• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINDAKAN PREVENTIF COVID-19 PADA SAAT PELAYANAN DI PUSKESMAS TAMBUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TINDAKAN PREVENTIF COVID-19 PADA SAAT PELAYANAN DI PUSKESMAS TAMBUN "

Copied!
146
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengetahuan dan sikap petugas kesehatan terhadap Covid-19 akan mempengaruhi perilaku petugas kesehatan dalam mencegah penularan di tempat kerja. Terakhir, kurangnya perilaku pencegahan Covid-19 saat bekerja di fasilitas kesehatan menjadi masalah utama penyebab infeksi pada petugas kesehatan (Wang et al., 2020).

Rumusan Masalah

Serta ada 19 tenaga kesehatan dan non kesehatan di Puskesmas Tambun yang terpapar infeksi COVID-19 saat memberikan pelayanan kepada pasien. Namun, masih belum ada penelitian mengenai upaya preventif atau pencegahan infeksi COVID-19 pada tenaga kesehatan dan non kesehatan selama bekerja di Puskesmas Tambun pada masa pandemi COVID-19.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat dijadikan masukan ilmiah dan referensi untuk pengembangan penelitian di bidang praktik keperawatan khususnya terkait pencegahan COVID-19.

Keaslian Penelitian

Selama bekerja pada tenaga kesehatan dan non kesehatan di Puskesmas zona merah di kota Medan dan Batam pada masa pandemi Covid-19. Berdasarkan uji statistik menggunakan Spearman Rho diperoleh hasil P value = 0,002. Dengan demikian H1 diterima yang berarti ada hubungan. signifikan) antara sikap petugas kesehatan dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri pada masa pandemi Covid-19 di RSD Balung.

TUNJAUAN TEORI

Tinjauan Teori

  • Coronavirus
  • Pengetahuan
  • Perilaku
  • Perilaku Pencegahan
  • Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19 di Puskesmas . 25

Penyakit Covid-19 bersifat zoonosis, namun seperti yang kita ketahui, SARS-CoV-2 dapat menular dari orang ke orang. Dalam diagnosis awal Rencana Pengobatan Penyakit Virus Corona 2019 (yang disusun oleh pemerintah Tiongkok), uraian tentang etiologi Covid-19 didasarkan pada pemahaman tentang sifat fisikokimia dari virus corona yang ditemukan sebelumnya. Salah satu tanda Anda mengidap COVID-19 adalah jika gejala Anda tidak membaik setelah sekitar satu minggu dan terus memburuk.

Sebelumnya, para peneliti mengira diare atau masalah perut khas lainnya tidak akan muncul sebagai gejala COVID-19. WHO juga menemukan bahwa hampir 14% dari 6.000 kasus COVID-19 di Tiongkok memiliki gejala sakit kepala dan sakit tenggorokan, sementara hampir 5% mengalami hidung tersumbat. Banyak gejala COVID-19 yang bahkan menyerupai flu, termasuk sakit kepala dan masalah pencernaan, nyeri tubuh, dan kelelahan.

Pencegahan tersier adalah tingkat pencegahan dengan melakukan tindakan klinis yang bertujuan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut atau mengurangi komplikasi setelah penyakit diketahui, misalnya: penggunaan obat simtomatik pada pasien COVID-19 untuk mengurangi keparahan pasien hingga menurun. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19 di Puskesmas Menurut Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer (2020), Menurut Direktorat Pelayanan Kesehatan Dasar (2020), Penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di. Berdasarkan Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi COVID-19 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan di puskesmas, yaitu: .

Kewaspadaan standar dilakukan melalui 11 langkah sesuai pedoman yang berlaku, untuk kasus COVID-19 penekanannya adalah sebagai berikut. Berdasarkan cara penularannya, jenis tindakan pencegahan berbasis penularan yang berlaku pada kasus suspek dan COVID-19 adalah kewaspadaan droplet, kontak, dan udara.

Tabel 2.1 Rekomendasi APD Berdasarkan Tingkat  Perlindungan
Tabel 2.1 Rekomendasi APD Berdasarkan Tingkat Perlindungan

Kerangka Konsep

Hipotesis

Pernyataan hipotesis mengarahkan peneliti untuk menentukan desain penelitian, teknik pemilihan sampel, pengumpulan data, dan metode analisis (Dharma, 2017). H0 : Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan dengan tindakan pencegahan COVID-19 selama pelayanan di Puskesmas Tambun tahun 2021. Ha : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tenaga kesehatan dengan non tenaga kesehatan. tenaga kesehatan dan upaya pencegahan COVID-19 pada saat pelayanan di Puskesmas Tambun tahun 2021.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis dan Desain Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
    • Populasi Penelitian
    • Sampel Penelitian
    • Teknik Sampling
  • Ruang Lingkup Penelitian
    • Lokasi Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Variabel Penelitian
    • Variabel Independen
    • Variabel Dependen
  • Definisi Operasional
  • Jenis Data
    • Data Primer
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
    • Instrument Penelitian
  • Pengolahan Data dan Analisa Data
    • Pengolahan Data
    • Analisa Data
  • Etika Penelitian

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tindakan pencegahan COVID-19 selama pelayanan di Puskesmas Tambun. Data primer dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan petugas kesehatan dan non kesehatan tentang tindakan pencegahan COVID-19 selama pelayanan di Puskesmas Tambun yang diperoleh melalui kuesioner. Variabel yang akan diterapkan dalam analisis bivariat pada penelitian ini adalah hubungan tingkat keakraban tenaga medis dan non medis dengan tindakan pencegahan COVID-19 selama pelayanan.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan dengan Tindakan Pencegahan COVID-19 Selama Pelayanan di Puskesmas Tambun Tahun 2021. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang petugas kesehatan dan non-kesehatan dengan tindakan pencegahan COVID-19 selama bertugas di Puskesmas. Tebal. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tenaga kesehatan dan non kesehatan dengan tindakan pencegahan COVID-19 pada saat pelayanan di Puskesmas Tambun tahun 2021.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Tindakan Pencegahan Covid-19 Pada Pekerjaan Dengan Tenaga Kesehatan Dan Non Kesehatan Di Puskesmas Tambun Tahun 2021. Judul : Hubungan Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan Dan Non Kesehatan Dengan Tindakan Pencegahan untuk COVID-19 pada saat bekerja di Puskesmas Tambun Tahun 2021. Judul : Hubungan Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan dan Non Tenaga Kesehatan dengan Tindakan Pencegahan COVID-19 Selama Pelayanan di Puskesmas Tambun Tahun 2021.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Tabel 3.1 Waktu Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

  • Profil Puskesmas Tambun

Desa dengan wilayah kerja terluas adalah Desa Tambun yaitu 2,97 km2 atau 42,4% dari luas wilayah, dan desa dengan wilayah kerja terkecil adalah Desa Setia Darma yaitu 1,61 km2 atau 23%. Secara administratif Puskesmas Tambun termasuk dalam wilayah Kecamatan Tambun Selatan, jumlah kelurahan dalam wilayah operasi Puskesmas Tambun sebanyak 3 kelurahan dengan cakupan 93 RT dan 22 RW.

Hasil Penelitian

  • Analisa Univariat
  • Analisa Bivariat

Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa dari 45 responden, sebanyak 33 responden (73,3%) telah melakukan tindakan pencegahan COVID-19 dengan kategori “baik” dan 12 responden telah melakukan tindakan pencegahan COVID-19 dengan kategori “ miskin". (26,7%). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji eksak Fisher yang bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat pengetahuan petugas kesehatan tidak sehat dengan tindakan pencegahan COVID-19 selama pelayanan di Puskesmas Tambun tahun 2021. Berdasarkan tabel 4.3 diatas maka terlihat responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik, sebanyak 33 responden (84,6%) memiliki pengetahuan yang baik tentang tindakan pencegahan COVID-19 dan 6 responden (15,4%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang tindakan pencegahan COVID-19.

Sementara itu, terdapat 6 responden (13,3%) yang memiliki tingkat pengetahuan rendah mengenai tindakan pencegahan COVID-19 dan tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah mengenai tindakan pencegahan yang baik terhadap COVID-19. Karena nilai hitung yang diharapkan kurang dari 5 (50%), maka tidak tepat menggunakan chi-kuadrat karena tidak memenuhi syarat. Oleh karena itu uji yang digunakan merupakan uji alternatif yaitu Fishers Exact sehingga diperoleh P-value sebesar 0,000 pada tingkat kepercayaan 95%. Dapat disimpulkan H0 ditolak yang berarti dapat diartikan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tenaga kesehatan.

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Tindakan Preventif COVID-19  Pada Saat Pelayanan di Puskesmas Tambun Tahun 2021
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Tindakan Preventif COVID-19 Pada Saat Pelayanan di Puskesmas Tambun Tahun 2021

Pembahasan

Berdasarkan analisis penelitian di atas, peneliti berasumsi bahwa sebagian besar tenaga kesehatan dan non kesehatan di Puskesmas Tambun mempunyai pengetahuan yang baik dan perilaku preventif yang baik, sehingga pengetahuan tentang COVID-19 yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dan non kesehatan di Puskesmas Tambun Puskesmas sendiri, Puskesmas Tambun sudah mencapai level ketiga, yaitu menerapkan. Hasil analisis penulis menunjukkan bahwa upaya pencegahan penularan COVID-19 sebagian besar dilaksanakan (Ya) yaitu pada 58 orang (98,3%). Analisis penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar tindakan pencegahan COVID-19 yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan di Puskesmas Tambun berada pada kategori baik.

Terdapat faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi tindakan pencegahan COVID-19 yang belum dapat dipelajari oleh para peneliti. Hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang COVID-19 dengan tindakan pencegahan COVID-19 (P-value = 0,000). Lubis et al., 2021) dalam penelitiannya mengenai hubungan pengetahuan dan sikap petugas kesehatan terhadap perilaku pencegahan penyebaran COVID 19 di RSIA, Aisiyah Pekajang Pekalongan mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan petugas kesehatan dengan perilaku petugas kesehatan dalam mencegah penyebaran virus COVID-19 dan nilai p-value sebesar 0,010.

Hal ini menunjukkan bahwa dari total 79 tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan baik, sebanyak 74 orang (93,7%) berperilaku baik dalam mencegah penyebaran COVID-19. Hasil analisis peneliti menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan tenaga medis dan non medis yang bekerja di Puskesmas Tambun tentang COVID-19 dan pencegahannya dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masa pandemi COVID-19 maka akan semakin baik pula pengetahuan tenaga medis dan non medis tersebut. akan menerapkan langkah-langkah pencegahan COVID-19 -19. Tingkat pengetahuan tentang COVID-19 sangat penting bagi tenaga kesehatan dan non-kesehatan, karena mereka bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan yang bersentuhan langsung dengan pasien terkonfirmasi dan suspek COVID-19.

Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan dengan Tindakan Pencegahan COVID-19 Selama Pelayanan di Puskesmas Tambun Tahun 2021”, dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: : 1. Tindakan pencegahan COVID-19 responden sebanyak 33 responden (73,3%) dalam kategori baik dan 12 responden (26,7%) melakukan tindakan pencegahan COVID-19. Hubungan pengetahuan dan sikap petugas kesehatan dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri pada masa pandemi COVID 19 di RSD BALUNG.

Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Cuci Tangan Siswa SMA Yos Sudarso Medan di Era Pandemi Covid-19. Tenaga kesehatan meninggal karena COVID-19: Pentingnya data terbuka bagi dokter dan perawat yang terinfeksi virus Corona. Hubungan pengetahuan dan sikap petugas kesehatan terhadap perilaku pencegahan penyebaran Covid-19 di RSIA Aisiyah Pekajangan Pekalongan.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja dengan Kepatuhan Penerapan Protokol Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMAN 1 Bojongmangu Tahun 2021. Tenaga kesehatan dan non kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan tidak mempunyai risiko tinggi tertular COVID-19. Apakah Anda merasa aman dan terlindungi dari paparan infeksi COVID-19 dengan adanya fasilitas yang disediakan pemerintah mengenai upaya pencegahan penularan terhadap tenaga kesehatan dan non kesehatan di tempat Anda bekerja.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Kesiapsiagaan menghadapi infeksi COVID-19. https://www.kemkes.go.id/article/view Kesiapsiagaan menghadapi-Novel-Coronavirus-infection.html [Online] [Diakses 18 Mei 2021]. Hubungan pengetahuan dan sikap mengenai Covid-19 dengan perilaku pencegahan penularan selama bekerja pada tenaga kesehatan dan non kesehatan di Puskesmas Zona Merah Kota Medan dan Kota Batam pada masa pandemi Covid-19. Hubungan pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan penggunaan masker sebagai upaya pencegahan penyakit COVID-19 di Nrongggah.

Hubungan Pengetahuan Sikap Dengan Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Penularan Covid 19 Di Pelayanan Kia Kalimantan Selatan. Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan dengan Tindakan Pencegahan COVID-19 Pada Pelayanan di Puskesmas Tambun Tahun 2021”, yang tujuannya adalah: dan manfaat responden dalam survei dijelaskan oleh. Demam, batuk, sakit tenggorokan, dan sesak napas merupakan gejala yang dapat terjadi pada orang yang terinfeksi COVID-19.

COVID-19 dapat menyebar dalam bentuk partikel atau droplet yang melayang di udara dan menular melalui udara. Orang yang terinfeksi COVID-19 tidak dapat menularkan virusnya ke orang lain jika tidak menunjukkan gejala. Mengisolasi/memisahkan pasien di ruangan khusus dan merawat pasien terinfeksi COVID-19 kurang efektif dalam menekan penyebaran virus.

Gambar

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Tabel 2.1 Rekomendasi APD Berdasarkan Tingkat  Perlindungan
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Tabel 3.2 Definisi Operasional
+4

Referensi

Dokumen terkait

Along with encouraging students to write more descriptive paragraphs Nabhan, 2017, this approach also supports pre-service teachers in overcoming their writing phobias Arici &