• Tidak ada hasil yang ditemukan

the role of bmt as an alternative financial

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "the role of bmt as an alternative financial"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Hasil kajian menunjukkan bahwa BMT merupakan lembaga keuangan alternatif yang dapat melayani anggota dengan mudah, murah dan cepat. Koperasi dan UKM kesulitan mengakses sumber permodalan lembaga keuangan, terutama dari sektor perbankan. Pertama, BMT yang didirikan oleh Kelompok Swadaya (KSM) belum terdaftar sebagai koperasi, namun menerapkan aturan yang sama dengan koperasi.

Berdasarkan laporan petugas BMT binaan Pinbuk, di desa-desa yang terdapat BMT, berbagai praktik rentenir berangsur-angsur menghilang (PINBUK, 2006). Hal ini bukan karena BMT mampu menggantikan fungsi rentenir, tetapi karena pengurus BMT yang dibantu oleh peran tokoh masyarakat dan mubaligh setempat berhasil. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak BMT yang tenggelam dan bubar karena berbagai sebab, antara lain: manajemen yang tidak menentu, pengelola yang tidak handal dan profesional, tidak dipercaya oleh masyarakat dan sulitnya mendapatkan modal (Zenal, 2004).

Bagi pemerintah daerah Kabupaten Banyumas, hasil kajian ini dapat dijadikan sebagai rekomendasi perbaikan kebijakan yang dapat mendorong peningkatan peran BMT sebagai lembaga keuangan alternatif. Lembaga keuangan alternatif antara lain perusahaan modal ventura, Leasing, Anjak Piutang, Dana Jaminan, Perbankan Syariah, Koperasi Syariah dan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Ada yang berpendapat bahwa lembaga keuangan alternatif yang menggunakan sistem bagi hasil dianggap sebagai sistem non konvensional dibandingkan dengan sistem bunga.

BMT yang sudah mapan dan memiliki pengelola yang mumpuni diharapkan mampu membentuk BMT baru di luar wilayah kerjanya. Langkah-langkah pembentukan BMT adalah: 1) BMT yang dibentuk sebagai BMT induk menempatkan satu atau lebih pengelola yang terampil sebagai pengelola BMT di wilayah kerja baru, 2) BMT Induk memfasilitasi pembentukan sarana dan prasarana sosial baru di bawah pengelola baru, BMT MT kepada masyarakat sekitar dan mulai beroperasi, 4) Pengelola BMT baru.

METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

Lokasi dan Objek Kajian

Organisasi yang dapat membentuk BMT meliputi seluruh anggota masyarakat, kelompok masyarakat, organisasi sosial, organisasi profesi, LSM, proyek pemberdayaan masyarakat 8). Kelompok yang dapat dikembangkan untuk BMT antara lain: arisan, simpan pinjam, pengajian, pertanian, usaha ekonomi produktif dan lain-lain.

Jenis Data

Populasi dan Sampel

Metode Analisis Data a. Definisi Operasional

Data yang terkumpul dari lapangan akan dianalisis melalui analisis deskriptif, dengan menggunakan representasi data dalam bentuk tabel. Dalam studi ini, kinerja BMT sebagai lembaga keuangan alternatif serta kesehatan kelembagaan dan keuangan BMT akan dianalisis secara mendalam. A. Salah satu cara untuk melihat keberhasilan lembaga keuangan alternatif adalah dengan melihat kinerja kesehatan lembaga dan keuangan.

Tabungan adalah seluruh nilai simpanan sukarela, (misalnya simpanan untuk mudhrobah, Idul Fitri, pendidikan, dll, termasuk keuntungan kepada pihak ketiga). Ketersediaan kas dan dana bank yang cukup (aktiva paling likuid) yang dapat dibayarkan sewaktu-waktu. BMT yang sehat dan likuid adalah BMT yang mampu menjaga ketersediaan kas dan dana bank dalam jumlah yang sangat kecil atau sangat besar.

Jika dana kas dan bank terlalu kecil maka dapat disebut BMT yang tidak likuid, sedangkan yang dana likuiditasnya terlalu besar dapat dikategorikan sebagai BMT yang menganggur (idle fund).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sedangkan empat BMT lainnya masih berbentuk kelompok swadaya yaitu BMT Mentari Dana Pasar Manis, Mentari Twins Fund, Mentari Mersi Fund dan Mentari Tambak Fund. Sehingga yang mempengaruhi output kedua lembaga tersebut tidak terletak pada bentuk badan hukum, tetapi semata-mata ditentukan oleh kemampuan pengelola BMT. Yang akan dianalisis secara mendalam dalam penelitian ini adalah kinerja Lembaga Keuangan Alternatif dan Kesehatan Keuangan dan Kelembagaannya.

Kinerja BMT Sebagai Lembaga Keuangan Alternatif

Hasil penelitian terhadap BMT menunjukkan bahwa BMT Dana Mentari Pasar Pon, Sumbang, Patikraja, Mersi dan Tambak memberikan pinjaman dengan jangka waktu pembiayaan harian, mingguan dan bulanan. TIDAK. Nama Jumlah anggota, calon anggota dan mitra usaha (orang) 1 BMT Dana Mentari Pasar Pon 6.607. Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa dari ketujuh BMT tersebut, BMT Mentari Pasar Pon memiliki anggota, calon anggota dan mitra usaha terbanyak yaitu 6.607 orang.

Dari tabel 8 terlihat bahwa BMT Dana Mentari Pasar Pon memiliki tambahan modal yang sangat besar yaitu Rp. Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa dari tujuh BMT yang diteliti, jumlah penabung terbanyak terdapat pada BMT Mentari Pasar Pon, diikuti oleh Dana Patikraja Mentari, dan yang ketiga adalah Dana Mentari Pasar Manis. Hal ini dapat kita buktikan dari kondisi yang terjadi di BMT Dana Mentari Pasar Pon dan Dana Mentari Patikraja.

Demikian pula dari segi pendapatan, BMT Pasar Pon menempati urutan pertama sedangkan BMT Dana Mentari Patikraja menempati urutan kedua. Berdasarkan Tabel 14 terlihat bahwa dari 7 BMT yang diamati hanya 2 BMT yaitu BMT Dana Mentari Pasar Pon dan Dana. Para pendiri memberikan modal yang tidak seberapa, bahkan untuk BMT Dana Mentari Pasar Manis modal awal hanya Rp 230.000.

Pada BMT Mentari Mersi, modal berasal dari pemilik selain dari pimpinan cabang Muhammadiyah. Hal ini bisa kita buktikan dengan suksesnya BMT Dana Mentari Pasar Pon dan Dana Mentari Patikraja. Pengurus yang paling aktif adalah di BMT Dana Mentari Sumbang, dimana mereka kebanyakan adalah pengurus. sekretaris dan bendahara datang ke BMT setiap hari.

Hal ini terjadi pada BMT Dana Mentari Pasar Manis dimana keberadaan pengurus BMT terbilang jarang dan keuntungan yang diperoleh justru paling sedikit dibandingkan dengan BMT lainnya. Di BMT Dana Mentari Pasar Pon, Patikraja, Kembar dan Tambak, seluruh karyawan telah mendapatkan pelatihan. BMT Dana Mentari Mersi dan tambak dinyatakan tidak sehat karena nilai struktur permodalan berada pada kisaran 6 persen - 15 persen.

Sedangkan BMT Dana Mentari Pasar Manis dinyatakan sangat tidak sehat karena nilai struktur modalnya sebesar 3,82 pada interval <5 persen. Berdasarkan Tabel 23 dapat disimpulkan bahwa hanya dana BMT Mentari Sumbang yang memiliki modal sendiri lebih besar dari modal asingnya. Pada tabel 25 dapat dilihat bahwa BMT Dana Mentari Pasar Pon, Sumbang, Kembar dan Mersi.

Sedangkan BMT Dana Mentari Pasar Manis memiliki profitabilitas yang sangat rendah karena nilainya berada pada interval kurang dari 1 persen.

Tabel 5. BMT Menurut Jumlah  anggota, calon anggota dan mitra usaha  Yang Dilayani
Tabel 5. BMT Menurut Jumlah anggota, calon anggota dan mitra usaha Yang Dilayani

Gambar

Tabel 5. BMT Menurut Jumlah  anggota, calon anggota dan mitra usaha  Yang Dilayani
Tabel 6. BMT Menurut Nilai Minimum Pinjaman Perorangan.
Tabel 7. BMT Menurut Nilai Maksimum Pinjaman Perorangan
Tabel 8. BMT Menurut Besarnya Kebutuhan Tambahan Modal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan di BMT Laa Roiba maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa BMT Laa Roiba bisa mendapatkan kembali kepercayaaan dari masyarakat