• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI TAMAN INDONESIA KAYA DARI FUNGSI EKOLOGIS DAN SOSIAL TAMAN KOTA SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU

N/A
N/A
Zidan Zaki

Academic year: 2023

Membagikan "EVALUASI TAMAN INDONESIA KAYA DARI FUNGSI EKOLOGIS DAN SOSIAL TAMAN KOTA SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Indonesian Journal of Spatial Planning

P-ISSN: and E-ISSN: 2723-0619 Vol, No, tahun, pp – pp

http://journals.usm.ac.id/index.php/ijsp

EVALUASI TAMAN INDONESIA KAYA DARI FUNGSI EKOLOGIS DAN SOSIAL TAMAN KOTA SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU

Zidan Zaki Najib Firdaus

aUNIVERSITAS SEMARANG;Jl. Soekarno Hatta, RT.7/RW.7, Tlogosari Kulon, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50196; [email protected]

Info Artikel:

● Artikel Masuk: …/…/… ● Artikel diterima: …/…/… ● Tersedia Online: …/…/…

ABSTRAK

Taman kota sebagai ruang terbuka publik

Seharusnya memiliki empat fungsi utama yaitu fungsi ekologi, fungsi sosial budaya, fungsi ekonomi, dan fungsi estetika.

Artikel ini akan membahas penilaian tingkat keberhasilan Taman Kota “Taman Indonesia Kaya”.

Booth (1983) mengemukakan bahwa tanaman memiliki tiga fungsi utama dalam lingkungan perkotaan yaitu fungsi struktural, fungsi lingkungan, dan fungsi visual. Fungsi lingkungan dapat dikatakan juga sebagai fungsi ekologis. Tanaman memiliki peranan penting yang berpengaruh pada kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Fungsi–fungsi tanaman menurut Grey dan deneke (1978), Booth (1983), dan Carpenter et al. (1975) antara lain meliputi perbaikan iklim, bidang teknik, bidang arsitektur, nilai estetik, dan habitat kehidupan liar.

Kata kunci: taman 1; fungsi 2; publik 3

ABSTRACT

Urban parks, as public open spaces, should ideally have four main functions: ecological function, socio-cultural function, economic function, and aesthetic function. This article will discuss the assessment of the success level of "Taman Indonesia Kaya" as a city park.

Booth (1983) stated that plants have three main functions in urban environments: structural function, environmental function, and visual function. The environmental function can also be referred to as the ecological function. Plants play a crucial role that affects human life, both directly and indirectly. The functions of plants, according to Grey and Deneke (1978), Booth (1983), and Carpenter et al. (1975), include climate improvement, engineering aspects, architectural aspects, aesthetic value, and wildlife habitat.

Parks contribute to improving the urban climate, providing engineering solutions, enhancing architectural designs, offering aesthetic value, and creating habitats for wildlife. These ecological functions of plants in urban parks have a significant impact on the well-being and quality of life of individuals living in urban areas. Therefore, it is crucial to assess the success of parks in fulfilling their ecological functions.

Keyword: Park 1; funtcion 2; public 3

Cara men-sitasi (APA 6th Style):

Nama belakang, Nama depan., & Nama belakang 2, Nama depan 2. (Tahun). Judul artikel. Indonesial Journal of Spatial Planning, vol(no), Halaman-halaman.

1) PENDAHULUAN (Arial, 11pt, Bold)

Taman kota merupakan salah satu ruang terbuka hijau yang di bangun di tengah kota untuk memperindah kota dan untuk di nikmati penduduk kota. Taman ini merupakan salah satu ruang terbuka hijau sekaligus menjadi paru-paru Kota. Ditengah padatnya Kota Semarang, kehadiran Taman Indonesia Kaya tumbuh berbagai macam pohon besar, sehingga menciptakan suasana sejuk dan asri. Taman ini juga menjadi tempat wisata sekaligus olahraga bagi masyarakat sekitar. Terdapat beberapa fasilitas seperti panggung budaya, tribun,

toilet,area hijau untuk bersantai degan di sertai area untuk spot mengambil gambar, dan wifi gratis.

Taman kota sebagai ruang terbuka publik Seharusnya memiliki empat fungsi utama yaitu fungsi ekologi, fungsi sosial budaya, fungsi ekonomi, dan fungsi estetika. Artikel ini akan membahas penilaian tingkat keberhasilan Taman Kota “Taman Indonesia Kaya”.

Sebelum mengubah namanya menjadi Taman Indonesia Kaya, taman ini sebelumnya dikenal sebagai Taman KB dan kemudian berganti nama menjadi Taman Menteri Supeno.

(2)

Pada masa itu, taman ini memiliki citra negatif sebagai tempat yang kurang terang, sering digunakan oleh waria sebagai tempat untuk transaksi jasa cinta sesaat. Situasi tersebut berlangsung selama bertahun-tahun, sehingga taman yang terletak di depan Gerbang SMA 1 Semarang ikut memberikan kesan buruk terhadap kehidupan malam Kota Semarang.

Pada awal tahun 2000-an, Pemerintah Kota Semarang melakukan upaya untuk menghilangkan citra negatif tersebut. Taman KB direnovasi dan namanya diubah menjadi Taman Menteri Supeno. Renovasi tersebut membuat taman tersebut menjadi lebih tertata dan nyaman. Di sepanjang trotoar, terdapat bangunan berbentuk mirip halte bus dengan dua deret di bagian barat dan satu deret di sisi utara dan selatan. Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebagian besar sebelumnya berjualan di Taman KB, serta PKL yang sebelumnya berjualan di sepanjang Jalan Pahlawan, kini berjualan di taman ini.

Dalam rangka memberikan ruang terbuka yang nyaman untuk umum, serta memberikan sentuhan milenial kepada masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya, Pemerintah Kota bekerja sama dengan Djarum Foundation melakukan renovasi lanjutan pada taman seluas 5.000 m2 tersebut. Selain mengubah namanya menjadi Taman Indonesia Kaya (TIK), taman ini juga dilengkapi dengan panggung yang megah dan futuristik, serta soundsystem yang berkualitas tinggi.

Sejak dibuka tiga tahun yang lalu, minat masyarakat terhadap Taman Indonesia Kaya sebagai ruang terbuka hijau semakin meningkat.

Taman ini terletak di pusat Kota Semarang dan menjadi salah satu pilihan utama sebagai ruang terbuka publik yang memberikan suasana yang segar di tengah perkantoran dan kompleks pemerintahan yang padat. Keberadaan taman sebagai ruang terbuka publik memainkan peran penting dalam menciptakan kualitas hidup yang baik, menyenangkan, dan menarik bagi penduduk kota (Chiesura, 2004). Melalui adanya area hijau sebagai habitat dan ekosistem di tengah lanskap perkotaan, taman ini dapat mendorong dan menginspirasi interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya (Elgizawy, 2014).

Taman Indonesia Kaya di Kota Semarang telah menjadi tujuan populer bagi masyarakat setempat untuk menghabiskan waktu luang mereka. Kebutuhan pengunjung diidentifikasi sebagai berbagai fasilitas yang dapat meningkatkan kenyamanan dan memberikan pengalaman yang diinginkan saat menikmati ruang terbuka publik. Walaupun fasilitas dasar Taman Indonesia Kaya sudah ada, namun beberapa fasilitas tersebut dianggap kurang mendukung kenyamanan pengunjung dan memberikan pengalaman yang berkesan. Hal ini disebabkan oleh penempatan bangku taman dan area lain yang tidak disesuaikan dengan fungsi dan karakteristik masing-masing pengunjung di berbagai area taman. Fenomena ini menjadi permasalahan tersendiri mengingat pengunjung Taman Indonesia Kaya berasal dari berbagai kelompok usia dalam masyarakat umum. Menurut Francis (2003), konflik sering terjadi antara pengunjung saat kebutuhan mereka tidak terpenuhi atau ketika terjadi konflik antara kelompok usia pengunjung (Francis, 2003).

2) DATA DAN METODE (Arial, 11pt, Bold) a) Fungsi Ekologis (Arial 11 pt)

Beberapa fungsi ekologis yang terkait dengan taman kota, terutama di Kota Semarang, antara lain sebagai pengurang kebisingan, pengatur suhu (penyedia naungan), pengendali kelembaban udara, dan penghalang angin.

Booth (1983) mengemukakan bahwa tanaman memiliki tiga fungsi utama dalam lingkungan perkotaan yaitu fungsi struktural, fungsi lingkungan, dan fungsi visual. Fungsi lingkungan dapat dikatakan juga sebagai fungsi ekologis.

Tanaman memiliki peranan penting yang berpengaruh pada kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.

Fungsi–fungsi tanaman menurut Grey dan deneke (1978), Booth (1983), dan Carpenter et al. (1975) antara lain meliputi perbaikan iklim, bidang teknik, bidang arsitektur, nilai estetik, dan habitat kehidupan liar.

Menurut ahli Syarat untuk memenuhi fungsi ekologis taman kota di butuhkan kriteria sebagai berikut

1. Keanekaragaman Hayati: Taman kota dapat menjadi habitat bagi beragam

(3)

spesies flora dan fauna, termasuk burung, serangga, dan satwa liar

lainnya. Mempertahankan

keanekaragaman hayati dalam taman kota berkontribusi pada keseimbangan ekosistem dan ekosistem yang sehat.

2. Penyediaan Oksigen: Tanaman di taman kota melakukan fotosintesis, menghasilkan oksigen, dan mengurangi kadar karbon dioksida dalam udara.

Dengan demikian, taman kota berperan dalam menyediakan oksigen segar untuk masyarakat kota.

3. Penyaringan Udara: Tanaman di taman kota membantu menyaring polutan dan partikel debu dari udara, mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara di sekitarnya.

4. Pengaturan Suhu: Taman kota dengan pohon yang rimbun dapat memberikan naungan dan mengurangi efek panas perkotaan. Hal ini membantu mengatur suhu udara di sekitar taman, menciptakan lingkungan yang lebih sejuk dan nyaman.

5. Penyerapan Air Hujan: Tanaman dan vegetasi di taman kota dapat menyerap air hujan, mengurangi risiko banjir, dan memperlambat aliran air ke saluran drainase, sehingga membantu mengelola air secara berkelanjutan.

6. Pengendalian Erosi Tanah: Akar tanaman di taman kota membantu menjaga kestabilan tanah, mengurangi erosi tanah, dan mengikat partikel tanah.

Hal ini penting dalam mencegah longsor tanah dan kerusakan lingkungan terkait dengan erosi.

7. Pengurangan Tingkat Kebisingan:

Taman kota dapat berfungsi sebagai buffer atau peredam kebisingan dari lalu lintas dan aktivitas perkotaan.

Pepohonan dan vegetasi dapat menyerap suara, membantu menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan nyaman.

8. Dengan menjaga dan memaksimalkan fungsi ekologis taman kota, kita dapat menciptakan lingkungan perkotaan yang

lebih seimbang, lestari, dan berkelanjutan.

b) Fungsi Sosial

Fungsi sosial taman kota melibatkan interaksi dan manfaat yang diperoleh oleh masyarakat dalam penggunaan dan partisipasi di dalamnya. Berikut ini beberapa fungsi sosial penting dari taman kota:

1. Tempat Rekreasi dan Hiburan: Taman Indonesia Kaya menyediakan ruang terbuka yang luas dan nyaman bagi masyarakat untuk berlibur, bersantai, dan menghabiskan waktu luang.

Masyarakat dapat menikmati keindahan taman, berjalan-jalan, bersepeda, bermain dengan keluarga dan teman- teman, atau sekadar duduk santai menikmati pemandangan.

2. Pertemuan dan Interaksi Sosial: Taman Indonesia Kaya menjadi tempat pertemuan sosial yang penting bagi masyarakat. Masyarakat dapat berkumpul, berinteraksi, dan menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, atau anggota komunitas. Ini menciptakan ikatan sosial yang lebih kuat dan memperkuat rasa kebersamaan di antara mereka.

3. Acara Budaya dan Seni: Taman Indonesia Kaya sering menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara budaya dan seni, seperti konser musik, pameran seni, pentas teater, dan festival. Acara ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengapresiasi seni dan budaya, serta memperkuat identitas budaya lokal.

4. Ruang Olahraga dan Kegiatan Fisik:

Taman Indonesia Kaya menyediakan area terbuka yang luas untuk berbagai aktivitas olahraga dan kegiatan fisik.

Masyarakat dapat berlari, bermain sepak bola, basket, atau aktivitas fisik lainnya.

Ini mendukung gaya hidup sehat dan aktif bagi masyarakat.

5. Edukasi Lingkungan dan Konservasi:

Taman Indonesia Kaya juga berfungsi sebagai pusat edukasi lingkungan dan

(4)

konservasi alam. Masyarakat dapat belajar tentang pentingnya menjaga

kelestarian lingkungan,

keanekaragaman hayati, dan praktik- praktik ramah lingkungan. Ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi lingkungan sekitar.

Melalui fungsi-fungsi sosial ini, Taman Indonesia Kaya berperan sebagai tempat yang menyatukan masyarakat, menyediakan hiburan dan rekreasi, serta mempromosikan kesadaran lingkungan dan konservasi alam.

3) HASIL DAN PEMBAHASAN

a) Perubahan nama dari taman KB menjadi taman menteri supeno kemudian menjadi taman Indonesia kaya

Pada awal tahun 2000-an, Pemerintah Kota Semarang melakukan renovasi terhadap Taman KB dan mengubah namanya menjadi Taman Menteri Supeno. Taman tersebut, yang terletak di Jl Taman Menteri Supeno Mugassari, mengalami perbaikan sehingga menjadi lebih tertata dan nyaman. Di sepanjang trotoar, terdapat dua deretan bangunan mirip halte bus di bagian barat, serta satu deretan di sisi utara dan selatan, tempat Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan. Sebagian PKL yang sebelumnya berjualan di Taman KB juga berpindah ke lokasi tersebut, termasuk PKL yang sebelumnya berjualan di sepanjang Jalan Pahlawan.

Untuk memberikan ruang terbuka yang nyaman bagi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya, Pemerintah Kota (Pemkot) bekerja sama dengan Djarum Foundation untuk merenovasi taman seluas 5.000 m² tersebut.

Renovasi tidak hanya melibatkan pergantian nama menjadi Taman Indonesia Kaya (TIK), tetapi juga dilengkapi dengan panggung megah yang memiliki desain futuristik, serta soundsystem yang memadai.

Dengan renovasi tersebut, Taman Indonesia Kaya diharapkan dapat menyediakan ruang terbuka yang menarik bagi masyarakat, khususnya generasi milenial, serta menjadi tempat yang nyaman untuk berbagai kegiatan sosial dan seni.

b) Kenyamanan berdasarkan fasilitas

Taman Indonesia Kaya menawarkan berbagai fasilitas menarik yang dapat dikunjungi, antara lain Panggung Budaya yang terdiri dari dua sisi.

Sisi yang menghadap SMA N 1 memiliki kapasitas sekitar 200 orang untuk pementasan, sementara sisi yang menghadap kantor gubernur dapat menampung sekitar 800 orang.

Selain itu, terdapat juga Taman Pandawa Lima yang dirancang oleh Komroden Haro, Pelataran Penikmat Seni, Amphitheater, Area Hijau, Gerbang Mural yang dibuat oleh lima seniman muda Semarang (Puthut Aldoko Wilis, Arief Hadinata, Azis Wicaksono, Guruh Indra W, dan Muhammad So’if), serta Air Mancur Menari yang dibangun oleh Pemerintah Kota Semarang. Air mancur ini dapat bergerak seiring dengan musik klasik dan lagu-lagu perjuangan Indonesia, dan akan dinyalakan setiap hari antara pukul 19.00 - 20.00, dan hingga pukul 21.00 di akhir pekan.

Selain itu, Pelataran Penikmat Seni Amphitheater, yang dibangun oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 1.000 pengunjung. Fasilitas ini dilengkapi dengan ruang ganti penampil yang dilengkapi dengan pendingin ruangan, serta toilet umum yang juga dapat diakses oleh orang dengan disabilitas.

4) Secara keseluruhan, Taman Indonesia Kaya menawarkan berbagai fasilitas yang bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan seni, pertunjukan, dan rekreasi bagi masyarakat.

Fasilitas-fasilitas ini didesain dengan baik untuk memenuhi kebutuhan pengunjung dan memberikan pengalaman yang nyaman saat berkunjung ke taman tersebut.

5) SIMPULAN

(5)

Dalam konteks fungsi ekologis, taman kota memegang peran yang penting dalam memberikan berbagai manfaat ekologis bagi lingkungan perkotaan. Fungsi-fungsi ekologis taman kota, seperti meredam kebisingan, memberikan perlindungan dari sinar matahari, mengatur kelembaban udara, dan melindungi dari angin, memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Selain itu, taman kota juga berfungsi sebagai habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, serta membantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem perkotaan.

Dalam hal fungsi sosial, taman kota memiliki peran yang besar dalam membentuk interaksi dan hubungan sosial antara masyarakat. Taman kota menjadi tempat yang populer untuk rekreasi dan hiburan, di mana masyarakat dapat berkumpul, berinteraksi, dan menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, atau komunitas. Selain itu, taman kota sering digunakan sebagai tempat penyelenggaraan berbagai acara budaya dan seni, yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menghargai seni dan budaya, serta memperkuat identitas budaya lokal.

Secara keseluruhan, taman kota memiliki peran yang sangat penting dalam aspek ekologis dan sosial. Dalam aspek ekologis, taman kota memberikan manfaat bagi lingkungan, termasuk pengendalian lingkungan fisik dan pelestarian ekosistem perkotaan. Dalam aspek sosial, taman kota berfungsi sebagai tempat pertemuan, interaksi sosial, rekreasi, dan kegiatan budaya yang memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perencanaan dan pengelolaan taman kota dengan baik guna memastikan bahwa fungsi-fungsi ekologis dan sosialnya terpenuhi dengan baik, sehingga masyarakat dapat menikmati manfaat dan meningkatkan kualitas hidup dalam lingkungan perkotaan.

6) REFERENSI

Prihantini, P., & Kurniawati, W. (2019). Karakteristik Taman Menteri Soepeno sebagai Taman

Ramah Anak di Kota Semarang. Ruang, 5(1), 69-82

Karmila, M., & Rochani, A. (2020). Karakteristik Perilaku Pengguna Ruang Publik Di Kota Semarang (Studi Kasus: Taman Progo, Taman Indonesia Kaya, Dan BKB). Jurnal Planologi, 17(1), 96-113

Ernawati, R. (2015), Optimalisasi Fungsi Ekologis Ruang Terbuka Hijau Publik Di Kota Surabaya, EMARA-Indonesia Journal of Architecture, Vol 1 No 2.

Putri, A. N., dan Nurini (2014), Hubungan Tingkat Ketertarikan Masyarakat Untuk Berkunjung Dengan Kualitas Taman Di Taman Menteri SUPENO, Jurnal Teknik PWK, Vol 3 No 4 Fuady, M. (2011). Ruang terbuka hijau ekologis

sebagai penyedia oksigen dan penyimpan air untuk kota banda aceh. 2008

MAHARDI, F. (2019). Evaluasi Fungsi Ekologis Dan Estetika Pada Beberapa Taman Kota Di Jakarta.

https://doi.org/10.31237/osf.io/y4pgs

Booth NK. 1990. Basic Element of Landscape Architecture Design. Illnois (US): Waveland Press inc.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui fungsi taman Kota Metro sebagai ruang terbuka publik tahun 2012.. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

Merencakan taman rekreasi yang berbasis ruang terbuka hijau pada Hutan Kota

Ruang Terbuka Hijau wilayah kecamatan Jagakarsa terdiri dari : fasilitas olahraga di wilayah permukiman, sarana pendidikan, taman lingkungan, tempat pemakaman umum

Skripsi yang berjudul Evaluasi Ruang Terbuka Hijau(RTH) Taman Kota Dan Jalur Hijau Jalan Di Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur disusun sebagai salah

Variabel dalam penelitian ini adalah fungsi taman kota sebagai ruang terbuka publik oleh masyarakat, yaitu fungsi sosial budaya,apabila dapat dimanfaatkan sebagai tempat

Apabila ditinjau dari segi iklim, sebagai contoh pada Taman Minggu Raya, fungsi Ruang Terbuka Hijau sebagai ruang publik kurang optimal, karena kondisi iklim di

Ruang Terbuka Hijau wilayah kecamatan Jagakarsa terdiri dari : fasilitas olahraga di wilayah permukiman, sarana pendidikan, taman lingkungan, tempat pemakaman umum

7% SIMILARITY INDEX % INTERNET SOURCES 7% PUBLICATIONS % STUDENT PAPERS 1 2% 2 2% 3 1% 4 1% EVALUASI TINGKAT KEBISINGAN RUANG TERBUKA HIJAU TAMAN TIRTONADI SURAKARTA