Pemahaman Teori Thorndike dalam Psikologi Pembelajaran
"Menggali Konsep dan Implikasinya dalam Konteks Pembelajaran"
Kelompok 7 :
1. SUGIANTO NIM : 23416273201420 2. HATIM NIM : 23416273201397
3. ANTON SUJARWO NIM : 23416273201391
PENDAHULUAN
• Hari ini, saya senang bisa berbagi dengan Anda tentang salah satu tokoh penting dalam dunia psikologi pembelajaran, yaitu Edward Thorndike. Dengan memahami kontribusi-kontribusi Thorndike, kita dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana manusia belajar, mengingat, dan menggunakan pengetahuan yang mereka peroleh.
• Melalui presentasi ini, kita akan menjelajahi Teori Thorndike, yang memberikan
dasar yang kuat dalam pemahaman proses pembelajaran. Kami akan memulai
dengan melihat latar belakang singkat tentang Edward Thorndike dan konteks
di mana teorinya muncul. Selanjutnya, kita akan mempelajari tiga hukum
penting yang dikemukakan oleh Thorndike: Hukum Efek, Hukum Latihan, dan
Hukum Pengkondisian.
Biografi
Edward Thorndike (1874-1949)
Dilahirkan pada 31 Agustus 1874, di Williamsburg, Massachusetts, Amerika Serikat.
Mendapatkan gelar Sarjana Sains dari Wesleyan University pada tahun 1895.
Melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Harvard, lulus dengan gelar Ph.D. dalam psikologi pada tahun 1898.
Menjadi salah satu tokoh utama dalam gerakan
fungsionalisme dalam psikologi, dengan minat khusus dalam pembelajaran dan pemahaman perilaku.
Terkenal karena pengembangan teori-teori psikologi yang mempengaruhi pemahaman kita tentang belajar, termasuk Hukum Efek, Hukum Latihan, dan Hukum Pengkondisian.
Hukum Efek Thorndike
•
Hukum Efek, atau hukum konsekuensi, menyatakan bahwa perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang menyenangkan atau memuaskan cenderung diulang, sementara perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang tidak menyenangkan atau tidak memuaskan cenderung dihindari.
•
Thorndike menemukan hukum ini melalui serangkaian eksperimen dengan kucing pada awal abad ke-20.
•
Implikasi hukum ini dalam pembelajaran adalah bahwa pengalaman yang menyenangkan atau memuaskan akan meningkatkan kemungkinan perilaku dipertahankan, sementara pengalaman yang tidak menyenangkan akan mengurangi kemungkinan perilaku tersebut terjadi lagi.
• Contoh:
•
Kucing yang diberi makanan sebagai imbalan untuk menekan tuas cenderung
melakukannya lagi, sementara kucing yang tidak menerima makanan
cenderung menghindari menekan tuas.
Hukum Latihan Thorndike
•Hukum Latihan, juga dikenal sebagai hukum efek latihan, menyatakan bahwa semakin sering suatu respons atau tindakan dilakukan dalam suatu situasi tertentu, semakin kuat hubungan antara situasi tersebut dengan respons atau tindakan tersebut.
•Thorndike mengamati bahwa latihan yang berulang kali dalam situasi yang sama meningkatkan kecenderungan suatu respons untuk terjadi dalam situasi tersebut.
•Implikasi hukum ini dalam pembelajaran adalah bahwa latihan yang berulang dan konsisten dalam situasi pembelajaran tertentu dapat meningkatkan keahlian atau keterampilan.
Contoh:
•Seorang siswa yang berlatih soal matematika setiap hari akan cenderung meningkatkan pemahamannya dibandingkan dengan siswa yang hanya berlatih sesekali.
Hukum Latihan Thorndike (Lanjutan)
Efek Latihan yang Berkelanjutan
Latihan yang konsisten dan berkelanjutan dalam situasi pembelajaran tertentu dapat menghasilkan efek yang signifikan pada pemahaman dan keterampilan.
Overlearning
•Konsep overlearning merujuk pada praktik terus-menerus melatih keterampilan atau konsep bahkan setelah pencapaian tujuan pembelajaran yang jelas.
Penerapan dalam Konteks Pembelajaran
•Dalam konteks pembelajaran, praktik yang berulang dan konsisten dapat membantu memperkuat hubungan antara stimulus dan respons, serta memperdalam pemahaman siswa.
Contoh:
•Seorang musisi yang terus berlatih di luar jam pelajaran untuk memperbaiki keterampilan bermainnya, bahkan setelah mencapai tingkat kinerja yang memuaskan.
Kritik Terhadap Teori Thorndike
Tinjauan Kritis
•Meskipun Teori Thorndike memiliki dampak besar dalam pemahaman psikologi pembelajaran, ada beberapa kritik yang diajukan terhadap teori ini.
Keterbatasan Konseptual
•Beberapa kritikus berpendapat bahwa konsep-konsep seperti hukum efek dan hukum latihan terlalu sederhana dan tidak dapat menjelaskan kekayaan dan kompleksitas pembelajaran manusia.
Keterbatasan Eksperimental
•Kritik juga ditujukan pada metodologi eksperimental Thorndike yang terkadang dianggap terlalu terbatas dalam menangkap berbagai faktor yang mempengaruhi pembelajaran manusia.
Relevansi Kontemporer
•Beberapa kritikus mempertanyakan relevansi teori Thorndike dalam konteks pembelajaran modern yang semakin kompleks dan beragam.
Pemikiran Alternatif
•Kritik terhadap teori Thorndike juga mendorong perkembangan pemikiran alternatif dalam psikologi pembelajaran, seperti teori-teori kognitif dan konstruktivis.
Implikasi Dalam Praktek Pembelajaran
Penerapan Konsep Thorndike
• Meskipun ada kritik terhadap Teori Thorndike, konsep-konsepnya masih memiliki implikasi penting dalam praktek pembelajaran.
• Desain Pembelajaran Berbasis Hukum Thorndike
• Penggunaan penguatan positif untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan dan penghindaran penguatan negatif untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.
• Mendesain aktivitas pembelajaran yang menekankan latihan yang berulang untuk memperkuat hubungan antara stimulus dan respons.
• Pengembangan Keterampilan dan Kecerdasan
• Menerapkan latihan yang konsisten dan variatif untuk mengembangkan keterampilan dan memperdalam pemahaman.
• Menerapkan teknik-teknik pengkondisian operan untuk mempengaruhi perilaku belajar yang diinginkan.
• Penggunaan Teknologi Pembelajaran
• Integrasi teknologi dalam pembelajaran untuk menciptakan lingkungan yang memfasilitasi latihan yang berulang dan penggunaan penguatan positif.
Kesimpulan
Merangkum Pemahaman Kita
•Teori Thorndike memberikan landasan penting dalam pemahaman proses pembelajaran manusia.
•Konsep-konsep seperti Hukum Efek, Hukum Latihan, dan Hukum Pengkondisian memberikan wawasan tentang bagaimana perilaku dipengaruhi oleh konsekuensi dan pengalaman.
•Meskipun ada kritik terhadap teori ini, implikasi-praktisnya masih relevan dalam desain pembelajaran dan pengembangan keterampilan.
Mendorong Penelitian dan Inovasi
•Pemahaman kita tentang pembelajaran terus berkembang, dan perlu terus mendukung penelitian dan inovasi untuk memahami dengan lebih baik kompleksitas proses pembelajaran manusia.
•Teori Thorndike tetap menjadi tonggak penting dalam pengembangan pemikiran dan praktik pembelajaran.