• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHUN 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TAHUN 2022"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

OPTIMASI SISTEM REKAM MEDIS PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI UPT PUSKESMAS HEWAN. PUSKESWAN) KABUPATEN PURWOREJO Oleh : drh. Pelaksanaan aktualisasi dan sosialisasi merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan belum optimalnya sistem rekam medis pasien hewan di UPT Puskeswan Kabupaten Purworejo. Kegiatan pertama Mengembangkan konsep rekam medis pelayanan kesehatan hewan, kegiatan kedua Membuat sistem rekam medis kesehatan hewan dalam bentuk Microsoft Excel, kegiatan ketiga Membuat grafik medis, kegiatan keempat Membuat kesehatan hewan online sistem registrasi pelayanan menggunakan Google form, kegiatan kelima adalah implementasi sosialisasi sistem rekam medis internal kesehatan hewan dan kegiatan terakhir adalah optimalisasi dan evaluasi penggunaan rekam medis sistem rekam medis kesehatan hewan dan form Microsoft Excel pada pelayanan kesehatan hewan di Puskeswan.

Tercapainya kegiatan aktualisasi dan sosialisasi yang dilaksanakan adalah 100%, hal ini dapat dibuktikan bahwa seluruh kegiatan telah terlaksana dan hasil/hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan yaitu optimalisasi sistem berkas medis berbasis microsoft excel, pada agar rekam medis pasien UPT Puskeswan dapat terdata dengan rapi dan maksimal. Puji dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat berhasil menyelesaikan “Optimalisasi Sistem Rekam Medis Pelayanan Kesehatan Hewan di UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kabupaten Purworejo”.

PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

Gambaran Umum Organisasi

  • Dasar Hukum Organisasi
  • Tugas Fungsi Organisasi
  • Susunan/ struktur organisasi dan Tata Kerja Dasar
  • Visi Misi Kepala Daerah
  • Tujuan Organisasi
  • Nilai-Nilai Budaya Organisasi

UPT Puskeswan dibentuk pada tahun 2017 dengan nama UPT Puskeswan yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang kesehatan hewan. Dalam upaya memenuhi pelayanan kesehatan hewan, UPT Puskeswan membuka Pos Kesehatan Hewan di 3 kecamatan dan 1 pusat pelayanan yaitu. Sesuai Peraturan Bupati Purworejo No. 182 Tahun 2021, UPT Puskeswan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional teknis pelayanan kesehatan hewan dan/atau kegiatan teknis penunjang DKPP di bidang kesehatan hewan.

Penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja teknis dan program di bidang kesehatan hewan di wilayah kerja yang menjadi tanggung jawabnya; WILAYAH INFRASTRUKTUR DAN PERLUASAN PERTANIAN Ir. 2. Subkoordinator Penganekaragaman dan Ketahanan Pangan 3. Subkoordinator Kerawanan dan Ketahanan Pangan d. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, membawahi.

Gambar 1. UPT Puskeswan DKPP Purworejo
Gambar 1. UPT Puskeswan DKPP Purworejo

Tupoksi Jabatan Peserta

Ikhlas masing-masing dalam norma etika dan agama dapat diartikan rela sepenuh hati, datang dari lubuk hati yang paling dalam, tidak mengharapkan imbalan atau imbalan atas suatu perbuatan, apalagi yang berdampak positif bagi orang lain, dan hanya karena keikhlasan. pertunjukan. mengeluarkan tugas/kepercayaan demi kepentingan Yang Maha Kuasa; Profesional yaitu dalam melaksanakan tugas, selalu melaksanakannya dengan baik, tuntas dan sesuai kompetensi/keahlian, orang yang cakap, dapat diandalkan, dan sangat bertanggung jawab dalam melaksanakan profesinya. 9. fungsional di bidang pengendalian hama dan penyakit hewan, serta perlindungan produk hewan dan pengembangan kesehatan hewan pada instansi pemerintah.

Tugas pokok kedokteran hewan adalah penyiapan, pelaksanaan, evaluasi, pengembangan dan pelaporan kegiatan pengendalian hama dan penyakit hewan, perlindungan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan.Tugas pokok kedokteran hewan antara lain : 813/8739 Tentang pengangkatan calon pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintahan Kabupaten Purworejo Pada tahun 2019, penulis diangkat menjadi dokter hewan pada Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Pemerintah Purworejo yang kini menjadi Dinas Keamanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo.

Role Model

Kesehatan Hewan Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Keamanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo. Sejak tahun 2022 beliau diserahi tanggung jawab sebagai subkoordinator kesehatan hewan bidang kesejahteraan hewan dan kesejahteraan hewan, hal ini tidak lepas dari kemampuannya sebagai ASN yang berkompeten, diharapkan mampu menjembatani dan membangun kerjasama yang sinergis. antara bidang kesejahteraan hewan dan UPT Puskeswan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan hewan kepada masyarakat sesuai dengan nilai-nilai ASN Kolaboratif. Zain Amri yang dapat penulis jadikan acuan dan teladan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai ASN Kedokteran Hewan.

Margareth Fauziyah Rahayu, beliau merupakan Petugas Veteriner pada UPT Puskeswan Dinas Keamanan Pangan dan Pertanian Wilayah Pos Purwodadi. Sebagai seorang ibu, ia dikaruniai enam putra dan putri. Bukan berarti lalai dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai ASN, ini merupakan contoh nilai ASN yang bertanggung jawab.

Gambar 3. Role Model drh. Zain Amri
Gambar 3. Role Model drh. Zain Amri

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu

Pemanfaatan USG pada pelayanan kesehatan hewan di Puskeswan belum mempunyai SOP dan alur tertulis yang dapat dijadikan pedoman. Zoonosis juga dapat timbul dari penularan dari hewan peliharaan seperti flu burung, helminthiasis, dan yang terbaru adalah antraks, yaitu infeksi bakteri tahan asam yang dapat menginfeksi manusia melalui pernafasan atau konsumsi daging ternak yang terinfeksi. Pertanyaan kelima adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pengobatan alami yang dapat digunakan untuk mendukung kesehatan hewan.

Tak ubahnya masyarakat yang bisa melakukan pengobatan herbal, banyak tanaman yang tersedia bisa dijadikan pertolongan pertama. Inilah yang dikatakan Dr. Daun nangka tertinggal.

Tabel 1. Identifikasi Isu
Tabel 1. Identifikasi Isu

Analisis Isu

Berdasarkan hasil analisis dengan metode AKPL, permasalahan pertama mengenai “Sistem rekam medis pasien hewan di Puskeswan belum optimal”, dari aktual diberi skor 5, kelayakan diberi skor 4, permasalahan diberi skor 4, dan kelayakan diberi skor 5 dengan total skor 18. Hal ini dapat dijelaskan dengan fakta bahwa permasalahan pertama benar-benar terjadi dan hangat diperbincangkan, menyangkut kehidupan banyak orang. masyarakat, merupakan masalah yang kompleks dan masuk akal, realistis dan relevan dengan inisiatif yang perlu diambil untuk memecahkan masalah tersebut. Persoalan kedua mengenai “Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pengobatan alami yang dapat digunakan untuk mendukung kesehatan hewan”, mulai dari sebenarnya yang mendapat skor 3, kelayakan yang mendapat skor 4, hingga permasalahan yang mendapat skor 5, dan pencapaian kelayakan. skor. dari 4 dengan total skor 16.

Persoalan kedua yang nyata namun belum dibahas saat ini adalah tentang keberadaan petani agar mereka mengetahui pertolongan pertama dengan obat alami, dan merupakan permasalahan yang kompleks serta masuk akal, realistis dan relevan untuk inisiatif mengatasi permasalahan tersebut. Isu ketiga terkait “Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit zoonosis” justru mendapat skor 4, kelayakan mendapat skor 3, permasalahan mendapat skor 5, dan kelayakan mendapat skor 3 dengan total skor 15.

Tabel 2. Analisis Isu AKPL
Tabel 2. Analisis Isu AKPL

Analisis Isu Penyebab

Berdasarkan hasil analisa dengan metode USG maka permasalahan pertama mengenai “Sistem rekam medis pasien hewan di UPT Puskeswan Kabupaten Purworejo belum optimal” mempunyai urgensi yang sangat penting dan akibat yang ditimbulkan sangat serius. Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG, kesimpulan yang diperoleh mengarah pada pertanyaan sebagai berikut: “Sistem rekam medis pasien hewan di UPT Puskeswan Kabupaten Purworejo belum optimal”.

Gambar 9. Diagram Fishbone MATERIALS
Gambar 9. Diagram Fishbone MATERIALS

Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan

Gagasan Pemecahan Isu

Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

Penyusunan konsep dokumentasi medis merupakan penerapan kode etik untuk pelaksanaan tugas seseorang secara cermat dan disiplin. Saya merancang konsep rekam kesehatan tanpa diskriminasi antar pelanggan (secara harmonis) dan memikirkan konsep kualitas. Dalam membuat dokumentasi medis, melaksanakan tugas dengan hati-hati sebagai bentuk menjaga kepercayaan klien (Accountable) dan membantu rekan kerja yang saling peduli (Harmoni).

Kartu berobat dibuat sebagai acuan pencatatan rekam medis yang inovatif (adaptif), sehingga terjadi keselarasan (harmoni) antara anamnesis klien dengan riwayat pasien. Dengan melatih staf medis untuk memahami penanganan grafik medis dan rekam medis (.xlsx), mereka akan memastikan. Dengan melatih staf medis untuk memahami penanganan grafik medis dan rekam medis (.xlsx), hal ini memperkuat nilai organisasi yang bertanggung jawab dan profesional.

Berbagi data medis ini dilakukan sebagai bentuk kerjasama antar tenaga medis di Puskeswan (Kolaborator) untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Optimalisasi sistem berkas medis Microsoft Excel memerlukan kode etik, yaitu menjalankan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan integritas tinggi. Memiliki data rekam medis yang selalu update memperkuat nilai suatu organisasi pelayanan dan profesi.

Saya mengoptimalkan pemanfaatan rekam medis kesehatan hewan di UPT Puskeswan sebagai bentuk inovasi (Adaptable) untuk.

Jadwal Rancangan Aktualisasi

PELAKSANAAN AKTUALISASI

Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal

Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi

Pendaftaran online digunakan untuk membantu pengisian informasi pelanggan dan pasien pada rekam medis digital sehingga pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk mengisi formulir rekam medis. Dengan sosialisasi, tenaga medis dapat mengetahui keberadaan sistem rekam medis digital sehingga memudahkan tenaga medis dalam menginput data pasien. Sistem rekam medis belum optimal dan belum adanya penilaian atau evaluasi mengenai optimalisasi sistem rekam medis.

Sehingga tidak ada alur pemeriksaan pasien dan datanya masih manual dan tidak tersimpan dengan baik sehingga data sering hilang. Sistem jurnal sudah dioptimalkan, dan ada evaluasi atau penilaian mengenai optimalisasi sistem jurnal.

KESIMPULAN

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2012 Tentang Jabatan Fungsional Kedokteran Hewan dan Angka Kredit, Jakarta: Kemenpan-RB. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembinaan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo Purworejo : Sekretariat Daerah. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 88 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo.

Peraturan Bupati Purworejo Nomor 182 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Tenis Pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo nomor 11 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2026. 813/8739 tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Purworejo Formasi Tahun 2019, Purworejo : Sekretariat Daerah.

Anggit Rospitasari merupakan calon PNS di UPT Puskeswan Dinas Keamanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo sebagai Dokter Spesialis Hewan Pertama. Setelah lulus pendidikan profesi dokter hewan dan dilantik menjadi dokter pada bulan Oktober 2019, penulis bekerja di salah satu klinik hewan swasta di Kabupaten Ngawi hingga Mei 2020. Pada bulan November 2019, penulis mengikuti pendaftaran CPNS wilayah Purworejo dengan mendirikan Dokter Hewan Pertama. Penulis resmi menjadi bagian dari tenaga medis Dinas Keamanan Pangan dan Pertanian UPT Puskeswan Kabupaten Purworejo sejak Januari 2021 hingga sekarang.

Kemampuan individu untuk mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Sekitar 80% responden sangat setuju bahwa sistem rekam medis di UPT Puskeswan menyajikan data informasi sesuai kebutuhan dan. Sekitar 70% menyatakan sangat setuju bahwa data dan informasi yang disajikan sistem rekam medis mudah dipahami, dan mencapai 30%.

Sekitar 50% sangat setuju sistem rekam medis terhubung ke seluruh pos kesehatan, hingga 40% setuju dan. Sekitar 70% menyatakan sangat setuju sistem rekam medis mudah digunakan (easy to use) dan 30% responden menyatakan setuju.

Gambar 43. curriculum vitae
Gambar 43. curriculum vitae

Gambar

Gambar 1. UPT Puskeswan DKPP Purworejo
Gambar 2. Struktur Organisasi DKPP
Tabel 1. Identifikasi Isu
Gambar 5. Manual book pasien di Puskeswan Mranti
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hermann Heinrich Gossen: an ignored and misunderstood genius Georgescu–Roegen’s 130-page essay on ‘Hermann Heinrich Gossen: His life and work in historical perspective’