BOOK CHAPTER
TEORI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BOOK CHAPTER PENULIS Abdillah Hamdi Ilwan Fachrul Lazi
Dace Nurdiana Rizka Handayani
Supandi
DOSEN : Dr. Arief Efendi, S.Pd.I.,M.Pd
I
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan materi ini dengan judul "Pemahaman Tentang Teori- teori Belajar Behaviorisme, Kognitif, dan Konstruktivisme dalam Pendidikan Islam." Materi ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang konsep-konsep utama dari teori belajar yang fundamental, serta bagaimana teori-teori tersebut dapat dipandang dari nilai nilai moral Pendidikan Islam.
Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, pemahaman terhadap berbagai teori belajar menjadi sangat penting. Setiap teori belajar memiliki pendekatan dan konsep yang berbeda dalam menjelaskan bagaimana proses pembelajaran terjadi dan bagaimana individu memperoleh pengetahuan serta mengembangkan keterampilan. Dalam pemahaman ini, pemahaman yang mendalam terhadap teori-teori belajar menjadi landasan penting bagi para pendidik dalam merancang strategi pembelajaran yang efektif.
Dalam materi ini, pembaca akan diajak untuk menjelajahi konsep-konsep utama dari teori belajar behaviorisme, kognitif, dan konstruktivisme, serta melihat bagaimana teori-teori tersebut dapat diaplikasikan dalam konteks pendidikan agama Islam. Melalui pembahasan yang mendalam, diharapkan pembaca dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang berbagai pendekatan pembelajaran dan memahami bagaimana teori-teori tersebut dapat diimplementasikan secara efektif dalam pembelajaran agama Islam.
Materi ini disusun dengan memperhatikan berbagai sumber dan referensi terpercaya, serta berusaha menggabungkan antara perspektif psikologi pembelajaran dengan nilai-nilai Islam. Adapun pembahasan tentang aplikasi teori-teori belajar dalam pembelajaran agama Islam disusun dengan cermat, mengambil contoh-contoh konkret yang relevan dengan konteks pembelajaran agama Islam.
Penulis berharap materi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para pembaca, khususnya para pendidik dan praktisi pendidikan, dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran yang holistik dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Terakhir, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan materi ini. Semoga materi ini dapat menjadi sumbangan yang bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran agama Islam.
Tim Penulis
II
Prakata
Hadirnya book chapter dengan judul :” TEORI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM “ yang disusun oleh Mahasiswa UIN SYEKH NURJATI CEREBON sangat penting untuk dibaca dan diterapkan. Book Chapter ini terdiri atas 3 bab, yang ditulis oleh. Adapun Teori Belajar Dan Implikasinya Dalam Pendidikan Agama Islam yang disajikan meliputi:
1.) Pemahaman Tentang Teori- Teori Belajar Behaviorisme, Kogni f, Dan Konstruk visme Dalam Perspek f Islam;
2. ) Penerapan Teori-Teori Belajar Dalam Pembelajaran Agama Islam.
3.) Strategi Pembelajaran Yang Sesuai Dengan Prinsip-Prinsip Agama Islam Berd Asarkan Teori Belajar.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pendidikan, pemahaman terhadap berbagai teori belajar menjadi sangat penting. Oleh karena itu, penulis berinisiatif untuk menyusun materi ini sebagai upaya untuk memberikan kontribusi dalam memahami teori-teori belajar yang berkembang, baik dari sudut pandang psikologi maupun dalam konteks agama Islam.
Dalam materi ini, pembaca akan diajak untuk menjelajahi konsep-konsep utama dari teori belajar behaviorisme, kognitif, dan konstruktivisme, serta melihat bagaimana teori-teori tersebut dapat diaplikasikan dalam konteks pendidikan agama Islam. Diharapkan materi ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi para pembaca, terutama para pendidik dan praktisi pendidikan, dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran yang holistik dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Tim Penulis,
III
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……….. I
Kata Pengantar ……….. II
Prakata ……….. III
Daftar Isi ………... IV
Bab 1
Pemahaman Tentang Teori- Teori Belajar Behaviorisme, Kognitif, Dan
Konstruktivisme Dalam Perspektif Islam ……….
Dace Nurdiana dan Rizka Handayani
1
Bab 2
Penerapan Teori-Teori Belajar Dalam Pembelajaran Agama Islam ……….
Supandi 4
Bab 3
Strategi Pembelajaran Yang Sesuai Dengan Prinsip-Prinsip Agama Islam Berdasarkan Teori Belajar………
Abdillah Hamdi dan Ilwan Fachrul Lazi
6
Kesimpulan ………... 9
Daftar Pustaka ………... 10
Propil Penulis ……… 11
BAB 1
PEMAHAMAN TENTANG TEORI- TEORI BELAJAR BEHAVIORISME, KOGNITIF, DAN KONSTRUKTIVISME DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Dalam bab ini, kita akan memahami secara mendalam konsep-konsep utama dari teori belajar: behaviorisme, kognitif, dan konstruktivisme, serta bagaimana teori-teori tersebut dapat dipandang dari perspektif Islam.
A. Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik adalah pendekatan dalam psikologi pembelajaran yang berfokus pada pemahaman tentang bagaimana perilaku individu dapat diubah atau ditingkatkan melalui pengalaman belajar yang terkait denganlingkungan eksternal. Teori ini menekankan bahwa perilaku yang terlihat dapat diobservasi, diukur, dan dimanipulasi untuk mencapai hasil yang diinginkan.Teori Belajar Behavioristik umumnya dikaitkan dengan nama-nama seperti IvanPavlov, John B. Watson, dan B.F. Skinner.Beberapa konsep kunci dalam Teori Belajar Behavioristik meliputi:
1) Stimulus adalah apa pun yang dapat memicu atau merangsang responsdari individu. Dalam konteks pembelajaran, stimulus dapat beruparangsangan visual, auditori, atau tindakan lain yang mendorong individuuntuk memberikan respons.
2) Respons adalah perilaku yang dihasilkan oleh rangsangan atau stimulus.Dalam konteks pembelajaran, respons bisa berupa tindakan atau perilakuyang ditampilkan oleh individu setelah menerima stimulus.
3) Penguatan adalah stimulus atau hasil yang mengikuti respons danmeningkatkan kemungkinan bahwa respons tersebut akan diulang.Penguatan positif (contohnya, pujian) dan penguatan negatif (contohnya,menghindari hukuman) dapat mempengaruhi perilaku individu.
4) Hukuman adalah konsekuensi negatif yang mengikuti respons danbertujuan untuk mengurangi kemungkinan perilaku tersebut terulang.Hukuman dapat berupa sanksi atau konsekuensi yang tidak diinginkan.
5) Generalisasi merujuk pada kemampuan individu untuk meresponsstimulus yang mirip dengan stimulus asli. Misalnya, jika individu belajarmerespons penguatan positif terhadap tindakan tertentu, mereka mungkinjuga akan merespons penguatan positif terhadap tindakan serupa.
6) Diskriminasi melibatkan kemampuan individu untuk membedakan antarastimulus yang berbeda dan meresponsnya dengan cara yang sesuai.
Teori Behaviorisme, yang merupakan salah satu pendekatan fundamental dalam psikologi, menekankan bahwa perilaku manusia dapat dipahami melalui studi tentang respons terhadap rangsangan lingkungan. Dalam konteks pendidikan Agama Islam, penerapan teori ini dapat membantu membentuk perilaku, kebiasaan, dan nilai-nilai yang sesuai dengan ajaran agama.
1
B. Teori Belajar Kognitif
Teori Belajar Kognitif adalah pendekatan dalam psikologi pembelajaran yang berfokus pada pemahaman dan analisis proses mental yang terjadi di dalam pikiran individu selama proses belajar. Teori ini menekankan pentingnya pemrosesan informasi, interpretasi, pemahaman konsep, dan penyusunan pengetahuan baru dalam pembentukan perilaku dan pemahaman yang lebihmendalam. Teori Belajar Kognitif memiliki keterkaitan erat dengan perkembangan kognitif dan berfokus pada bagaimana individu merancang,memproses, dan menyimpan informasi.
Tokoh penting dalam pengembangan teori ini adalah Jean Piaget, Lev Vygotsky, dan Jerome Bruner. Beberapa konsep kunci dalam Teori Belajar Kognitif meliputi:
1) Skema adalah struktur kognitif yang membantu individu dalam memahamidunia sekitarnya.
Skema mencakup pengetahuan, keyakinan, dan harapanyang membantu dalam menginterpretasi informasi baru.
2) Asimilasi terjadi saat individu menggabungkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Misalnya, jika seseorang memiliki skema tentanghewan peliharaan dan melihat kucing sebagai hewan peliharaan, dia akan mengasimilasi gambaran tentang seekor kucing.
3) Akomodasi terjadi ketika individu harus mengubah atau mengembangkan skema yang ada untuk mengakomodasi informasi baru yang tidak sesuaidengan skema yang ada. Misalnya, jika seseorang melihat anjing sebagaihewan peliharaan yang berbeda dari kucing, dia mungkin harus melakukan akomodasi terhadap skemanya tentang hewan peliharaan
Langkah-langkah Proses berfikir yaitu : Pemprosesan informasi, Individumengolah, menganalisis, dan mengorganisasi informasi secara aktif. Pemprosesan ini melibatkan perhatian, persepsi, memori, dan pemecahan masalah. Pemahamankonsep: Individu membangun pemahaman tentang konsep-konsep melaluihubungan antara informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada.Metakognisi: Kesadaran individu tentang proses berpikirnya sendiri, termasukkemampuan untuk mengatur, mengawasi, dan menilai pemahaman merekasendiri.
C. Teori Belajar Konstruktivistik
Teori belajar konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan (kontruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri. Pengetahuan ada di dalamdiri seseorang yang sedang mengetahui (Schunk, 1986). Dengan kata lain, karena pembentukan pengetahuan adalah peserta didik itu sendiri, peserta didik harus aktifselama kegiatan pembelajaran, aktif berpikir, menyusun konsep, dan memberimakna tentang hal-hal yang sedang dipelajari, tetapi yang paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar peserta didik itu sendiri.
konstruktivistik adalah membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh peserta didik berjalan lancar. Guru tidak mentransfer pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu peserta didik untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang peserta didik dalam belajar.
Penjelasan di atas dapat diketahui bahwa implikasi teori konstruktivistik jika dikaitkan dengan proses pembelajaran di zaman modern adalah berkembangnya pembelajaran dengan web (web learning) dan pembelajaran melalui social media (social media learning). Smaldino, (2012) menyatakan bahwa pembelajaran padaabad ke 21 telah banyak mengalami perubahan, intergrasi internet dan social mediamemberikan perspektif baru dalam pembelajaran. digunakan untuk beragam tujuan dalam konteks yang berbeda-beda. Terpentingnya teori konstruktivistik adalah dalam proses pembelajaran siswalah yang seharusnya mendapatkan penekanan. Merekalah yang
2
harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukan guru atauorang lain. Peserta didik perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah danmenemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergelut dengan ide-ide.Penekanan belajar siswa secara aktif perlu dikembangkan disebabkan karena inovasi,kreativitas, keaktifan dan semgangat siswa akan membantu siswa untuk berdirisendiri dalam kehidupan kognitif siswa.
3
BAB 2
PENERAPAN TEORI-TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM.
Dalam Pendidikan agama Islam, teori belajar humanistik bisa di gunakan sebagai cara untuk menyampaikan materi PAI. Penerapanya dalam meteri Pendidikan agama Islam dapat di lakukan dengan memberikan alasan-alasan atau bukti rasional terhadap ajaran Islam, memberikan kesempatan siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan inopatif terhadap materi PAI yang di sampaikan.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari teori belajar humanistik yaitu, Mengedepankan demokratis, partisipatif dialogis, dan humanis, suasana yang saling menghargai, Peran aktif peserta didik dan siswa diharapkan dapat mengatur dirinya sendiri menjadi pribadi yang tidak terikat dengan pendapat orang lain tanpa harus mengabaikan hak-hak orang lain dan merugikan.
Kekuraganya teori humanisme, Pengujian yang tidak mudah dan beberapa konsepnya masih buram pendekatan, teknik, strategi, metode mengajar, dan evaluasi. PAI adalah dianataranya tentang komponen mata pelajaran yang memiliki karakteristik dari mata pelajaran umum lainnya, sehingga prosesimplementasi pembelajaran PAI harus memiliki strategi yang relevan agar pembelajaran PAI memberikan kesan yang menarik terhadap peserta didik.(Sulaiman, 2017)
Teori humanistik pada dasarnya adalah konsep pembelajaran yang memberikan penjelasan tentang bagaimana memanusiakan siswa dan mengaktualisasikan seluruh potensi kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi perubahan lingkungan di sekitarnya. Teori belajar tidak bermakna bila ada paksaan di dalamnya. Tujuan teori humanistik dan implementasinyadalam pelajaran Pendidikan Agama Islam. Teori belajar humanistik dapat digunakan menyampaikan materi Pendidikan Agama Islam. Membantu pendidik lebih mengetahui peserta didik baik melalui materi pembelajaran dari pengalaman nyata (Erna Nur Utami, 2020).Penerapan paradigma belajar humanisme dalam materi PAI dapat dilakukan dengan memberikan alasan-alasan dan bukti-bukti rasional terhadap ajaran Islam, Pendidik merupakan komponen pentingdalam pembelajaran.Peningkatan kualitas kemampuan mengajar dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung kesuksesan dalam melaksanakan pembelajaran didalamkelas. Keberhasilan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)dipengaruhi oleh semangat, inovasi, keterampilan dan kepiawaian pendidik dalam menggunakan model-model pembelajaran.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa berbagai teori belajar, seperti behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, dan teori belajar sosial, memiliki relevansi dan potensi yang signifikan dalam konteks pembelajaran PendidikanAgama Islam (PAI). Berdasarkan analisis data, implementasi teori-teori belajardalam pembelajaran PAI dapat memengaruhi berbagai aspek pembelajaran,termasuk interaksi guru-siswa, pengembangan keterampilan kognitif dan afektif,serta pembentukan nilai dan karakter yang islami.
Behaviorisme, Implementasi prinsip-prinsip behaviorisme dalam pembelajaran PAI dapat dilihat melalui pemberian penguatan positif dan negative terhadap perilaku yang diharapkan, seperti partisipasi aktif dalam diskusi mengenai ajaran Islam. Pembelajaran dengan penguatan positif dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dan responsif terhadap materi ajar.
4
Kognitivisme, Teori kognitivisme mendorong pengembangan pemahaman konsep- konsep agama Islam melalui refleksi, analisis, dan sintesis. Implementasi strategi seperti diskusi berbasis masalah dan pemecahan masalah dapat membantusiswa memahami prinsip-prinsip Islam secara mendalam dan kritis.
Konstruktivisme, Penerapan pendekatan konstruktivis dalam pembelajaran PAI melibatkan siswa dalam proses konstruksi pengetahuan mereka sendiri.Pembelajaran berbasis proyek, penugasan reflektif, dan diskusi berkelompok dapat memfasilitasi konstruksi pemahaman siswa tentang ajaran Islam danpenerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Teori belajar sosial, Teori ini menekankan pentingnya pembelajaran melalui interaksi sosial. Implementasi dalam pembelajaran PAI dapat melibatkan pembelajaran kolaboratif, role play, dan studi kasus yang mengilustrasikan penerapan nilai-nilai Islam dalam situasi nyata.
1. Penerapan Teori Belajar dalam Pembelajaran Al-Quran
Dalam pembelajaran ayat-ayat Al-Quran, prinsip-prinsip behaviorisme dapat diterapkan dengan memberikan penguatan positif kepada siswa yang berhasil menghafal atau memahami ayat-ayat tertentu. Prinsip kognitif dapat diwujudkan dengan membantu siswa memahami makna dan aplikasi praktis dari ayat-ayat tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pendekatan konstruktivis dapat digunakan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan pemahaman mereka sendiri tentang ayat-ayat tersebut melalui diskusi atau proyek penelitian.
2. Penerapan Teori Belajar dalam Pembelajaran Sejarah Islam
Dalam pembelajaran sejarah Islam, guru dapat menerapkan prinsip-prinsip kognitif dengan menyajikan informasi sejarah secara sistematis dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memproses informasi tersebut melalui diskusi, pertanyaan reflektif, atau penulisan esai. Konstruktivisme dapat diterapkan dengan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara peristiwa sejarah dengan nilai-nilai dan ajaran agama Islam yang relevan dalam kehidupan mereka.
5
BAB 3
STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN PRINSIP-PRINSIP AGAMA ISLAM BERD ASARKAN TEORI BELAJAR.
Bab ini mengeksplorasi berbagai strategi dan model pembelajaran yang menghormati prinsip- prinsip agama Islam sambil memanfaatkan konsep-konsep dari teori belajar.
A. Pengertian Strategi Pembelajaran, Pendekatan Ekspositori, Dan Pendekatan Inkuiri.
Strategi pembelajaran ialah suatu pendekatan, prosedur, metode, model, dan teknik yang dipergunakan dalam menyajikan bahan/isi pembelajaran. Strategi pembelajaran berhubungan dengan masalah cara atau system penyampaian isi pembelajaran (delivery system) pada pencapaian tujuan sesuai yang telah dirumuskan.
Menurut Sudjana (1988) strategi pembelajaran ialah tindakan nyata dari guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui suatu cara yang dinilai lebih efektif dan lebih efisien. Berdasarkan hal tersebut, strategi ini berhubungan dengan siasat atau taktik yang digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran secara sistematik dan sistemik. Unsur sistemik berarti bahwa terdapat suatu hubungan antar komponen pembelajaran, sehingga terorganisasikan secara terpadu dalam mencapai tujuan. Sedangkan, sistematik mengandung pengertian bahwa langkah-langkah yang dilakukan guru secara berurutan, sehingga mendukung tercapainya tujuan.
Massialas (Sudjana, 1990) juga berpendapat bahwa terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan ekspositori dan pendekatan inkuiri. Pendekatan expository yaitu suatu pendekatan yang menekankan pada penyampaian informasi oleh pengajar kepada peserta belajar. Pendekatan ini memberikan peluang kepada pengajar sehingga menyampaikan materi sampai tuntas. Sedangakan Inquiry memiliki kesamaan konsep dengan discovery, problem solving, reflective thinking. Kesemua istilah tersebut terdapat kemiripan penerapan yaitu untuk memberikan kesempatan pada peserta belajar agar dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai permasalahan secara sistematis. Apabila kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan ini, maka pengajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberikan peluang pada peserta belajar untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan menggunakan berbagai cara.
B. Model-model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang dikembangkan atas kelengkapan, dan pilihan karakteristik strategi pembelajaran. Ada beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada aspek-aspek strategi pembelajaran, yaitu.
1. Model Penyampaian
Informasi Model penyampaian informasi banyak menekankan pada komunikasi antara pengajar dan peserta belajar, baik secara individual, kelompok maupun klasikal.
2. Model Partisipatif
Model pembelajaran partisipatif lebih banyak melibatkan peserta belajar dalam kegiatan pembelajarannya. Kedudukan pengajar perlu memberikan kesempatan dan melengkapi fasilitas untuk terjadinya belajar pada diri peserta belajar
6
3. Model Tutorial
Model tutorial ditujukan pada penyelenggaraan kegiatan pembelajaran secara langsung dan individual antara pengajar dan peserta belajar. Pengajar mengelola kegiatan pembelajaran yang diikuti seorang peserta belajar.
4. Model Kelompok Belajar
Kegiatan pembelajaran dengan model kelompok belajar diselenggarakan dalam jumlah peserta lebih dari satu orang.
5. Model Paket Belajar
Model paket belajar ditujukan pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan sejumlah buku paket.
Peserta belajar dapat belajar secara langsung dari paket yang sudah disediakan.
6. Model Belajar Melalui Media
Kegiatan belajar melalui media ditujukan pada kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media sebagai sumber belajar. Media dalam pengertian keseluruhan, dapat mencakup barang, alat, benda dan manusia yang dapat dijadikan sumber belajar.
C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Adapun prinsip-prinsip pembelajaran Pendidikan Agama Islam diantaranya yaitu:
1) Berpusat pada peserta didik (student centered learning), 2) Belajar dengan melakukan (learning by doing),
3) Belajar sepanjang hayat (long life education),
4) Belajar melalui peniruan (learning by impersonation), 5) Belajar melalui pembiasaan (learning by habituation).
Adapun pendekatan khusus dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu:
1) Pendidikan dengan keteladanan, 2) Pendidikan dengan adat kebiasaan, 3) Pendidikan dengan nasihat,
4) Pendidikan dengan memberkan perhatian, 5) Pendidikan dengan memberikan hukuman.
D. Pembelajaran Berbasis Nilai-nilai Islam
Sistem ini menonjolkan integrasi nilai-nilai Islam seperti kesetaraan, kasih sayang dan toleransi dalam setiap aspek pembelajaran. Guru dapat menggunakan model dari suri teladan Nabi Muhammad SAW atau para sahabatnya untuk merepresentasikan nilai-nilai Islam dalam suasana yang relevan dengan siswa.
E. Pembelajaran Berpusat pada Siswa dengan Sentuhan Islam
Dengan cara ini pembelajaran berfokus pada kebutuhan dan minat siswa dengan tetap mempertimbangkan nilai-nilai Islam. Pembimbing dapat memberikan permasalahan dan tugas yang memungkinkan siswa mengembangkan pemahamannya terhadap tafsir agama Islam, sekaligus memastikan bahwa semua tindakan dan hal yang ditampilkan sesuai dengan standar sentral Islam.
7
KESIMPULAN
Pada pembahas tentang pengertian teori-teori belajar seperti behaviorisme, kognitifisme, dan konstruktivisme menurut perspektif Islam. Behaviorisme menekankan perubahan perilaku melalui pengembangan eksternal, sedangkan fokus pikiran pada siklus mental seseorang, dan konstruktivisme menganggap cara mengorganisasikan pengetahuan oleh siswa itu sendiri.
Latihan imajinasi ini dapat membantu dengan menciptakan cara berperilaku, budi pekerti dan budi pekerti seperti yang ditunjukkan oleh kajian Islam.
Pada penerapan teori-teori belajar dalam Islam untuk mencapai kesuksesan besar, antara lain teori behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, dan pembelajaran sosial. Melalui respon yang merangsang, diskusi berbasis kasus, dan pembelajaran berbasis kerja, siswa dapat memahami pelajaran Islam dari awal dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada pembahasan strategi pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama Islam, seperti pendekatan ekspositori, pendekatan inkuiri, dan model-model pembelajaran seperti penyampaian informasi, tutorial, dan belajar melalui media. Prinsip-prinsip pembelajaran agama Islam seperti berpusat pada siswa, belajar melalui peniruan, dan belajar sepanjang hayat juga ditekankan, sambil menekankan integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran.
9
DAFTAR PUSTAKA
Armedyatama, Fikri, ‘Teori Belajar Humanistik Dan Implikasinya Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam’, An-Nuha, 1.1 (2021), 11–18
Hatija, Muna, Lubis Lubis, and Ratna Rahim, ‘Teori-Teori Belajar Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran PAI’, Jurnal Andi Djemma| Jurnal Pendidikan, 6.2 (2023), 72–80 Masrifah, Rofia, ‘Peran Profesionalitas Guru PAI Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar’,
Jurnal Al-Hikmah, 22.2 (2020), 66–79
Muchlis Solichin, Mohammad, ‘Teori Belajar Humanistik Dan Aplikasinya Dalam Pendidikan Agama Islam: Telaah Materi Dan Metode Pembelajaran’, ISLAMUNA Jurnal Studi Islam, 5.1 (2018), 1–12
Pahrudin, Agus, ‘BUKU: STRATEGI BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH’ (Pusaka Media, 2017)
Schunk, Dale H, Learning Theories an Educational Perspective (Pearson Education, Inc, 2012) Siregar, Eveline, Hartini Nara, and Asep Jamludin, ‘Teori Belajar Dan Pembelajaran’, 2010 Smaldino, S E, D L Lowther, and J D Russell, ‘Instructional Technology \& Media For
Learning Edisi Kesembilan Diterjemahkan Dari Buku Aslinya Instructional Technology and Media for Learning Pearson Education’, Inc. Kencana Prenada Media Group, 2012 Solichin, Mohammad Muchlis, ‘TEORI BELAJAR HUMANISTIK DAN APLIKASINYA
DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: Telaah Materi Dan Metode Pembelajaran’, Islamuna: Jurnal Studi Islam, 5.1 (2018), 1–12
<https://doi.org/10.19105/islamuna.v5i1.1856>
Sudjana, Nana, Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar (Sinar Baru Algensindo, 2021)
———, ‘Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar’, 2010
Sulaiman, Sulaiman, ‘Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)(Kajian Teori Dan Aplikasi Pembelajaran PAI)’, Dalam Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)(Kajian Teori Dan Aplikasi Pembelajaran PAI, 1: 1--300. Banda Aceh:
Yayasan PeNA, 2017. Http://Uin. Ar-Raniry. Ac. Id, 2018
Utami, Erna Nur, ‘Teori Belajar Humanistik Dan Implementasinya Dalam Pelajaran
Pendidikan Agama Islam’, Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 10.4 (2020), 571–84
10
Propil Penulis
Nama : Abdillah Hamdi NIM : 2281130368
Tempat Tanggal lahir : Jakarta, 7 Februari 1986 Nama Kampus : UIN SSC
Tempat Mengajar : MIS. Alhidayah Pondok Melati Kota Bekasi 17415
Nama : Dace Nurdiana NIM : 2281130363
Tempat Tanggal lahir : Bandung 09 Agustus 1978 Nama Kampus : UIN SSC
Tempat Mengajar : MTs Syifaaul Hikmah kabupaten Bandung Barat
Nama : Ilwan Fachrul Lazi NIM : 2281130383
Tempat Tanggal lahir : Pontianak, 21 Nopember 1986 Nama Kampus : UIN SYEKH NURJATI CEREBON Tempat Mengajar : MIS BAITURRAHIM Kab. Kayong Utara Kalimantan Barat.
Nama : Rizka Handayani NIM : 2281130376
Tempat Tanggal lahir : Ponorogo, 18 September 1982 Nama Kampus : UIN SSC
Tempat Mengajar : MI Nurul Huda Sawahan, Madiun
Nama : Supandi NIM : 2281130355
Tempat Tanggal lahir : Blitar, 05 Februari 1970 Nama Kampus : UIN SSC
Tempat Mengajar : MI Islamiyyah slumbung
11