TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN I}I OBJEK WISATA PANTAI PADANG
JURNAL
Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu(Sl)
ENDRIANTO ASMARA
NPM:13030084PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2017
THE LEVEL SATISFACTION TOURISTS IN THE PADANG BEACH Endrianto Asmara*), Drs. Bakaruddin, MS**), Afrital Rezki, S.Pd, M.Si**)
*) Students of Geography Education Department STKIP PGRI SUMBAR
**) Lecturer of Geography Education Department STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT
The research supported by the problem satisfaction tourist on the development of infrastructure in the tourism the coast. This report aims to review and analyzed data on the level of satisfaction tourists from sapta pesona, accessibility and facilities at the coast of tourism. The research is descriptive. The population of the research is all te tourists visiting the coast of tourism. The application of respondents in the research used accidental technique sampling of samples from the 75 people. Analysis techniques the data used was descriptive used in the statistical analysis of the percentage. The results include : 1). The satisfaction tourists of sapta pesona: (a) security of 69,93% was satisfied (b) order of 70,46% was satisfied (c) hygiene of 57,86%
was enough (d) coolness of 71,33% was satisfied (e) beuty of 73,8% was satisfied (f) suave of 66%was satisfied (g) memories of 63,93% was satisfied. 2). The satisfaction tourists of accessibility : (a) transport of 69,38 was satisfied (b) transportation infrastructure 0f 66,08% was satisfied. 3). The satisfaction tourist of facilities: (a) the hotel accommodations/inn at 76,57% was satisfied (b) mushalla of 72,35% was satisfied (c) parking lot of 66,13% was satisfied (d) playground of 66,57% was satisfied (e) bathroom and the toilet of 56,13% was enough.
Keywords : Tourist satisfaction, sapta pesona, accessibility and facilities
TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN DI OBJEK WISATA PANTAI PADANG Endrianto Asmara*), Drs. Bakaruddin, MS**), Afrital Rezki, S.Pd, M.Si**)
*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI SUMBAR
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI SUMBAR ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan kepuasan wisatawan terhadap pengembangan sarana dan prasarana di objek wisata Pantai Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis data mengenai tingkat kepuasan wisatawan dari sapta pesona, aksesibilitas dan fasilitas di objek wisata pantai padang.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pantai padang. Penerapan sampel responden dalam penelitian ini memakai teknik accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif yaitu digunakan analisis statistik berupa formula persentase.
Hasil penelitian meliputi: 1). Tingkat kepuasan wisatawan terhadap sapta pesona sebagai berikut : (a) keamanan sebesar 69,93% berkategori puas (b) ketertiban sebesar 70,46% berkategori puas (c) kebersihan sebesar 57,86% berkategori cukup puas (d) kesejukan sebesar 71,33% berkategori puas (e) keindahan sebesar 73,8% berkategori puas (f) ramah tamah sebesar 66% berkategori puas (g) kenangan sebesar 63,93%
berkategori puas. 2). Tingkat kepuasan wisatawan terhadap aksesibilitas : (a) sarana transportasi sebesar 69,38% berkategori puas (b) prasarana transportasi sebesar 66,08% berkategori puas. 3). Tingkat kepuasan wisatawan terhadap fasilitas sebagai berikut : (a) ketersediaan akomodasi hotel/penginapan sebesar 76,57%
berkategori puas (b) mushalla sebesar 72,35% berkategori puas (c) tempat parkir sebesar 66,13% berkategori puas (d) taman bermain sebesar 66,57% berkategori puas (e) kamar mandi dan toilet sebesar 56,13%
berkategori cukup puas.
Kata Kunci: Kepuasan wisatawan, Sapta Pesona, Aksesibilitas dan Fasilitas.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Geografis Sumatera Barat secara topografis adalah landai, datar hingga tinggi mulai dari 0 sampai lebih 1000 meter di atas permukaan laut.
Bagian barat berhadapan dengan Pantai Samudera Hindia dengan Teluk Bayur sebagai pelabuhan landai. Dengan kondisi geografis yang bervariasi mengakibatkan Sumatera Barat memiliki objek wisata yang beraneka ragam seperti: pantai, danau, goa, gunung, air terjun, ngarai, sungai dan lain-lain.
Hal ini menjadikan daya tarik yang tinggi bagi wisatawan untuk dikunjungi.
Wilayah di Sumatera Barat memiliki objek wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan untuk berwisata seperti, istana pagaruyung di kabupaten Tanah Datar, Jam Gadang di Bukit Tinggi, jembatan akar di Pesisir Selatan, danau kembar di Solok, serta pantai Padang di Kota Padang. Dengan banyaknya objek wisata yang ada di sumatera barat memberikan daya tarik tersendiri kepada wisatawan untuk dikunjungi agar dapat memberikan kepuasan dan ketenangan hati bagi wisatawan yang datang berkunjung. Salah satu bentuk objek wisata yang sekarang menjadi tujuan para wisatawan lokal ataupun wisatawan internasional adalah objek wisata Pantai Padang (Bakaruddin,2009:108).
Pantai Padang terletak di bibir pantai yang membentang dari muara batang arau di sebelah selatan sampai ke pantai purus di bagian utara yang memiliki panjang pantai kurang lebih 2,5 kilometer.
Pantai Padang atau sering kali masyarakat menyebutnya Taplau (Tapi Lawik) memang biasa dipadati masyarakat setempat maupun para Wisatawan yang kebetulan berwisata atau dalam rangka urusan bisnis di Padang. Pantai Padang menjadi salah satu tempat terbaik untuk menghilangkan penat. Di Pantai Padang kita dapat mengamati matahari yang perlahan-lahan turun.
Lalu mulai menyentuh cakrawala dan menebar sinar terakhir. Pantai Padang juga memiliki memiliki garis pantai yang panjang di salah satu sisi, latar belakang laut dilengkapi dengan sebuah bukit yang disebut sebagai Gunung Padang. Pantai Padang juga memiliki beberapa warung tenda berdiri berjejer di tepi pantai, terutama pantai di depan Taman Budaya, pantai puruih serta di depan waduk cimpago.
Objek wisata Pantai Padang ini telah dikenal oleh para wisatawan sejak dahulunya hingga sekarang, dan objek wisata ini semakin menjadi menarik untuk dikunjungi setelah dilakukannya sterilisasi pantai dari bangunan liar, serta
pembangunan sarana dan infrastruktur di sepanjang pantai padang seperti : Taman, Tugu IORA, Tugu Merpati Perdamaian, cafe kuliner, serta pelebaran jalan dan penerangan. Sehingga hal ini menambah daya tarik (Atraction) bagi para wisatawan lokal maupun wisatawan internasional untuk mengunjungi objek wisata pantai padang. Dengan adanya sarana dan infrastruktur yang memadai dalam suatu objek wisata akan memberikan rasa kepuasan kepada para wisatawan.
Berdasarkan data empiris yang memperlihatkan bahwa arus wisatawan semakin lama semakin menurun jumlahnya datang ke sumatera barat yang berdampak pada menurunnya tingkat hunian kamar hotel oleh wisatawan (Ansofino 2012). Perkembangan sarana dan prasarana di objek wisata pantai padang merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan agar terciptanya kepuasan bagi wisatawan. Berdasarkan observasi awal penulis, melihat aspek sarana dan prasarana di objek wista pantai padang masih banyak memiliki kekurangan seperti ketersedian fasilitas toilet, kamar mandi, pengelolaan tempat parkir dan tempat sampah dan lain-lain. Maka diperlukannya penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan. Terutama dilihat dari bagaimana kondisi Sapta Pesona? Aksesibilitas dan Fasilitas di objek wisata pantai Padang.
Banyak yang harus diperbaiki agar terciptanya kepuasan wisatawan terhadap objek wisata yang dikunjungi, seperti peningkatan citra atau mutu produk dan pelayanan pariwisata untuk mewujudkan kondisi yang dapat menarik minat wisatawan serta memberikan kepuasan kepada wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah.
Adapun hal-hal yang harus diwujudkan untuk meberikan rasa puas terhadap wisatawan seperti peningkatan penerapan “Sapta Pesona” (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan) di suatu objek wisata dan ketersediaan aksesibilitas, serta fasilitas/amenitas di objek wisata tersebut. Apabila hal tersebut sudah terpenuhi dan berjalan sebagaimana mestinya tentunya akan memberikan kepuasan yang tinggi terhadap wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tersebut.
Observasi awal penulis dilapangan, dimana penulis masih menemukan bahwa adanya permasalahan dilihat dari sapta pesona, aksesibilitas, dan amenitas/fasilitas di objek wisata Pantai Padang.
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul“Tingkat Kepuasan Wisatawan Di Objek Wisata Pantai Padang ”
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis dapat merumuskan penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat kepuasan wisatawan dilihat dari Sapta Pesona di objek wisata Pantai Padang?
2. Bagaimana tingkat kepuasan wisatawan dilihat dari aksesibilitas ( Accessibilities) di objek wisata Pantai Padang?
3. Bagaimana tingkat kepuasan wisatawan dilihat dari Fasilitas (Amienities) di objek wisata Pantai Padang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan penelitian dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis data mengenai : 1. Tingkat kepuasan wisatawan dilihat dari
Sapta Pesona di objek wisata Pantai Padang.
2. Tingkat kepuasan wisatawan dilihat dari aksesibilitas ( Accessibilities) di objek wisata Pantai Padang.
3. Tingkat kepuasan wisatawan dilihat dari Fasilitas (Amienities) di objek wisata Pantai Padang.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain :
1. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan geografi di STKIP PGRI Sumatera Barat
2. Bagi pemerintah diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana di Objek Wisata Pantai Padang agar kepuasaan wisatawan terwujud
3. Bagi peneliti, pembaca lainnya dapat menambah ilmu dan wawasan tentang sarana dan prasarana agar menciptakan kepuasan bagi wisatawan
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Deskriptif yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan kata lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di objek wisata Pantai Padang.
populasi dari penelitian ini adalah seluruh wistawan yang berkunjung ke objek wisata pantai padang. Penerapan sampel pada penelitian ini
memakai teknik “accidental sampling” Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2001: 60).
Teknik analisa data yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah secara deskriptif yaitu digunakan analisis statistik berupa formula persentase karena tujuannya adalah melihat kecendrungan indikator masing-masing variabel dikemukakan ole Sudjana (2001 : 129) dengan rumus :
P = x 100%
Keterangan : P = persentase F = frekuensi N = jumlah
100% = bilangan genap
Pada bagian ini dianalisis pencapaian responden terhadap penyebaran angket yang dilakukan, maka pada bagian ini akan tergambar persentase dan kategori pencapaian responden dengan menggunakan rumus skala likert, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapatan dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Untuk deskripsi data dilakukan dengan rumus yang dikemukakan oleh Ridwan (2009).
Selanjutnya menggunakan skala likert.
Tingkat kepuasan wisatawan dianalisis dengan pengkategorian penilaian berdasarkan tingkat pencapaian responden dengan menggunakan rumus Arikunto (2010) yaitu :
a. Kategori sangat puas (81-100%) b. Kategori puas (61-80%) c. Kategori cukup puas (41-60%) d. Kategori kurang puas (21-40%) e. Kategori tidak puas (0-20%)
Defenisi Operasional Variabel dan Indikator 1. Sapta Pesona
Dirjen pariwisata dalam Bakaruddin (2009) Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke
suatu wilayah atau daerah dan harus diciptakan secara indah yang mempesonakan pengunjung, kapan dan dimana saja dan khususnya di daerah tujuan wisata sehingga menarik dan nyaman, betah tinggal lebih lama dan merasa puas serta memberikan kenangan yang indah dalam hidupnya.
Indikatornya:
a. Tingkat keamanan b. Tingkat ketertiban c. Tingkat kebersihan d. Tingkat kesejukan e. Tingkat keindahan f. Tingkat keramah tamahan g. Kenangan wistawan
(Sumber : Bakaruddin,2009) 2. Aksesibilitas
Accessibility atau aksesibilitas adalah sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi. Akses jalan raya, ketersediaan sarana transportasi dan rambu-rambu penunjuk jalan merupakan aspek penting bagi sebuah destinasi (www.jejak wisata:2016)
Bambang sutantono (2004:1) menyatakan bahwa aksesibilitas adalah “hak atas akses yang merupakan layanan kebutuhan melakukan perjalanan yang mendasar.
Dalam hal ini aksesibilitas harus disediakan oleh pemerintah terlepas dari digunakannya moda transportasi yang disediakan tersebut oleh masyarakat.”
Indikatornya:
a. Sarana Transportasi b. Prasarana Transportasi
(Sumber : Yoeti, 1996:2006)
3. Fasilitas/Amenitas
Fasilitas adalah sarana dan prasarana penunjang berupa bangunan, yang diperuntuhkan untuk mendukung pelayanan kepada wisatawan.
Indikatornya:
a. Akomodasi b. Mushalla c. Tempat Parkir d. Taman bermain
e. Kamar Mandi dan Toilet
Instrumen penelitian dibuat berdasarkan kisi-kisi angket atau instrument. Langkah- langkah dalam menyusun angket atau instrument penelitian tersebut dapat
dijelaskan dengan membuat kisi-kisi angket dengan cara:
1. Menentukan variabel yang akan diteliti, membuat indikator dari masing-masing variabel.
2. Menyusun item dan butir-butir pertanyaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian, di objek wisata Pantai Padang terhadap Sapta Pesona, Alsesibilitas dan Fasiltias diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Tingkat Kepuasan Wisatawan Di Objek Wisata Pantai Padang terhadap sapta pesona sebagai berikut : (a) keamanan sebesar 69,93% berkategori puas (b) ketertiban sebesar 70,46% berkategori puas (c) kebersihan sebesar 57,86% berkategori cukup puas (d) kesejukan sebesar 71,33%
berkategori puas (e) keindahan sebesar 73,8% berkategori puas (f) ramah tamah sebesar 66% berkategori puas (g) kenangan sebesar 63,93% berkategori puas.
2. Tingkat Kepuasan Wisatawan Di Objek Wisata Pantai Padang terhadap aksesibilitas sebagai berikut: (a) sarana transportasi sebesar 69,38% berkategori puas (b) prasarana transportasi sebesar 66,08%
berkategori puas.
3. Tingkat Kepuasan Wisatawan Di Objek Wisata Pantai Padang dilihat dari fasilitas sebagai berikut : (a) ketersediaan akomodasi hotel/penginapan sebesar 76,57% berkategori puas (b) mushalla sebesar 72,35%
berkategori puas (c) tempat parkir sebesar 66,13% berkategori puas (d) taman bermain sebesar 66,57% berkategori puas (e) kamar mandi dan toilet sebesar 56,13% berkategori cukup puas
B. Pembahasan
Pertama, hasil penelitian menunjukan bahwa Tingkat Kepuasan Wisatawan Di Objek Wisata Pantai Padang terhadap sapta pesona sebagai berikut : (a) keamanan sebesar 69,93%
berkategori puas (b) ketertiban sebesar 70,46%
berkategori puas (c) kebersihan sebesar 57,86%
berkategori cukup puas (d) kesejukan sebesar 71,33% berkategori puas (e) keindahan sebesar 73,8% berkategori puas (f) ramah tamah sebesar 66% berkategori puas (g) kenangan sebesar 63,93% berkategori puas.
Dibandingkan dengan penelitian Sri Silvia Maulina (2014) sesuai dan terjadi peningkatan tentang “Sapta Pesona Objek Wisata Pantai Purus Muaro Lasak Padang Barat Kelurahan Rimbo Kaluang Padang” mengemukakanbahwa dari segi kebersihan objek wisata pantai purus muaro lasak masih kurang terlihat karena kurangnya partisipasi masyarakat sedangkan dilihat dari keamanan, ketertiban, keindahan, kesejukan serta ramah tamah dilokasi objek wisata muaro lasak sudah ada.
Kedua, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dilapangan bahwa tingkat kepuasan wisatawan di objek wisata pantai Padang terhadap aksesibilitas sebagai berikut: (a) sarana transportasi sebesar 69,38% berkategori puas (b) prasarana transportasi sebesar 66,08%
berkategori puas.
Dibandingkan dengan penelitian Andesta Loni Saputri (2014) tidak sesuia karena penelitiannya yang berjudul “Studi Objek Wisata Candi Muara Takus Di Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar”
mengemukakan bahwa Kondisi transportasi Objek Wisata Candi Muara Takus belum memadai, karena kondisi jalan masih ada yang jelek dan kendaraan yang digunakan para wisatawan hanya kendaraan pribadi.
Ketiga, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dilapangan bahwa tingkat kepuasan wisatawan di objek wisata pantai Padang dilihat dari fasilitas sebagai berikut : (a) ketersediaan akomodasi hotel/penginapan sebesar 76,57%
berkategori puas (b) mushalla sebesar 72,35%
berkategori puas (c) tempat parkir sebesar 66,13% berkategori puas (d) taman bermain sebesar 66,57% berkategori puas (e) kamar mandi dan toilet sebesar 56,13% berkategori cukup puas.
Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi (2014) tentang “ Upaya Pengembangan Akomodasi Dan Transportasi Objek Wisata Alam Mandeh Tarusan Di Kabupaten Pesisir Selatan”
mengemukakan bahwa pengembangan akomodasi seperti penginapan, warung dan sebagainya di objek wisata ini masih kurang.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tingkat Kepuasan Wisatawan Di Objek Wisata Pantai Padang terhadap sapta pesona sebagai berikut : (a) keamanan sebesar 69,93% berkategori puas (b) ketertiban sebesar 70,46% berkategori puas (c) kebersihan sebesar 57,86% berkategori cukup puas (d) kesejukan sebesar 71,33%
berkategori puas (e) keindahan sebesar 73,8% berkategori puas (f) ramah tamah sebesar 66% berkategori puas (g) kenangan sebesar 63,93% berkategori puas.
2. Tingkat Kepuasan Wisatawan Di Objek Wisata Pantai Padang terhadap aksesibilitas sebagai berikut: (a) sarana transportasi sebesar 69,38% berkategori puas (b) prasarana transportasi sebesar 66,08%
berkategori puas.
3. Tingkat Kepuasan Wisatawan Di Objek Wisata Pantai Padang dilihat dari fasilitas sebagai berikut : (a) ketersediaan akomodasi hotel/penginapan sebesar 76,57% berkategori puas (b) mushalla sebesar 72,35%
berkategori puas (c) tempat parkir sebesar 66,13% berkategori puas (d) taman bermain sebesar 66,57% berkategori puas (e) kamar mandi dan toilet sebesar 56,13% berkategori cukup puas.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian di objek wisata Pantai Padang terdapat beberapa implikasi dari penelitian ini :
1. Kondisi kebersihan di objek wisata Pantai Padang perlu ditingkatkan lagi.
2. Ketersedian sarana dan prasarana di objek wisata Pantai Padang perlu untuk ditingkatkan lagi.
3. Di objek wisata Pantai Padang perlu adanya penjaga pantai untuk pengamanan wisatawan yang mandi di objek wisata ini.
C. Saran
Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan diatas maka peneliti menyarankan sebagai berikut :
1. Bagi wisatawan ataupun masyarakat yang berkunjung atau yang berada di objek wisata Pantai Padang agar selalu menjaga kondisi fasilitas dan kebersihan lingkungan di objek wisata pantai Padang sehingga objek wisata ini semakin baik kedepannya.
Direkomendasikan kepada wisatawan yang akan berkunjung ke objek wisata Pantai Padang lebih baik mengunjungi lokasi Tugu IORA dan Merpati Perdamaian karena fasilitas di lokasi ini sudah cukup memadai.
2. Diharapkan bagi pemerintah dan instansi terkait terus kembangkan dan menyediaan sarana dan prasarana di objek wisata Pantai Padang khususnya menyangkut kebersihan dan ketersediaan toilet dan kamar mandi, serta pengadaan penjaga pantai. Supaya tingkat kepuasan wisatawan semakin tinggi terhadap objek wisata ini .
3. Bagi peneliti lanjutan, penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan rujukan dan pedoman yang bermanfaat dan menambah wawasan pembaca dan peneliti sendiri
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana, Duky (2006). Pengaruh Kualitas Objek Wisata Sumatera Barat Terhadap Kepuasan Wisatawan. Universitas Andalas
Bakaruddin.(2009). Perkembangan dan Permasalahan Kepariwisataan. UNP PRESS Padang
Devi. (2014). “Upaya Pengembangan Akomodasi Dan Transportasi Objek Wisata Alam Mandeh Tarusan Di Kabupaten Pesisir Selatan” Skripsi Tidak diterbitkan. Ruang Baca Geografi
Hasan, Iqbal (2004). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.Jakarta: PT Bumi Aksara Miro, Fidel (2012). Pengantar Sistem Transportasi.
Jakarta: Erlangga
Pendit, Nyoman S. (2006). Ilmu Pariwisata.Jakarta.
PT Pradnya Paramita
Rahmat. (2013). Statistika Penelitian. Bandung:CV Pustaka Setia
Sari, Mega Permata. (2014).“Perilaku Masyarakat Dalam Menjaga Lingkungan Objek Wisata Jembatan Akar Di Kecamatan Bayang Pesisir Selatan” Skripsi Tidak Diterbitkan.
Ruang Baca Geografi
Suwintari, I Gusti AE. (2012). Kepuasan Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Tourist Information Counters di Jalan Padma Utara Legian, Kuta. Universitas Udayana