PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Penelitian Terdahulu
Menurut Raina, hasil wawancara penulis dengan seorang guru IPA SMP di Kabupaten Kuningan menunjukkan bahwa 40% hasil belajar siswa yaitu nilai ulangan harian di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Metode Penelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Waktu dan Lokasi Penelitian
- Informan Penelitian
- Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
- Instrumen Penelitian
- Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
- Teknik Analisa Data
Karena jumlah mahasiswa perbankan syariah dan ekonomi syariah sebanyak 309 mahasiswa maka peneliti mengambil 25% x309 77,2 dibulatkan menjadi 77 mahasiswa perbankan syariah dan ekonomi syariah IAIN Bengkulu. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dalam identifikasi masalah yang timbul dari mahasiswa FEBI sebanyak 77 mahasiswa. Bentuk data yang dibutuhkan berkaitan dengan nilai-nilai hasil belajar mengenai praktek laboratorium perbankan syariah.
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau diperoleh penulis dari sumber-sumber yang ada. Data tersebut dapat diperoleh dari laboratorium perbankan syariah dan arsip berupa tulisan tentang jumlah mahasiswa yang mempraktikkan laboratorium perbankan syariah. Perpustakaan, dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dari buku, laporan, jurnal, tesis dan literatur yang berhubungan dengan judul penelitian.
Alat yang digunakan dalam pendataan kontinyu dengan dosen yang melakukan praktikum di laboratorium perbankan syariah adalah kamera sebagai alat dokumentasi untuk observasi awal. Praktik laboratorium perbankan syariah adalah untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman dan keterampilan bagaimana praktik manajemen perbankan syariah dilakukan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Laboratorium Perbankan Syari'ah menyelenggarakan latihan reguler dan opsional yang ditujukan terutama untuk mahasiswa program studi sarjana.
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data keefektifan praktikum perbankan syariah dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa.
LANDASAN TEORI
Laboratorium
Dalam hal ini, laboratorium perbankan syariah merupakan laboratorium yang digunakan sebagai tempat pembelajaran dan praktik yang berkaitan dengan perbankan syariah. Laboratorium Bank Mini untuk perbankan syariah telah dibuka sejak tahun 2012, pada saat dibuka Laboratorium Bank Mini tidak menawarkan layanan transaksi perbankan, namun setelah menginstal komputer dengan software bank mini IBSS bekerja sama dengan koperasi IAIN Syekh Nurjati, maka sampai saat ini telah dapat melakukan transaksi dalam bentuk simpanan. Sedangkan awal sejarah perbankan syariah modern relatif baru yaitu sejak berdirinya Bank Myt Ghamr di Mesir oleh Dr.
Filosofi dan landasan perbankan syariah mencakup 3 aspek yaitu produktif, adil dan memiliki etika atau moral bisnis. Mata kuliah praktikum laboratorium bank syariah merupakan mata kuliah dimana mahasiswa dapat melakukan praktek ATM dengan aplikasi khusus perbankan. Dalam ujian mata kuliah praktikum di laboratorium perbankan syariah, mahasiswa diminta untuk mensimulasikan kegiatan di sebuah bank.
36Adhadi Kurniawan, Kegiatan Ujian Praktik di Lab Perbankan, dikutip dari B-Learning Adhadi-Kurniawan, Selasa 04 April 2017 pukul 19:22 WIB. Terdapat 24 ruang belajar baru dan 13 ruang belajar lama di gedung Fakultas FEBI Saat ini FEBI telah memiliki tiga program studi yaitu Ekonomi Islam, Perbankan Islam dan Zakat dan Wakaf. Selain itu, pendirian program studi Perbankan Syariah ini bertujuan untuk menghasilkan sarjana di bidang Perbankan Syariah yang bertakwa, berwawasan luas, berintegritas sebagai sarjana terpelajar, profesional dan mampu mengidentifikasi, mengamati, memikirkan masalah berdasarkan tentang ekonomi dan bisnis Islam.
Laboratorium Perbankan Syariah dilengkapi dengan komputer yang digunakan untuk praktikum mahasiswa dengan aplikasi SALAM BRIS yang didalamnya terdapat beberapa modul yaitu modul Supervisor (Otorisasi Rekening, Otorisasi Cek, Otorisasi Setoran, Otorisasi Transaksi Kasir), Customer Service. (CIF (Customer Identification File) creation), pembukaan rekening, pembukaan cek, pembukaan deposito), kasir (transaksi awal hari, transaksi akhir hari, transaksi setor tunai (transaksi tarik tunai), back office (administrasi keuangan, keuangan operasional) , operasi kantor pusat, pengawas kantor belakang). Mata kuliah praktek lab perbankan adalah mata kuliah dimana mahasiswa dapat melakukan praktek mini banking dengan aplikasi perbankan tertentu. Berikut beberapa kegiatan simulasi yang sedang berlangsung di Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syariah IAIN Bengkulu.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2017, penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu dengan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan oleh peneliti dari kepala laboratorium perbankan syariah, dosen yang mengampu praktik laboratorium perbankan syariah dan mahasiswa yang berpartisipasi. dalam praktik laboratorium perbankan syariah. Berdasarkan hasil tersebut, sebagian besar mahasiswa sudah memahami materi dan praktek praktikum perbankan syariah dan ada juga yang mengalami kesulitan belajar. Dalam penelitian ini jumlah informan yang diteliti adalah delapan puluh orang, terdiri dari tujuh puluh tujuh mahasiswa yang mengambil mata kuliah praktik di laboratorium perbankan syariah dan tiga orang dosen bersama dengan kepala laboratorium perbankan syariah, untuk menjawab permasalahan yang didapat, hasil data. yang peneliti bawa bersama dosen yang juga menjabat sebagai kepala laboratorium perbankan syariah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Laboratorium Bank Umum Syariah, dikembangkan praktik laboratorium untuk memudahkan mahasiswa melakukan kegiatan seperti di bank-bank umum. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis di IAIN Bengkulu tentang Efektifitas Praktik Laboratorium Bank Syariah dalam Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Bidang Perbankan Syariah, yaitu dari 77 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Praktikum Laboratorium Bank Syariah terdapat Dari 68 mahasiswa yang bertanda B diatas, hasil penelitian praktikum perbankan syariah efektif karena 88,5%.
Perbankan Syariah
Kompetensi Mahasiswa
Praktek Laboratorium Perbankan Syariah
Efektifitas Praktek Laboratorium Perbankan Syariah dalam meningkatkan
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Fakultas FEBI memiliki gedung baru yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Gedung baru FEBI diresmikan langsung oleh Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Prof.
Ekonomi Syariah
Tujuan ekonomi syariah sejalan dengan tujuan hukum Islam itu sendiri (maqashid asy syariah), yaitu mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat (falah) melalui sabda hidup yang baik dan terhormat (hayyah thayyibah). Tujuan didirikannya ekonomi syariah adalah untuk menciptakan tenaga profesional yang mampu mengembangkan dan menerapkan ekonomi syariah, berakhlak mulia, serta mengetahui dan memahami nilai-nilai syariah. Unggul Mengintegrasikan Ekonomi Islam, Sains dan Kewirausahaan di Indonesia Bagian Barat Tahun 2027.
Perbankan Syariah
Laboratorium Perbankan
Ujian pada mata kuliah ini dibuat sebagai simulasi bank dimana terdapat petugas CS, Teller, Back Office, Supervisor dan calon nasabah. Dalam ujian mata kuliah laboratorium perbankan, mahasiswa diminta untuk mensimulasikan kegiatan di sebuah bank. Data yang diperoleh peneliti berupa laporan hasil nilai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu.
Hal ini dikarenakan dari 56 mahasiswa yang kehadirannya baik, nilai Uts dan tugas mereka semuanya di atas 80. Hal ini dikarenakan mahasiswa tersebut memiliki absensi yang kurang baik, serta tidak mengambil Uas atau Uts dan juga tidak mengerjakan tugas. Dilihat dari hasil skor yang diperoleh siswa tersebut, praktik laboratorium dinyatakan efektif karena jumlah siswa yang diperoleh di atas kelas B mencapai 88,5%.
Karena jika ada mahasiswa yang belum atau tidak mengambil praktikum akan segera kesulitan bekerja di bank, karena harus belajar dari awal, sedangkan yang sudah mengambil praktikum tidak akan kesulitan dunia karena mereka sudah terbiasa belajar. Faktor-Faktor Penyebab Perbedaan Nilai Ada siswa yang memiliki nilai A sedangkan ada juga siswa yang memiliki nilai B, C, D dan E karena siswa itu sendiri atau kemampuannya. Yang mendapat nilai C mungkin karena kemampuannya, sedangkan nilai di bawah C karena jarang masuk.
