• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tantangan Pembangunan Infrastruktur SPALD

N/A
N/A
PPI GIFU JEPANG

Academic year: 2023

Membagikan "Tantangan Pembangunan Infrastruktur SPALD"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Tantangan Pembangunan Infrastruktur Sistem

Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) di Indonesia

Kamis, 10 November 2022

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

(2)

2

1Source: Susenas KOR, 2020 analyzed by Bappenas

CAPAIAN

Untuk mencapai Target 2024 dibutuhkan peningkatan sebesar 2,6%/tahun

KONDISI SANITASI INDONESIA

Mayoritas bertumpu pada Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S)

79,53% akses sanitasi layak (termasuk

7,64%akses sanitasi aman)

7,21% akses belum layak and 7,07% BABs tertutup

6,19% BABs terbuka

79,53%

Pertumbuhan akses sanitasi selama 2011-2020: ±2% per tahun

Penurunan praktik BABs selaman 2011-2020: ±1,4%

per tahun

58,44%

71,78% 77,44%

4,6% 7,5%

19,39%

11,08% 7,60%

2011 2016 2019

Akses(%)

TARGET

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL 6

Ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all

6.3

Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air denganMENGURANGI SETENGAH PROPORSI AIR LIMBAH YANG TIDAK DIOLAH

Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang layak dan adil untuk semua dan

MENGAKHIRI BUANG AIR DI TEMPAT TERBUKA

6.2

TARGET RPJMN 2020-2024 Sektor Air Limbah Domestik

0%

BABS dan

90%

akses sanitasi layak (termasuk

15%

akses sanitasi aman)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL Sektor Air Limbah Domestik

setiap WNI mendapatkan pelayanan pengolahan air limbah domestik”

(3)

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK (SPALD)

SPALD merupakan serangkaian kegiatan pengelolaan air limbah domestik dalam satu kesatuan dengan prasarana dan sarana pengelolaan air limbah domestik

SPALD SETEMPAT (SPALD-S)

Sistem pengelolaan yang dilakukan dengan mengolah air limbah domestik di lokasi sumber, yang selanjutnya lumpur hasil olahan diangkut dengan sarana pengangkut ke Sub-sistem Pengolahan Lumpur Tinja

SPALD TERPUSAT (SPALD-T)

Sistem pengelolaan yang dilakukan dengan mengalirkan air limbah domestik dari sumber secara kolektif ke Sub-sistem Pengolahan Terpusat untuk diolah sebelum dibuang ke badan air permukaan

Berdasarkan Permen PUPR 04/2017

Truk Tinja Tangki Septik

Instalasi pengolahan Lumpur Tinja

(IPLT)

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Jaringan

Perpipaan Sambungan

Rumah

(4)

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK (SPALD)

SPALD-S

SPALD-T

Sub-Sistem Pengangkutan

Sub-sistem

Pengolahan Lumpur Tinja Sub-Sistem Pengolahan Setempat

INDIVIDUAL

TRUK TINJA

Pipa Tinja, Pipa Non Tinja, Bak Penangkap Lemak, Pipa Persil, Bak Kontrol, dan

Lubang Inspeksi

IPLT

IPALD Skala Perkotaan (> 20.000 jiwa)

IPALD Skala Permukiman (50 – 20.000 jiwa)

IPALD Skala Kws Tertentu SKALA

INDIVIDUAL

KOMUNAL (2-10 KK/

10-50 Jiwa)

SKALA KOMUNAL

MCK

Sub-Sistem

Pengumpulan Sub-Sistem

Pengolahan Terpusat Sub-Sistem Pelayanan

Pipa Retikulasi, Pipa Induk, Prasarana dan Sarana

Pelengkap (manhole, stasiun pompa dll)

Pengolahan Lumpur

(5)

PEMBANGUNAN IPALD SKALA PERKOTAAN DI INDONESIA

Kota Sistem Kapasitas

(m3/hari)

People

Equivalent Institusi Pengelola

Medan UASB 10.000 100.000 PDAM Tirtanadi

Parapat Aerated

Ponds 2.000 20.000 PDAM Tirtanadi

Batam Oxidation

Ditch 2.852 20.000 BP Batam

Jakarta Zone 0 Aerasi/ MBBR 38.880 388.800 PD PAL Jaya Tangerang Aerated

Ponds 2.800 28.000 Dinas Perumahan

Bandung Lagoons 80.835 580.000 PDAM Bandung

Cirebon Lagoons 20.500 205.000 Dinas PUPR

Surakarta Biofilter &

Lagoons 14.000 140.000 PDAM Surakarta

DI Yogyakarta Aerated

Ponds 15.500 125.000 Balai PISAMP

Denpasar &

Badung

Aerated

Ponds 51.000 217.861 UPT PAL

Balikpapan Aerated

Ponds 800 8000 PDAM Balikpapan

Banjarmasin RBC 18.000 180.000 PD PAL Banjarmasin

Manado RBC 2.000 20.000 Dinas PUPR

RBC

IPALD BANJARMASIN AERATED LAGOON

IPALD SUWUNG DENPASAR

BIOFILTER

IPALD SEMANGGI, SURAKARTA

AERATED PONDS IPALD SEWON

AERATED PONDS IPALD BALIKPAPAN UASB

IPALD MEDAN

(6)

Pekanbaru (MSMIP) –New WWTP Teknologi: FBAS

Kapasitas: 8.100 m3/hari

Jambi (MSMIP) –New WWTP Teknologi: MBBR

Kapasitas: 7.600 m3/hari

Palembang (PCSP) –New WWTP Teknologi: ABR+Trickling Filter (Biological dan Nitrifying) Kapasitas: 20.000 m3/hari

Makassar (MSMIP) –New WWTP Teknologi: MBBR

Kapasitas: 16.000 m3/hari

PEMBANGUNAN SPALD-T SKALA PERKOTAAN (SEDANG BERJALAN)

Metode Pemasangan Pipa 1. Open Trench

2. Pipe Jacking

3. Horizontal Directional Drilling (HDD)

(7)

Pekerjaan Sewerage System dan IPAL Skala Kota (MSMIP)

(8)

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SPALD-S DI INDONESIA

Program Sanimas SPALD-S Program Hibah Air Limbah Setempat (HALS)

(9)

TANTANGAN PEMBANGUNAN SPALD-T

ASPEK TEKNIS ASPEK

KELEMBAGAAN

ASPEK PEMBIAYAAN

ASPEK PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT ASPEK

REGULASI

Beberapa tantangan pembangunan yang ada dalamAspek Teknisdiantaranya:

Perencanaan:

1. Keterbatasan tenaga ahli

2. Kondisi topografi di area pelayanan dengan kontur yang tidak ideal seperti berbukit/naik turun

3. Kondisi dan jenis tanah seperti memiliki jenis tanahsoft soil atau memiliki muka air tanah yang tinggi

Pelaksanaan:

1. Keterbatasan alat jika menggunakan metodetrenchless sepertiJacking Slurry, Guided Auger, Horizontal Direct Drilling(HDD))

2. Kondisi dan jenis tanah seperti memiliki jenissoft soil atau memiliki muka air tanah yang tinggi

3. Kondisi ultilitas bawah tanah seperti drainase, kabelfibre optic, pipa gas, pipa PDAM

4. Metode pelaksanaan yang tidak sesuai kaidah teknis seperti tanpa shoring

5. Implementasi Sistem Manajemen K3 (traffic management, pemasangan rambu, penempatanflagman) yang tidak sesuai dengan kaidah

Operasional dan Pemeliharaan:

1. Keterbatasan SDM

1. Rekayasa teknis untuk tanah lunakChemical Grouting

2. Survey utilitas eksisting dan membuattest pituntuk mengetahui utilitas bawah tanah 3. Memperketat pengawasan penerapan K3 melalui monitoring berkala

4. Mengadakan pelatihan terkait perencanaan maupun metode pelaksanaan SPALD-T 5. Menggunakan pompa untuk mengatasi permasalahan elevasi/ kemiringan pipa

SOLUSI

(10)

TANTANGAN PEMBANGUNAN SPALD-T

ASPEK TEKNIS ASPEK

KELEMBAGAAN

ASPEK PEMBIAYAAN

ASPEK PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT ASPEK

REGULASI

1. Perlunya peningkatan kapasitas kelembagaan bagi pengelola air limbah domestik

2. Sebagian besar kab/kota belum melakukan pemisahan antara operator dan regulator 3. Keterbatasan SDM, baik dari segi kuantitas

maupun kualitas

4. Lemahnya pembinaan operasional sarana prasarana

5. Kurangnya komitmen kepala daerah dalam mendukung pembangunan dan pengelolaan infrastruktur

Beberapa tantangan pembangunan yang ada dalam Aspek Kelembagaan diantaranya:

1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan 2. Memisahkan antara operator dengan

regulator

SOLUSI

(11)

TANTANGAN PEMBANGUNAN SPALD-T

ASPEK TEKNIS ASPEK

KELEMBAGAAN

ASPEK PEMBIAYAAN

ASPEK PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT ASPEK

REGULASI

Beberapa tantangan pembangunan yang ada dalam Aspek Pembiayaan diantaranya:

CAPEX:

1. Biaya investasi SPALD-T cukup tinggi

2. Terdapat gapantara

ketersediaan dana yang akan dialokasikan dengan kebutuhan 3. Belum tergali dan

termanfaatkannya sumber pendanaan alternatif

4. Skema tarif layanan yang belum full cost recovery

5. Belum dioptimalkannya potensi kerjasama dengan pihak swasta

OPEX:

1. Belum menjadi prioritas di daerah

2. Ketersediaan anggaran yang minim

1. Mencari alternatif sumber pendanaan lain seperti Loan, Grant, ataupun CSR

SOLUSI

(12)

TANTANGAN PEMBANGUNAN SPALD-T

ASPEK TEKNIS ASPEK

KELEMBAGAAN

ASPEK PEMBIAYAAN

ASPEK PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT ASPEK

REGULASI

1. Belum tersedianya Payung Hukum Nasional untuk Air Limbah Domestik

2. Banyak kab/kota yang belum memiliki Perda yang mengatur tentang Sanitasi

3. Lemahnya penegakan hukum

Beberapa tantangan pembangunan yang ada dalam Aspek Regulasi diantaranya:

1. Menyusun Peraturan Daerah yang mengatur tentang sanitasi, khususnya tentang SPALD

2. Menyediakan instrumen pengawasan terhadap implementasi peraturan yang ada

SOLUSI

(13)

TANTANGAN PEMBANGUNAN SPALD-T

ASPEK TEKNIS ASPEK

KELEMBAGAAN

ASPEK PEMBIAYAAN

ASPEK PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT ASPEK

REGULASI

1. Rendahnya kesadaran masyarakat

2. Belum maksimalnya penciptaan supply & demand

Beberapa tantangan pembangunan yang ada dalamAspek Pemberdayaan Masyarakat diantaranya:

1. Sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya sanitasi 2. Memaksimalkan keterlibatan masyarakat dalam

penyelenggaraan infrastruktur SPALD SOLUSI

(14)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan dimensi pipa dilakukan sesuai dengan standar dari Buku 3 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik–Terpusat Skala Permukiman (Kementrian PUPR, Dirjen CK,