NAMA : MURNI RAMADHANI NIM : 230404502037
KELAS : BK A/4
TUGAS : TEORI BK KELOMPOK
Mencari jumlah maksimal dalam pelaksanaan bimbingan kelompok dan konseling kelompok serta syarat syaratnya
JUMLAH MAKSIMAL DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK Menurut (Hartanti, 2022), Bimbingan kelompok dapat diartikan sebagai bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial.
Winkel menjelaskan konseling kelompok merupakan pelaksanaan proses konseling yang dilakukan antara seorang konselor profesional dan beberapa klien sekaligus dalam kelompok kecil. Sementara menurut Gazda, konseling kelompok merupakan hubungan antara beberapa konselor dan beberapa klien yang berfokus pada pemikiran dan tingkah laku yang disadari. Layanan konseling kelompok dapat dimaknai sebagai suatu upaya pembimbing atau konselor membantu memecahkan masalahmasalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal.
Untuk mencapai tujuan layanan bimbingan Kelompok dalam prosesnya memanfaatkan dinamika kelompok. Dalam Pelaksanaan bimbingan kelompok agar dinamika kelompok berjalan Dengan efektif jumlah anggota tidak boleh terlalu besar. Jumlah ideal Untuk melaksanakan bimbingan kelompok berkisar 10 orang dan Maksimal 15 orang (Nafiah, 2014).
JUMLAH MAKSIMAL DALAM PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK
Menurut (Nurdian, 2014),pengertian konseling kelompok adalah suatu proses interpersonal yang dinamis yang memusatkan pada usaha dalam berfikir dan bertingkah tingkah laku, serta melibatkan pada fungsi-fungsi terapi yang dimungkinkan, serta berorientasi pada kenyataan-kenyataan, membersihkan jiwa, saling percaya mempercayai, pemeliharaan, pengertian, penerimaan dan bantuan. Fungsi-fungsi dari terapi itu diciptakan dan dipelihara dalam wadah kelompok kecil melalui sumbangan perorangan dalam anggota kelompok sebaya dan konselor. Klien-klien dalam anggota kelompok adalah individu normal yang mempunyai berbagai masalah yang tidak memerlukan penanganan perubahan kepribadian lebih lanjut. Klien-klien konseling kelompok menggunakan interaksi kelompok untuk meningkatkan pengertian dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan tertentu dan untuk mempelajari atau menghilangkan sikap-sikap serta perilaku tertentu(Latipun, 2005).
Menurut Gibson dan Mitchell konseling kelompok berfokus pada usaha membantu kliendalam melakukan perubahan dengan menaruh perhatian pada perkembangan dan penyesuaian sehari-hari, misalnya modifikasi tingkah laku, pengembangan keterampilan hubungan personal, nilai, sikap, atau membuat keputusan karier. Konseling kelompok merupaka salah satu bentuk terapeutik yang berhubungan dengan pemberian bantuan berupa pengalaman penyesuaian dan pengembangan individu. Yalom menyatakan bahwa berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan ditemukan bahwa jumlah kelompok yang ideal adalah 4-12 orang. Bilamana kurang dari jumah tersebut maka kelompok menjadi kurang hidup, sementara jika anggota kelompok melebihi jumlah tersebut akan menyulitkan dalam mengelola kelompok (Latipun, 2005).
Dalam pelaksanaan konseling Pada satuan pendidikan, ada berbagai Pilihan yang dapat dijadikan oleh Pimpinan kelompok sebagai pemberian Bantuan jenis layanan apa yang akan Diberikan kepada para siswa. Salah satu Diantara jenis layanan yang dapat Diberikan adalah layanan konseling Kelompok. Konseling kelompok Menempati status yang baik dimata Para siswa karena pelaksanaan kegiatan Ini dilakukan dengan memanfaatkan Dinamika kelompok dan melakukan Kegiatan konseling dengan cara Mengumpulkan 8-10 orang anggota Kelompok dan pimpin oleh satu orang Pimpinan kelompok dan satu orang co Pimpinan kelompok.
layanan konseling kelompok,anggota kelompok dalam layanan konseling kelompok tidak boleh Lebih dari 10.Sebagaimana yang dikatakan Tohirin dalam teorinya (2013:177-178) mengemukakan jumlah anggota kelompok dalam konseling kelompok Antara 8-10 orang (tidak boleh melebihi 10 orang). Dari jumlah populasi 80 Siswa yang dijadikan sampel adalah sebesar 10 siswa.Hal ini dilakukan penulis Untuk menghemat waktu dan biaya. Cara yang dilakukan penulis dalam Pengambilan sampel adalah dengan mengambil siswa dari setiap kelas X (dua Kelas) sebanyak 5 orang siswa dan penarikan sampel disesuaikan dengan ciri-Ciri yang ditentukan yaitu siswa yang memiliki sikap agresi fisik, agresi verbal, Agresi marah dan sikap permusuhan dalam tingkatan rendah dan tinggi. Dan data tersebut didapatkan dari hasil perhitungan angket yang telah disebar Kepada siswa kelas X.
SYARAT SYARATNYA DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK DAN KONSELING KELOMPOK
Bimbingan kelompok dan konseling kelompok merupakan layanan dalam bidang bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk membantu individu mengembangkan potensi diri, memahami permasalahan, dan menemukan solusi dalam suasana kelompok. Agar kegiatan ini dapat berjalan efektif dan mencapai tujuannya, diperlukan beberapa syarat yang harus dipenuhi, baik dari segi peserta, konselor, metode, maupun lingkungan. Berikut adalah syarat- syarat yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok dan konseling kelompok:
1. Tujuan yang Jelas
Harus memiliki tujuan spesifik, seperti meningkatkan keterampilan sosial, pemahaman diri, atau menyelesaikan masalah tertentu.
2. Keanggotaan yang Sesuai
Peserta dalam kelompok memiliki kebutuhan, masalah, dan karakteristik yang relatif sama agar dapat saling mendukung.
3. Jumlah Anggota yang Ideal
Biasanya terdiri dari 4–10 orang agar interaksi tetap efektif dan setiap anggota mendapatkan perhatian yang cukup.
4. Pemimpin/Konselor yang Kompeten
Konselor atau fasilitator harus memiliki keterampilan dalam mengelola kelompok, memahami dinamika kelompok, serta mampu membimbing peserta dengan baik.
5. Kesiapan dan Keterbukaan Peserta
Anggota harus berpartisipasi aktif, bersedia berbagi pengalaman, serta menerima umpan balik dari anggota lain maupun konselor.
6. Norma dan Aturan yang Jelas
Setiap anggota harus menaati aturan kelompok, seperti menjaga kerahasiaan, menghormati pendapat orang lain, dan tidak menghakimi.
7. Kerahasiaan
Semua informasi pribadi yang dibagikan dalam kelompok harus dijaga agar peserta merasa aman dan nyaman.
8. Lingkungan yang Kondusif
Tempat pertemuan harus nyaman, tenang, dan mendukung interaksi positif agar peserta dapat fokus dan merasa bebas mengekspresikan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Hartanti. (2022). Bimbingan Kelompok, Junjung, Sumbergempol, Tulungagung:
UD DUTA SABLON.
Nurdian, M. D. (2014). KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI PADA REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK (DIFABLE). Universitas Muhammadiyah Malang.