10.17509/jpm.v3i1.9457

(13)

116 Khudeivi, Ryendra Alif, Weda, & Kurniawan, Wing Prasetya. (2023). Survei Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kelas V Sd Negeri 1 Siwalan Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk. Https://Doi.Org/10.5281/Zenodo.7604059

Lengkana, A. S., & Sofa, N. S. N. (2017). Kebijakan Pendidikan Jasmani Dalam

Pendidikan. Jurnal Olahraga, 3(1), 1–12.

Https://Doi.Org/10.37742/Jo.V3i1.67

Maisaroh, P., Athar, & Kahri, M. (2020). Analisis Komponen Kebugaran Jasmani Peserta Didik Sekolah Dasar Negeri Di Lihat Dari Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Kelas V Usia 10 – 12 Tahun Kota Banjarbaru.

Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 1(1).

Https://Doi.Org/10.20527/Multilateral.V18i1.6570

Mashud, M. (2019). Analisis Masalah Guru Pjok Dalam Mewujudkan Tujuan Kebugaran Jasmani. Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 17(2). Https://Doi.Org/10.20527/Multilateral.V17i2.5704

Masturoh, I., & Anggita, N. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Muhamad, M., Hanif, A. S., & Haqiyah, A. (2022). Statistika dalam pendidikan dan olahraga. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada-Rajawali Pers.

Nugraha, B. (2015). Pendidikan Jasmani Olahraga Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 4(1). Https://Doi.Org/10.21831/Jpa.V4i1.12344

Nugroho, R. A. A., & Sudarso. (2022). PERBANDINGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PJOK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DARING DAN PEMBELAJARAN LURING. 1. https://publish.ojs indonesia.com/index.php/SIBATIK

Permana, R. (2016). Penguasaan Rangkaian Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (Tkji) Melalui Diskusi Dan Simulasi (Kajian Pustaka Pemahaman Teori Dan Praktek Tkji Terhadap Mahasiswa Pgsd Umtas). Refleksi Edukatika, 6(2).

Https://Doi.Org/10.24176/Re.V6i2.603

Prasetio, D. (2018). Tingkat Kebugaran Jasmani Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Pada Siswa Smp Negeri 29 Bengkulu Utara. Kinestetik, 2(2), 166–172.

Https://Doi.Org/10.33369/Jk.V2i2.8738

Purnomo, T. J., Kurniawan, A. W., & Wahyudi, U. (2021). Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kelas X Jurusan Agama Madrasah Aliyah Berbasis Pesantren Dan Madrasah Aliyah Reguler. Sport Science And Health, 359–368.

Https;//Doi.Org/10.17977/um062v3i62021p359-368

(14)

117 Riyanto, P., & Mudian, D. (2019). Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Peningkatan Kecerdasan Emosi Siswa. Journal Sport Area, 4(2), 339–347.

Https://Doi.Org/10.25299/Sportarea.2019.Vol4(2).3801

Rulianto, R. (2019). Pendidikan Sejarah Sebagai Penguat Pendidikan Karakter. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 4(2). Https://Doi.Org/10.23887/Jiis.V4i2.16527Saputro, Y. D. (2018). Survei Tingkat Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putri Kelas Viii Mts Surya Buana Malang Tahun Pelajaran 2017/2018. Jp.Jok (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan), 1(2), 92–101.

Https://Doi.Org/10.33503/Jpjok.V1i2.170

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta, CV.

Setyowati, D., & Kartiko, D. C. (2022). Hubungan Minat Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran PJOK Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani. Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 10. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal- pendidikan-jasmani/issue/archive

Zainudin, N. I., Athar, A., & Kahri, M. (2019). Analisis Komponen Kebugaran Jasmani Peserta Didik Sekolah Dasar Negeri Di Lihat Dari Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Kelas V Usia 10 – 12 Tahun Kota Banjarbaru.

Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 18(1).

Https://Doi.Org/10.20527/Multilateral.V18i1.6570

Zulfa, I. I., & Kurniawan, A. W. (2019). Survei Kebugaran Jasmani Kelas Viii Smp

Plus Asy-Syukur Kanigoro. 1.

Http://Journal2.Um.Ac.Id/Index.Php/Jfik/Article/View/11343/4918

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan pengembangan kebugaran jasmani, permainan tradisional dijadikan sebagai salah satu bahan ajar Penjasorkes (Matakupan, 1993: 157). Melalui permainan tradisional

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian dan juga hasil penelitian tentang survei tingkat kebugaran jasmanidengan menggunakan tes kebugaran jasmani lari 2.4 Km Cooper

Secara umum hasil dari penelitian ini terlaksana dengan baik, dimana telah didapat data tingkat kebugaran jasmani siswi diukur dengan mengunakan Tes Kebugaran

Berkaitan dengan klasifikasi yang didapatkan dalam proses penelitian kondisi kebugaran jasmani pada siswa tuna rungu di Sekolah Luar Biasa Dharma Asih Pontianak yang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa putra SMA Negeri 4 Kota Jambi tergolong kurang di lari 1200 meter yang bertujuan mengukur daya

Berkaitan dengan klasifikasi yang didapatkan dalam proses penelitian kondisi kebugaran jasmani pada siswa tuna rungu di Sekolah Luar Biasa Dharma Asih Pontianak yang

Dengan hasil tes kebugaran jasmani di atas didapatkan solusi yang tepat dalam mengatasi masalah tingkat kebugaran jasmani yaitu sebaiknya siswa memperbaiki atau membiasakan kebiasaan

Pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia, berupa pretest dan posttest.Berdasarkan hasil pengolahan data,