• Tidak ada hasil yang ditemukan

tindak tutur penjual di pasar tradisional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "tindak tutur penjual di pasar tradisional"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Relevan

Berdasarkan penelitian Choirun Nisa, Hadiatin yang berjudul (2019) “Analisis Tindak Tutur Penjual dan Pembeli di Pasar Pabean”. Penelitian kedua yang dianggap penting dilakukan oleh Resti Purnama Sari, Akhmad Sofyan, A. 2020) dengan judul “Tindakan Ilokusi Dalam Interaksi Jual Beli Di Pasar Tempurejo Jember”. Dalam penelitian ini bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi yang dilakukan dalam interaksi jual beli di Pasar Tempurejo antara lain: tuturan asertif yaitu tuturan menjelaskan harga barang, memberitahukan harga barang, mengeluhkan harga barang, dan menyarankan barang.

Tindak tutur ilokusi yang sering digunakan dalam interaksi jual beli di pasar Tempurejo adalah tuturan asertif dan ekspresif. Penelitian ketiga yang dirasa relevan adalah tesis Suci Rama Sinta (2018) yang berjudul “Tindakan Ilokusi Dalam Interaksi Jual Beli di Bengkel Pasar Tradisional dalam Kajian Pragmatik Jawa”. Dalam penelitian ini tindak tutur yang digunakan dalam interaksi jual beli di pasar tradisional Bengkel adalah tindak ilokusi (representasional, direktif, ekspresif, komisi, pernyataan) dan tindak perlokusi.

Pengertian Pragmatik

Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari makna yang disampaikan oleh pembicara atau penulis dan ditafsirkan oleh pendengar atau pembaca. Melalui pragmatik, seseorang dapat membicarakan makna yang dimaksudkan, asumsi, tujuan, dan jenis tindakan. Makna yang dikaji dalam pragmatik adalah makna yang berkaitan dengan konteks atau dengan kata lain mengkaji maksud penutur.

Pragmatik merupakan ilmu yang mengkaji makna yang disampaikan oleh pembicara (speaker Meaning) dan diterjemahkan oleh pendengar/pembaca. Pada dasarnya implikatur percakapan merupakan suatu teori yang membahas tentang bagaimana seseorang dapat menggunakan bahasa dengan mengaitkan suatu makna dengan ucapannya. Deiksis dapat diartikan sebagai ungkapan atau pernyataan yang berkaitan erat dengan konteksnya sehingga makna yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh pembicara atau lawan bicaranya.

Peristiwa Tutur

Dalam setiap proses komunikasi, peristiwa tutur dan tindak tutur berlangsung dalam satu situasi tutur. Peristiwa tutur adalah serangkaian tindak tutur dalam satu atau lebih bentuk tuturan yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan bicara dengan satu pokok tuturan pada waktu, tempat, dan situasi tertentu. Sejalan dengan itu, Suwito (Rohmadi, peristiwa tutur adalah serangkaian tindak tutur yang diselenggarakan untuk mencapai suatu tujuan.

Peristiwa tutur adalah terjadinya atau interaksi kebahasaan yang berlangsung terus-menerus dalam satu atau lebih bentuk tuturan yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan bicara, dengan satu pokok tuturan, dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu. Suatu percakapan baru dapat disebut peluang bertutur apabila memenuhi syarat-syarat tersebut di atas. Acara pidato yang berlangsung di ruang sidang dimaksudkan untuk menyelesaikan suatu perkara, namun peserta acara pidato tersebut mempunyai tujuan yang berbeda-beda.

Tindak Tutur

Maksud dan tujuan tindakan yang dilekatkan pada tuturan itu disebut tindak tutur. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa tindak tutur merupakan gejala kejiwaan individu yang mana setiap tuturannya mengandung makna atau maksud dan tujuan tertentu. Menurut Austin (Chaer, Agustina 2010:53), lokusi adalah tindak tutur yang menyatakan sesuatu dalam arti “mengatakan” atau tindak tutur yang berbentuk kalimat yang bermakna dan dapat dimengerti.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa tindak tutur lokusi merupakan tindak tutur dasar informatif yang berbentuk kalimat bermakna. Sedangkan menurut Chaer, tindak tutur ilokusi Agustina merupakan tindak tutur yang biasa diidentikkan dengan kalimat performatif yang tegas. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa tindak tutur perlokusi adalah tindakan untuk mempengaruhi mitra tutur atau lawan bicaranya dan juga akibat yang dihasilkan oleh tuturan tersebut.

Sama halnya dengan tindak tutur ilokusi, kalimat (1) sampai (3) tidak hanya memuat tindak lokusi saja. Kalimat di atas merupakan tindak tutur langsung karena tujuannya adalah untuk memerintahkan atau menyuruh seseorang melakukan sesuatu. Tindak tutur literal adalah tindak tutur yang maknanya sama dengan makna kata yang menyusunnya.

Tindak tutur non literal adalah tindak tutur yang maknanya tidak sama atau berlawanan dengan makna kata pembentuknya. Representatif (disebut juga asertif), yaitu tindak tutur yang mengikat penutur pada kebenaran yang diungkapkannya. Direktif adalah salah satu jenis tindak tutur yang mana penutur memerintahkan orang lain untuk melakukan sesuatu.

Kommissif ialah sejenis tindak tutur yang difahami oleh penutur untuk memperbaiki dirinya untuk tindakan yang akan datang.

Tindak Tutur Direktif

Tindak Tutur Komisif

Berbeda dengan jenis tuturan yang disampaikan sebelumnya, tindak tutur ilokusi berfungsi untuk menginformasikan sesuatu dan melakukan sesuatu (tindakan). Apa saja pedoman dan tindak tutur ilokusi direktif para pedagang di pasar tradisional Pa’baeng-baeng Makassar. Untuk mengetahui bagaimana tindak tutur direktif dan ilokusi direktif di pasar tradisional Pa’baeng-baeng Makassar.

Tindak tutur merupakan suatu analisis pragmatis, suatu cabang ilmu linguistik yang mempelajari bahasa dari aspek penggunaan sebenarnya. Tindak tutur komisif merupakan jenis tindak tutur yang dipahami oleh penutur untuk berkomitmen pada tindakan yang akan datang. Tindak tutur komisif merupakan tindak ilokusi, yaitu tindak yang bertujuan untuk mewajibkan penuturnya melakukan sesuatu.

Sedangkan untuk tindak tutur komisi, tindak tutur komisi merupakan tindak tutur yang mengikat penutur untuk melakukan apa yang dinyatakan dalam tuturannya. Janji, sumpah, ancaman, pernyataan kesanggupan, nazar, tawaran merupakan tuturan yang termasuk dalam tindak tutur komisi.

Konteks Tutur

Namun jika dilihat dari konteks pernyataannya, tuturan tersebut tidak sekedar meminta, namun juga mempunyai tujuan persembahan yaitu mempersembahkan roti untuk dibagikan kepada B. Jadi, terlihat bahwa contoh di atas merupakan tindak tutur imperatif. , karena pernyataan tersebut mengharuskan A melakukan sesuatu, yaitu menawarkan roti tersebut kepada B. Konteks: Penjual jeruk memberikan penawaran kepada calon pembeli, jika membeli satu kilogram mendapat tiga lagi.

Pernyataan di atas dikatakan janji karena ada kesepakatan pemberian tiga bibit lagi jika calon pembeli membeli satu kilo dagangan dari penjual buah. Tarigan (1990:35) menyatakan bahwa konteks tuturan adalah latar belakang pengetahuan yang diyakini dimiliki bersama dan disepakati antara penutur dan lawan bicara, yang mendukung penafsiran lawan bicara terhadap apa yang dimaksudkan penutur dalam tuturan tertentu. Dalam menentukan maksud perlu diketahui hubungan antara segmen tuturan dan konteks agar tujuan komunikasi tercapai.

Parret (dalam Andiant membedakan beberapa jenis konteks, yaitu a) Konteks Kotekstual, yaitu konteks yang berbentuk koteks, yaitu perluasan jangkauan tutur seseorang yang memproduksi teks tersebut. Konteks merupakan bagian dari bidang wacana yang di dalamnya terdapat orang, tempat, bentuk, peristiwa, fakta, dan lain-lain, yang menentukan ruang lingkup konteks untuk memahami makna pernyataan tersebut. Selain pengaruh keadaan psikologis (konteks psikologis) penutur, ragam tindak tutur yang digunakan juga dipengaruhi oleh faktor yang timbul dari konteks situasi.

Kerangka Pikir

Tindak tutur ada bermacam-macam, yaitu: tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi. Tindak tutur ilokusi dibagi menjadi lima bagian, yaitu: ilokusi representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif. Dalam studi tindak tutur ini, peneliti akan mengkaji tindak tutur ilokusi direktif dan komisif pada kalangan pedagang di pasar tradisional Pabaengbaeng.

Direktif adalah tindak tutur yang dilakukan oleh penutur dengan maksud agar lawan bicaranya melakukan tindakan yang disebutkan dalam tuturannya, misalnya memerintah, memberi izin, meminta, menyarankan, dan menasihati. Kedua bagian tindak tutur ilokusi yaitu direktif dan komisif akan dianalisis dan memberikan temuan berupa deskripsi tindak tutur ilokusi direktif dan komisif pada kalangan pedagang di pasar tradisional Pa'baeng-baeng Makassar.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Definisi Istilah
  • Data dan Sumber Data
  • Lokasi Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Bab ini menjelaskan hasil penelitian yang terlibat dalam pembahasan yaitu tindak ilokusi direktif dan memerintah yang diucapkan oleh para pedagang di pasar tradisional Pa’baeng-baeng. Temuan penelitian dalam penelitian ini mendeskripsikan tindak tutur direktif dan memerintah yang terdapat pada pedagang di pasar tradisional Pa’baeng-baeng. Uraian hasil penelitian ini disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu (1) gambaran tindak tutur ilokusi secara langsung dikalangan pedagang di pasar tradisional Pa’baeng-baeng dan (2) gambaran tindak tutur ilokusi komisaris dikalangan pedagang di Pa' pasar tradisional baeng-baeng.

Contoh tindak tutur bertanya adalah: “Berapa harganya?” yang berarti berapa biayanya. Salah satu contoh tindak tutur imperatif adalah: “Kami akan menaruh tabe’ di saku Anda.” Artinya tolong masukkan labu itu ke dalam tas. Salah satu contoh tindak tutur memberi izin adalah “Ya coba makian” yang artinya ya, silakan dicoba.

Contoh tindak tutur menjanjikan adalah, “celana ini bagus, tidak tipis, kainnya lembut” yang artinya celana ini bagus, tidak tipis, dan kainnya lembut. Berdasarkan data yang dianalisis diperoleh pandangan bahwa tindak tutur ilokusi merupakan tindak instruksional dan tindak tutur. Ilokusi imperatif yang berbeda-beda pula mempunyai strategi yang berbeda pula dalam narasi tuturan yang diberikan kepada penutur atau lawan bicaranya. Tindak tutur ilokusi direktif dalam pasar Pa’baeng-baeng Makassar meliputi tindak direktif meminta, tindak direktif memerintah, dan tindak direktif memberi izin.

Tindak ilokusi imperatif dalam pasar Pa’baeng-baeng Makassar meliputi tindak imperatif persembahan dan imperatif janji. Jumlah data tindak tutur ilokusi membimbing dan tindak ilokusi memerintah dalam penelitian ini sebanyak 12 data. Bagi peneliti, hasil ini dapat digunakan untuk memperdalam pengetahuan peneliti tentang tindak tutur imperatif dan imperatif.

Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan referensi untuk penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai tindak tutur ilokusi direktif dan imperatif.

Pembeli : itumo yang harga 60.000. Tabe, potong-potong kecil kak di.
Pembeli : itumo yang harga 60.000. Tabe, potong-potong kecil kak di.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Tindakan bertanya merupakan salah satu arahan yang dilakukan antara penutur dan lawan bicara dengan maksud menanyakan sesuatu. Tindakan perintah merupakan salah satu arahan yang dilakukan antara penutur dan lawan bicara ketika terjadi interaksi. Kisah ini dituturkan para pedagang dengan maksud memerintahkan pembeli untuk memasukkan labu ke dalam karung.

Tindakan memberi izin merupakan salah satu tindakan direktif yang dilakukan antara penutur dan lawan bicaranya dengan maksud memberikan izin. Perbuatan hukum adalah perbuatan komisif yang dilakukan antara penutur dan lawan bicaranya dengan maksud menjanjikan sesuatu. 3 data yang berkaitan dengan tindakan direktif meminta, 2 data yang berkaitan dengan tindakan perintah langsung, dan 2 data yang berkaitan dengan tindakan memberi izin secara langsung.

Penelitian mengenai tindak tutur direktif dan komisi dalam dialog antara pembeli dan penjual di pasar Pa’baeng-baeng Makassar masih sangat sederhana dan belum lengkap, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai tindak tutur direktif dan komisi dengan objek yang berbeda. Tindak tutur dalam novel Api Tauhid Karya Habiburahman El Shirazy: Implikasinya bagi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia tingkat sekolah menengah. Analisis Tindak Tutur Dalam Interaksi Prajurit KODIM 0409 Rejang Lebong. https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=analisis+ti ndak+tutur+interaksi+troop&oq=a#d=gs_qabs&u=%23p%3DK90uNC dzLx4J. Tindak Pidato Bahasa Indonesia dalam Interaksi Jual Beli di Pasar Minggu Tamanagung Banyuwangi.

PENUTUP

Simpulan

Saran

Gambar

Pembeli : itumo yang harga 60.000. Tabe, potong-potong kecil kak di.
Tabel  Tindak  Tutur  Ilokusi  Direktif  dan  Komisif  pada  Penjual  di  Pasar  Tradisional Pa’baeng-baeng Makassar
Pembeli : itumo yang harga 60.000. Tabe, potong-potong kecil kak di.

Referensi

Dokumen terkait

Tindak tutur ekspresif berpotensi mengacam muka pelaku tutur atau menjatuhkan muka pelaku tutur terutama penutur, misalnya megucapkan terima kasih yaitu kata-kata yang digunakan untuk