• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Sastra Bandingan

N/A
N/A
niki Moses

Academic year: 2023

Membagikan "Teori Sastra Bandingan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Teori Sastra Bandingan Menurut Para Ahli 1. Robert J. Clements

Robert J. Clements melihat sastra bandingan sebagai disiplin akademis yang memiliki pendekatan yang mencakup aspek (1) tema, (2) jenis/bentuk, (3) gerakan/trend, (4) keterhubungan sastra dengan disiplin dan media seni lain, dan (5) sejarah teori sastra.

Obyek (1), (2), (3) dan (5) sebenarnya merupakan wilayah sastra. Teori-teori sastra dapat dimanfaatkan, terutama teori struktural, formalisme, semiotik, untuk membandingkan beberapa karya sastra. Yang diharapkan, kelak dapat menyusun pula sejarah sastra, kritik sastra, dan teori baru tentang sastra. Adapun obyek (4) merupakan analisis yang terkait dengan interdisipliner sastra. Bangunan teoritik yang dikehendaki merupakan studi sastra dalam multidisiplin.

2. Wellek dan Warren

Sastra bandingan adalah studi sastra yang memiliki perbedaan bahasa dan asal negara dengan suatu tujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruhnya antara karya yang satu terhadap karya yang lain, serta ciri-ciri yang dimilikinya (dalam Endraswara, 2011: 192). Pendapat ini lebih menekankan bahwa penelitian sastra bandingan harus berasal dari negara yang berbeda sehingga mempunyai bahasa yang berbeda pula.

3. Sapardi Djoko Damono

Menurut Damono (2009:1) sastra bandingan adalah pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak menghasilkan teori tersendiri. Boleh dikatakan teori apapun bisa dimanfaatkan dalam penelitian sastra bandingan juga disebut sebagai studi dan kajian. Dalam langkah- langkah yang dilakukannya, metode perbandinganlah yang utama. Lanjut Damono (2009:1) perbandingan yang sebenarnya merupakan salah satu metode juga selalu dilaksanakan dalam penelitian seperti halnya memberikan dan menguraikan, tetapi dalam sastra bandingan metode itu merupakan langkah utama. Jadi menurut Damono, sastra bandingan bukan hanya sekedar mempertentangkan dua sastra dari dua negara atau bangsa. Sastra bandingan juga tidak terpatok pada karya-karya besar walaupun kajian sastra bandingan sering kali berkenaan dengan penulis-penulis ternama yang mewakili suatu zaman. Kajian penulis baru yang belum mendapat pengakuan dunia pun dapat digolongkan dalam sastra bandingan. Batasan sastra bandingan tersebut menunjukkan bahwa perbandingan tidak hanya terbatas pada sastra antarbangsa, tetapi juga sesama bangsa sendiri, misalnya antarpengarang, antargenetik, antarzaman, antarbentuk, dan antartema.

4. Endraswara

Sastra bandingan adalah sebuah studi teks across cultural. Studi ini merupakan upaya interdisipliner, yakni lebih banyak memperhatikan hubungan sastra menurut aspek waktu dan tempat. Dari aspek waktu, sastra bandingan dapat membandingkan dua atau lebih periode yang berbeda. Sedangkan konteks tempat, akan mengikat sastra bandingan menurut wilayah geografis sastra. Konsep ini mempresentasikan bahwa sastra bandingan memang cukup luas. Bahkan, pada perkembangan selanjutnya, konteks sastra bandingan tertuju pada bandingan sastra dengan bidang lain. Bandingan semacam ini, guna merunut keterkaitan antar aspek kehidupan.

(2)

5. Remak

Dalam sastra bandingan, perbedaan dan persamaan yang ada dalam sebuah karya sastra merupakan objek yang akan dibandingkan. Remak menjelaskan bahwa dalam sastra bandingan yang dibandingkan adalah kejadian sejarah, pertalian karya sastra, persamaan dan perbedaan, tema, genre, style, perangkat evolusi budaya, dan sebagainya (1990: 13).

Remak lebih jauh juga memberikan batasan tentang objek sastra bandingan. Menurut Remak, yang menjadi objek sastra bandingan hanyalah karya sastra nasional dan karya sastra dunia (adiluhung). Selain itu, dapat dipahami bahwa dasar perbandingan adalah persamaan dan pertalian teks. Jadi, hakikat kajian sastra bandingan adalah mencari perbedaan atau kelainan, di samping persamaan dan pertalian teks dan yang terpenting dari kajian sastra bandingan adalah bagaimana seorang peneliti mampu menemukan serta membandingkan kekhasan sastra yang dibandingkan.

6. Bassnet

Bassnett (dalam Jurnal Kalam, 2004: 7) mengemukakan bahwa sastra bandingan adalah kajian interdisipliner atas teks-teks secara lintas budaya yang terfokus pada pola-pola hubungan dalam sastra yang berbeda baik yang bersifat lintas ruang maupun lintas waktu.

7. Nada

Menurut Nada (1999: 9), sastra banding adalah suatu studi atau kajian sastra suatu bangsa yang mempunyai kaitan kesejarahan dengan sastra bangsa lain, bagaimana proses saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya, apa yang telah diambil suatu sastra, dan apa pula yang disumbangkannya.

8. Julia Kresteva

Julia Kristeva (dalam Culler, 1977) menegaskan bahwa setiap teks itu merupakan penyerapan atau transformasi teks-teks lain. Sebuah sajak itu merupakan penyerapan dan tranformasi hipogramnya. Dengan ungkapan lain, bagi Kristeva, masuknya teks ke dalam teks lain adalah hal yang biasa terjadi dalam karya sastra, sebab pada hakikatnya suatu teks merupakan bentuk absorsi dan transformasi dari sejumlah teks lain, sehingga terlihat sebagai suatu mozaik.

9. Francois Jost

Menurut Francois Jost (1974), sastra bandingan memusatkan pada kemiripan di antara dua atau lebih karya sastra. Kedua karya atau lebih yang dibandingkan dalam sastra bandingan, nantinya dapat menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa karya tersebut terpengaruh atau bahkan hanya memiliki kesamaan gaya kepenulisan terhadap karya lain.

10. Riffateree

Rifaterre dalam bukunya Semiotics of Poetry (1978) bahwa sajak baru bermakna penuh dalam hubungannya dengan sajak lain. Hubungan ini dapat berupa persamaan atau pertentangan. Selanjutnya dikatakan Rifaterre bahwa sajak (teks sastra) yang menjadi latar karya sastra sesudahnya itu itu disebut hipogram.

Sastra bandingan merupakan disiplin ilmu yang tidak memiliki metodologi yang berasal dari dirinya sendiri. Disiplin yang satu ini dianggap sebagai cabang dari sejarah dan teori sastra

(3)

Referensi

Dokumen terkait

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SUTI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI

Sepengetahuan penulis, belum ada yang meneliti novel Dalam Mihrab cinta dan novel Syahadat cinta dengan menggunakan teori sastra bandingan. Ada beberapa penelitian

pandangan dunia tersebut dalam struktur teks dan struktur sosialnya. Pada kajian sastra bandingan telah dilakukan penelitian dengan objek yang. berbeda, tetapi tidak mengungkapkan

Mahayana (2009) menegaskan, terdapat dua hal yang sangat mungkin menjadi masalah dalam sastra bandingan sebuah disiplin ilmu. Pertama, persoalan yang menyangkut konsep

KONSEP CINTA DALAM EKRANISASI CERPEN CINTA DI SAKU BELAKANG CELANA KARYA FAJAR NUGROS: SEBUAH KAJIAN SASTRA BANDINGAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kita hanya perlu bercuriga bahwa segenap teori sastra dan karya sastra yang me- nentukan amalan pembacaan kita sesungguhnya adalah yang sudah ditapis.. dengan sistematis oleh

Menurutnya, sebagaimana teori mimesis Aristoteles, bagaimanapun juga sastra menampilkan kenyataan sosial karena dunia yang diciptakan di dalam karya sastra merupakan

Stalknecht dan Frenz (dalam Weisstein, 1973:23), menyatakan bahwa sastra bandingan adalah studi kesusastraan yang melebihi batas suatu negara, dan studi hubungan antara kesusastraan