BAB XII VISUALISASI DATA DAN ANALISIS POWER BI Tujuan dari pembelajaran kali ini, praktikan diharapkan mampu untuk :
1. Memahami prinsip dan kegunaan Power BI
2. Mengetahui penerapan Power BI pada bidang Agroindustri 3. Mampu mengambil dan mengolah data mentah pada Power BI 4. Mampu merealisasikan data yang telah dilah sebelumnya 5. Mampu memvisualisasikan data pada Power BI
6. Mampu menganalisis dan menarik kesimpulan dari data yang telah divisualisasikan
12.1Prinsip Business Intelligence dalam Industri
Perkembangan teknologi era revolusi industri 4.0 yang semakin pesat dan tak terelekan seperti adanya perusahaan – perusahaan berbasis teknologi untuk kehidupan sehari – hari dan perkembangan teknolog pembayaran dengan mudah yaitu cukup hanya dengan menggunakan smartphone . Disisi lain juga adanya kebutuhan akan pentingnya pengolahan data yang jumlahnya sangat besar di dunia usaha saat ini (big data) untuk diolah menjadi suatu informasi yang dapat bermanfaat bagi pengembangan strategi dalam memenangkan persaingan bisnis.
Dibutuhkan suatu basis Data yang gunanya untuk mengelompokkan data (arsip) yang saling berhubungan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
Suatu basis data tersebut dipelihara dan dibuat oleh sekumpulan program aplikasi yang dibuat secara khusus untuk menyelesaikan suatu permasalahan yaitu dengan menggunakan sebuah sistem yang disebut dengan Sistem Manajemen Basis Data (SMBD). Sistem Manajemen Basis Data juga diartikan sebagai suatu program komputer yang dapat digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh data atau informasi dengan praktis dan efisien.
Dalam hal ini, dibutuhkan sistem Bisnis Intelligence (BI) dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data sehingga nanti hasilnya dapat diperkirakan oleh perusahaan dan hasilnya dapat diperbarui secara berkala ataupun real-time . Bisnis Intelligence menjelaskan tentang konsep dan metode bagaimana untuk meningkatkan kualitas dalam pengambilan keputusan bisnis berdasarkan sistem yang berbasiskan data. Bisnis Intelligence seringkali disamakan sebagaimana briefing books, report dan query tools, dan sistem informasi eksekutif.
BI merupakan sistem pendukung pengambilan keputusan yang berbasiskan data-data.
12.2Power BI
Power BI yang dikembangkan oleh Microsoft adalah kumpulan layanan perangkat lunak, aplikasi, dan konektor yang bekerja bersama untuk memanfaatkan semua sumber data mentah menjadi wawasan yang koheren, mudah diproses, menarik secara visual, dan interaktif. Power BI memungkinkan pengguna akses ke sumber daya yang mereka butuhkan untuk menggabungkan,
memvisualisasikan, menganalisis, dan berbagi data. Power BI memungkinkan pengguna akses ke sumber daya yang mereka butuhkan untuk menggabungkan, memvisualisasikan, menganalisis, dan berbagi data.Power BI memfasilitasi pengambilan keputusan yang cerdas yang dimana berimplikasi dalam mengurangi kemungkinan kegagalan dan mengurangi risiko yang ditimbulkan dari sebuah keputusan. Mobilitas yang disediakannya dianggap sebagai fitur utama dibandingkan alat BI lain dimana akses untuk melihat dibatasi hanya untuk lokasi tertentu. Fitur praktis ini memungkinkan pengguna untuk menarik, memproses, dan berbagi data real-time di mana saja, kapan saja, membuat layanan Power BI semakin diminati.Power BI memungkinkan pengguna melacak dan mengontrol penggunaan data, memberikan akses hanya kepada mereka yang seharusnya memilikinya, tanpa harus mengganggu dukungan teknis atau elemen keamanan TI. Power BI juga menawarkan fleksibilitas untuk menyimpan data di penyimpanan cloud, sehingga mencegah pemaparan data sensitif dengan 119 memblokir aktivitas pengguna yang berisiko secara real-time. Selain itu, Power BI dapat diskalakan, sehingga dapat disesuaikan dengan organisasi manapun dan mampu menangani perubahan ukuran, baik itu ekspansi bisnis yang cepat atau perampingan yang tidak terduga.
12.3Komponen Power BI
Power BI terdiri beberapa komponen utama yaitu:
● Power Query
Hadir sebagai add-ins pada Excel dan bagian dari Power BI. Power Query digunakan untuk transformasi data serta menemukan, menghubungkan, menyatukan, dan menyaring sumber data sesuai dengan analisis yang ingin dilakukan.
● Power Pivot
Digunakan untuk membuat model data, membuat hubungan antar data, dan membuat perhitungan pada data. Power Pivot menggunakan bahasa Data Analysis Expression (DAX) untuk memodelkan data dan perhitungannya.
● Power View
Power View merupakan komponen interaktif pada Power BI yang digunakan untuk menghubungkan beberapa sumber data dan memvisualisasikan data dalam bentuk bagan, grafik, peta, dan lainnya.
● Power Map
Digunakan untuk visualisasi data geospasial secara 3D. Power Map bekerja sama dengan Bing Maps untuk mendapatkan visualisasi terbaik berdasarkan garis lintang, garis bujur, negara, negara bagian, atau alamat data.
● Power BI Desktop
Power BI Desktop termasuk komponen terbaru Power BI yang merupakan pengembangan integrasi bagi Power Query, Power Pivot, dan Power View. Power BI Desktop digunakan untuk menganalisis data lebih lanjut.
● Power Q&A
Setelah menyusun model data, Power Q&A dapat digunakan untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban atau solusi dari pertanyaan tersebut. Power Q&A juga dapat digunakan bersama Power View pada visualisasi data agar pengguna dapat mengajukan pertanyaan.
● Power BI Website
Power BI Website dapat digunakan untuk mempublikasikan hasil laporan analisis data agar dapat diakses atau dilihat pengguna lain. Power BI Website juga dapat digunakan untuk melakukan operasi slice and dice pada data online menggunakan web browser.
● Power BI Mobile Apps
Power BI Mobile Apps menyediakan fitur untuk dapat melihat laporan dan dashboard pada Power BI Website secara interaktif serta membagikannya pada pengguna lain. Power BI Mobile Apps terdapat pada tiga penyedia operating systems (OS) yaitu Android, iOS, dan Windows.
12.4Prinsip Kerja Power BI (Surya)
Power BI bekerja dengan empat tahapan, yaitu mengambil dataset, menyusun dataset, membuat visualisasi, serta membagikan dashboard. Dalam Power BI, format dataset yang digunakan adalah txt, XLS, CSV, dan PDF. Dataset dapat diperoleh dari sebuah database seperti Oracle, Microsoft SQL, dst. Dataset dapat juga diperoleh dari internet, contohnya dari https://www.kaggle.com/. Setelah dataset diambil, tahap kemudian adalah menyusun dataset atau lebih tepatnya mentransformasikan data tersebut dengan menghilangkan data yang tidak relevan, tidak penting, dan tidak akan
digunakan pada visualisasi data.
Setelah data yang tidak relevan sudah kita hilangkan, selanjutnya kita perlu membuat sebuah relasi terhadap data yang kita miliki. Dengan adanya sebuah relasi antara data yang memiliki parameter yang sama, sebuah visualisasi dari data-data tersebut dapat kami buat.
Visualisasi data dilakukan dalam bentuk sebuah chart yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Visualisasi data juga dapat dilakukan dalam bentuk scorecards dan maps.
12.5User Interface Power BI (Rahmah)
1. Ribbon: The Ribbon displays common tasks associated with reports and visualizations;
2. Pages: The Pages tab area along the bottom allows user to select or add a report page;
3. Visualizations: The Visualizations pane allows user to change visualizations, customize colors or axes, apply filters, drag fields, and more;
4. Fields: The Fields pane, allows you to drag and drop query elements and filter onto the Report view, or drag to the Filters area of the Visualizations pane;
5. Reports View – allows user to create any number of report pages with visualizations.
6. Data View – allows you to inspect, explore, and understand data in your Power BI Desktop model.
7. Relationship or Model view – allows you to show all of the tables, columns, and relationships in your model.
12.6Langkah untuk Memvisualisasikan Data pada Power BI (Dani)
Power BI menyediakan berbagai fitur yang dapat digunakan untuk mengolah data.
Seperti dijelaskan sebelumnya, salah satu prinsip Power BI adalah memvisualisasikan dataset yang telah disusun sebelumnya. Aplikasi ini memungkinkan kita untuk memvisualisasikan data dalam berbagai bentuk sesuai dengan karakteristik data yang disusun serta pesan yang ingin disampaikan dari visualisasi yang dihasilkan. Pada bagian berikutnya akan dijelaskan tahap- tahap yang perlu dilalui untuk memvisualisasikan data.
12.6.1Mengambil Data dari Berbagai Sumber di Power BI (Ijul)
Data merupakan salah satu komponen penting dalam Power BI karena tanpa data kita tidak
dapat melakukan sebuah visualisasi data. Proses mengambil data atau biasa disebut get data pada power BI dapat dilakukan pada bagian “Beranda” lalu pilih “Dapatkan Data” seperti pada gambar berikut.
Sumber Data pada Power BI sendiri terbagi menjadi dua yaitu sumber data umum dan sumber data yang dikelompokan berdasarkan jenisnya.
● Sumber data umum
Sumber data umum merupakan sumber data yang biasa digunakan oleh pengguna. Beberapa sumber data umum dapat dilihat pada gambar berikut.
Sumber Data Berdasarkan Jenisnya 1. File
Sumber data pada Power BI dapat berupa file yang terdiri atas format excel, csv, xml, json, dan lainnya seperti pada gambar berikut.
2. Database
Sumber data pada Power BI juga dapat berupa database, seperti database SQL server, Oracle database, dan lainnya seperti pada gambar berikut.
3. Power Platform
Sumber data pada Power BI dapat berasal dari power platform seperti yang terdapat pada gambar berikut
4. Azure
Azure adalah platform cloud computing publik. Azure dapat digunakan sebagai sumber data pada Power BI. Adapun jenis-jenis Azure pada Power BI dapat dilihat pada gambar berikut.
5. Layanan Online
Power BI mendukung penggunanya untuk menggunakan data yang bersumber dari berbagai jenis layanan online seperti pada gambar berikut, data yang diperoleh biasanya data yang berubahubah dan tersimpan dalam database online.
6. Lainnya
Selain sumber data yang telah disampaikan, Power BI juga mendukung penggunanya untuk memperoleh data dari sumber lainnya seperti web, Spark, dan lainnya seperti pada gambar berikut.
12.6.2Mengolah Data Mentah pada Power BI (Ajrul)
Pengolahan data mentah pada Power BI bertujuan untuk menghilangkan data yang tidak relevan, tidak penting dan tidak akan digunakan pada visualisasi data. Proses menghilangkan data yang tidak relevan disebut juga clean up data. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengolahan data kita harus menentukan dahulu data apa saja yang akan divisualisasikan.
12.6.3Merelasikan Data yang Telah Diolah (Rara)
Salah satu langkah dalam menganalisis data adalah mencari hubungan antar informasi pada data atau merelasikannya. Jenis-jenis relasi data yaitu:
1. One to One
Relasi yang mana setiap satu baris data pada suatu tabel hanya memiliki hubungan dengan satu baris pada tabel lainnya. Ilustrasi relasi ini adalah sebagai berikut.
Gambar 12.xx Ilustrasi Relasi Data One to One 2. One to Many
Relasi yang mana setiap satu baris data pada suatu tabel memiliki hubungan dengan lebih dari satu baris pada tabel lainnya. Ilustrasi relasi ini adalah sebagai berikut.
Gambar 12.xx Ilustrasi Relasi Data One to Many 3. Many to Many
Relasi yang mana setiap lebih dari satu baris data pada suatu tabel memiliki hubungan dengan lebih dari satu baris pada tabel lainnya. Ilustrasi relasi ini adalah sebagai berikut.
Gambar 12.xx Ilustrasi Relasi Data Many to Many
12.6.4Memvisualisasikan Data (Surya)
Visualisasi data atau Data Visualization adalah salah satu bentuk komunikasi visual modern yang bertujuan untuk menyajikan suatu data agar lebih mudah dipahami.
Memvisualisasikan data yang kita miliki akan memudahkan kita untuk menarik perhatian orang- orang. Memvisualisasikan data juga bermanfaat dalam menggarisbawahi bagian-bagian yang penting dari data kita. Power BI memiliki beberapa fungsi yang dapat kita gunakan untuk melaksanakan visualisasi data. Ada empat komponen visualisasi pada Power BI, yaitu Tables, Metcrices, Cards, dan Multi Row Cards.
Tidak semua data tergolong sama atau identik. Dalam power BI terdapat dua golongan data, yaitu numerik (Nilai) dan non-numerik (Deskriptif). Power BI Desktop menunjukkan tipe data yang tepat dengan menggunakan ikon deskriptif di samping banyak bidang.
Gambar 12.xx Jenis-jenis Tipe Data pada Power BI
12.6.5Visualisasi Jenis Charts pada Power BI
Gambar 12.14 Visualisasi Jenis Chart pada Power BI
Power BI Desktop didasarkan pada konsep bahwa sebuah gambar bernilai ribuan kata-kata.
Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi, bahwa data sains bila dikombinasikan dengan visualisasi chart dapat menghasilkan analisa data yang hebat. Kita dapat langsung mengetahui wilayah terbanyak perkembangan Covid-19 dengan hanya melihat 1-2 detik pada grafik. Selain itu, grafik yang hebat bisa meyakinkan dan memudahkan teman kita dan dosen bahwa ide dan wawasan kita adalah yang harus diikuti.
Jenis chart sederhana yang dapat digunakan pada Power BI yaitu:
Charts Visualisasi Charts Visualisasi
Pie chart Bar
chart
Column
chart Line
chart
Area
chart Scatter
charts
Funnel
chart Waterfa
ll chart
Doughnut
chart Ribbon
chart
KPIs Gauge
Chart
Treema ps
decom positio n tree
Tabel 12.2 Visualisasi Chart pada Power BI
Contoh pembuatan Line chart - New Cases per Million by Location 1. Pilih ikon chart yang dibutuhkan
Gambar 12.15 Pemilihan salah satu Ikon pada Visualisasi Data
2. Pilih data pada sumber data
Gambar 12.16 Pemilihan Salah Satu Sumber Data
3. Data sudah menjadi grafik
Gambar 12.17 Hasil Dari Pemvisualiasian Data
12.6.6Visualisasi jenis-jenis maps pada Power BI
Gambar 12.18 Visualisasi Jenis-Jenis Maps pada Power BI
Teknik analisis dan menyajikan data sains dalam bentuk peta tentunya memudahkan informasi untuk representasi geografis. Dalam data sains untuk menampilkan peta harus memiliki negara, negara bagian, kota, kode pos, atau bahkan garis lintang dan bujur dalam kumpulan data, lalu data tersebut diolah menggunakan Power BI untuk ditampilkan menjadi peta sebagai latar belakang untuk menampilkan data. Misalkan peta Indonesia dibagi per provinsi dan diketahui setiap provinsi angka kasus baru penyebaran Covid-19.
Jenis visualisasi map yang dapat digunakan pada Power BI yaitu:
Charts Visualisasi
Maps
Filled maps
Shape maps
ArcGIS maps
Tabel 12.3 Visualisasi Jenis-jenis Maps pada Power BI
12.7 Teknik Penganalisisan Data dengan Beberapa Jenis Chart
Power BI menyediakan berbagai graphic chart yang dapat digunakan untuk memvisualisasikan data. Meskipun demikian, pemilihan chart yang sesuai untuk sebuah dataset tidak dilakukan dengan sembarang. Masing-masing dataset yang ada dapat dipastikan memiliki karakteristik masing-masing, di sisi lain masing-masing graphic chart hanya cocok menganalisis data dengan karakteristik tertentu, untuk maksud tertentu. Sebuah graphic chart memvisualisasikan sebuah pesan, baik itu berupa perbandingan, perubahan, trend, maupun pesan-pesan lainnya. Berikut akan dipaparkan segelintir graphic chart yang kerap ditemui dan teknik analisis terkaitnya:
12.7.1. Pie and Doughnut Chart
Gambar 12.xx Pie Chart
Gambar 12.xx Doughnut Chart
Gambar 12.xx Dataset yang digunakan untuk pemvisualisasian Doughnut Chart (Produksi Jagung)
Dalam prinsip visualisasi data, doughnut chart dan pie chart memiliki prinsip yang sama yaitu menggambarkan kontribusi setiap bagian terhadap keseluruhan nilai. Area yang luas pada doughnut chart dan pie chart memiliki kontribusi yang lebih banyak pada suatu parameter sedangkan area yang lebih kecil memiliki kontribusi yang lebih sedikit pada suatu parameter.
Perbedaan yang mendasar antara doughnut chart dan pie chart adalah doughnut chart dapat menampilkan visualisasi lebih dari satu parameter pada satu chartnya sedangkan pie chart tidak dapat menampilkan hal tersebut.
Mari kita membuat sebuah analisa sederhana pada doughnut chart. Lingkaran yang di dalam merepresentasikan data pada tahun 2013 sedangkan lingkaran yang di luar merepresentasikan data tahun 2012. Ketika kita melihat doughnut chart, produksi jagung di wilayah sulawesi mengalami penurunan dari tahun 2012 ke 2013 yang dapat diabstraksikan dengan daerah luar biru muda lebih sempit dibandingkan dengan daerah yang berada di dalam.
12.7.2. Line and Area Chart
Gambar 12.xx Line Chart
Gambar 12.xx Area Chart
Pada prinsipnya Line chart digunakan untuk menganalisis perubahan dari waktu ke waktu. Area Chart memiliki prinsip pemvisualiasian data yang sama dengan line chart yaitu keduanya menampilkan data kuantitatif dan periode waktu. Perbedaannya adalah area chart digunakan untuk mengkomparasikan setiap kategori data yang ingin ditampilkan terhadap keseluruhan parameter. Dengan area chart, analisis yang kita lakukan dapat lebih mendalam jika dibandingkan line chart.
Mari kita membuat sebuah analisa sederhana terhadap area chat berikut. Pada titik di tanggal 9 September, total sales pada tahun 2015 adalah $263,973 sedangkan total sales pada tahun 2016 adalah $320,751. Dari sini kita sudah dapat menyimpulkan bahwa area yang lebih gelap merupakan profit yang dihasilkan pada tahun 2016 dan semakin besar area yang gelap maka selisih penjualan yang terjadi juga semakin besar. Hal yang dapat kita analisis juga adalah karakteristik dari datanya. Baik data dari tahun 2015 dan 2016 menunjukan sifat yang sama yaitu stabil tetapi meningkat secara perlahan dari bulan Januari hingga September dan naik secara tajam pada rentang bulan September hingga November dan turun secara tajam pada rentang bulan November hingga Desember. Cara menentukan apakah chart tersebut meningkat/menurun secara tajam atau landai adalah dengan melihat kemiringan garisnya dari titik pergerakan. Titik pergerakan memiliki prinsip yaitu dari titik mana hingga sampai titik mana suatu pergerakan data memiliki karakteristik yang sama. Jika kita menarik contoh data diatas maka data yang landai memiliki titik pergerakan dari bulan Januari hingga bulan September sedangkan data yang naik secara tajam memiliki titik pergerakan dari bulan September hingga bulan November.
12.7.3. Bar and Column Charts
Gambar 12.xx Column Charts
Gambar 12.xx Bar Charts
Bar dan column charts. adalah beberapa jenis visualisasi yang paling banyak digunakan di Power BI. Kedua charts tersebut dapat digunakan untuk satu atau beberapa kategori. Kedua jenis bagan ini mewakili data dengan batang persegi panjang, di mana ukuran batang sebanding dengan besarnya nilai data. Perbedaan antara keduanya adalah jika persegi panjang ditumpuk secara horizontal, itu disebut bar chart. Jika persegi panjang disejajarkan secara vertikal, itu disebut sebagai column chart.
Mari kita membuat visualisasi sederhana terhadap bar dan column charts ini yang dimana keduanya memiliki dataset yang sama. Visualisasi ini akan menganalisis tujuan penggunaan pinjaman dari suatu perusahaan. Pada column chart, batang yang paling tinggi merepresentasikan tujuan pinjaman terbanyak oleh para debitur yaitu untuk keperluan pribadi dan batang yang memiliki tinggi paling rendah merepresentasikan tujuan pinjaman paling sedikit oleh para debitur yaitu untuk keperluan lain. Sama halnya dengan Bar charts, diagram batang yang
memiliki panjang yang paling panjang merepresentasikan tujuan pinjaman terbanyak oleh para debitur yaitu untuk keperluan pribadi dan batang yang memiliki panjang paling pendek merepresentasikan tujuan pinjaman paling sedikit oleh para debitur yaitu untuk keperluan lain.
12.7.4. Scatter Chart
Gambar 12.xx Scatter Charts
Scatter chart menggunakan titik-titik untuk mewakili nilai untuk dua variabel numerik yang berbeda. Posisi setiap titik pada sumbu horizontal (X) dan sumbu vertikal (Y) menunjukkan nilai untuk titik data individual. Scatter chart digunakan untuk analisis korelasi antara variabel X dan Y serta melihat pola dalam big data. Biasanya pola yang dianalisis adalah tren linear atau tren non-linear serta analisis kluster (analisis gerombol). Selain variabel X dan Y, kita juga dapat memasukan size dari bubble dalam memvisualisasikan dataset.
Mari kita membuat sebuah analisa sederhana terhadap scatter chat berikut. Bubble-bubble diatas menunjukan hubungan antara sales pada x-axis dan %profit di y-axis, serta shipping cost yang diabstraksikan oleh besarnya area bubble. Dari sini dapat terlihat bahwa dari sekian banyak dataset yang kita punya, hanya 9 dataset teratas yang diambil dan sisanya ditempatkan pada bubble others agar memudahkan penganalisisan data. Kita dapat melihat bubble bookcases, tables, copiers and fax, office machines, dan others berada di region tidak menghasilkan profit.
Lalu kita juga dapat melihat bubble appliances dan chairs & chair mats tidak menghasilkan profit yang tinggi. Tinggal tersisa bubble binder & binder accessories dan telepon & communication yang memiliki profit yang tinggi. Jika kita melihat dari segi sales maka bubble appliances, copiers & files, bookcases, dan tables berada pada satu wilayah yang sama yaitu daerah dengan
total sales yang rendah. Bubble binder & binder accessories, others, dan office machines juga berada dalam satu wilayah yang sama yaitu daerah dengan total sales yang medium. Untuk bubble chairs & chair mats dan telephones & communication berada dalam satu wilayah yang sama yaitu daerah dengan sales yang tinggi.
12.7.5. Waterfall chart
Gambar 12.xx Waterfall Charts
Pada prinsipnya waterfall chart adalah jenis visualisasi pada power BI yang menampilkan perubahan nilai pada setiap titik dari titik awal hingga titik akhir. Jika perubahan tersebut menambah nilai awal, maka grafik akan berwarna hijau dan arah diagram akan keatas. Jika perubahan tersebut mengurangi nilai awal, maka grafik akan bewarna merah dan arah diagram akan kebawah. Dalam industri biasanya digunakan untuk mengabstraksikan cash flow.
Mari kita buat analisis sederhana terkait dataset berikut dari bulan Januari hingga bulan Juni. Pada periode tersebut, sebuah perusahaan memiliki modal awal sebesar $5,00k. Pada bulan januari dan februari perusahaan tersebut mengalami kerugian sebesar $5,00k (bulan Januari) dan
$5,00k (bulan Februari). Pada bulan Maret perusahaan tersebut mengalami profit sebesar $5,00k sehingga arah diagram pada bulan maret adalah vertikal ke atas. Pada bulan april dan mei perusahaan mengalami sebesar $5,00k. (untuk bulan april) dan $5,00k. (untuk bulan mei) yang ditandai oleh arah grafik menuju ke bawah dengan warna merah. Pada bulan Juni perusahaan tersebut mendapatkan profit sebesar $1.85k sehingga arah diagram pada bulan Juni adalah vertikal ke atas.
12.7.6. Ribbon Chart & Standalone Chart
Gambar 12.xx Standalone Ribbon Chart
Gambar 12.xx Ribbon Chart
Ribbon Chart merupakan salah satu alat pemvisualisasian yang sangat powerful dibandingkan alat pemvisualisasi lainnya. Ribbon chart memiliki prinsip pemvisualisasian mengukur kategori data manakah yang memiliki kontribusi terbesar/terkecil dari masing masing Parameter. Data yang memiliki kontribusi terbesar akan mendapatkan area yang terbesar juga serta ditempatkan di posisi tertinggi dibandingkan data kategori lainnya. Ribbon Chart dapat ditampilkan secara standalone atau gabungan dari beberapa standalone ribbon chart.
Mari kita membuat sebuah analisis sederhana dari gabungan Standalone Ribbon Chart.
Pada tahun 2014 Novelty shop memiliki kuantitas terbesar yaitu sebesar 1.92 M yang diikuti oleh Supermarket yaitu sebesar 0.23 M dan Corporate sebesar 0.18 M. Gift store memiliki total kuantitas yang sama dengan corporate hanya saja karena faktor abjad huruf depanlah yang membuat gift store menempati posisi empat yang diikuti oleh computer store dengan total kuantitas 0.17 M.
12.7.7. KPIs Chart
Gambar 12.xx KPI’s Chart
Key Performance Indicator (KPI) adalah jenis pemvisualisasian yang bertujuan untuk memberi tahu tentang progress aktual terhadap target yang sudah direncanakan. Chart ini akan memberitahukan apakah suatu perusahaan apakah perusahaan tersebut sedang berprogress dalam kondisi yang semestinya atau tidak. KPI juga dapat dijadikan sebagai alat mengevaluasi terhadap performa perusahaan. Mari kita membuat sebuah analisis sederhana dari diagram KPI ini dimana dataset yang digunakan adalah data pada bulan September. Terlihat jelas dari chart ini bahwa penjualan barang pada bulan September melampaui target yaitu sebesar 17.8% dari target yang telah ditetapkan.
12.7.8. Gauge Chart
Gambar 12.xx Gauge Chart
Prinsip dari Gauge chart serupa dengan KPIs chart yaitu untuk mengukur progress dengan target yang sudah ditentukan. Perbedaan gauge dan KPIs chart hanya dalam permasalahan pemvisualisasian saja. Gauge chart memiliki bentuk setengah lingkaran dimana nilai di paling kiri merepresentasikan nilai minimum sedangkan nilai di paling kanan menunjukan nilai maksimum yang diinginkan. Garis berwarna abu menunjukan target yang ingin kita capai dan arsiran berwarna biru serta angka yang berada di tengah menunjukan progress yang telah dibuat. Mari kita membuat visualisasi secara sederhana pada gauge chart ini. Dari chart kita bisa melihat bahwa progress yang dilakukan masih belum melewati target yang diharapkan sehingga diperlukannya sebuah effort yang lebih untuk mencapai target yang diharapkan.
12.7.9 Treemaps Chart
Gambar 12.2xx Treemaps Chart
Treemap Chart adalah visualisasi berbasis persegi panjang yang mewakili kumpulan data dimana kumpulan tersebut tersusun secara hierarkis. Prinsip dasar Treemaps Chart adalah untuk membandingkan jumlah dan menunjukkan pola dari beberapa struktur hierarkis dalam suatu area yang dibatasi secara fisik. Untuk tujuan itu, persegi panjang dengan ukuran dan warna berbeda digunakan untuk menampilkan kumpulan data dari perspektif yang berbeda. Tujuannya bukan untuk menunjukkan nilai numerik yang tepat, tetapi untuk memecah database menjadi bagian- bagian penyusunnya dan dapat mempercepat proses penganalisisan data.
Mari kita membuat sebuah analisis sederhana terhadap dataset diatas. Beberapa daerah akan kita analisis salesnya berdasarkan kategori yang telah ditentukan yaitu teknologi, furniture, dan perlengkapan kantor. Berdasarkan wilayah, daerah timur memiliki penjualan yang terbanyak dibandingkan daerah lainnya (lihat arsiran warna biru tua lalu komparasikan daerah yang berwarna biru tua dengan daerah lainnya). Wilayah kedua yang memiliki total sales tertinggi
adalah daerah barat dan yang ketiga adalah pusat dan yang terakhir adalah daerah selatan. Pada daerah timur penjualan barang berbasis teknologi memiliki penjualan yang sangat tinggi lalu diikuti dengan furnitur dan yang terakhir adalah penyediaan alat kantor. Pola seperti ini juga dapat kita temukan pada daerah pusat. Daerah barat memiliki pola penjualan yang berbeda dimana Furniture memiliki sales yang lebih tinggi lalu diikuti oleh barang berbasis teknologi, dan yang terakhir penyediaan alat kantor. Daerah selatan memiliki pola penjualan yang berbeda dimana penyediaan alat kantor memiliki penjualan yang lebih tinggi lalu diikuti dengan penjualan furniture dan yang terakhir adalah penjualan barang berbasis teknologi.
Tugas Terstruktur
1. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah dalam visualisasi data dalam Power BI!
2. Ambil data dari kaggle.com tentang Musik, Stock market, Profitabilitas perusahaan Limbah, Covid-19, atau jumlah produksi (pilih salah satu ) lalu lakukan proses pengolahan data hingga visualisasi data. Buatlah kesimpulan terkait visualisasi berdasarkan chart yang sudah dibuat.!
3. Berilah contoh penerapan Power BI pada bidang Agroindustri!
BAB XIII PENGOPERASIAN MAKRO DAN KONSEP DASAR VBA
Tujuan pembelajaran bab ini, praktikan diharapkan mampu untuk:
1. Menjelaskan dan mendemonstrasikan konsep dasar Makro & Recording Makro
2. Menjelaskan & mendemonstrasikan Recording Makro , Running a Macro, dan deleting macro 3. Memahami konsep dasar & pengaplikasian VBA
4. Mengidentifikasi komponen dasar & User interface VBA 5. Mengenal istilah-istilah dalam User Form & Module 13.1 Understanding Macro Basics & Fungsi Makro
Makro adalah urutan perintah yang dapat diulangi penggunaannya. Macro pada umumnya adalah program pendek didedikasikan untuk satu tugas yaitu untuk mengotomatisasi tugas. Program komputer biasa seperti Photoshop atau Internet Explorer (IE), memiliki banyak kemampuan yang beragam seperti dapat mencegah iklan pop-up, memblokir situs web, Menampilkan layar penuh ketika menekan F11, dan sebagainya. Kemampuan Makro memiliki cakupan lebih kecil yaitu didedikasikan untuk menyelesaikan hanya satu dari Tugas ini, seperti menampilkan layar penuh.
Jadi makro memiliki kemungkinan untuk menambah satu fitur baru ke koleksi besar fitur yang sudah dibangun dalam aplikasi Office. Di beberapa aplikasi, makro dapat diatur agar suatu perintah berjalan secara otomatis. Contoh pengaplikasian makro dalam microsoft word yaitu untuk mengotomatiskan tugas pemformatan dasar pada jenis dokumen yang diterima secara teratur.
Makro adalah jenis subroutine (kadang-kadang juga disebutsub procedure). Secara umum, orang cenderung menggunakan istilah, prosedur, dan rutin istilah yang lebih pendek dan lebih informal.
Di Editor Visual Basic, setiap makro dimulai dengan kata sub. Perlu diperhatikan bahwa makro adalah prosedur tunggal, sedangkan program komputer seperti IE adalah kumpulan dari banyak prosedur.
Adapun beberapa fungsi makro yaitu:
1. Mengotomatisasi tugas yang berulang dan rutin
2. Mengurangi beban rumus yang digunakan dalam laporan Excel 3. Mengurangi waktu penyelesaian
4. Aksesibilitas ke pengguna lain 13.2 Recording a Sample Excel Macro
1. Klik tab Developer tab di Ribbon lalu klik tombol Record Macro button pada ribbon(atau cukup klik tombol Record Macro button pada status bar) untuk
2. Menampilkan kotak dialog Record Macro box.
Ketika tombol record macro sudah diklik, maka automatis akan keluar dialog box untuk.
Dialog box ini berisi beberapa hal seperti nama macro, jnis shortcut yang akan dipakai, tempat penyimpanan makro, dan deskripsi. Pembuatan makro sangat kami rekomendasikan apabila memiliki beban kerja yang sangat banyak dan monoton.
Gambar 13.1 Membuka Recording Macro
Gambar 13.2 Kotak Dialog Box Sudah Tampil
3. Buatlah nama sesuai dengan keinginan anda untuk makro di tempat yang tersedia
Dalam pembuatan nama Makro, kami menyarankan pembuatan nama yang mudah diingat dan mudah dipahami oleh user. Dalam contoh ini nama makro yang digunakan adalah Macro2. Alasan kami menggunakan nama Macro2 adalah agar lebih berurut dengan list Macro yang sudah ada.
Gambar 13.3 Mengubah Macro Name
4. Masukan shortcut key yang diinginkan untuk mengaktifkan makro yang akan dibuat
Cara menambahkan shortcut key adalahh dengan memasukan salah satu tombol fisik di keyboard anda. Fungsi dari menambahkan shortcut key ini adalah untuk memudahkan proses automatisasi tugas. Jadi anda hanya perlu menekan shortcut key untuk menjalankan perintaj yang sudah direkam.
Gambar 13.4 Menambahkan Shortcut Key
5. Simpan makro di opsi Personal Macro Book
Gambar 13.5 Menambahkan Lokasi Penyimpanan Makro
6. Masukan deskripsi terhadap makro yang akan dibuat (opsional)
Memasukan deskripsi dari sebuah makro merupakan suatu opsi bagi user untuk dilakukan. Saran kami terkait hal ini adalah anda dapat menambah beberapa kalimat terhadap makro yang anda buat. Hal itu disebabkan untuk menghindari kelupaan terhadap fungsi makro yang sudah dibuat.
Gambar 13.6 Menambahkan Deskripsi Makro
7. Klik tombol Ok untuk melanjutkan ke langkah selanjutnya
Gambar 13.7 Menambahkan Deskripsi Makro
8. Anda akan dialihkan ke halaman depan worksheet, silahkan buat pintasan apapun yang anda mau seperti mewarnai cell, memberi isian pada cell, dsb (Pada contoh di Bawah ini, demonstrant memberi isian huruf AA pada cell)
Gambar 13.9 Menambahkan Pintasan
9. Setelah selesai membuat pintasan, silahkan klik tombol stop recording untuk menghentikan recording macro. Dalam step ini juga hasil recording anda sudah automatis masuk ke excel dan anda dapat langsung me-run makro anda.
Gambar 13.10 Menyelesaikan Kegiatan Penambahan Pintasan
10.Klik icon Macro untuk membuka perintah makro yang telah dibuat
Untuk menjalankan perintah makro, ada 2 cara yaitu menggunakan shortcut key dan melalui toolbox. Apabila anda masih mengingat shortcut key pada makro yang anda buat, maka anda dapat menggunakan shortcut key untuk menjalankan makro. Apabila anda lupa terhadap makro yang anda buat, anda masih dapat menjalankan makro melalui dialog box.
Gambar 13.10 Kegiatan untuk Membuka Daftar Pintasan
11.Klik tombol run untuk menjalankan perintah makro yang telah dibuat
Ketika anda sudah masuk ke menu dialog box, anda dapat memlih makro yang ingin anda gunakan. Jika anda lupa terhadap jenis makro yang sudah anda buat, maka anda dapat langsung mengklik tombol options. Pada tombol option anda dapat melihat beberapa keterangan terhadap shortcut key dan deskripsi dari makro yang anda buat.
Gambar 13.10 Kegiatan untuk Menjalankan Macro
12.Perintah makro akan segera dijalankan dan anda akan dialihkan ke halaman awal Worksheet dan melihat perintah makro telah dijalankan
13.3 Recording Macro
Gambar 13.11 Kegiatan untuk Menjalankan Macro
Macro recorder dapat kita temukan pada Word dan Excel. Ketika mengaktifkan macro recorder, secara opsional nantinya kita dapat menjalankan rekaman makro secara manual, shortcut key, atau button. Selain itu, ketika melakukan recording macro maka secara otomatis urutan pekerjaan yang dilakukan dalam excel akan tertulis dalam bahasa pemrograman VBA. Setelah kita selesai merekam makro, kita dapat melihat atau memodifikasi fungsi bahasa pemrograman hasil rekaman tersebut pada modul.
Langkah-langkah membuka fungsi hasil rekaman makro : 1. Klik tab Developer, lalu klik Macros
Gambar 13.11 Membuka Makro
2. Klik file rekaman yang telah disimpan, lalu klik edit
Gambar 13.12 Membuka Kodingan Makro
3. Tampilan kode hasil rekaman makro
Pada langkah ini anda akan diarahkan dengan kodingan makro yang telah anda buat. Range (“B2”). select merupakan perintah dari kita untuk memilih kotak. ActiveCell.FormulaR1C1 =
"Nama" menunjukan bahwa pada kotak B2 telah ditulis oleh suatu kata “Nama” dengan tipe data string. Kodingan “Selection.ColumnWidth = 17.11” memiliki makna bahwa lebar dari kolom telah diubah menjadi angka 17.11 satuan. With Selection.Interior memiliki makna bahwa anda telah mengubah beberapa komponen yang mengisi kotak (Seperti warna, tekstur, dsb).
Gambar 13.13 Tampilan Kodingan Makro
4. Tampilan worksheet sebenarnya :
Gambar 13.14 Tampilan Worksheet
13.4 Menghapus Macro
Setelah merekam makro, kita perlu menghapus rekaman makro yang tidak diperlukan. Berikut ini langkah-langkahnya :
1. Tekan Alt + F8 atau dapat langsung menekan Macros pada menu Developer untuk menampilkan kotak dialog Makro
Gambar 13.15 Tampilan Kotak Dialog Makro
2. Pilih makro di daftar nama makro 3. Klik delete button
Gambar 13.16 Tampilan Delete Button
4. Di kotak perintah, klik tombol Yes
Gambar 13.17 Tampilan Command Button
13.5 Visual Basic for Application
Visual Basic for Applications (VBA) adalah bahasa scripting yang digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas di Excel. VBA adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang digunakan untuk membuat aplikasi. Berbeda dengan program pengembang Visual Basic, pemrograman yang dibuat menggunakan Macro hanya dapat dibangun dan digunakan pada aplikasi Excel.
Fungsi-fungsi VBA
1. Mengotomatisasi tugas yang sering dilakukan: VBA dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas yang sering dilakukan. Pekerjaan yang sulit seperti membuat laporan penjualan setiap akhir bulan, pengguna dapat mengembangkan suatu program VBA untuk mengerjakan tugas tersebut Buku Pegangan Teknologi Informasi dan Komputasi dengan mudah dengan hanya beberapa langkah lengkap dengan formatnya dan tingkat ketelitian yang tinggi.
2. Memasukkan teks dengan jumlah yang banyak: Jika suatu pekerjaan yang biasanya memasukkan banyak data seperti nama perusahaan, alamat, nomor telepon dan sebagainya pada lembar kerja, pengguna dapat membuat Macro untuk memudahkan pekerjaan.
Contohnya pengguna dapat mengembangkan suatu Macro yang secara otomatis membuat daftar semua karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan.
3. Mengotomatisasi pekerjaan kecil yang repetitif atau loop: Jika pengguna harus memindahkan ratusan baris pada worksheet ke kolom tertentu secara berulang-ulang dengan pola yang sama, pengguna dapat membuat Macro/VBA yang akan mengerjakan. Jika misalnya terdapat 12 macam workbook Excel , pengguna dapat menggunakan Macro dan Macro akan mengerjakan setiap workbook dengan pola yang sama.
4. Membuat perintah/command: Pengguna dapat mengkustomisasi perintah-perintah atau command yang ada di Excel dengan mengembangkan suatu Macro yang mengkombinasi beberapa command menjadi satu command.
5. Membuat tombol/button: Pengguna dapat mengkostumisasi Quick Access Toolbar dengan tombol yang telah dibuat yang mengekseskusi Macro yang telah dibuat.
6. Mengembangkan fungsi worksheet baru: Walaupun dalam Excel terdapat ratusan fungsi built-in (seperti SUM, AVERAGE, dsb), pengguna dapat membuat fungsi worksheet baru yang dapat menyederhanakan formula yang dibuat.
7. Membuat add-ins di Excel: Pengguna dapat menggunakan VBA untuk membuat dan mengembangkan add-ins yang memiliki tujuan tertentu.
8. Membuat aplikasi yang dijalankan dengan macro: VBA dapat digunakan untuk membuat aplikasi skala besar lengkap dengan sebuah tab Ribbon terkostumisasi, dialog box, on-screen help, dan tambahan lainnya.
9. Membuat front end yang disederhanakan: Dengan bantuan VBA anda bisa membuat tugas yang sangat rumit bisa menjadi mudah dan bisa dijalankan oleh pengguna awam sekalipun.
10.Membuat perintah menu custom: Menyesuaikan toolbar Excel dengan tombol kita sendiri yang menjalankan macro yang kita buat.
13.6 Pengaplikasian VBA dalam Kehidupan Sehari-hari
VBA sebagai apilkasi bawaan dalam excel, tentunya selalu digunakan dengan pekerjaan yang berhubungan dengan input data, worksheet dan manipulasi data. Tipe pekerjaan yang cocok untuk menggunakan vba adalah tipe pekerjaan yang
1. Monoton
2. Memiliki Repetisi
3. Memiliki format penulisan yang sama
Salah satu pekerjaan yang bisa menggunakan VBA untuk memudahkan pekerjaan adalah seperti berikut.
● Aplikasi Menu Pembayaran Pada Kasir
Gambar 13.18 Tampilan Aplikasi Pembayaran Kasir
● Aplikasi input data Mahasiswa
Gambar 13.18 Tampilan Aplikasi\Input Data Mahasiswa
13.7 Userform Module & Standard Module
VBA dalam excel memiliki beberapa jenis modul yang dapat digunakan, diantaranya userform module, standard module, dan class module. Namun, yang akan dipelajari pada bab ini yaitu userform module dan standard module.
Tampilan jenis-jenis modul pada MS Excel
● Userform Module
Gambar 13.19 Tampilan Jenis-Jenis Modul Pada Excel
Userform module adalah jenis modul khusus yang tergolong kedalam Object Modul. Fungsi- fungsi yang ditulis dalam userform module bersifat khusus karena hanya akan berjalan untuk objek- objek terkait di dalam userform.
● Standard Module
Gambar 13.20 Tampilan Userform pada Ms. Excel
Standard module atau biasa disebut module tergolong kedalam Code Module. Standard module adalah jenis modul yang dapat diisi dengan banyak prosedur serta fungsi-fungsi tertentu.
Gambar 13.21 Tampilan Module pada Ms. Excel
Tampilan Jenis-Jenis Modul pada VBA Project
Gambar 13.22 Jenis-Jenis Module pada VBA
13.8 Toolbox pada Userform VBA
Pada userform kita dapat menggunakan visual dalam rangka untuk memudahkan pengguna memahami dan mengakses program yang telah dibuat. Pengaplikasian dalam bentuk visual ini dapat disebut sebagai user interface. Berikut adalah bentuk-bentuk kontrol yang dapat kita gunakan dalam memvisualisasikan suatu program melalui VBA Excel.
no Nama Simbol Kegunaan
1 Select Object Untuk menggunakan cursor sebagai picker object
2 Label Memberi text pada suatu userform berfungsi hanya sebagai penamaan
3 textbox Sebagai input text, dimana text dapat diubah oleh pengguna program
4 combobox Merupakan control gabungan antara textbox dan listbox
5 listbox Membuat daftar pilihan dan melistnya secara vertikal maupun horizontal
6 checkbox Untuk membuat tombol pilihan beberapa opsi sekaligus
7 optionbutton Tombol untuk memilih satu opsi dari beberapa opsi yang tersedia
8 Toggle button tombol untuk mengaktifkan dan menonaktifkan suatu perintah.
9 Frame Merupakan suatu frame untuk diisi dengan kontrol-kontrol yang akan dikelompokkan
10 Command
button
Tombol yang akan mengaktifkan perintah yang telah kita tulis
11 tabstrip Kontrol untuk mengakses berbagai beranda
12 multipage The Multipage Control is a useful way of logically grouping the controls of your userform.
13 scrollbar Membuat control scrol untuk menaik turunkan userform
14 Spin button Untuk menambah dan mengurangi pada data text.
15 image Memasukkan gambar pada userform
16 refedit Berfungsi untuk memilih range pada worksheet
Tabel 13.1 Daftar Kontrol pad Kendali
Tugas Tersetruktur
1. Jelaskan prinsip dasar dan fungsi recording macro pada microsoft excel !
2. Buatlah recording macro dengan untuk memunculkan tabel daftar komoditas pertanian, produk olahan, dan nilai tambah, yang akan muncul otomatis pada sheet baru !
3. Sebutkan & jelaskan pengaplikasian VBA dalam pemecahan permasalahan dalam lingkup agroindustri
4. Buatlah desain aplikasi (User Interface) yang berhubungan dengan Teknik Industri menggunakan userform VBA !
BAB XVI BASIC CONCEPTS AND OPERATION OF HTML AND CSS
Tujuan pembelajaran bab ini, praktikan diharapkan mampu untuk:
1. Menjelaskan konsep dasar pemrograman
2. Menjelaskan konsep dasar bahasa pemrograman dan HTML 3. Menjelaskan apa itu basic tags dan atribut dari HTML
4. Membuat tabel, membuat frames, dan menguploadkan gambar 5. Menjelaskan dan mendemonstrasikan konsep dasar CSS 6. Menjelaskan tipe-tipe dari CSS
7. Mengoperasikan basic syntax CSS dan pengaplikasiannya dalam HTML 8. Mengubah warna dan background website yang mereka buat
9. Mengubah margins dan membuat padding 16.1 konsep dasar pemrograman.
Secara umum, pemrograman dapat diartikan sebagai memberikan seperangkat instruksi terhadap komputer yang akan mereka gunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu.
Intinya, program komputer seharusnya memecahkan masalah tertentu dengan mengikuti serangkaian instruksi. Orang dapat menulis program dengan mengikuti beberapa teknik dan pendekatan. Untuk memecahkan masalah, Anda perlu menentukan aliran kode dan memenuhi persyaratan langkah demi langkah untuk mencapai keluaran yang diinginkan. Hal ini juga dikenal sebagai coding.
16.2 Konsep dasar bahasa pemrograman dan HTML
Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer atau bahasa pemrograman komputer, adalah instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Untuk mengembangkan plugin web, aplikasi desktop, atau aplikasi seluler, Bahasa Java dapat dipertimbangkan karena memberikan dukungan yang lengkap dan Kegunaan. HTML, CSS, dan PHP adalah bahasa inti untuk web development dan dapat dengan mudah dipelajari oleh pemula. Sebagai seorang programmer, sebaiknya kita tidak membatasi diri pada satu bahasa dan mencoba implementasi dan teknik terbaru.
16.2.1 Konsep dasar HTML
HTML (HyperText Markup Language) adalah suatu bahasa yang menggunakan tanda- tanda tertentu (tag) untuk menyatakan kode-kode yang harus ditafsirkan oleh browser agar halaman tersebut dapat ditampilkan secara benar. HTML digunakan untuk membuat situs web dan dapat menampilkan warna, font, grafik, media, dan gambar dalam website tersebut.
16.3 Tags dan atribut dasar dari HTML
Tag memberikan instruksi ke browser web mengenai struktur, tampilan, dan konten halaman web. Sebuah tag didefinisikan dengan sudut kurung tertutup: <>. Perlu diingat bahwa tag harus digunakan berpasangan dan tag pembuka <tag> dan tag penutup dibedakan dengan
</tag>.
List tag yang wajib ada pada HTML
Tag Pembuka Tag Penutup Fungsi
<html> </html>
<head> </head>
<h1> </h1>
<body> </body>
Contoh kodingan sederhana html
<html>
<head>
<h1> HELLO WORLD </h1>
</head>
<body>
<p> Paragraf 1 </p>
<p> Paragraf 2 </p>
</body>
</html>
Save notepad dalam format .html
16.4 Membuat tabel, frames, dan menguploadkan gambar.
16.4.1 Membuat Tabel
Tabel adalah bagian penting dari web development karena dapat membantu kami ddalam mengilustrasikan dan menjelaskan informasi penting dengan cara yang tepat. Dalam HTML, ada beberapa tag yang telah ditentukan sebelumnya yang dapat digunakan untuk membuat dan mendesain tabel.
Tag Pembuka Tag Penutup Fungsi
<table </table> Tag pertama yang wajib ditulis saat membuat tabel, berfungsi untuk membuat kerangka tabel.
<tr> </tr> Berfungsi untuk membuat baris tabel, singkatan dari Table Row
<td> </td> Berfungsi untuk membuat sel tabel, singkatan dari Table Data
<th> </th> Berfungsi untuk membuat judul pada header tabel, singkatan dari Table Header
Contoh coding untuk membuat tabel dengan HTML:
<html>
<head>
<title>Tabel HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Belajar Tabel di HTML</h1>
<table>
<tr>
<td>Baris 1 Kolom 1</td>
<td>Baris 1 Kolom 2</td>
</tr>
<tr>
<td>Baris 2 Kolom 1</td>
<td>Baris 2 Kolom 2</td>
</tr>
<tr>
<td>Baris 3 Kolom 1</td>
<td>Baris 3 Kolom 2</td>
</tr>
</table>
</body>
</html>
Setelah coding tersebut dijalankan, akan menghasilkan output sebagai berikut:
16.4.2 Membuat Frame
Dalam HTML, frame ditambahkan untuk membagi halaman web menjadi beberapa bagian dalam browser sehingga setiap bagian dapat dimuat dengan dokumen HTML yang berbeda. Untuk menggunakan frame di halaman web, tag <frameset> harus digunakan sebagai ganti tag <body> yang kemudian dapat didefinisikan dengan atribut baris dan kolom tertentu.
1. Pertama, kita perlu membuat konten yang akan kita masukan kedalam frame pertama kita. Dengan membuat file HTML dengan nama frame_1, kita akan memeasukan kodingan sebagai berikut:
<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<h1>Frame 1</h1>
<p>Contents of Frame 1</p>
</body>
</html>
2. Kedua, kita perlu membuat konten yang akan kita masukan kedalam frame kedua kita.
Konten kedua. Dengan membuat file HTML dengan nama frame_2, kita akan memasukkan kodingan sebagai berikut:
<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<h1>Frame 2</h1>
<p>Contents of Frame 2</p>
</body>
</html>
3. Ketiga, kita akhirnya akan membuat sebuah frame yang akan memiliki konten dari frame 1 dan frame 2. Dengan membuat file HTML dengan nama frame, kita akan memasukkan kodingan sebagai berikut:
<!DOCTYPE html>
<html>
<frameset cols="*,*">
<frame src="frame_1.html">
<frame src="frame_2.html">
</frameset>
</html>
Setelah kita memasukan kodingan tersebut sesuai aturan, akan menghasilkan output sebagai berikut:
Gambar adalah bagian penting dari situs web apa pun. Saat mereka membantu kita Untuk membuat frame horizontal, maka codingan yang dimasukan adalah:
<!DOCTYPE html>
<html>
<frameset rows="*,*">
<frame src="frame_1.html">
<frame src="frame_2.html">
</frameset>
</html>
Dan akan menghasilkan output sebagai berikut:
16.4.3 Menampilkan gambar pada dengan HTML
mengilustrasikan konsep, layanan, dan informasi dengan cara yang lebih baik. Memasukkan gambar dengan menggunakan HTML cukup mudah dilakukan. Tags yag digunakan adalah sebagai berikut:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Cara Memasukkan Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<p> Ini merupakan contoh gambar pada HTML </p>
<img src="langit.png">
</body>
</html>
Dengan mengupload file gambar seperti png atau jpg kedalam file, akan menghasilkan output sebagai berikut:
</p>
16.5Konsep dasar CSS
CSS adalah singkatan dari "Cascading Style Sheet" dan bertanggung jawab untuk mengontrol desain dan tampilan pada dokumen web. Desain ini memiliki kemampuan untuk menyederhanakan proses desain web dan juga meningkatkan fleksibilitas situs web. Melalui CSS, kita dapat mengubah tampilan, font, desain, dan format seluruh situs web dengan melakukan penyesuaian yang sesuai dalam CSS.
16.6Tipe-Tipe dari CSS
Tiga jenis utama CSS adalah CSS Inline, CSS Internal, dan CSS Eksternal.
14.6,1 Incline CSS
Incline CSS memiliki properti CSS yang diimplementasikan di bagian tertentu yang dilampirkan dengan elemen dalam dokumen HTML. Sebagai contoh:
<html>
<head>
<title>Inline CSS</title>
</head>
<body>
font-style:italic; text-align:center;">
Cascading Style sheets
</body>
<p style = "color:Blue; font-size:50px;
</html>
Outputnya:
14.6.2 Internal CSS
Internal CSS diimplementasikan pada satu dokumen HTML untuk memberikan gaya yang unik. Ingat bahwa aturan harus diterapkan dalam file HTML di bagian head. Sintaks untuk menerapkan CSS Internal:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<style>
body {
background-color: linen;
}
h1 {
color: maroon;
margin-left: 40px;
}
</style>
</head>
<body>
<h1>This is a heading</h1>
<p>This is a paragraph.</p>
</body>
</html>
Outputnya:
14. 6. 3 External CSS
CSS Eksternal memiliki file CSS terpisah yang hanya menyertakan satu properti gaya bersama dengan atribut tag. File CSS eksternal perlu ditautkan dengan dokumen HTML dengan menggunakan tag Tautan. Contoh CSS Eksternal:
Syntax untuk file HTML:
<html>
<head>
<link rel="stylesheet" href="external.css">
</head>
<body>
<h1>This is a heading</h1>
<p>This is a paragraph.</p>
</body>
</html>
Syntax untuk file CSS
body {
background-color: lightblue;
}
h1 {
color: navy;
margin-left: 20px;
}
Outputnya: