• Tidak ada hasil yang ditemukan

Telaah dan Penggalian Data Instrumen Penilaian Visitasi (IPV)

N/A
N/A
Yuliana Mangendre

Academic year: 2024

Membagikan "Telaah dan Penggalian Data Instrumen Penilaian Visitasi (IPV) "

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Indikator diberi tanda “ya” hanya jika terbukti dilakukan secara konsisten oleh satuan PAUD dan sesuai dengan prinsip. TIDAK ADA FOKUS EVALUASI KOMPONEN MELIHAT LANJUTAN DOKUMEN, WAWANCARA DAN HASIL OBSERVASI SELAMA KUNJUNGAN 1 Stimulasi Pendidik pada Aspek Nilai Keagamaan dan Moral (Poin 1,2,3). Dalam kunjungan tersebut, evaluator harus melihat rutinitas, interaksi antara pendidik dan siswa, serta interaksi antar siswa di unit PAUD.

Pendidik mengenalkan makhluk ciptaan Tuhan (manusia, matahari/bulan/bintang/pelangi) dan mengenalkan benda ciptaan manusia (rumah/meja/sepatu/makanan). Pendidik memberikan contoh perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai agama terhadap manusia sebagai ciptaan Tuhan. Gambar anak-anak dengan tulisan Allah, matahari dan pelangi tidak menggambarkan makhluk Tuhan.

Dalam kunjungan tersebut, para asesor harus melihat sosialisasi, interaksi antara pendidik dan siswa serta interaksi antar siswa di unit PAUD: Pada pembukaan dimulai dengan salam, doa, dan beberapa PAUD melakukan pelayanan rutin sehari-hari sesuai agamanya, dll. Tahapan latihan ibadah anak : 1) Mengamati... anak mengamati keadaan sekitar atau tokoh yang memberi contoh, 2) Meniru. anak menirukan contoh namun hanya sebagian saja gerakannya, 3) Identifikasi, anak menirukan gambar yang memberi contoh secara lengkap, dan 4) Latihan, anak dapat melakukan ibadah secara rutin.

PEMAHAMAN

Analisis dari gambar/video tersebut adalah

Kesimpulan

Landasan teori/konsep terkait

Pendidik menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motorik kasar

Merupakan kemampuan yang memerlukan penggunaan otot-otot besar pada kaki dan lengan, serta stamina dan kekuatan, termasuk pergerakan seluruh tubuh. Keterampilan manipulatif: Merupakan kemampuan menggunakan kedua kelompok otot, yaitu otot besar dan otot kecil.

Pendidik menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motorik halus

Catatan butir

CATATAN BUTIR 5 PAUD MELATI

Pendidik menstimulasi anak untuk

Analisis dari gambar/video tersebut adalah

Landasan teori/konsep terkait PHBS PHBS terdiri dari, antara lain

Satuan pendidikan mengupayakan keamanan anak dan lingkungan

Melaksanakan safety talk (kampanye prosedur keselamatan dan keamanan) secara berkala kepada mahasiswa, dosen, dan staf pengajar. Pendidik dan/atau tenaga kependidikan melakukan safety talk (kampanye prosedur keselamatan dan keamanan) secara berkala kepada siswa, pendidik, dan staf. Kebutuhan keselamatan dan lingkungan pada satuan pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) merupakan faktor penting yang harus diperhatikan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan anak dalam belajar.

Lingkungan bersih dan sehat: Lingkungan sekitar harus bersih dan sehat, menjamin sirkulasi udara yang baik dan memastikan tersedianya fasilitas mandi dan toilet yang bersih dan memenuhi standar kebersihan. Sistem keamanan: satuan pendidikan harus memiliki sistem keamanan yang menjamin anak berada dalam lingkungan yang aman dan terlindungi dari bahaya. Lingkungan yang ramah: Lingkungan sekitar harus memfasilitasi interaksi positif antar anak dan membangun hubungan baik di antara mereka.

Komunikasi berarti mampu menyampaikan apa yang diinginkan dengan cara yang dapat diterima orang lain. Kemampuan membina hubungan, artinya mampu berbagi dan bekerja sama dengan orang lain, serta memiliki penyesuaian diri yang cukup.

PENGANTAR TEORI (BUTIR 8-14)

Pendidik menstimulasi kemampuan anak dalam proses pemecahan masalah

CATATAN BUTIR 8

Pendidik menstimulasi kemampuan anak untuk berpikir logis, kritis dan kreatif

CATATAN BUTIR 9

Pendidik memfasilitasi proses pembelajaran agar anak

Bahasa reseptif merupakan masukan atau masukan dari bahasa, yaitu kemampuan memahami bahasa lisan yang didengar atau dibaca. Keterampilan bahasa reseptif pada anak usia dini menekankan pada bagaimana seorang anak dapat memahami atau menerima.

Pendidik memfasilitasi proses pembelajaran dalam menstimuliasi anak untuk mengungkapkan bahasa (ekspresif)

Bahasa ekspresif adalah bahasa lisan yang ekspresi wajah, intonasi, dan gerakan tubuh dapat dipadukan untuk mendukung komunikasi yang tuntas. Kegiatan pra-membaca dengan menggunakan media (alat dan bahan) yang berbeda-beda sesuai tingkat usia melalui permainan. Literasi adalah kemampuan mengucapkan simbol-simbol yang familiar, mengenali suara, huruf pertama dari nama benda di sekitar.

Kemampuan Pendidik untuk menstimulasi anak dalam

Pengendalian diri merupakan keterampilan yang memungkinkan anak melatih pengendalian diri dengan mengendalikan pikiran, perasaan, emosi, dan tindakannya agar tidak bertindak.

Pendidik

Perilaku prososial adalah perilaku positif yang bermanfaat atau meningkatkan keadaan fisik atau psikologis orang lain dan dilakukan secara sukarela tanpa ekspektasi.

Pendidik menstimulasi anak untuk

Dari bukti video, seluruh lambang dan lambang negara antara lain bendera negara (Sang Merah Putih), Garuda Pancasila, lagu kebangsaan. dan/atau juga lagu nasional. Berikut lambang negara yang diatur dalam UUD 1945: Pasal 35 menyebutkan bendera negara Indonesia berwarna merah putih.

Pendidik menstimulasi anak untuk mengenal keragaman

Keberagaman budaya Indonesia menjadi keunikan tersendiri di Indonesia dengan banyaknya ragam suku bangsa yang ada. Contoh: keanekaragaman budaya Indonesia seperti rumah adat, tarian daerah, pakaian adat, bahasa daerah, dan kesenian daerah.

Pemanfaatan sumber belajar berbasis potensi lingkungan sekitar (ruangan, bahan, alat,

Dari bukti video dan gambar, unit tersebut menggunakan ruangan atau tempat di lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan memanfaatkan makhluk hidup yang ada didalamnya. Penataan lingkungan bermain merupakan guru yang ketiga bagi anak, dengan penataan lingkungan bermain yang direncanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka akan mendorong anak mempunyai pengetahuan (Loris Malaguzzi). Dalam sehari, guru menawarkan pilihan permainan yang berbeda-beda agar sesuai dengan minat anak yang berbeda, bukan untuk dimainkan semua anak.

Kegiatan bermain pada anak usia dini didukung oleh tiga jenis permainan, yaitu: bermain sensorimotor, bermain peran, dan bermain perkembangan. Bermain sensorimotor merupakan strategi pengajaran yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif. Bermain peran merupakan suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa memerankan suatu cerita secara langsung dalam kehidupan nyata.

Developmental play merupakan salah satu jenis permainan yang dapat digunakan untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. Melalui bermain, aspek perkembangan motorik, sosial dan emosional, bahasa anak akan berkembang apabila kegiatan bermain pada anak usia dini didukung oleh ketiga jenis permainan tersebut di atas. Dalam satu kegiatan bermain dapat mencakup tiga jenis permainan, misalnya anak membentuk kue dari tanah liat/adonan mainan, menggerakkan otot-otot tangannya agar membentuk (sensorimotor), dan ia juga membentuk kue-kue tersebut sesuai dengan keinginannya (perkembangan). bermain). ), serta saat anak membentuk tanah.

Guru dan anak mendiskusikan bangunan yang ada disekitarnya, kemudian guru memberikan kesempatan kepada anak untuk membangun berdasarkan minatnya. Pendekatan saintifik merupakan suatu proses pembelajaran yang dirancang agar siswa secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan.

Pendidik menstimulasi anak agar dapat berkarya sesuai ide dan minatnya dengan menggunakan berbagai

Guru telah menyiapkan alat dan bahan untuk dimainkan anak, namun alat dan bahan tersebut... Pembelajaran terdiferensiasi merupakan upaya untuk mengadaptasi proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap siswa (Tomlinson, 2001 : 45 ). Anak-anak akan didukung oleh guru mereka secara individu dan diberikan alat yang mereka perlukan untuk mencapai pencapaian masa depan mereka.

Satuan pendidikan memfasilitasi layanan belajar yang inovatif

Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang langsung memecahkan permasalahan yang dihadapi kelas berdasarkan kondisi kelas. Oleh karena itu pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang menitikberatkan pada strategi, metode atau upaya untuk meningkatkan seluruh keterampilan positif yang ada didalamnya.

Dukungan orangtua terhadap proses pembelajaran

1,86 juta sel otak terhubung setiap detiknya (teori neuroscience) sehingga unit PAUD perlu bekerja sama dengan keluarga untuk melanjutkan pembelajaran yang dilakukan di unit PAUD.

Satuan pendidikan memfasilitasi

Melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan maka akan dihasilkan guru yang semakin berkualitas.

PEMETAAN KOMPONEN IPV PAUD

SILAHKAN LAKUKAN SIMULASI SESUAI DOKUMEN YANG DIMILIKI FASILITATOR

TUGAS WAJIB INDIVIDU

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan

Setelah semua kelompok selesai bermain engklek guru mengajak anak untuk melakukan tanya jawab tentang kegiatan bermain engklek yang sudah dilakukan dan

Beaty (Afiati, 2005) menjelaskan bahwa terdapat empat dimensi keterampilan sosial yang berkembang pada saat anak melakukan kegiatan bermain yaitu inisiatif untuk

Carilah foto/video yang menunjukkan indicator Pendidik menyediakan berbagai pilihan kegiatan bermain sesuai dengan tahap perkembangan dan minat anak, jelaskan alasan anda

Proses penilaian yang dilakukan guru sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang telah dirancang untuk mengembangkan kemampuan bahasa, setelah anak melakukan kegiatan guru dapat melakukan

D.2.7 Pendekatan bermain-belajar Kemampuan pendidik untuk merancang pembelajaran yang memberikan pengalaman menyenangkan bagi anak, memantik rasa ingin tahu anak melalui kegiatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa a perangkat pembelajaran dan instrumen penilaian IPA Terpadu yang dikembangkan berkategori sangat valid dengan nilai modus 5, b kegiatan pembelajaran

Penilaian Sikap Disiplin Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok : Penilaian ini diisi oleh guru melalui kegiatan observasi secara langsung dengan