• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN - Repository PPNP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN - Repository PPNP"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

Puji dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya, penulisan buku Teknologi Pengolahan Pangan ini dapat terselesaikan. Buku ini ditulis untuk melengkapi sumber bacaan bagi mahasiswa, penyuluh, peternak dan praktisi peternakan dalam pengembangan teknologi pengolahan pakan ruminansia. Tujuan penyusunan teks ini adalah untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan pengetahuan ilmiah tentang teknologi pengolahan pakan ternak sesuai dengan topik yang dibahas pada mata pelajaran terkait.

Ruang lingkup topiknya meliputi pengertian dan peranan pengolahan pakan ternak, berbagai metode pengolahan pakan ternak dan lain-lain. Buku ini menjelaskan tentang pengertian pengolahan pakan ternak, jenis pengolahan pakan ternak, pengolahan konsentrat, pakan ternak.

PENGOLAHAN PAKAN TERNAK

Capaian Pembelajaran

Pengolahan Pakan

Pengelompokan bahan pakan secara umum adalah bahan pakan asal nabati (nabati) dan bahan pakan asal hewan (animal). Kedua bahan pakan ini mempunyai sifat yang berbeda sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang berbeda pula. Contoh bahan pakan nabati adalah kedelai, jagung, dedak, gandum, pakan ternak (rumput gajah, rumput raja dll), kacang-kacangan (daun lamtoro, daun turi dll), tepung kelapa, tepung kedelai, kacang-kacangan, singkong/singkong dan lain-lain. lainnya.

Sedangkan contoh bahan pakan ternak antara lain limbah ikan, tepung ikan, tepung tulang, tepung kerang, tepung tulang daging, tepung darah, tepung bekicot, tepung udang dan lain-lain. Pengolahan pakan bertujuan untuk meningkatkan dan menjaga kualitas bahan pakan yang umumnya berasal dari sisa pertanian, perkebunan dan industri.

Gambar 1. pemberian hijauan pada sapi
Gambar 1. pemberian hijauan pada sapi

Macam-Macam Pengolahan Pakan

Bahan yang digunakan terdiri dari 3 kelompok bahan yaitu kelompok bahan pakan, kelompok bahan pakan konsentrat dan kelompok bahan pakan aditif. Kelompok bahan pakan konsentrat dapat berupa dedak padi/dedak, singkong (limbah tapioka), ampas sagu, ampas tahu dan lain-lain. Pellet merupakan suatu bentuk bahan pakan yang dipadatkan sedemikian rupa dari konsentrat atau bahan pakan dengan tujuan untuk mengurangi kadar air pakan.

Bahan pengikat (lem) merupakan bahan yang digunakan sebagai perekat berbagai bahan pakan pada proses produksi pelet. Semua jenis bahan pakan yang merupakan sumber energi dan memenuhi persyaratan tertentu (serat kasar <18%, dinding sel <35% dan protein <20%).

Soal Latihan

Sumber Pustaka

PENGOLAHAN PAKAN TERNAK

  • Capaian Pembelajaran
  • Pengolahan Pakan
  • Macam-Macam Pengolahan Pakan
  • Soal Latihan
  • Sumber Pustaka

Pengolahan pakan sebagai pakan ternak ruminansia dapat dilakukan pada saat produksi hijauan berlimpah, misalnya pada musim hujan, dan hijauan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal untuk pakan ternak. Pengeringan merupakan proses pengolahan serat yang lebih sederhana, karena pengolahan serat ini dapat berlangsung tanpa adanya penambahan apapun pada serat tersebut. Cara pengolahan serat dilakukan dengan cara mengurangi kadar air atau dengan cara pengeringan yang disebut juga hay.

Pakan yang telah dipanen segera digulung dan dijemur hingga menjadi hay. Syarat pakan ternak untuk pakan ternak berbahan dasar Hay. Pengolahan hijauan menjadi jerami dilakukan untuk menjamin ketersediaan hijauan secara berkelanjutan. Jika hasil panen pakan banyak, maka pakan tersebut dapat disimpan/diawetkan untuk dijadikan jerami, yang kemudian digunakan pada musim kemarau atau pakan keras.

Contoh bahan pakan yang sebaiknya direndam/dicuci sebelum diberikan kepada ternak adalah berupa kulit dari UMMBi-UMMBian seperti singkong, kledek, ubi, kentang dan sejenisnya. Proses produksi pelet dapat menurunkan biaya produksi dari segi pengangkutan dan penyimpanan karena dapat meningkatkan kepadatan curah. Selain itu, proses produksi pelet merupakan proses mekanis yang menggunakan kombinasi kelembapan, panas, dan tekanan.

Proses pembuatan pelet merupakan proses dimana bahan dipaksa melalui cetakan dan dikompresi dalam proses mekanis yang melibatkan panas, tekanan dan kadar air (McElhiney, 1994). Perputaran cetakan dengan roller bahan umpan di tengahnya akan mendorong bahan umpan keluar melalui lubang-lubang di sekitar cetakan sehingga memaksa umpan menjadi berbentuk pelet. Selama proses pengkondisian, suhu dan kadar air dalam bahan meningkat sehingga memerlukan pendinginan.

Gambar 2. Pemanenan hiauan langsung digulung dan dijemur menjadi hay   Syarat hijauan pakan ternak yang dibuat Hay :
Gambar 2. Pemanenan hiauan langsung digulung dan dijemur menjadi hay Syarat hijauan pakan ternak yang dibuat Hay :

PENGOLAHAN PAKAN TERNAK SECARA BIOLOGIS

  • Capaian Pembelajaran
  • Pengolahan Pakan Ternak Secara Biologis
  • Metoda Pengolahan Pakan Secara Biologis
  • Manfaat Pengolahan Hijauan Pakan Ternak Secara Biologis
  • Soal Latihan
  • Sumber Pustaka

Dalam pengolahan pakan ternak menjadi silase, kualitas hijauan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kualitas silase yang dihasilkan. Kualitas pakan dapat dilihat dari jenis pakan yang digunakan, seperti jenis rumput, jagung, atau limbah sayuran/pasar. Selain itu, tingginya kadar air pakan juga mempengaruhi kualitas silase yang dihasilkan.

Kadar air yang tinggi pada pakan yang digunakan untuk membuat silase dapat menyebabkan tumbuhnya jamur dan terjadi dekomposisi. Prinsip pembuatan silase: 1) menghentikan respirasi dan penguapan sel tumbuhan 2) mengubah karbohidrat menjadi asam laktat melalui proses fermentasi kedap udara 3) membatasi aktivitas enzim dan penguraian bakteri 4) mencapai dan mempercepat keadaan anaerobik. Ada tiga hal yang penting untuk mencapai kondisi tersebut, yaitu menghilangkan udara dengan cepat, menghasilkan asam laktat yang membantu menurunkan pH, mencegah oksigen masuk ke dalam silo dan menghambat pertumbuhan jamur selama penyimpanan.

Ketika oksigen habis, kondisi anaerobik terjadi selama penyimpanan, sehingga jamur tidak mungkin tumbuh dan berkembang. Bakteri pendegradasi akan tumbuh dengan cepat dan mengubah glukosa dalam pakan menjadi asam organik. Pada pH 3,5 bakteri asam laktat juga tidak dapat bereaksi dan proses pembuatan silase selesai.

Pembuatan silase cukup sederhana, tidak memerlukan peralatan yang mahal dan bahan yang digunakan cukup mudah didapat. Pengaruh penambahan pollard dan dedak padi pada pembuatan silase rumput odot (Pennisetum purpureum, cv. Mott) terhadap kecernaan dan produksi gas secara in vitro. Pemanfaatan MOL (Mikroorganisme Lokal) sebagai pengganti biostarter EM4 untuk meningkatkan kualitas nutrisi pakan fermentasi berbahan dasar tongkol jagung dan bungkil jagung.

Gambar 7.  pengolahan Silase Rumput dan Jus Silase  3.5.  Soal Latihan
Gambar 7. pengolahan Silase Rumput dan Jus Silase 3.5. Soal Latihan

PENGOLAHAN PAKAN TERNAK SECARA KIMIAWI

  • Capaian Pembelajaran
  • Pengolahan Hijauan Pakan Ternak Secara Kimiawi
  • Proses Kimawi Selama Proses Proses Amoniasi
  • Manfaat Pengolahan Hijauan Ternak Secara Kimiawi
  • Soal Latihan
  • Sumber Pustaka

Ada dua proses kimia penting yang terjadi secara berurutan selama pengeringan jerami padi dengan larutan urea (amoniak). Yang pertama adalah proses ureolisis, yaitu proses penguraian urea menjadi amonia oleh enzim urease yang dihasilkan oleh bakteri ureolitik pada jerami padi. Kedua, amonia yang dihasilkan mengubah komposisi dan struktur dinding sel jerami padi, sehingga dapat melonggarkan atau melonggarkan ikatan antara lignin dan selulosa atau hemiselulosa dengan cara memutus ikatan hidrogen antara lignin dengan selulosa atau hemiselulosa.

Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan proses amoniak adalah faktor yang mempengaruhi hidrolisis urea menjadi amoniak dan proses reaksi yang terjadi antara amoniak dengan dinding sel jerami padi. Mengingat efisiensi jumlah air yang digunakan, maka jumlah air yang digunakan minimal adalah 50% dan maksimal adalah 100% dari berat jerami padi (perbandingan antara berat jerami padi dengan air adalah antara 2:1 dan 1: 1). Pada proses reaksi antara amonia dengan dinding sel jerami padi, pada prinsipnya semakin tinggi suhu dan tekanan maka proses amonia akan semakin cepat dan baik.

Enzim urease pada jerami padi praktis tidak ada, kecuali yang dihasilkan oleh bakteri ureolitik yang terdapat pada jerami padi. Secara kimia, keberhasilan proses amoniasi urea pada jerami padi dapat dilihat berdasarkan peningkatan kandungan nitrogen atau protein pada jerami padi amoniasi. Secara biologis, keberhasilan proses amoniasi urea pada jerami padi dapat dilihat dari peningkatan daya cerna dan konsumsi oleh ternak, termasuk peningkatan produktivitas ternak.

Amonia juga dapat digunakan untuk mengawetkan jerami padi agar tidak rusak (berjamur) selama penyimpanan karena amonia yang terikat pada jaringan jerami padi dapat menghambat tumbuhnya jamur. Optimalisasi pemanfaatan jerami padi sebagai pakan dasar penggemukan sapi bali dengan perlakuan amoniak dan biofermentasi dengan mikroba. Fermentabilitas rumen in vitro dari pakan berbahan dasar amonia-beras jerami yang dilengkapi dengan tepung bonggol pisang dan molase.

Gambar 8. Proses penyiraman larutan urea pada jerami padi
Gambar 8. Proses penyiraman larutan urea pada jerami padi

PENGOLAHAN PAKAN KONSENTRAT TERNAK

  • Capaian Pembelajaran
  • Pengertian Konsentrat Ternak Potong
  • Proses Pengolahan Konsentrat Ternak Potong
  • Soal Latihan
  • Sumber Pustaka

1997) bahwa keadaan fisik dan kimia hijauan yang tercermin dari kenampakan, bau, rasa dan tekstur menunjukkan daya tarik dan mendorong ternak untuk mengkonsumsinya. Konsentrat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu konsentrat sumber energi (konsentrat karbon) dan konsentrat sumber protein (konsentrat protein). Energi yang terkandung dalam konsentrat energi terutama berasal dari karbohidrat larut atau minyak dan lemak.Bahan pakan dengan kandungan energi tinggi (DE, ME atau NE) biasanya mengandung protein dalam jumlah rendah hingga sedang.

Pollard (Triticum aestivum) merupakan bahan pakan konsentrat sapi perah yang sering dimanfaatkan oleh peternak sebagai sumber energi dan protein. Menurut beberapa laporan, konsentrat merupakan pakan yang diperoleh dari serealia yang memiliki nilai protein tinggi dan kandungan serat kasar kurang dari 18%. Konsentrat ini biasanya ditambahkan pada bahan pakan lain untuk meningkatkan nilai gizi seluruh bahan pakan lain yang dicampur menjadi satu bahan pakan pendamping atau suplemen.

Dengan memperbanyak pakan konsentrat yang dikonsumsi ternak maka nilai gizinya menjadi lebih baik dan ternak lebih mudah mengkonsumsinya. Pakan berimbang, selain dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ternak, harganya juga harus murah sehingga sebaiknya menggunakan bahan pakan yang tersedia secara lokal. Hindari atau minimalkan bahan makanan yang datang dari luar daerah yang umumnya mahal karena ada tambahan biaya pengiriman, tapi bisa. gunakan saat gratis.

Optimalisasi penggunaan bahan pakan yang berasal dari limbah pertanian, perkebunan, dan agroindustri diharapkan dapat menurunkan biaya penjatahan dan menghasilkan produktivitas sapi potong yang optimal. Pengaruh penggunaan bahan pakan konsentrat sumber protein terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan pada Domba Ekor Gemuk. PENINGKATAN KUALITAS RASUM DAGING MELALUI KONSENTRAT BERBASIS BAHAN PAKAN LOKAL DI PUSAT SAPI RAKYAT (SPR) PURWAKARTA.

Tabel  1. Formulasi Pakan Konsentrat
Tabel 1. Formulasi Pakan Konsentrat

PENGOLAHAN PAKAN ADDITIF DAN PAKAN SUPLEMEN

  • Capaian Pembelajaran
  • Pengertian Pakan Aditif dan Pakan Suplemen
  • Pakan Aditif
  • Pakan Suplemen
  • Soal Latihan
  • Sumber Pustaka

Bahan tambahan pakan (feed additive) adalah bahan atau kombinasi bahan yang ditambahkan, biasanya dalam jumlah kecil, ke dalam campuran pakan dasar atau sebagiannya untuk memenuhi kebutuhan khusus, misalnya bahan tambahan konsentrat, bahan tambahan suplemen, bahan tambahan premix, bahan tambahan pangan (Hartadi et al. ., 1991). Bahan tambahan sengaja ditambahkan pada ransum pakan ternak untuk meningkatkan nilai gizi pakan guna memenuhi kebutuhan khusus atau bahan tambahan yang biasa digunakan dalam penyiapan pakan ternak. Menurut Murwani dkk., (2002) menyatakan bahwa bahan tambahan adalah bahan pakan tambahan yang diberikan kepada ternak dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas ternak dan mutu produksi.

Penambahan bahan biasanya hanya dalam jumlah kecil, seperti bahan tambahan konsentrat, bahan tambahan suplemen dan bahan tambahan premix. Bahan tambahan pakan adalah bahan tambahan pangan yang digunakan sebagai sumber vitamin, mineral dan/atau antibiotik (Anggorodi, 1985). Pakan tambahan atau pakan pelengkap adalah pakan yang digunakan untuk meningkatkan nilai gizi pakan dasar.

Suplemen pakan merupakan makanan pelengkap pakan ternak sapi potong agar kualitas dan nutrisinya lebih baik. Suplemen pakan lainnya adalah kasein dan yodium yang dapat mempercepat pertumbuhan rambut dan menurunkan kadar lemak. Ternak produksi memerlukan asam amino yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Sapi yang mendapat ransum konsentrat tinggi akan memerlukan suplemen mineral yang berbeda dengan sapi yang mendapat ransum hijauan tinggi. Vitamin yang larut dalam air: Biotin, Kolin, Folacin (asam folat), inositol, niasin (asam nikotinat, nikotinamida), asam pantotenat (Vitamin B3), asam paraamino benzoat (PABA), riboflavin (Vitamin B2), thiamin (Vitamin B1), vitamin B6 (piridoksin, pirodoksal, piridoxiamin), vitamin B12 (cobalamin) dan vitamin C (asam askorbat). Vitamin berasal dari jaringan tumbuhan kecuali vitamin C dan D yang terdapat pada jaringan hewan hanya ketika hewan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin tersebut atau ketika mikroorganisme yang ada dalam tubuh mensintesisnya.

Gambar 15 . Contoh Produk Feed Additives  6.4   Pakan Suplemen
Gambar 15 . Contoh Produk Feed Additives 6.4 Pakan Suplemen

Gambar

Gambar 1. pemberian hijauan pada sapi
Gambar 2. Pemanenan hiauan langsung digulung dan dijemur menjadi hay   Syarat hijauan pakan ternak yang dibuat Hay :
Gambar 3 . Gulungan hijauan yang dibuat hay  Penyimpanan Hay
Gambar 4 . Kulit singkong sebelum dicuci dan sesudah dibersihkan  2.3.5  Pellet
+7

Referensi

Dokumen terkait

2) Teknologi yang diberikan kepada mitra dapat membantu memproduksi pakan ternak lebih cepat dan lebih efisien sehingga permasalahan ketersediaan dan keberlanjutan