• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS - Perpustakaan Universitas Negeri Padang

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "TESIS - Perpustakaan Universitas Negeri Padang"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

Agusrialdi, 2011, Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IX.2 SMP Negeri 15 Kota Pekanbaru. Salah satu upaya yang dilakukan guru dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar IPS siswa pada pembelajaran IPS di kelas IX.2 SMP Negeri 15 Kota Pekanbaru.

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPS Kelas IX 2 SMPN 15 Kota Pekanbaru”.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dari permasalahan yang muncul, perlu dicari solusi pemecahan masalah, agar pembelajaran IPS menjadi efektif dan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS siswa. Artinya tujuan pembelajaran IPS tidak tercapai oleh kurikulum IPS itu sendiri dan faktor guru yang mengajar mata pelajaran IPS. Tidak jauh berbeda dengan pernyataan BSNP, Aziz (1999) juga berpendapat bahwa kualitas dan keberhasilan pembelajaran IPS terpadu juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran.

Artinya, faktor kemampuan dan kecermatan guru dalam memilih metode pengajaran yang sesuai dengan bahan ajar juga sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran IPS.

Tabel 1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Tabel 1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Hasil Penelitian

Landasan Teoretis

  • Hasil Belajar
  • Hakikat Motivasi Belajar
  • Model Pembelajaran Kooperatif
  • Konsep Pembelajaran Terpadu dalam IPS
  • Hubungan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Motivasi dan Hasil Belajar dan Hasil Belajar

Melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD, keterampilan siswa dapat dikembangkan untuk menguji ide dan pemahaman mereka, untuk menerima umpan balik. Melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD, kemampuan siswa dalam menggunakan informasi dan keterampilan belajar abstrak dapat ditingkatkan menjadi nyata (nyata). Untuk mencapai kedua hal tersebut dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD bukanlah tugas yang mudah.

Hubungan antara model pembelajaran kolaboratif STAD dengan motivasi dan hasil belajar serta hasil belajar dan hasil belajar.

Tabel 2. Sintaks Pembelajaran Kooperatif
Tabel 2. Sintaks Pembelajaran Kooperatif

Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa akan sangat mempengaruhi hasil belajarnya. Karena dengan adanya motivasi belajar maka mereka akan sangat ingin tahu, belajar atau memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan demikian, siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan sangat mendukung tercapainya hasil belajar yang baik.

Kerangka Berpikir

Berdasarkan pemikiran di atas, peneliti berkeyakinan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 15 Kota Pekanbaru.

Hipotesis Tindakan

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Subjek Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Siklus Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Lembar Observasi Aktivitas Guru
  • Lembar Observasi Motivasi Belajar
  • Teknik Pengumpul Data
  • Prosedur Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa SMP Negeri 15 Pekanbaru setelah proses pembelajaran akhir siklus. Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dilakukan evaluasi hasil belajar dalam bentuk ulangan harian yaitu dengan mengikuti ulangan pada akhir siklus. Model pembelajaran kooperatif tipe CITY merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada proses bekerja sama dalam suatu kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa per kelompok untuk mempelajari suatu materi akademik tertentu sampai selesai yaitu materi “Perubahan Pemerintahan dan memahami kerjasama internasional”.

Sebelum memulai penelitian, guru memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD agar siswa sudah mengetahui tahapan kegiatan pembelajaran yang dilakukan sebelum pelaksanaan proses pembelajaran. Pada tahap pemberian informasi, menyiapkan materi yang akan diajarkan, membentuk kelompok belajar sesuai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dimulai dengan pendahuluan, penjelasan materi dan latihan terbimbing. Pembentukan kelompok siklus I didasarkan pada nilai dasar yang diperoleh melalui ulangan harian sebelum proses pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Pada tahap pelaksanaan guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.Tahapan pelaksanaan pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut. A. Kami mengamati aktivitas siswa, yang merupakan indikator motivasi mereka selama proses berlangsung. pembelajaran menggunakan lembar observasi. Sebelum melakukan observasi, peneliti menjelaskan kepada observer mekanisme pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan terlebih dahulu mengadakan diskusi tentang apa yang akan diamati nantinya.

Data yang diperoleh dari hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CITY yang diberikan setiap siklusnya adalah hasil observasi selama proses pembelajaran, observasi motivasi pra tindakan, siklus I, siklus II dan skor kuis yang diberikan pada akhir pembelajaran. setiap pertemuan siklus. Data yang diperoleh dari observasi dan kuis digunakan sebagai pedoman untuk melakukan tindakan pada siklus berikutnya.

Gambar 3. Siklus PTK Menurut Wardani  1.  Perencanaan
Gambar 3. Siklus PTK Menurut Wardani 1. Perencanaan

Siklus I

  • Perencanaan
  • Pelaksanaan Tindakan
  • Observasi
  • Hasil Observasi Aktivitas Guru
  • Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa
  • Hasil Belajar Siswa
  • Refleksi

Tahapan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dilakukan tahap awal, tahap inti dan tahap penutup. Selain itu, guru membimbing siswa dalam menyelesaikan LKS dan menawarkan bantuan kepada siswa yang belum memahami mata pelajaran. Guru kemudian memotivasi siswa dengan berbagai celah untuk merangsang semangat belajar siswa.

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan membantu siswa menyimpulkan hasil diskusi dan menganalisis hasil kerja semua kelompok, menulis rangkuman kesimpulan hasil analisis di papan tulis dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hasil diskusi. topik yang tidak dipahami atau juga guru meminta siswa hanya menguji prestasi belajar siswa. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan membantu siswa menyimpulkan hasil diskusi dan menganalisis hasil kerja semua kelompok, menulis rangkuman kesimpulan hasil analisis di papan tulis dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hasil diskusi. topik yang tidak dipahami atau guru dapat meminta siswa hanya untuk menguji prestasi belajar siswa. Bagian ini membahas pengumpulan data observasi motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada siklus I. Data penelitian pada siklus I dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar observasi motivasi belajar siswa dan tes hasil belajar siswa.

Observasi terhadap motivasi belajar siswa dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan motivasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dibandingkan dengan metode pembelajaran yang digunakan guru selama ini. Motivasi belajar siswa pada setiap pertemuan untuk setiap indikator pada Siklus I meningkat baik jumlah maupun persentasenya. Analisis motivasi belajar siswa untuk masing-masing indikator pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua diuraikan sebagai berikut.

Hasil belajar siswa pada siklus pertama dapat dilihat dari hasil tes pengetahuan harian pada akhir siklus pertama. Hal ini terlihat dari hasil tes pengetahuan harian pertama siswa dan perbandingan dengan hasil belajar siswa sebelum digunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Tabel 5. Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I
Tabel 5. Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I

Siklus II

  • Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan Pertama
  • Hasil Observasi Motivasi Belajar
  • Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Pertemuan pertama siklus II membahas kendala yang dihadapi dalam kegiatan ekonomi internasional RPP – 4 (Lampiran 17). Hasil observasi pada siklus II sama dengan siklus I yaitu terdiri dari aktivitas guru, motivasi siswa, dan hasil belajar yang diperoleh siswa selama pembelajaran. Tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran IPS yang dilaksanakan pada siklus II melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Aktivitas guru pada siklus II lebih baik dibandingkan dengan aktivitas pada pertemuan siklus I. Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan siklus II menunjukkan bahwa semua aktivitas dilakukan dengan sempurna oleh guru. Hasil observasi aktivitas guru pada Siklus II dapat dikatakan bahwa guru melakukan aktivitasnya dengan sempurna sesuai dengan langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CITY.

Peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus II juga dapat dilihat pada tabel berikut. Hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang diadakan pada akhir siklus II. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, guru melakukan review pra tindakan yang dijadikan skor dasar untuk dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I dan siklus II serta menilai hasil belajar siswa. .membentuk kelompok pada siklus I.

Dari analisis data yang diperoleh dari tes hasil belajar terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dari ulangan harian siklus I ke ulangan harian siklus II. Hal ini terlihat dari hasil observasi motivasi belajar siswa yang diperoleh pada II. siklus dengan persentase rata-rata 75,6%, atau dalam kategori tinggi, karena berada pada kisaran 56% sampai 75%.

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Motivasi Belajar Siswa
  • Hasil Belajar Siswa

Peningkatan keaktifan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CITY berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Peningkatan tersebut terjadi karena dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa tidak hanya harus menyelesaikan tugas secara individu, tetapi juga harus bekerja sama dengan baik dalam kelompok. Sejalan dengan pandangan Kunandar bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang membina antar siswa untuk menghindari hinaan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan.

Meskipun pembelajaran kooperatif berbentuk pembelajaran kelompok, penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap suatu topik secara individual. Hal ini sesuai dengan gagasan utama pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu memotivasi siswa agar dapat saling mendukung dan membantu untuk menguasai keterampilan yang diajarkan oleh guru.Meningkatkan hasil belajar siswa berkaitan dengan tujuan utama penggunaan STAD Tipe model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam pembelajaran IPS yaitu pembelajaran berjalan lebih produktif dan bermakna.

Dalam pembelajaran kolaboratif tipe STAD, siswa harus memahami apa arti belajar, apa manfaatnya, bagaimana mencapainya dan menyadari bahwa apa yang dipelajarinya berguna untuk kehidupannya kelak. Kemudian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD IPS kelas IX.2 SMP Negeri 15 Pekanbaru, khususnya pada mata pelajaran “pentingnya kerjasama ekonomi antar negara, faktor penyebab kerjasama ekonomi antar negara dan tujuan kerjasama ekonomi antar negara” dapat ditingkatkan. Sebagaimana dijelaskan Trianto (2009:59), pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas akademik, terbukti membantu siswa memahami konsep yang sulit, dan membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

Pembelajaran kooperatif dapat bermanfaat bagi siswa junior dan senior yang menyelesaikan tugas akademik secara bersama-sama. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran kolaboratif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS siswa.

Tabel 10. Persentase Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Tabel 10. Persentase Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II

Keterbatasan Penelitian

Kesimpulan

Implikasi

Saran

  • Tujuan Pembelajaran
  • Langkah-langkah Pembelajaran
  • Alat dan Sumber Belajar
  • Alat dan Sumber Belajar

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu agar siswa mengetahui tujuan kerjasama ekonomi antar negara. Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan gambaran singkat mengenai topik yaitu kerjasama ekonomi internasional dengan indikator yang mengidentifikasi hambatan kerjasama ekonomi antar negara. Guru menjelaskan secara singkat tentang kerjasama ekonomi internasional dengan indikator yang mengidentifikasi hambatan kerjasama ekonomi antar negara.

Guru membuka pelajaran dengan uraian singkat materi pelajaran yaitu kerjasama ekonomi internasional dengan indikator yang menunjukkan bentuk kerjasama. Guru menjelaskan secara singkat kerjasama ekonomi internasional dengan indikator yang menunjukkan bentuk kerjasama antar negara.

Gambar

Tabel 1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Tabel 2. Sintaks Pembelajaran Kooperatif
Tabel 3. Skor Perkembangan Individu
Gambar 1.  Keterpaduan Cabang Ilmu Pengetahuan Sosial
+7

Referensi