• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tafsir Ayat Ahkam Bagi Muslim Minoritas (Studi Kasus Jual Beli Babi oleh Kaum Muslim di Kota Wamena)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tafsir Ayat Ahkam Bagi Muslim Minoritas (Studi Kasus Jual Beli Babi oleh Kaum Muslim di Kota Wamena)"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

TAFSIR AYAT AHKĀM BAGI MUSLIM MINORITAS (Studi Kasus Jual Beli Babi Oleh Kaum Muslim di Kota Wamena)

Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Agama (M. Ag) Dalam Bidang Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Oleh:

Rifki Rifaat NIM: 220410985

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR PASCASARJANA INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1444 H/2023 M

(2)

TAFSIR AYAT AHKĀM BAGI MUSLIM MINORITAS (Studi Kasus Jual Beli Babi Oleh Kaum Muslim di Kota Wamena)

Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Agama (M. Ag) Dalam Bidang Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Pembimbing:

H. M. Ziyadul Haq, SQ., S.H.I., Ph. D Dr. Syamsul Ariyadi, MA

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR PASCASARJANA INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1444 H/2023 M

(3)

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis dengan judul “Tafsir Ayat Ahkām Bagi Muslim Minoritas (Studi Kasus Jual Beli Babi oleh Kaum Muslim di Kota Wamena)” yang disusun oleh Rifki Rifaat dengan No Induk Mahasiswa 220410985 telah melalui proses bimbingan dengan baik dan dinilai oleh pembimbing telah layak memenuhi syarat ilmiah untuk diujikan di sidang munaqasyah.

Pembimbing I, Pembimbing II,

H. M. Ziyadul Haq, SQ., S.H.I., Ph. D Dr. Syamsul Ariyadi, MA

Tanggal: 01 Juni 2023 Tanggal: 01 Juni 2023

(4)
(5)

iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Rifki Rifaat

NIM : 220410985

Tempat/Tgl Lahir : Sinjai, 06 Oktober 1985 Program Studi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Menyatakan bahwa “Tafsir Ayat Ahkām Bagi Muslim Minoritas (Studi kasus Jual Beli Babi oleh Kaum Muslim di Kota Wamena)” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 01 Juni 2023 Yang membuat pernyataan,

Rifki Rifaat

(6)

iv

MOTTO

ِسانلل مهُعفنأ ِسانلا ُري خ

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (yang lain)" (HR.

Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni).

(7)

v ABSTRAK

TAFSIR AYAT AHKĀM BAGI MUSLIM MINORITAS (Studi Kasus Jual Beli Babi Oleh Kaum Muslim di Kota Wamena)

Rifki Rifaat NIM: 220410985

Babi telah menjadi bagian kehidupan masyarakat Wamena, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun religius. Dan menjadi hewan yang istimewa dalam hukum adat. Muslim Wamena mengalami kondisi yang sangat sulit. Keminoritasan muslim Wamena berbeda dengan minoritas di tempat lain yang mampu menjalankan tradisi dan budaya setempat tanpa melanggar syariat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran ayat-ayat ahkām pada muslim minoritas dan Menganalisa ayat-ayat ahkām terkait hukum jual beli babi dalam konteks minoritas di Wamena. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pengamatan dan studi pustaka. Peneliti mengkaji bentuk problematika muamalah jual beli babi di kota Wamena dan melakukan telaah pustaka untuk mengkaji ayat-ayat ahkām tentang hukum jual beli babi, beserta pendapat-pendapat ulama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman agama muslim Wamena dapat terlihat pada pola berikut: pertama, beragama tradisional dengan mengikuti cara beragama nenek moyang sulit menerima pembaharuan dan ilmu agama, kedua,beragama formal adalah dengan menjadikan agama sekedar formalitas, mudah berganti agama karena mereka akan menyesuaikan dengan lingkungan dan masyarakat, ketiga, beragama rasional adalah cara beragama orang tradisional dan formal namun mereka lebih mengedepankan rasio sebisanya, keempat, beragama metode pendahulu, beragama tradisional berdasarkan pada penggunaan akal dan hati/perasaan di bawah wahyu. mereka berusaha untuk memahami setiap syariat dan menghayati setiap ajaran agama dengan pengetahuan, ilmu, pengamalan dan dakwah.tafsir ahkām dapat menjawab kebutuhan muslim minoritas dalam menjalankan syariat dengan melihat aspek, pertama, Sistematika penyusunan ayat ahkām dengan manhaj atsari atau manhaj ra’yi, dengan bentuk tahlīlī atau tematik/maudu’i. kedua, Tafsir ahkām dan hadis ahkām. Ketiga, Tafsir ahkām dan mazhab fikih. Al-Qur'an telah menyebutkan keharaman daging babi di empat tempat sedangkan jual beli babi telah diharamkan secara qat’i dalam hadis Nabi SAW, namun jual beli babi oleh muslim wamena dapat dianalisa dengan menggunakan pandangan fiqh aqalliyyāt: Metode ijtihād tarjīhi intiqāi, dengan melakukan perbandingan di antara pendapat- pendapat ulama kemudian melakukan tarjih. Metode ijtihād ibdā’i insyāi, dengan mengambil konklusi hukum baru. Uslūb at-tadarruj, dengan fase pensyariatan dengan melihat kondisi masyarakat dan jauhnya mereka dari komunitas muslim lainnya dan Uslūb at-taisir wa darurah. maka jual beli babi dibolehkan namun dengan catatan perlu ada usaha dari para dai dan kaum muslim untuk melakukan upaya dan pendekatan yang baik kepada pemangku adat dan pemerintah untuk mengakomodir syariat Islam dan kaum muslimin minoritas Sehingga muslim minoritas Wamena dapat menjalankan hukum Islam dan hukum adat.

Kata Kunci: Ayat-Ayat Ahkām, Wamena, Jual Beli Babi, Minoritas, Fiqh Aqalliyyāt

(8)

vi ABSTRACT

INTERPRETATION OF THE AHKĀM VERSES FOR MINORITY MUSLIM (Case Study of the Sale and Purchase of Pigs by Muslims in the City of Wamena)

Rifki Rifaat NIM: 220410985

Pigs have become part of the life of the Wamena community, both in terms of economic, social, and religious. And become a special animal in customary law. Wamena Muslims are experiencing very difficult conditions. The Muslim minority of Wamena is different from minorities in other places who are able to carry out local traditions and culture without violating Islamic law. This study aims to determine the interpretation of ahkām verses in minority Muslims and analyze ahkām verses related to laws related to the law of buying and selling pigs in the context of minority in Wamena. This research is qualitative research with observations and literature studies. Researchers examined the problematic form of buying and selling pigs in the city of Wamena and conducted a literature review to examine the ahkām verses about the law of buying and selling pigs, along with the opinions of scholars.The results of this study show that the understanding of Wamena Muslim religion can be seen in the following patterns: first, traditional religion by following the religious way of the ancestors is difficult to accept religious renewal and knowledge, second, formal religion is to make religion just a formality, easy to change religion because they will adjust to the environment and society, third, rational religion is the way of religion of traditional and formal people but they prioritize ratios As much as possible, fourth, religious precursor methods, traditional religion based on the use of reason and heart/feeling under revelation. They strive to understand every sharia and live every religious teaching with knowledge, knowledge, practice and da'wah.tafsir ahkām can answer the needs of minority Muslims in observing sharia by looking at aspects, first, the systematics of the preparation of ahkām verses with manhaj atsari or manhaj ra'yi, with the form tahlīlī or thematic / maudu'i. second, Tafsir ahkām and hadith ahkām. Third, Tafsir ahkām and the school of jurisprudence. The Qur'an has mentioned the haram of pork in four places while the buying and selling of pigs has been forbidden qat'i in the hadith of the Prophet (peace be upon him), but the buying and selling of pigs by wamena Muslims can be analyzed using the aqalliyyāt fiqh view: The method of ijtihād tarjīhi intiqāi, by comparing among the opinions of scholars then performing tarjih. The method of ijtihād ibdā'i insyāi, by taking new legal conclusions. Uslūb at-tadarruj, with the phase of sharia by looking at the condition of society and their distance from other Muslim communities and Uslūb at-taisir wa darurah. So the sale and purchase of pigs is allowed, but with a note that there needs to be an effort from the preachers and Muslims to make good efforts and approaches to traditional stakeholders and the government to accommodate Islamic law and minority Muslims so that Wamena minority Muslims can implement Islamic law and customary law.

Keywords: Ahkām Verses, Wamena, Sale and Purchase of Pigs, Minority, Fiqh Aqalliyyāt

(9)

vii

ديرتج ثحبلا

كحلأا تياآ يرسفت ا

ةملسلما تايلقلأل م

( انيماو يملسلم ريزنلخا عيب ة ي لاح ةسارد

)

تاعافر يقفر

22041098 :ديقلا مقر

حبصأ نياعي .فيرعلا نوناقلا في اًزيمم ًنًاويح حبصيو .نييدو يعامتجاو يداصتقا روظنم نم ،انيماو بعش ةايح نم اًءزج ريزنلخا ديلاقتلا ذيفنت ىلع ةرداقلا ،رخآ ناكم يأ في تايلقلأا نع ةملسلما انيماو ةيلقأ فلتتخ .ةياغلل ةبعص فورظ نم انيماو وملسم

كاهتنا نود ةيللمحا ةفاقثلاو

ليلتحو ةملسلما ةيلقلأل ماكحلأا تياآ يرسفت ديدتح لىإ ةساردلا هذه فدته .ةيملاسلإا ةعيرشلا

بأ ةقلعتلما ماكحلأا تياآ ماكح

ةساردو ةظحلالما عم يعون ثبح وه ثحبلا اذه .انيماو في تايلقلأا قايس في ريزنلخا عيب

ةيبتكم . لوايح ثحابلا ةسارد ةنيدم في ريزنلخا عيب تايلاكشا و انيماو

إ ءارج ةسارد ةيبتكم تياآ ةساردل

لأا ماكح في مكح عيب

ريزنلخا آو ءاملعلا ءار .هيف نيدلا ، لاوأ :ةيلاتلا طانملأا في هتيؤر نكيم يملاسلإا انيماو نيد مهف نأ ةساردلا هذه جئاتن رهظت

ث ، ةفرعلماو نييدلا ديدجتلا لوبق بعصي فلاسلأل ةينيدلا ةقيرطلا عابتبا يديلقتلا ءارجإ درمج نيدلا لعج وه يسمرلا نيدلا ، اين

صاخشلأل نيدلا ةقيرط وه نيلاقعلا نيدلا ، اثلث ، عمتلمجاو ةئيبلا عم نوفيكتيس منهلأ نيدلا يريغت لهسلا نم ، يلكش ا نيدلا ، ةينيدلا فئلاسلا بيلاسأ ، ناكملإا ردق ، اعبار بسنلل ةيولولأا نوطعي مهنكل ينيسمرلاو ينيديلقتلا مئاقلا يديلقتل

ةفرعلمبا ةينيد ميلاعت لك نوشيعيو ةعيرش لك مهفل نيدهاج نوعسي منهإ .يحولا تتح روعشلا / بلقلاو لقعلا مادختسا ىلع ،لاوأ ،بناولجا في رظنلا للاخ نم ةعيرشلا ةاعارم في ةملسلما ةيلقلأا تاجايتحا ماكحأ يرسفت بيلي .ةوعدلاو ةسراملماو ةفرعلماو ةيجهنم يرسفت لأا تياآ كح ا لأا جاهنم عم م ث

جهنم وأ ير لا رأ

لأا يرسفت :اينث .عوضولما وأ ليلحتلا لكش عم ،ي كح

ا ثيدحو م

لاا كح ا لماو مكلحا يرسفت :اثلث .م بهاذ

مرح نآرقلا ركذ .ةيهقفلا ة

ثيدح في ريزنلخا عيب مرح امنيب عضاوم ةعبرأ في ريزنلخا ملح

يم نكلو ،ملسو هيلع الله ىلص بينلا و يملسم لبق نم ريزانلخا ءارشو عيب ليلتح نك

ا لأا هقفلا رظن ةهجو مادختسبا انيم يلق

تا :

لا داهتجلاا ةقيرط يحيجتر

ثم ءاملعلا ءارآ ينب ةنراقلما للاخ نم ،يئاقتنلاا حيجترلا

بلاا داهتجلاا جهنم . عاد

نم ،يعرشلا ي

تاجاتنتسا ذاتخا للاخ ماكحا

أ .ةديدج سل بو ا ةلحرم عم ،جرادتلا ل

عيرشت نع هدعبو عمتلمجا ةلاح في رظنلا للاخ نم

و ىرخلأا ةيملاسلإا تاعمتلمجا ةرورضلاو يرسيتلا بولسأ

. حمسي كلذل عيب

كانه نوكي نأ بيج هنأ ةظحلام عم نكلو ،ريزنلخا

ةاعدلا نم دهج ينملسلماو

ول موقلا ءاسؤر

انيماو في ةيلقأ نكمتت تىح ةملسلما ةيلقلأاو ةيملاسلإا ةعيرشلا باعيتسلا ةموكلحاو

فيرعلا نوناقلاو ةيملاسلإا ةعيرشلا قيبطت نم ةملسلما انيماو .

ةيحاتفم تاملك تايلقأ هقف ،ةيلقأ ،ريزنلخا عيب ،ةنيماو ،ماكحأ تياآ :

.

(10)

viii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur atas rahmat Allah SWT. Tesis ini Saya persembahkan kepada:

1. Orang tua tercinta Bapak Muh. Yusuf dan Ibu Maemunah. T

2. Orang tua mertua bapak Ismail Raseng rahimahullah rahmatan wāsiatan dan Ibu Hj. Hawati

3. Istri tercinta Ida Farida dan ketiga putra tersayang; Andi Azmi Mappangara, Saad Mappangara Yusuf dan Sofwan Rabbani Mappangara.

4. Kakak dan adik kandung tersayang, Nur Fitrianah Yusuf, Mukrimin Yusuf, dan Ruhul Kudus.

5. Almamater tercinta IIQ (Institut Ilmu Al-Qur’an) Jakarta

6. Teman-teman Pascasarjana Prodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta 2020

(11)

ix

KATA PENGANTAR Bismillahi Rahmani rahiim

Assalāmu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji kepada Allah SWT; Tuhan Semesta Alam atas karunia nikmat yang tak henti-henti diberikan pada kita Dengan hidayah serta taufik-Nya yang selalu tercurah kepada makhluk_Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya.

Penyelesaian studi Pendidikan pascasarjana tidaklah mudah, tantangan dan rintangan silih berganti. Sehingga penulis kadang menemukan batu rintangan yang mengharuskan penulis berhenti sejenak untuk sekedar menarik nafas.

Alhamdulillah berkat doa dan dukungan keluarga dan dosen pembimbing jalan keluar sedikit demi sedikit sehingga tidak menghentikan langkah penulis untuk selalu semangat dan sabar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan menyelesaikan tesis ini hingga bisa terwujud menjadi kenyataan. Pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Tafsir Ayat Ahkām Bagi Muslim Minoritas (Studi Kasus Hukum Jual Beli Babi Kaum Muslim di Kota Wamena)”. penulis perlu mengapresiasi setiap doa dan bantuan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini, karena penulis menyadari bahwa tesis ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya bantuan, dukungan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang selalu memberikan petunjuk, ilmu serta pertolongan.

2. Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H., M. Hum selaku rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

3. Dr. H. Muhammad Azizan Fitriana, MA selaku Direktur Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

(12)

x

4. Dr. Ahmad Syukron MA Selaku Kaprodi IAT Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

5. H. M. Ziyadul Haq, SQ., S.H.I., Ph.D. selaku pembimbing tesis pertama yang memberikan arahan, saran, dan masukan sehingga tesis ini semakin baik dan rapi.

6. Dr. Syamsul Ariadi, MA selaku pembimbing tesis kedua yang selalu mengingatkan penulis, memberikan data dan informasi juga motivasinya.

7. Seluruh Dosen Prodi IAT (Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir) Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.

8. KH. Saiful Islam Al payage (ketua MUI Provinsi)

9. KH. Profesor. Dr. Habib Idrus Al Hamid (tokoh agama Papua) 10. KH. Adnan Yelipele (kepala KUA dan ketua MUI Jayawijaya) 11. KH. Soleh (tokoh agama Jayawijaya)

12. KH. Kahar Yelipele (ketua pengurus mesjid raya Papua Jayapura) 13. Ustadz Arif Yelipele (Dai dan Imam kampung muslim pegunungan) 14. Kiai Hidayatullah As Syirbuni yang senantiasa memberikan motivasi

dan informasi data

15. KH. Taufiq Al Azhar rahimahullah rahmatan wāsiatan dosen tercinta yang selalu memberikan siraman motivasi untuk tidak berhenti belajar.

16. Pemerintah Kab Jayawijaya dan warga Wamena yang telah memberikan banyak informasi dan data kepada penulis untuk menulis dan menyusun tesis ini.

17. Seluruh Staf Perpustakaan IIQ Pusat & Pascasarjana Institut Ilmu Al- Qur’an Jakarta yang telah membantu menyediakan sarana dan prasarana kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

(13)

xi

18. Seluruh Staf IIQ Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan administrasi tesis.

19. Semua pihak yang telah banyak memberikan masukan dan arahan yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu demi terselesaikannya tesis ini. Semoga Allah SWT, membalas segala jasa dan amal baik kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dengan balasan yang berlipat ganda. Akhir kata, penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat membutuhkan masukan, saran, dan kritik yang membangun. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa menjadi bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta 01 Juni 2023

Rifki Rifaat

(14)

xii

DAFTAR ISI

Persetujuan Pembimbing ... i

Lembar Pengesahan Tesis ... ii

Motto ... iv

Abstrak ... v

Persembahan ... viii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xii

Bab I Pendahuluan ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Permasalahan Penelitian ... 9

1.Identifikasi Masalah ... 9

2.Pembatasan Masalah ... 9

3.Perumusan Masalah... 11

C.Tujuan Penelitian ... 12

D.Kegunaan Penelitian ... 12

E.Kajian Pustaka ... 13

F. Metodologi Penelitian ... 16

G.Teknik Dan Sistematika Penulisan ... 17

1. Teknik Penulisan ... 17

2. Sistematika Penulisan ... 17

BAB II Diskursus Ayat-Ayat Ahkām, Hukum Jual Beli Babi, Dan Fikih Minoritas ... 19

A.Tafsir Ayat-Ayat Ahkām ... 19

1. Definisi Tafsir Ayat Ahkām.... 19

2. Perbedaan Pendapat Ulama Tentang Ayat-Ayat Ahkām ... 24

3. Fleksibilitas Penafsiran Ayat-Ayat Ahkām. ... 28

(15)

xiii

4.Praktek Keberagaman Umat Islam ... 35

B.Hukum Jual Beli Dalam Syariat ... 40

1.Definisi Jual Beli ... 40

2. Hukum Jual Beli ... 42

3. Rukun Dan Syarat Jual Beli ... 47

4. Hukum Jual Beli Sesuatu Yang Haram ... 50

5.Hukum Jual Beli Sesuatu Yang Najis ... 53

C. Fikih Minoritas ... 56

1.Definisi Muslim Minoritas ... 56

2.Definisi Fikih Minoritas Dan Sumber Hukum ... 59

3.Landasan Fikih Minoritas... 63

BAB III Profil Kota Wamena ... 78

A.Letak Geografis Kota Wamena Dan Profil Kehidupan Masyarakat ... 78

1.Sejarah Wamena ... 78

2.Letak Geografi... 88

B.Profil Keagamaan Masyarakat Muslim Wamena ... 90

C.Pola Keagamaan Dan Praktek Muamalah Di Kota Wamena ... 98

BAB IV Penafsiran Ayat-Ayat Hukum Jual Beli Babi ... 111

A.Penafsiran Ayat -Ayat Ahkām Pada Muslim Minoritas ... 111

1.Tafsir Ayat -Ayat Ahkām Pada Muslim Minoritas... 111

2.Tafsir Ahkām Tentang Keharaman Jual Beli Babi ... 118

B. Analisis Hukum Terkait Jual Beli Babi Masyarakat Minoritas Wamena ... 134

1. Metode Ijtihād Tarjīhi Intiqāi ... 146

2. Metode Ijtihād Ibdā’i Insyāi ... 149

3. Uslūb At-Tadarruj ... 151

4. Uslūb At-Taisīr Wa Ḍarurah ... 153

C. Solusi Hukum Jual Beli Babi Bagi Muslim Minoritas Wamena ... 157

(16)

xiv

BAB V Penutup ... 162

Kesimpulan Dan Saran ... 162

1. Kesimpulan... 162

2. Saran ... 163

Daftar Pustaka ... 165

Glosarium ... 175

Lampiran-Lampiran ... 179

Profil Penulis ... 192

(17)

xv

(18)

xvi

(19)

xvii

(20)

xviii

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sesungguhnya Islam merupakan solusi dalam menyelesaikan segala problematika kehidupan manusia, hal tersebut jelas di dalam Al-Qur’an yang tidak ada keraguan didalamnya, dan teraplikasikan melalui hadis- hadis Nabi SAW, baik yang berupa sunnah perbuatan, perkataan, sifat dan juga kesepakatan, juga dicontohkan para sahabat yang mulia dan juga para ulama yang dengan mudah kita temukan semuanya di dalam buku-buku yang diwariskan kepada kita semua.

Islam yang merupakan sumber hukum utama di dalam kehidupan muslim selalu memberikan ruang gerak untuk berfikir dan bertindak dengan benar, maka bisa dipastikan bahwa pembahasan ruang lingkup hukum di dalam agama Islam sangat luas dan senantiasa berkembang, itulah sebabnya ummat Islam adalah umat yang diwajibkan untuk senantiasa belajar dan menuntut ilmu, agar pemahaman semakin luas dan berkembang melihat segala problematika ummat, dan menghadirkan sentuhan hukum dengan tepat dengan demikian akan terasa bahwa Islam adalah rahmat bagi pemeluknya bahkan bagi alam semesta.

Indonesia yang merupakan negara kepulauan, dari sabang sampai marauke berjajar pulau-pulau yang indah, dengan banyaknya pulau, Indonesia menjadi tempat berdagang yang sangat strategis di dunia, tak terkecuali Papua, maka dari pada itu bukan hanya masyarakat Jawa, Sumatra Kalimantan dan Sulawesi yang bertebaran di tanah Papua untuk melakukan aktifitas berdagang, bahkan juga warga negara asing pun memanfaatkan karunia besar ini untuk melakukan transaksi perdagangan bahkan secara besar-besaran, Sumber daya alam yang melimpah, begitu

(22)

2

sangat menggiurkan dan menjanjikan keuntungan dan keberlangsungan hidup, maka wajar jika Papua selalu menjadi sorotan utama dalam hal ini.

Dan tidak dipungkiri bahwa akses perdagangan juga bisa melahirkan banyak nilai positif khususnya bagi Papua dan masyarakat Papua itu sendiri, peradaban, kemajuan teknologi dan ideologi, interaksi yang mampu membuka dan merubah sudut pandang, akses transportasi bahkan mulai untuk bisa berdiri di atas kaki sendiri untuk mengurus dan membenahi, sehingga nampak jelas dan rasa optimis penulis bahwa Papua dan masyarakat Papua 20 sampai 30 tahun ke depan mampu bersaing dengan masyarakat luar Papua, apalagi saat ini ada pemekaran Provinsi baru yang awalnya hanya satu Provinsi yaitu Provinsi Papua, saat ini ada Provinsi Papua, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Selatan, tentunya ini menunjukkan kemajuan dan kemandirian masyarakat Papua untuk bangkit, maju dan bersaing dalam segala bidang.

Salah satu kota yang menarik perhatian masyarakat luar Papua adalah kota Wamena, keunikan masyarakat yang sangat kental dengan adat istiadatnya serta jiwa sosial yang sangat dijunjung tinggi sering disebut tak tergoyahkan oleh waktu dan tempat, maka akan kita temukan masyarakat Wamena yang keluar dari Papua baik untuk Pendidikan atau keperluan lainnya terlihat unik dan melahirkan komentar tersendiri dari masyarakat sekitar, karena mereka mampu menjaga latar mereka sebagai masyarakat Papua dengan adat yang kental dan melekat, dan itu menjadi warna unik yang menarik tersendiri. Wamena yang berada di salah satu kabupaten daerah pegunungan yang disebut dengan Jayawijaya yang saat ini resmi sebagai Provinsi Pegunungan Tengah, Wamena berada di hamparan lembah yang disebut dengan lembah Baliem bersama dengan 11 distrik yang lainnya, dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi menjulang dan tebing

(23)

3

bebatuan yang terjal lagi tajam, lembah Aluvial yang terbentang berada areal dengan ketinggian 1.855 m di atas permukaan laut. Jumlah penduduk 273.291 sesuai data sensus di tahun 2022.1 Dengan temperatur udara rata- rata 14 derajat celcius.

Masyarakat Wamena menganut bebarapa agama, dan setiap penganut bisa saling berdampingan dan berjalan beriringan, selama ajaran agama tidak menyentuh kesepakatan-kesepakatan adat yang berlaku, adat memiliki peran mendamaikan dan mengharmonisasi masyarakat Wamena, dari zaman dahulu, sebelum agama itu sendiri ada dan dikenal di Wamena, maka akan menjadi masalah jika kemudian secara tansparan agama-agama yang ada di Wamena kemudian membentuk sikap-sikap agamis dan ekspresif dalam lingkup hukum di masyarakat, karena hal tersebut bisa dipastikan akan terlihat adanya pola-pola gerak pemikiran yang bertentangan dengan irama adat setempat, hal tersebut bisa mejadi sumber riak penolakan dan melahirkan kecemburuan sosial, bahkan hal tersebut bisa semakin parah dengan praktik keagamaan yang mungkin nampak terlihat bagi pemangku adat bersifat eksklusif, akumulasi semua itu kemudian menghadirkan kekerasan dalam masyarakat, kekerasan itu kemudian berlarut larut dan menjadi dendam turun temurun.

Muhammad Rais memberikan gambaran kesulitan-kesulitan dalam menjalankan misi penyiaran agama (Islam) ke dalam masyarakat Wamena (Dani) yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu; 2 (1) paradigma berfikir dan dominasi adat, (2) upacara kematian (warekma), (3) makna pakaian

1 Jianto. S.E, Kabupaten Jaya Wijaya Dalam Angka, (Badan Pusat Statistik Jaya Wijaya: 2022), Cet: 1

2 Muhammad Rais, Dakwah Keagamaan di Lembah Baliem, Wamena-Papua, (Hasil penelitian dipresentasikan pada Seminar dan Temu Riset Keagamaan Puslitbang Kehidupan Keagamaan, Departemen Agama Republik Indonesia, Bandung, 13-16 Desember 2009), h.

13-17.

(24)

4

dan busana, (4) poligami, (5) peranan hewan adat (6) ketimpangan gender, (7) doktrin ideologi lain (8) pembinaan mualaf secara berkelanjutan dan (9) problematika dakwah secara internal.

Masyarakat adat Pegunungan Tengah Papua, walaupun sudah beragama Islam/muallaf, saat ini sebagian besar masih memegang teguh dan melakukan praktek ritual adat yang merupakan peninggalan leluhur.

Kebiasaan yang dapat dijumpai saat ini adalah masih banyak pemukiman muslim yang memelihara dan mengkonsumsi babi serta melakukan ritual adat lain, misalnya pemasangan koteka bagi anak laki-laki, pernikahan adat, pembakaran mayat, dan ritual-ritual lainnya. Tentu saja, bagi para generasi muda Islam pengunungan tengah yang sudah menempuh pendidikan tinggi di kota lain, realitas tersebut akan berusaha diatasi, karena terbangunnya kesadaran bahwa tradisi tersebut bertentangan dengan agama (Islam) yang sekarang mereka anut. Meskipun masih terdapat juga beberapa anak muda yang telah menempuh pendidikan tersebut harus memilih langkah kompromi, karena ikatan kekerabatan yang luar biasa kuatnya.3

Bagi masyarakat Papua, adat adalah payung besar yang menaungi segala hajat individu sampai hajat bermasyarakat, itulah sebabnya aturan adat merupakan pegangan utama bagi masyarakat Papua. Tanah, air, lembah, hutan gunung bahkan tindakan semuanya di bawah kontrol hukum adat, karena bagi masyarakat Papua segala perbedaan hanya dapat dipersatukan oleh adat, segala perselisihan hanya dapat diselesaikan oleh adat. Pernikahan, perayaan, penerimaan tamu istimewa, kedukaan acara syukuran dan kebahagiaan tidak terlepas dari aturan adat.4

3 Tim peneliti, komunitas Islam di lembah baliem, h. 73

4 Wawancara dengan Haji Asri Yelipele, S.Pd, Imam Masjid dan Qori' di Wamena Wamena, 15 Mei 2023, Wamena

(25)

5

Wamena merupakan nama daerah yang sangat unik, namanya penuh makna mendalam dan kekhasan adat yang sangat kental, WAM berarti babi dan ENA berarti kecil, jika digabungkan maka WAMENA berarti babi kecil, ini merupakan tanda bahwa babi bagi masyarakat Wamena adalah hewan yang istimewa, istimewa dengan segala fungsi dan kegunaannya di dalam aturan adat, bahkan babi disebut sebagai hewan adat yang tidak tergantikan posisinya dengan hewan apa pun meski dengan jumlah atau harga yang berlipat-lipat, seperti dalam acara adat seekor babi diganti dengan 100 ekor sapi.

Babi tak bisa dilepaskan dari kehidupan orang Balim Wamena. Hampir semua sisi kehidupan orang Balim, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun religius diwarnai oleh hadirnya hewan ini. Hewan yang berkeliaran di jalan-jalan di Wamena, bahkan kita mungkin akan bertemu dengan ibu ibu yang menggendong anak babi, entah di tangan atau di dalam su (noken)- nya. Saat ritual adat, baik inisiasi, perkawinan, maupun kematian, babi selalu dihadirkan sebagai hewan kurban maupun sebagai menu santap bersama. Saat perayaan Natal dan Paskah pun babi menjadi hidangan dalam perayaan bersama. Sejak zaman para leluhur, babi seringkali menjadi pemicu terjadinya konflik antar warga. Namun, dengan babi pula ritual perdamaian dilangsungkan.5

Dalam kehidupan masyarakat di Pegunungan Tengah seperti yang terlihat di kampung-kampung, hubungan antara manusia dengan babi sangat bebas dan tidak terbatas, bisa sangat personal, bisa juga bersifat komunal, bisa bermakna sosial, bisa pula bermakna religius. Namun, dalam kehidupan modern, babi kini juga dipelihara sebagai komoditas. Babi kini bukan hanya hewan simbolik, media utama dalam jalinan relasi sosial, tapi

5 Albertus heriyanto, “Babi: Antara Sosialitas, Sakralitas, Dan Komoditas”, dalam Jurnal Agama Dan Budaya Limen, VOL. 14 NO. 1-2 (2018), h. 165

(26)

6

juga sebagai barang dagangan di pasar. Dalam konteks ini, relasi antara manusia dengan babinya pun menjadi lebih longgar. Babi tidak lagi dipandang hanya dalam perspektif personal, sosial dan religius, tapi juga sebagai barang, objek perdagangan, sarana untuk meraih keuntungan ekonomis.6

Contoh penggunaan babi dalam penyelesaian masalah dalam hukum adat di Wamena seperti yang disebutkan oleh Sekretaris Dewan Adat Balim (La Pago) Dominikus Surabut, bahwa melakukan aborsi diharuskan membayar denda 5 ekor babi, dan hasil pleno dewan adat yang melibatkan suku Hubula, Lani dan Yali, dikatakan jika kasus pembunuhan antar suku dengan cara penikaman, pemukulan atau dengan tindakan lain, denda yang ditetapkan adalah memberikan 20 ternak babi untuk proses perdamaian.

Sementara jika pembunuhan dilakukan oleh orang bukan berasal dari suku La Pago, dendanya adalah 30 ternak babi.7

Dalam konflik antara warga Nduga dan Lanny jaya. pada tahun 2022 mereka bersepakat untuk damai dengan uang 2,5 M dan 20 ekor babi.

Kesepakatan damai itu diinisiasi aparat TNI dan Polri setempat dan pemerintah kabupaten Jayawijaya melalui rapat koordinasi bersama Bupati Nduga dan Bupati Lanny Jaya.8

Pada tanggal 23 Februari 2023 terjadi kericuhan di Wamena dipicu informasi hoaks penculikan anak di Sinakma Wamena. Keluarga korban jiwa ricuh Wamena menuntut pemerintah daerah (pemda) membayar denda ganti rugi sebesar Rp 5 miliar per kepala kepada keluarga yang berasal dari Kabupaten Lanny Jaya dan Yahukimo. Sedangkan untuk keluarga korban

6 Albertus heriyanto, “Babi: Antara Sosialitas, Sakralitas, Dan Komoditas”, dalam Jurnal Agama Dan Budaya Limen, VOL. 14 NO. 1-2 (2018), h. 188

7 https://www.liputan6.com/regional/read/2915034/sanksi-5-babi-bagi-pengaborsi- janin-di-wamena diakses 07 Mei 2023

8https://news.detik.com/berita/d-5895965/konflik-warga-di-papua-berdamai- dengan-denda-rp-25-m-dan-20-ekor-babi diakses 07 Mei 2023

(27)

7

dari Wamena menuntut 30 ekor babi per kepala dan keluarga korban.

Penyerahan tuntutan tersebut diserahkan keluarga korban kepada 4 pemda dan di hadapan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, serta TNI Polri dalam mediasi penyelesaian adat yang disaksikan ribuan warga di Lapangan Stadion Wamena.9

Maka dari itu babi bukan hanya sebatas peliharaan melainkan juga memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi bagi masyarakat.10 Harga babi siap konsumsi di pasaran berkisar antara 20 sampai 50 juta per ekornya, dengan melihat bobot besar babi tersebut. Bahkan kita akan menemukan bahwa salah satu hewan yang banyak ditemukan di pasar adalah babi, karena ia diperjualbelikan demi untuk melengkapi kebutuhan adat dan kebutuhan hidup sehari-hari. Bukan hanya non muslim, akan tetapi muslim pun masih memegang kental aturan adat sehingga semua rangkaian yang ada didalamnya pun masih sangat melekat. Seorang muslim memperjual belikan sesuatu yang halal adalah perkara biasa kita temukan, tetapi bagaimana jika yang diperjualbelikan adalah sesuatu yang haram bahkan memiliki tingkat keharaman yang tinggi di dalam Al-Qur’an.

Muslim di kota Wamena bukanlah muslim yang banyak atau mayoritas jika dibandingkan dengan jumlah penganut agama yang lainnya, bahkan kondisi keminoritasan mereka berbeda dengan kaum minoritas di eropa maupun negara-negara di Amerika selatan. minoritas di Wamena tidak memiliki pilihan lain. Hukum adat adalah hukum tertinggi yang menjadi payung masyarakat di sana. Kondisi geografis yang berbeda membuat muslim Wamena seperti mengalami kondisi yang sangat sulit. Sedangkan

9 https://kumparan.com/bumi-papua/kata-pemerintah-soal-denda-adat-korban-ricuh- wamena-1zvJ5bHC2vv/full diakses 05 Mei 2023

10 Wawancara dengan Mahasiswa Muslim YAPIS Jayapura, Jekson Yelipele, Jayapura 25 Januari 2023

(28)

8

minoritas di tempat lain secara umum mampu menjalankan tradisi dan budaya tempat masing-masing tanpa melanggar syariat Islam

Sebagai contoh dalam agama Islam bahwa minuman keras dan judi adalah dua hal yang diharamkan di dalam agama Islam, namun demikian Allah SWT tidak menutup bahwa dari keduanya ada manfaatnya meskipun kecil dan sempit, akan tetapi manfaat kecil dan sempit tersebut bisa menjadi rahmat bagi kaum muslimin yang berada dalam kondisi-kondisi yang ditolerir oleh agama, yang tentunya tidak terlepas dari pendapat dan pandangan serta arahan ulama atau ahlinya.

Demikian pula dengan muslim-muslim pedalaman yang masih minoritas dan sangat dini dalam berkembang, dalam segala aspek.

Pengetahuan, pendidikan, ekonomi, politik dan social, bahkan berada pada jalur aqidah yang lurus pun sudah sangat luar biasa, ini menunjukkan bahwa dalam perkara hukum selalu ada ruang toleransi sehingga hal-hal yang sifatnya lebih prinsip tetap terjaga, semua berjalan menuju titik kesempunaan dalam beragama dan bersyariat, namun tanpa menghakimi masyarakat minoritas muslim yang masih berada di dalam fase pertumbuhan, maka penulis menyakini bahwa pembahasan ini merupakan pembahasan yang sangat penting untuk mengurai benang kusut secara ilmiah namun tidak terlepas dari pijakan dalil-dalil hukum yang telah disepakati. Untuk memberikan tanggapan tegas pada masalah di mana hukum Islam harus mengalah pada hukum adat. Maka untuk memperdalam pembahasan penulis mengangkat kasus ini dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk Tesis yang berjudul “TAFSIR AYAT AHKĀM BAGI MUSLIM MINORITAS (Studi Kasus Jual Beli Babi oleh Kaum Muslim di Kota Wamena)”

(29)

9 B. Permasalahan Penelitian

1. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi beberapa masalah dan mengkaji lebih lanjut dalam penelitian ini dengan judul “Tafsir Ayat Ahkām Bagi Muslim Minoritas (Studi Kasus Jual Beli Babi Kaum oleh Muslim di Kota Wamena)” beberapa permasalahannya adalah:

a. Menganalisa perkembangan Islam di Kota Wamena. Tidak hanya melihat jumlah penduduk yang beragama Islam tapi juga melihat aspek muamalah dan kehidupan sosial

b. Mengamati kondisi dan keadaan muslim minoritas. Dan hukum adat yang mengikat semua masyarakat yang ada di kota Wamena.

c. Praktek keberagaman umat Islam di Indonesia. Terutama di daerah-daerah dengan jumlah muslim minoritas.

d. kajian ayat-ayat ahkām tentang jual beli babi pada muslim minoritas

e. Hukum memperjualbelikan babi dalam konteks muslim minoritas 2. Pembatasan masalah

Setelah melakukan identifikasi masalah penulis berusaha untuk membatasi masalah dalam tesis ini. Sehingga penulis hanya fokus pada masalah poin berikut ini:

a. Diskursus ayat ayat ahkām pada muslim minoritas. Dengan memahami definisi minoritas dengan melihat kajian fikih minoritas, perbedaan ulama tentang ayat-ayat ahkām, Adapun ayat ahkām yang menjadi objek kajian adalah ayat ahkām tentang daging babi dan hukum jual beli, serta melihat keberagaman umat Islam di Indonesia dari beberapa aspek dan praktek keagamaan mereka.

(30)

10

b. Perkembangan agama Islam di Wamena. Dan melihat profil keagamaan ditengah masyarakat Wamena. Dan juga melihat bagaimana interaksi sosial atau muamalah yang terjadi ditengah masyarakat Wamena.

c. Kajian ayat ayat ahkām yang membahas tentang pengharaman babi dalam surat Al-Baqarah ayat 173:

ٓا َم َو ِرْيِز ْنِخْلا َمْحَلَو َم َّدلاَو َةَتْيَمْلا ُمُكْيَلَع َم َّرَح اَمَّنِا ِن َم ف ۚ ِ َ ه

للّٰا ِرْي َغِل ٖهِب َّ

ل ِه ُ ا ٌمْي ِح َّر ٌر ْو ف ُ َ

غ َ للّٰا ه َّ

ن ِا ۗ ِهْي َ لَع َم ْ

ث ِا ٓا َ ل َ

ف ٍداَع ا َ

ل َّو ٍغاَب َرْي غ َّر ُط ْضا َ

Surat Al-Maidah ayat 3,:

ِ ه

للّٰا ِرْي َغِل َّلِه ُ

ا ٓا َم َو ِرْيِز ْنِخْلا ُمْحَلَو ُم َّدلاَو ُةَتْيَمْلا ُمُكْيَلَع ْتَم ِ ر ُح

ُة َ قِن خْن ُم َ ْ

لا َو ٖهِب ى َ

لَع َحِب ُذ اَمَو ْۗمُتْي َّ

كَذ ا َم ا َّ

ل ِا ُعُب َّسلا َ ل َ

ك َ

ا ٓا َم َو ُة َحْي ِط َّنلاَو ُةَيِ دَرَتُم ْ

لا َو ُة َذ ْو ق ْو َم ُ ْ لا َو ْن ِم ا ْو ُر ف َ َ

ك َنْي ِذ َّ

لا َسِٕىَي َم ْوَي ْ ل َ

ا ٌۗق ْس ِف ْم ُ كِل ٰذ ِۗما َ

ل ْز َ ا ْ

لاِب ا ْو ُم ِس ق ْ ت ْس َ َ ت ن ْ َ

ا َو ِب ُصُّنلا ِد ْم ُ

كْي َ

لَع ُت ْم َمْت َ ا َو ْم ُ

كَنْي ِد ْم ُ ك َ

ل ُت ْ ل َم ْ

ك َ ا َم ْوَي ْ

ل َ

ا ِۗن ْو َش ْخاَو ْم ُهْو َشْخ َت ا َلَف ْمُكِنْي ٍفِنا َجَت ُم َرْي َ

غ ٍة َص َمْخ َ

م ْيِف َّر ُط ْضا ِن َمَف ۗاًنْيِد َما َ ل ْس ِا ْ

لا ُم ُ ك َ

ل ُتْي ِض َر َو ْي ِت َم ْعِن ٌمْي ِح َّر ٌر ْو ف ُ َ

غ َ للّٰا ه َّ

نِا َ ف ٍٍۙم ْ

ث ِاِ ل

Surat Al-Ana’am ayat 145:

(31)

11

ٓا َّ

ل ِا ٓ ه ُم َع ْطَّي ٍم ِعا َط ى ٰ

لَع ا ًمَّرَح ُ م َّي َ

ل ِا َي ِح ْو ُ

ا ٓا َم ْيِف ُد ِج َ ا ٓا َّ

ل ْ ل ق ُ ًةَتْي َم ن ْو َ ُ

كَّي ن ْ َ ا ِنَم َ

ف ٖۚهِب ِ ه

للّٰا ِرْي َغِل َّلِه ُ

ا ا ق ْس ِف ْو ً َ

ا ٌس ْج ِر هَّنِاَف ٍرْيِزْن ِخ َمْح َ ل ْو َ

ا ا ًح ْو ف ْس َّم ا ًم َد ْو ُ َ ا ٌمْي ِح َّر ٌر ْو ف ُ َ

غ َكَّبَر َّ

نِا َ ف ٍداَع ا َ

ل َّو ٍغاَب َرْي َ

غ َّر ُط ْضا

dan Surat An-Nahl ayat 115:

ِن َم َ ف ٖۚهِب ِ ه

للّٰا ِرْي َغِل َّلِه ُ

ا ٓا َم َو ِرْيِز ْنِخْلا َمْحَلَو َم َّدلاَو َةَتْيَمْلا ُمُكْيَلَع َم َّرَح اَمَّنِا ٌمْي ِح َّر ٌر ْو ف ُ َ

غ َ ه للّٰا َّ

نِا َ ف ٍداَع ا َ

ل َّو ٍغاَب َرْي َ

غ َّر ُط ْضا

dalam hal ini yang akan dikaji terlebih dahulu adalah ayat-ayat yang membahas tentang jual beli, definisi, hukum, rukun dan syarat jual beli, kemudian melihat bagaimana pendapat para ulama dalam jual beli barang barang yang diharamkan atau barang-barang yang dihukumi najis11. Setelah melakukan kajian yang dalam, kemudian melihat bagaimana tinjauan hukum jual beli babi di masyarakat minoritas di Wamena.

3. Perumusan masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana pemahaman agama muslim Wamena ?

11 kotor yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah.

(32)

12

b. Bagaimana penafsiran ayat-ayat ahkām pada muslim minoritas dan analisa ayat-ayat ahkām terkait hukum terkait hukum jual beli babi dalam konteks minoritas di Wamena?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pemahaman agama muslim Wamena

2. Mengetahui penafsiran ayat-ayat ahkām pada muslim minoritas dan Menganalisa ayat-ayat ahkām terkait hukum terkait hukum jual beli babi dalam konteks minoritas di Wamena.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah diharapkan mampu memberikan kontribusi baik dari segi teoritis ataupun praktis, sebagai berikut:

1. Kegunaan penelitian secara teoritis adalah:

a. Mampu memberikan kontribusi pengetahuan dan pijakan hukum muamalah bagi masyarakat minoritas muslim di kota Wamena b. Mampu memberikan khazanah pengetahuan untuk dijadikan

sebagai referensi dan bahan pustaka dalam melakukan penelitian yang beririsan khususnya di bidang tafsir Al-Qur’an

2. Kegunaan penelitian secara praktis adalah:

a. Hasil penelitian ini mampu menjadi pemantik munculnya gerakan dari pihak dalam hal ini para pendakwah dan muballigh untuk melaksanakan pembinaan yang terorganisir dan berkesinambungan kepada ummat Islam di kota Wamena

(33)

13

b. Hasil penelitian ini menjadi sumber inspirasi lahirnya pembahasan-pembahasan hukum kontenporer dari masalah- masalah yang sedang berkembang di tengah masyarakat minoritas muslim agar lahirlah karya-karya selanjutnya yang beririsan dengan pembahasan ini.

E. Kajian Pustaka

Setelah penulis menelaah beberapa referensi dan literatur tentang

Tafsir Ayat Ahkām Bagi Muslim Minoritas (Studi Kasus Jual Beli Babi oleh Kaum Muslim di Kota Wamena)” Penulis menemukan beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang berkaitan:

Pertama, Mubasirun jurnal Persoalan Dilematis Muslim Minoritas Dan Solusinya, Fakultas Ushuluddin Salatiga 2015, Kontribusi penelitian ini terhadap tesis ini bahwa kajian ini menyebutkan kondisi umat muslim minoritas di berbagai tempat dan daerah mengalami dilematis yang sangat besar, mereka berada dalam dua pilihan yaitu: apakah memilih loyal pada ajaran agamanya atau melebur dengan masyarakat mayoritas yang banyak bertentangan dengan hukum agamanya. Bertahan pada ajaran agama dan tidak melebur bersama mayoritas berarti bersiap untuk menuai diskriminasi yang mempengaruhi kebebasannya dalam setiap profesi bahkan di dalam pelayanan. untuk mengatasi kondisi minoritas. dibutuhkan jalan tengah dalam permasalahan (moderat tidak memihak). persamaan penelitian mubasirun dan penelitian ini adalah membahas permasalahan- permasalahan yang ada pada minoritas, Adapun perbedaannya bahwa jurnal mubasirun hanya membahas realitas masyarakat muslim minoritas . dan menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan minoritas dengan

(34)

14

bersikap moderat. Sedangkan penelitian ini spesifik membahas satu permasalahan minoritas yaitu jual beli babi.12

Kedua, Abdul Hafiz Sairazi Jurnal Kondisi Geografis, Sosial politik dan Hukum di Makkah dan Madinah pada masa awal Islam, Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin. Kontribusi penelitian ini terhadap tesis ini bahwa kajian ini Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hukum, Ibn Qoyyim Al-Jauziah menyatakan bahwa waktu, tempat, keadaan, niat dan adat bisa mengubah fatwa13 hukum. Hukum Islam muncul bukan dalam ruang yang “hampa” melainkan ia mempertimbangkan keadaan di sekelilingnya, bahkan kita akan menemui perubahan hukum tersebut baik di dalam Al-Qur’an atau pun hadis, yang kita kenal dengan istilah Nasikh Mansukh. Ini menunjukkan bahwa hukum Islam selalu hadir memberikan pertimbangan pada dinamika kondisi atau situasi tertentu. Untuk mengetahui perkembangan dan perubahan hukum perlu kita telusuri kondisi geografis, sosial politik dan hukum di fase Makkah dan Madinah. Karena ini akan memberikan pedoman yang sangat mencerahkan dalam penerapan hukum.14 persamaan penelitian Abdul Hafiz Sairazi dan penelitian ini adalah menjelaskan bahwa kondisi minoritas bukan hal baru bagi umat Islam, Adapun perbedaannya bahwa jurnal Abdul Hafiz Sairazi hanya membahas realitas masyarakat muslim minoritas di kota Makkah dan bagaimana perubahan hukum tersebut baik di dalam Al-Qur’an atau pun hadis. Sedangkan penelitian ini mengungkap

12 Mubasirun, M. (2015). PERSOALAN DILEMATIS MUSLIM MINORITAS DAN SOLUSINYA. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman,.

https://doi.org/10.21274/epis.2015.10.1.99-12, Vol, 10 No. 1 Juni 2015 M, h.120

13 pendapat yang dikemukakan seorang mujtahid atau fiqih (mufti) sebagai jawaban atas permintaan yang diajukan oleh peminta fatwa (mustafti) dalam suatu kasus yang sifatnya tidak mengikat

14 Abdul Hafiz Sirozi, Kondisi Geografis, Sosial politik dan Hukum di Makkah dan Madinah pada masa awal Islam, dalam Journal of Islamic and Law Studies,Vol. 3. No. 1 Juni 2019, . h, 120

(35)

15

minoritas muslim Wamena, dan bagaimana mengkaji ayat-ayat ahkam untuk mereka.

Ketiga, Moh. Wahib Jurnal Implementasi Konsep Fiqh Minoritas Bagi Komunitas Muslim Papua IAIN Fathul Muluk Papua, Kontribusi penelitian ini terhadap tesis ini bahwa kajian ini Berdasarkan problematika muslim minoritas di Papua dalam pemahaman ilmu fikih dapat memegang pemahaman fikih dari mazhab Hanafi dan Maliki dalam perkara kenajisan anjing dan babi.15 persamaan penelitian Moh. Wahib Journal dan penelitian ini adalah membahas minoritas di Papua, Adapun perbedaannya bahwa jurnal Moh. Wahib hanya membahas konsep fikih minoritas di papua, Sedangkan penelitian ini mengungkap minoritas muslim Wamena, ikatan mereka dengan adat dan babi.

Keempat, buku berjudul, “Hukum Islam dan Adat di Papua Kajian Mahar Babi Sebagai Proses Transisi Perkawinan Adat Muslim Suku Dani”

karya Adnan Yelipele, penerbit cinta buku media 2015. Kontribusi buku ini terhadap karya tesis ini bahwa buku tersebut mengajarkan tentang kondisi masyarakat papua, kekuatan adat,serta dominasi babi dalam kehidupan masyarakat papua.16 persamaan buku dan tesis ini adalah membahas tentang babi dalam kultur masyarakat papua,, Adapun perbedaan buku dan tesis ini adalah, bahwa buku ini berbicara tentang mahar babi dan bagaimana hukum islam memandang hal itu. Sedangkan penelitian ini mengungkap tentang jual beli babi dengan analisis ayat ahkām.

15 Moh. Wahib, “Implementasi Konsep Fiqh Minoritas Bagi Komunitas Muslim Papua,”, dalam jurnal De Jure: Jurnal Hukum dan Syar’iah Vol. 13. No. 1 2021 h, 103

16 Adnan Yelipele, Hukum Islam Dan Adat di Papua Kajian Mahar Babi Sebagai Proses Transisi Perkawinan Adat Muslim Suku Dani, (Ciputat: Cinta Buku Media, 2015), Cet.Ke-I, h.10

(36)

16 F. Metodologi Penelitian

Adapun untuk menyelesaikan penelitian ini penulis menggunakan metodologi penelitian, sebagai berikut :

1. Metode penelitian yang akan diterapkan oleh penulis adalah metode kualitatif 17 dengan melakukan pengamatan dan kajian pustaka. Adapun pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan menelusuri dan melakukan wawancara dengan berbagai sumber untuk mengetahui problematika muamalah jual beli babi di kota Wamena yaitu: Imam- imam masjid, Ketua Majelis Ulama Indonesia Jayawijaya, Ikatan pedagang Kota Wamena. Adapun yang bersifat kajian pustaka yaitu dengan mengkaji ayat-ayat yang membahas masalah hukum jual beli babi, beserta aliran pendapat ulama serta mengkaji data-data tertulis baik dari makalah-makalah terdahulu yang memiliki irisan pembahasan dengan pembahasan ini.

2. Adapun yang akan menjadi sumber data penulis: Sumber data primer yaitu: objek penelitian penulis adalah dengan mengumpulkan data lapangan dari pihak-pihak yang memiliki kapasitas dalam menyampaikan data yang akurat, yaitu para pelaku usaha dan tokoh- tokoh agama dan adat terkait. yang disempurnakan oleh kajian pustaka dari buku-buku tafsir ahkām seperti Tafsir Āyāt al-Ahkām oleh Imam ar-Raazi, Ahkām Al-Quran oleh aṭ-Ṭabari, al- Jāmi’ Li ahkāmil Qur’an oleh al-Qurthubi. Buku-buku fikih minoritas seperti Fiqih an-Nawāzil lil Aqalliyyāt al-Muslimah oleh Muhammad Yusri Ibrahim, Fiqh al- Aqalliyyāt al-Muslimah oleh Yusuf al-Qardhawi.

17 Sugiyono , Metode kualitatif disebut metode penelitian yang naturalistic karena penelitian dilakukan dalam kondisi yang alamiah, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2019), Cet.Ke-I, h:17

(37)

17

Adapun yang menjadi sumber data sekunder adalah: fikih empat mazhab, buku buku pokok 4 mazhab, kutub sunan, Al mumti’ fi al- qowāidh Al-fiqhiyyah oleh Muslim bin Muhammad bin Majid ad- Dausari, dan buku-buku yang memiliki keterkaitan dengan tema pokok penelitian.

3. Adapun metode pengumpulan data akan dilakukan dengan berbagai metode, baik dalam bentuk wawancara, dan kajian pada sumber- sumber data dengan melakukan analisa semua data yang akan dipaparkan di kesimpulan.

G. Teknik Dan Sistematika Penulisan 1. Teknik Penulisan

Pada penulisan tesis ini, penulis menggunakan Teknik penulisan yang berdasarkan pada pedoman penulisan proposal, tesis dan disertasi program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

2. Sistematika Penulisan

Untuk kemudahan dalam perumusan dan pencapaian pada satu kesimpulan dari hasil penelitian proposal tesis ini, penulis membagi menjadi beberapa bab pembahasan, satu bab dengan bab yang lainnya memiliki irisan.

Bab pertama merupakan pendahuluan yang berfungsi untuk memaparkan argumentasi mengenai pentingnya penelitian serta alur penyelesaian penelitian. Bagian ini mencakup latar belakang masalah, permasalahan penelitian yang meliputi identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka, landasan teori, metodologi penelitian, serta teknik dan sistematika penulisan.

(38)

18

Bab kedua membahas tentang diskursus ayat-ayat ahkām, hukum jual beli babi, dan fikih minoritas berisi tentang ide dan gambaran tafsir ayat-ayat ahkām, hukum jual beli babi dalam syariat, dan fikih minoritas.

Bab ketiga memberikan gambaran profil Kota Wamena yang meliputi Letak geografis kota Wamena dan profil kehidupan masyarakat, Profil keagamaan masyarakat muslim Wamena dan Pola keagamaan dan praktek muamalah di kota Wamena.

Bab keempat Membahas dan mengkaji Penafsiran Ayat-Ayat Hukum Jual Beli Babi, Dalam pembahasan ini penulis mengangkat sub bab pembahasan, yaitu: Penafsiran Ayat -Ayat Ahkām pada Muslim Minoritas, Analisis hukum terkait jual beli babi masyarakat minoritas Wamena dan Solusi hukum jual beli babi bagi muslim minoritas Wamena

Bab kelima adalah penutup. Pada bagian ini penulis akan memberikan kesimpulan sebagai ringkasan dari semua pembahasan serta saran dan rekomendasi untuk penelitian selanjut

(39)

162 BAB V PENUTUP

Kesimpulan dan saran 1. Kesimpulan

Setelah meneliti, mendalami, kondisi dan keadaan muslim minoritas di wamena dan menganalisis ayat-ayat ahkām dan pendapat ulama tentang jual beli babi bagi muslim minoritas, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

a. pemahaman agama muslim Wamena dapat terlihat pada pola berikut:

pertama, beragama tradisional dengan mengikuti cara beragama nenek moyang sulit menerima pembaharuan dan ilmu agama, kedua,beragama formal adalah dengan menjadikan agama sekedar formalitas, mudah berganti agama karena mereka akan menyesuaikan dengan lingkungan dan masyarakat, ketiga, beragama rasional adalah cara beragama orang tradisional dan formal namun mereka lebih mengedepankan rasio sebisanya, keempat, beragama metode pendahulu, beragama tradisional berdasarkan pada penggunaan akal dan hati/perasaan di bawah wahyu. mereka berusaha untuk memahami setiap syariat dan menghayati setiap ajaran agama dengan pengetahuan, ilmu, pengamalan dan dakwah.

b. tafsir ahkām dapat menjawab kebutuhan muslim minoritas dalam menjalankan syariat dengan melihat aspek, pertama, Sistematika penyusunan ayat ahkām dengan manhaj atsari atau manhaj ra’yi, dengan bentuk tahlīlī atau tematik/maudu’i. kedua, Tafsir ahkām dan hadis ahkām. Ketiga, Tafsir ahkām dan mazhab fikih. Al-Qur'an telah menyebutkan keharaman daging babi di empat tempat sedangkan jual beli babi telah diharamkan secara qat’i dalam hadis Nabi SAW,

(40)

163

namun jual beli babi oleh muslim wamena dapat dianalisa dengan menggunakan pandangan fiqh aqalliyyāt: Metode ijtihād tarjīhi intiqāi, dengan melakukan perbandingan di antara pendapat- pendapat ulama kemudian melakukan tarjih. Metode ijtihād ibdā’i insyāi, dengan mengambil konklusi hukum baru. Uslūb at-tadarruj, dengan fase pensyariatan dengan melihat kondisi masyarakat dan jauhnya mereka dari komunitas muslim lainnya dan Uslūb at-taisir wa darurah. maka jual beli babi dibolehkan namun dengan catatan perlu ada usaha dari para dai dan kaum muslim untuk melakukan upaya dan pendekatan yang baik kepada pemangku adat dan pemerintah untuk mengakomodir syariat Islam dan kaum muslimin minoritas Sehingga muslim minoritas Wamena dapat menjalankan hukum Islam dan hukum adat.

2. Saran

a. Kepada peneliti berikutnya

Pada bagian ini, terdapat beberapa obyek penelitian lain yang bisa dibahas oleh peneliti selanjutnya dikarenakan pembatasan obyek penelitian. Diantaranya adalah bahwa kajian fikih minoritas akan terus berkembang karena seseorang akan dihadapkan pada kondisi dan keadaan yang berbeda dari masa lalu. Sehingga kajian tentang fikih minoritas perlu terus dikembangkan. Sehingga penelitian tentang fikih minoritas masih sangat terbuka lebar

b. Kepada lembaga

Sinergitas antar lembaga Institusi pendidikan, majelis ulama dan juga para dai sangat penting untuk mampu mengkaji setiap hukum dengan baik sehingga keberadaannya mampu menjadi solusi dan memberi manfaat bagi umat minoritas.

(41)

164 c. Kepada masyarakat

Permasalahan-permasalahan kontemporer terus muncul di tengah masyarakat sehingga penting membentuk sikap kritis terhadap permasalahan dan meningkatkan budaya literasi. Dan menjadikan lembaga-lembaga resmi seperti majelis ulama Indonesia sebagai rujukan dalam penyelesaian masalah.

(42)

165

Daftar Pustaka

A. Alua , Agus, Permulaan Pekabaran Injil di Lembah Balim: Peringatan 50 Tahun Jubelium Pekabaran Injil di Lembah Balim 20 April 1954-2004, Jayapura: Biro Penelitian STFT Fajar Timur, 2006.

A.Muslim,. “Dakwah Peka Kultur Ala Aipon Asso: Potret Keberislaman Pegunungan Tengah Papua”. Dalam Jurnal Harmoni, 13(3), 7–21. 2014

Al-Albāni, Muhammad Nāsiruddin, Silsilah Al-Ahādīs As-Shohihah, (Riyadh: Maktabah Al-Ma’arif Linasyr Wa At-Tauzi’, 2002.

---, Muhammad Nasiruddin, Irwā Al-Galil Fi Takhrīj Ahāadiis Manār As-Sabīl, Beirut: Al-Maktab Al-Islāmi, 1985

Alu Burnu, Muhammad Sidqi bin Ahmad bin Muhammad Alu Burnu, al- Wajiz Fi Idhah Qawaid al-Fiqhi al-Kulliyyah, Beirut:

Muassasah ar-risalah al-‘alamiyyah, Cet. ke III. , 1996.

Abul Faidh Az-Zubaidi , Muhammad bin Muhammad bin Abdul Razaq al- Husaini, Tāj al-‘Arusy Min Jawâhir al-Qâmus, Beirut: Dār el- Fikr, tt.

Abu tayyib, Muhammad Sadiq Khan bin Hasan bin Ali, Nailul Marām Min Tafsiri Āyatil Ahkām. Dār Kutub al-Ilmiyah, 2003.

Arifin, Zainal, “yang diharamkan dari babi. Kajian terhadap Q.S Al- Baqarah(2) ayat 173”, dalam jurnal al-kaffah vol: 2 no 2 Januari 2014.

(43)

166

Ansory, Isnan, Mengenal tafsir ayat ahkām, Jakarta selatan: Rumah Fiqih Publishing, 2018.

Ali as-sayis, Muhammad, Tafsir Āyāt al-Ahkām, Maktabah al-Ashriyyah Littiba’ah Wa al-Nasyr, 2002.

Al-Bukhari, Abu Abdillah Muhammad bin Ismāil bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardazbah, Shahih al-Bukhari, Mesir: Mathba’ah al-Kubra al-Amiriyyah tt.

---, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail, Matnul Bukhâry Masykûl bihâsyiyah al-Sindy, Kairo: Dār el-Fikr, tt,

Al-Bahuti al-Hanbali, Mansur bin Yunus. Kasysyaf al Qina Ani al-Iqna, Kerajaan Arab Saudi Kementerian Kehakiman Arab Saudi, Cet.ke-I, 2008.

Ad-Dasuki , Muhammad bin Arafah. Hāsyiatuddasuuki ‘Ala Mukhtasar al- Ma’ani, Beirut: Maktabah ‘Asriyyah, tt.

Dhofier, Zamkhsyari, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai, Jakarta: LP3ES,1982.

Dwita Kemala, Intan, “Gerakan Islam Tradisional Di Indonesia: Pemikiran Dan Pergerakan Dakwah Jama’ah Tabligh”.

https://adoc.pub/gerakan-islam-tradisional-di-indonesia- pemikiran-dan-pergera.html diakses 28 April 2023

Fikri , Arif. “Fleksibilitas Hukum Islam Dalam Perubahan Sosial”, Dalam Jurnal ASA, volume 11/2, 2019.

(44)

167

Al-Gharnāti, Ahmad bin Ibrahim bin Az-Zubairat-Tsaqafi, al-Burhan Fi Tanāsub Suwaril Qur’an, Maroko: Wuzarah al-Auqaf Wa Asy- Syuun al-Islamiyyah, 1990.

Giay, Benny, Gembalakanlah Umatku, Jayapura: Deiyai, Cet-1, 1998.

H. Suroto,“Babi Dalam Budaya Papua (Pig in The Papua Culture)”. Jurnal Penelitian Arkeologi Papua Dan Papua Barat, 6(1), https://doi.org/10.24832/papua.v6i1.41, 2017.

Heriyanto, Albertus, “Babi: Antara Sosialitas, Sakralitas, Dan Komoditas”, dalam Jurnal Agama Dan Budaya Limen, VOL. 14 NO. 1-2, 2018

Hossein Nasr, Seyyed, Islam Tradisi Di Tengah Kancah Dunia Modern, bandung: Penerbit Pustaka, 1994.

Ibnu al-Arabi al-Māliki, Muhammad bin Abdillah Abu Bakr, Ahkām Al- Quran, Beirut: dār al-Kutub al-Ilmiyyah, Cet. Ke-II, 2003.

Ibnu al hasan, Abu Thohir, al-I’tiqodul al Qodiry, Ummul Quro, 1427.

Ibnu Hanbal, al-Imam Ahmad, Musnad al-Imam Ahmad Bin Hanbal, Muassasah ar-Risalah, Cet. ke-I, 2001.

Ibnu Nasir At-Tayyar, Musaid bin Sulaiman, Syarhu Muqaddimati At-Tashil Liulūmil At-Tanzil Libni Jizzi, Dār ibn Jauzi,1431 H.

Ibnu as-Sayid Salim, Abu Malik Kamal. Shahih Fiqh Sunah penerjemah Ahmad Syaikhu, Jakarta: Pustaka at-Tazkia, Cet.ke-IV, 2012.

(45)

168

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Muhammad bin Abi Bakr bin Ayyub bin Saad Syamsuddin, I’lāmu al-Muwaqqiin, Beirut: Dār al-Kutub al- Ilmiyyah, Cet. Ke-I,1991.

Ibnu Qudāmah, Abu Muhammad Abdillah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudāmah. al-mughni Liibni Qudamah, Maktabah al-Qāhirah, Cet. ke-1, 1969.

Imam Mawardi , Ahmad, Fiqh Minoritas dan evolusi tujuan syariat dengan konsep pendekatan, Yogyakarta: LKiS, Cet. ke-I, 2010.

Imam Syafi’i. Tafsir Imam Syafi’i, Kerajaan Arab Saudi: Dār at-tadmuriyyah, 2006.

Al-Jazairi, Abdurrahman, Kitabul Fiqhi ‘Ala al-Madzabil Arba’ah. Beirut:

Dār al-kutub al-ilmiyah, 2003.

Jekson Yelipele, Wawancara, Jayapura 25 Januari 2023

Jianto., Kabupaten Jayawijaya Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Jayawijaya: Cet. ke-I 2022.

Jumuah, Ali, Sual al-aqolliyāt, Mesir, Dar al Ifta al-Mishriyah, Cet. Ke-II 2019.

Kamaluddin al-Hanafi, Imam. Fathul Qadiir ‘Ala al-Hidāyah, lebanon. Dār al-Fikr. Cet. Ke-I. 1870.

Al-Kāsāni al-Hanafi , Alauddin Abu Bakr bin Masud. Badai’ Ashanāi’ Fi Tartibi Asyrai’, Mesir: Dār al-Kutub al-Ilmiyyah, Cet.ke-I, tt.

(46)

169

Al-Mardini , Alauddin Ali bin Usman bin Ibrahim Bin Mustofa, al-Jauhar an- Naqi ‘Ala Sunan al-Baihaqi, dār al fikr, tt.

Muhammad Azam, Abdul Aziz, Fiqh Muamalat, penerjemah Nadirsyah Hawari, Jakarta: Amzah, Cet ke-I, 2010.

Muhammad Arif , Khairan. “Islam Rahmatan Lil Alamin From Social And Cultural Perspective”, Dalam Jurnal Ar-Risalah: Jurnal Studi dan Pemikiran Islam. P-ISSN: 2085-5818 | E-ISSN: 2686-2107 https://uia.ejournal.id/alrisalah/article/view/1376DOI:10.34005/

alrisalah.v12i2.1376

Mubasirun, “Persoalan Dilematis Muslim Minoritas Dan Solusinya”, Vol, 10 No. 1 Juni 2015.

Mansoben, J.R., Dr, “Membangun Manusia Irian Jaya yang Majemuk”: Suatu Tinjauan Antropologi Budaya”, Jayapura: Universitas Cenderawasih, 1997.

Al-Nadawiy, Ali Ahmad, Mawsu'ah al-Qawa'id wa al-Dhawabith al- Fiqhiyah al- Hakimah li-al-Mu'amalat al-Maliyah fi al- Fiqh al- Islamiy, Riyadh: Dar 'Alam al- Ma'rifah, 1999.

An-Naisaburi, Abu Husain Muslim bin Hajjaj al-Qusyairi. Sahih Muslim, Kairo: Mathba’a ‘isa al-bābi al-halabi, 1955.

An-Namiri al- Qurtubi, Abu Umar Yusuf bin Abdillah bin Muhammad bin Abdi al-Barr bin ‘Āsim. al- Kāfi Fi Fiqhi Ahlil Madinah, Riyadh:

Maktabah ar-Riyadh al-Haditsah. Cet.2 1980.

(47)

170

Noer, Deliar, Gerakan modern Islam di Indonesia 1900-1942, Jakarta: LP3S, 1982.

Nurhayati, Fiqh Minoritas, Vol, 13, No, 2 Juli 2013.

Nasir, Abdul. Kitabul buyu’ al muharramah wal manhiyyi ‘anha, al-Mansurah Mesir: Dār al Huda an-Nabawi, Cet ke-1. 2005.

An-Nawawi, Abu Zakaria Mahyuddin Yahya bin Syaraf, al-Minhaaj Syarhu Sahih Muslim Bin Hajjaj, Beirut: Dār Ihya At-Turats al-‘Arabi, Cet ke-II, 1396H.

Qardhawi, Yusuf, Min Ajli Shahwatin Râsyidah Tujaddidu ad-Dîn wa Tanhadhu bi ad-Dunyâ, Kairo: Dār syuruq. Cet ke-I, 2001.

________, Yusuf, al-Ijtihâd al-Mu’âshir, Kairo: Dār al-Tauzî’ wa al-Nasyr al- Islâmiyyah. 1994.

________, Yusuf, Fiqh al-Aqalliyyāt al-Muslimah, Kairo: Dār al Syuruq, 2011.

Al-Qusyairi, Abu al-Fadl Bakr bBin Muhammad bin al-Alla al-Bashri al- Māliki, Ahkām al-Qur’an, Riyadh, tt.

Al-Qurtubi, Abu Abdillah, Muhammad bin Ahmad al-Ansari, al- Jāmi’

Liahkāmil Qur’an, Kairo: Dār al-kutub al-Mishriyyah, 1964.

Qomar, Mujamil, Studi Islam di Indonesia, malang: madani, 2017.

Rais, Muhammad, “Dakwah Keagamaan di Lembah Baliem, Wamena- Papua”, (Hasil penelitian dipresentasikan pada Seminar dan Temu Riset Keagamaan Puslitbang Kehidupan Keagamaan,

(48)

171

Departemen Agama Republik Indonesia, Bandung, 13-16 Desember 2009.

Ar-Razi, Zainuddin al Hanafi. Mukhtār as-sihah, Beirut: Maktabah aṣriyyah- dār an-namuzajiyyah. Cet. ke-V, tt.

Sabiq, Sayyid, Fiqh al-Sunnah, Beirut: Dār al-Fikr, 1994.

As-Sarkhasi, Syamsuddin Muhammad bin Ahmad, Syarhu As-Siyar al-Kabir, Beirut: Dār al-Kutub al-Ilmiyyah, Cet. ke-I, 1997.

Sarwat, Ahmad, Fiqh Minoritas, Jakarta: DU Center Press, Cet. Ke-I, 2010 . Said Khair, Bustomi Muhammad, Mafhum Tajdid Ad-Diin, Jeddah: Markaz

At-Ta’sil Liddirāsāt Wal-Buhuts, cet. Ke-I, 1012.

Siberia, dkk. “Islam di lembah baliem kabupaten jayawijaya. Kementrian Pendidikan dan kebudayaan”.

Sirājuddin, Ibnu Al-Mulaqqin Abu Hafs Umar bin Ali bin Ahmad Asy-Syāfi’.

Khulāsah Al-Badr Al-Munir, Maktabah Ar-Rusyd Linnasyr Wa At-Tauzi’, 1989.

Sirozi, Abdul Hafiz, “Kondisi Geografis, Sosial politik dan Hukum di Makkah dan Madinah pada masa awal Islam”,dalam Journal of Islamic and Law Studies Vol. 3. No. 1 Juni 2019.

Al-Sijistāni, Abu Dawud Sulaiman bin Asy’ats al-Azdi, Kitab Sunan Abi Dawud, Dār Ar-Risālah al-’ Ālamiyyah, Cet. Ke- I, 2009.

Shoorl, Pim, Belanda di Irian Jaya: Amtenar di Masa Penuh Gejolak 1945- 1962, Jakarta: Garba Budaya, 2001.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul “PANDANGAN ELITE MUSLIM TERHADAP PEMIMPIN NON MUSLIM TERHADAP PEMIMPIN NON MUSLIM (Studi Kasus Kepala Desa Teluk Dalam Kecamatan Teluk Dalam

v ABSTRAK JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Studi Kasus di Desa Gedung Harapan Kecamatan Penawar Aji Kabupaten Tulang Bawang OLEH : ASTO