• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS ASKAN EFENDI.pdf - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "TESIS ASKAN EFENDI.pdf - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latarbelakang Masalah

Menanggapi masalah wabah Covid-19, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 20 Tahun 2020 tanggal 24 Maret 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Keadaan Darurat Penyebaran Covid-19 . Kegiatan belajar mengajar di rumah bisa fokus pada pendidikan kecakapan hidup, termasuk terkait dengan pandemi Covid-19.

Identifikasi Masalah

Mengenai pembelajaran daring di SMP AL-Azhaar II Purwodadi dapat dianalisis apakah terdapat interaksi yang baik antara guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam pembelajaran daring pada masa pandemi di SMP Al-Azhaar Purwodadi.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Teori Implementasi

Kecenderungan ini sama sekali tidak sejalan dengan perspektif faktual yang juga mengarahkan perhatian pada berbagai faktor non-organisasional yang mempengaruhi implementasi kebijakan. Sumber daya merupakan faktor penting dalam implementasi kebijakan, karena sebaik apa pun suatu kebijakan atau program dirancang, tanpa dukungan sumber daya yang memadai, kebijakan tersebut akan mengalami kesulitan dalam implementasinya.

Kebijakan

Merupakan tahapan untuk menetapkan tujuan yang ingin dicapai melalui kebijakan publik yang akan segera dirumuskan. Kebijakan publik adalah tindakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh lembaga pemerintah yang memiliki otoritas hukum, politik, dan keuangan untuk melakukannya.

Belajar dan Pembelajaran

  • Pengertian Belajar
  • Ciri – Ciri Belajar
  • Pengertian dan Prinsip Pembelajaran
  • Model Pembelajaran
  • Daring
  • Hasil Belajar
  • Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran

Perubahan perilaku meliputi perubahan pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) serta perubahan nilai dan sikap (afektif). Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku pada individu akibat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara menyeluruh, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. mengkonstruksi keterampilan baru sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan yang baik bagi mata pelajaran tersebut. 22 UU Sisdiknas No . 20 Tahun 2003 . pembelajaran yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan beberapa ciri pembelajaran adalah sebagai berikut. Implikasinya adalah siswa diberi kesempatan untuk memilih waktu dan metode pembelajaran, cara dan sumber selain yang telah ditetapkan, sehingga mereka dapat menentukan sendiri tujuan pembelajarannya.

20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses pembelajaran yang dikonstruksi oleh guru untuk mengembangkan berpikir kreatif yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan dapat meningkatkan kemampuan membangun keterampilan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan mata pelajaran yang baik. Model pembelajaran adalah model interaksi guru-siswa yang membahas tentang pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Menurut Sudjana, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah keterampilan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Rahman Rianda (2020) dengan judul Evaluasi Pelaksanaan Sistem Pembelajaran Daring di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung menunjukkan bahwa tingkat pencapaian program sistem pembelajaran daring pada komponen konteks mendapat rata-rata penilaian dalam kategori baik. Penelitian oleh Sulia Ningsih (2020) berjudul Implementasi Pembelajaran Online Berbasis Edmod Pada Mata Kuliah Evaluasi Program Pelatihan Pada Masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini berkaitan dengan analisis keefektifan pembelajaran online terhadap kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa Inggris.

Pembelajaran online yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang media pembelajarannya menggunakan web blog. Perbedaan penelitian Nurul dan Lukman Hakim dengan peneliti adalah penelitian Nurul dan Lukman Hakim berfokus pada keefektifan pembelajaran online, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan saat ini berfokus pada penerapan model pembelajaran online. Keunggulan dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah adanya fokus yang lebih besar dalam penerapan model pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.

Penelitian yang dilakukan oleh Mirzon Daheri dkk (2020) berjudul “Efektivitas Whatsaap Sebagai Media Pembelajaran Online”. Kemiripan penelitian Mirzon dkk dengan penelitian yang peneliti lakukan sekarang adalah sama-sama melihat pembelajaran online. Bedanya, saat ini peneliti sedang mengerjakan implementasi model pembelajaran online untuk siswa SMP Al-Azhaar II Purwodadi Kabupaten Musi Rawas, sedangkan Mirzon lebih fokus pada keefektifan WhatsApp sebagai media pembelajaran online.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Masalah kuota menjadi keluhan yang paling sering dikeluhkan orang tua dalam kegiatan belajar daring. Senada dengan kepala sekolah, salah satu guru juga menjelaskan dalam wawancara bahwa pembelajaran daring yang dilakukan di SMP Al-Azhaar II Kabupaten Purwodadi dapat berjalan dengan baik karena adanya kepemimpinan yang baik dari pihak sekolah dan seluruh guru. Artinya, terdapat indikator siswa pendukung pembelajaran daring di SMP Al-Azhaar II Kecamatan Purwodadi.

Tak terkecuali, masih banyak kekurangan yang dihadapi para guru, siswa dan wali siswa dalam pelaksanaan pembelajaran daring di SMP Al-Azhaar II Kecamatan Purwodadi. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sistem pembelajaran daring yang diterapkan di SMP Al-Azhaar II Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas berjalan cukup baik, meskipun masih terdapat beberapa kekurangan. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di SMA Al-Azhaar II Kecamatan Purwodadi dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran online dan lebih banyak menggunakan aplikasi Whatsapp sebagai media pembelajaran.

Artinya lingkungan sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran daring di SMA Al-Ashaar II Kabupaten Purwodadi. Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran daring di SMA Al-Azhaar II Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas adalah kualitas Sumber Daya Manusia dalam hal ini guru yang baik. Faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran daring di SMP AL-Azhaar II Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas adalah buruknya jaringan internet pada saat proses pembelajaran dilaksanakan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum SMP Al Azhaar II

  • Sejarah Singkat SMP Al Azhaar II
  • Visi, Misi, dan Tujuan SMP Al Azhaar II
  • Data Guru SMP Al Azhaar II
  • Data Siswa SMP Al Azhaar
  • Fasilitas Sarana dan Prasarana

Dari beberapa permasalahan tersebut, banyak tokoh dari berbagai elemen masyarakat di Kecamatan Purwodadi sepakat untuk mendirikan SMP Al-Azhar II Purwodadi Kabupaten Musi Rawas yang berada di bawah naungan Pesantren Al-Azhar II.

Tabel 4.1 Data Guru
Tabel 4.1 Data Guru

Hasil Penelitian

  • Implementasi Pembelajaran Daring Di SMP Al Azhaar II
  • Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Daring

Guru sangat menyadari bahwa kegiatan pembelajaran daring tidak akan maksimal seperti ketika pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Sistem pembelajaran daring yang diterapkan di SMP Al-Azhaar lebih memanfaatkan aplikasi Whatsap yang diluncurkan pada pertengahan Maret 2020. Sistem yang dipilih dalam sistem pembelajaran online ini menggunakan aplikasi whatsapp karena hampir semua siswa SMP Al-Azhaar memiliki aplikasi tersebut. ”48.

Kedua, dengan memberikan bantuan kuota internet kepada guru dan siswa untuk meringankan beban orang tua siswa serta keterlibatan sekolah dalam kegiatan pembelajaran daring. Mengenai pembelajaran daring, ada pendampingan dari pihak sekolah, hal itu menjelaskan hasil wawancara dengan salah satu guru. Peraturan perundang-undangan sistem pendidikan diterapkan di SMP Al-Azhaar II Purwodadi dalam sistem pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.

Selain mengikuti kurikulum yang dikembangkan, guru menggunakan model aplikasi WhatsApp sebagai aplikasi pembelajaran online utama mereka. Kelebihan atau faktor pendukung lain yang dimiliki SMP Al-Azhaar II Kabupaten Purwodadi dalam proses pembelajaran daring adalah adanya kuota gratis bantuan sekolah kepada seluruh guru dan siswa untuk kegiatan pembelajaran selama kebijakan daring. Penjelasan guru terkait pembelajaran daring adalah para guru di SMP Al-Azhaar II Kabupaten Purwodadi selalu optimis mentransformasikan ilmu kepada siswa, meskipun sebagus apapun sistem pembelajaran daring tidak akan melebihi tingkat efisiensinya dibandingkan dengan pembelajaran online. sistem pembelajaran yang berlangsung secara langsung dengan tatap muka.

Berbagai kendala yang dialami guru dan siswa di SMP AL-Azhaar II Kabupaten Purwodadi dalam sistem pembelajaran daring di masa pandemi ini harus ada solusinya agar kebijakan dan tujuan sekolah dapat tercapai dengan baik. Sinyal yang tidak stabil membuat siswa dan guru dalam pembelajaran daring tidak dapat bekerja secara maksimal.

Pembahasan

Pembelajaran online adalah sistem pembelajaran yang dilakukan melalui internet dengan tujuan menjangkau siswa secara luas dan tidak terbatas. Guru yang kurang tanggap terhadap keluhan siswa selama pembelajaran daring akan membuat siswa malas mengikuti pelajaran yang ditawarkan oleh guru. Pelaksanaan manajemen pembelajaran yang dilaksanakan di SMA Al-Azhaar II Kecamatan Purwodadi, seluruh kegiatan pembelajaran langsung dipantau oleh kepala sekolah sehingga peran guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar terkontrol dengan baik yang dibuktikan dengan mengirimkan bukti atau laporan setelah menyelesaikan pendidikan online.

Selain tingkat kemampuan siswa yang mendukung kegiatan pembelajaran daring, terdapat motivasi atau keinginan siswa yang tinggi untuk terus mengikuti kegiatan pembelajaran walaupun dalam batas-batasnya. Tidak mungkin kegiatan pembelajaran berlangsung jika siswa tidak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan selama pembelajaran daring. Upaya sekolah hanya sebatas memberikan bantuan kuota internet, karena belum bisa memenuhi semua kebutuhan siswa untuk mengikuti pembelajaran daring.

Rendahnya motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran menunjukkan hanya sekitar 50% yang mampu memahami materi yang diberikan oleh guru pada saat pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajaran online di SMP Al-Azhaar II Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas berjalan dengan baik, hal ini didasari kemampuan seluruh siswa dalam mengikuti model pembelajaran online yang dilakukan melalui media WhatsApp dan memiliki hasil yang cukup memuaskan. dari poin yang diperoleh siswa. Pelaksanaan pembelajaran daring yang dilakukan di SMP Al-Azhaar II Kecamatan Purwodadi sebagian besar menggunakan Whatsapp sebagai sarana pembelajaran, hal ini dikarenakan aplikasi ini mudah digunakan dan semua siswa memahami aplikasi ini dengan baik.

PENUTUP

Kesimpulan

Aplikasi WhatsApp sesuai dengan karakteristik pembelajaran online yaitu lebih mudah berinteraksi, aksesibilitas dan aplikasi ini dapat dikatakan lebih efektif dan efisien jika digunakan dalam dunia pendidikan. Dalam pembelajaran daring, guru lebih banyak memberikan pemahaman melalui materi berbasis teks, sekaligus memberikan pelatihan sebagai penilaian pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan disampaikan oleh guru. Keunggulan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas adalah sekolah tidak gagap dalam beradaptasi dengan berbagai permasalahan dalam pembelajaran seperti saat ini dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran daring.

Hal ini terlihat dari penggunaan beberapa aplikasi sebagai media pembelajaran, meskipun aplikasi WhatsApp pada akhirnya dijadikan sebagai penunjang utama dalam pembelajaran daring. Bagi siswa yang berada di wilayah yang jangkauan sinyalnya cukup sulit dicapai, hal ini jelas menjadi kendala untuk mengikuti pembelajaran. Kendala lain adalah alat komunikasi yang belum layak yaitu masih ada beberapa siswa yang handphonenya sulit mendapat sinyal.

Selain itu masih ada siswa yang gagap dengan teknologi, hal inilah yang nantinya aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran hanya menggunakan WhatsApp.

Saran

Gambar

Tabel 4.1 Data Guru
Tabel 4.2 Data Fasilitas Sarana dan Prasarana Penunjang Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi akibat adanya pandangan yang berbeda yang dikemukakan oleh kelompok Jaringan Islam Liberal tentang hukum perkawinan beda agama, antara lain menyatakan bahwa perkawinan antara