• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat ketegangan di lebanon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tingkat ketegangan di lebanon"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Hizbullah tidak memberikan serangan dalam jumlah kecil untuk mewujudkan kepentingan Iran yang menganggap Amerika Serikat dan Israel selalu mencampuri kepentingan dan mempengaruhi Lebanon, yang dapat merugikan negara-negara Arab lainnya8. Jika Iran berhasil menguasai negara-negara Timur Tengah, hasil ini akan melemahkan Amerika Serikat. AS menginterpretasikan Timur Tengah sebagai lokasi yang strategis sebagai jalur lalu lintas.

Terkait dengan Israel, kerjasama bilateral yang erat dengan AS dapat dilihat dalam penjualan senjata, dukungan militer, pertukaran pengetahuan, pelatihan militer bersama dan pengembangan teknologi senjata militer, yang mendukung Israel sebagai pengekspor senjata terbesar di dunia. Dengan demikian, karya-karya tersebut yang menunjukkan keselamatan dan keamanan Israel juga mempengaruhi kehadiran Amerika Serikat, sehingga kepentingan kedua negara selaras, Amerika Serikat membutuhkan Israel untuk mempertahankan negara adidaya di Timur Tengah, dan Israel membutuhkan Amerika Serikat. untuk sepenuhnya memperoleh tanah yang dijanjikan bagi orang-orang Yahudi. . Israel telah lama menjalin hubungan baik dengan Amerika Serikat maupun Libanon sebagai sesama negara Muslim dan memiliki interaksi positif dengan negara-negara Arab lainnya.

Kehadiran Negara Palestina dalam Konflik

Kehadiran PBB dalam Konflik

Prinsip-prinsip yang tidak tertulis dalam Piagam PBB akan diikuti dengan penyesuaian terhadap masalah-masalah internasional yang timbul, sedangkan PBB diperbolehkan mencampuri urusan dalam dan luar negeri masing-masing negara dan dapat memerintahkan suatu negara untuk mempresentasikan masalah-masalah yang harus diselesaikan oleh PBB sesuai dengan dengan apa yang tertulis dalam Piagam15. Menemukan masalah yang tak ada habisnya, Inggris mengalihkan tanggung jawab penyelesaian konflik Israel-Palestina ke tangan PBB. Prinsip dan tujuan gerakan PBB adalah dengan mengirimkan bantuan di berbagai bidang yang dibutuhkan Palestina, seperti bantuan politik, bantuan keuangan, bantuan kemanusiaan dan bantuan kesehatan.

Di bidang politik, PBB membuat resolusi yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah Israel-Palestina dan memprakarsai pertemuan antara kedua negara agar Israel dan Palestina dapat bernegosiasi langsung satu sama lain. Bantuan keuangan diberikan kepada Palestina baik oleh PBB maupun oleh masyarakat internasional, yang disumbangkan melalui PBB atau dikirim langsung ke Palestina. Kemudian diberikan bantuan kemanusiaan berupa sembako, bantuan pendidikan diberikan oleh relawan PBB bernama United Nations Relief and Works for Palestine Refugees (UNRWA)16 di Lebanon untuk mengajar para pelajar Palestina yang mengungsi ke Lebanon.

Terakhir, bantuan kesehatan yang diterima Palestina berasal dari petugas medis atau relawan yang juga membawa sarana prasarana medis.

Peran Indonesia melalui Kontingen Garuda dalam Konflik

Beberapa tahun kemudian, yaitu tahun 1956, merupakan masa ketika PBB memutuskan untuk menarik pasukan Perancis, Israel dan Inggris dari wilayah Mesir, yang kemudian digantikan oleh pasukan dari PBB sendiri termasuk kontingen Garuda I, pasukan perdamaian pertama dari Indonesia ke PBB. di Mesir. Pengiriman kontingen Garuda ke misi perdamaian PBB merupakan penyaluran partisipasi Indonesia di ranah internasional yang berpedoman pada Pembukaan UUD 1945, Piagam PBB, UU No. Berdasarkan regulasi dari Indonesia sendiri dan dari PBB, Kemhan dan seluruh pihak terkait terus berupaya untuk memajukan kuantitas dan kualitas kontingen Garuda, karena pasukan ini merupakan kunci agenda perdamaian dan salah satu unsur perdamaian. di Indonesia. . diplomasi di dunia internasional.

Tercatat Indonesia menduduki peringkat ke-8 dari 125 negara sebagai negara yang paling banyak mengirim pasukan untuk misi PBB. Pelajari lebih lanjut tentang kontingen Garuda. . https://www.klaspintar.id/blog/inspiration/cari-tahu-lebih-jauh-tentang-kontingen-garuda-17731/. Selain fungsi eksternal untuk perdamaian dunia, kontingen Garuda juga digunakan secara internal sebagai motor penggerak pembangunan industri pertahanan Indonesia.

Pada tahun 2006, Indonesia mengirimkan kontingen Garuda untuk bekerja dalam peacekeeping di Lebanon, dimulai dari Kontingen Garuda XXIII-A atau dikenal dengan INDOBATT. Misi kontingen Garuda yang pertama kali diberangkatkan ke Lebanon adalah mendukung persiapan sekaligus memberikan kapasitas kepada unit UNIFIL lainnya untuk menjaga perdamaian antara Israel dan Lebanon. Kontingen Garuda beroperasi selama yang dipersyaratkan oleh Dewan Keamanan PBB, dengan masa kerja rata-rata 6 bulan hingga 1 tahun, yang kemudian akan dilanjutkan oleh rombongan Kontingen Garuda berikutnya.

Rombongan kontingen dan penerus Garuda XXIII-B dikerahkan setiap tahun oleh Indonesia untuk menjaga perdamaian di Lebanon sesuai mandat PBB. Kontingen MTF Garuda memiliki misi antara lain melakukan operasi pengawasan dan larangan maritim (MIO), melakukan latihan bersama dengan Angkatan Laut Lebanon.

Konflik Israel versus Lebanon Tahun 2016-2018

Singkat kata, sejak 2016 hingga 2018 tidak ada konflik berdarah antara Israel dan Hizbullah berkat kehadiran UNIFIL dan kontingen Garuda yang membantu pasukan PBB di wilayah perbatasan Lebanon. Di wilayah maritim Lebanon, menurut data kontingen Garuda kepada Kementerian Pertahanan, dilaporkan tidak ada masalah atau konflik terkait tentara Israel atau tentara Lebanon. Sebuah laporan intelijen dari Indonesia yang ditugaskan ke Lebanon melaporkan bahwa tidak ada ancaman serius terhadap berbagai pihak di perbatasan darat dan laut Israel-Lebanon.

Misi UNIFIL oleh PBB di Lebanon pada tahun 1978 tidak hanya menjalankan misi yang condong ke sistem keamanan dan pemerintahan Lebanon, tetapi penjaga perdamaian yang dibantu oleh kontingen Garuda dikirim untuk bekerja bersama rakyat Lebanon untuk hidup dan tampil. Pada awalnya, UNIFIL diberikan 3 mandat utama, yaitu mengukuhkan penarikan pasukan Israel dari Lebanon; pemulihan perdamaian dan keamanan di wilayah Lebanon yang dilanda konflik; dan untuk membantu pemerintah Lebanon mendapatkan otoritas yang efektif dan komprehensif di Lebanon Selatan. Perang bersenjata dan berdarah yang terjadi di Lebanon pada tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah sedikit banyak mengubah strategi PBB dalam menghadapi perang yang berlangsung selama 34 hari tersebut.

Berkat koordinasi dan pelaksanaan semua peran kontingen Garuda di perbatasan Lebanon, LAF dan pemerintah Lebanon dapat mencapai stabilitas di wilayah Lebanon. Komunikasi rutin antara UNIFIL, kontingen Garuda dan berbagai pihak di Lebanon membantu mencegah potensi kesalahpahaman di garis biru dan mengurangi kemungkinan perang yang tidak disengaja. Dengan dibentuknya Pasukan Maritim UNIFIL (MTF UNIFIL) pada tahun 2006, yang menjadi operasi maritim pertama dalam sejarah pembentukan pasukan penjaga perdamaian PBB.

Proyek UNIFIL yang dibuat oleh PBB bermanfaat dalam mengembangkan rasa saling percaya serta meredakan ketegangan yang sedang berlangsung antara Israel dan Hizbullah di Lebanon. Dengan hadirnya kontingen Garuda dan UNIFIL di Blue Line telah menciptakan kedamaian dan keamanan yang berharga bagi masyarakat. Diharapkan UNIFIL yang dibentuk oleh PBB dapat mencapai gencatan senjata permanen dan merintis perdamaian abadi di Lebanon.

Diplomasi Preventif melalui Proyek Maritime Task Force

PBB mengambil kesempatan pada tahun 2016 hingga 2018 untuk menggunakan strategi diplomasi pre-emptive untuk meredakan ketegangan di Lebanon dengan mengirimkan Kontingen MTF Garuda. Menurut laporan kontingen Garuda yang merekam berbagai kegiatan militer yang dilakukan kontingen Garuda XXVIII-I/UNIFIL, seperti operasi lapangan dan latihan, termasuk ground guard; Jaga laut; operasi penerbangan helikopter; Deteksi permukaan dan kontak udara di setiap tugas. Strategi diplomasi preventif berjalan lebih baik melalui kerjasama yang tidak hanya dilakukan dari atas ke bawah, tetapi juga dari bawah ke atas, misalnya dalam setiap kegiatan Kontingen Garuda MTF dengan berbagai pihak Lebanon, mulai dari kelompok militer hingga relawan kemanusiaan hingga Lebanon. organisasi masyarakat sipil.

PBB, UNIFIL, Kontingen MTF Garuda selalu merencanakan segala sesuatu dengan matang terkait kegiatan militer di daerah perbatasan atau zona konflik atau kegiatan non-militer. Indonesia melaksanakan pekerjaan yang tercantum dalam Pembukaan UUD melalui aksi diplomasi yang diselenggarakan oleh kontingen Garuda XXVIII-I/UNIFIL dan XXVIII-J/UNIFIL di UNIFIL. Kontingen Garuda mengemban misi dengan penuh integritas terhadap TNI dan rakyat Lebanon sendiri.

Lebanon dan berbagai pihak sangat diuntungkan dengan mandat UNIFIL, tugas MTF dan kegiatan kontingen Garuda untuk rakyatnya. Diplomasi preventif yang selalu dilakukan oleh UNIFIL dan Satgas Maritim Garuda XXVIII-I dan XXVIII-J Kontingen secara signifikan dan signifikan mengurangi ketegangan, jauh lebih baik dari kontingen sebelum atau sesudahnya. Masyarakat Lebanon di wilayah perbatasan dan wilayah laut hidup dalam situasi yang lebih kondusif, aman, dan terkendali dengan kehadiran Kontingen Satgas Maritim Garuda periode 2016 hingga 2018.

Seluruh kegiatan Kontingen Garuda XXVIII-I dan XXVIII-J telah membantu banyak pihak mulai dari Pemerintah Lebanon, ABRI Lebanon hingga masyarakat Lebanon. Proteksi dan kerjasama Kontingen Garuda bersama pasukan UNIFIL dari negara lain mendukung relawan UNIFIL dan relawan di luar UNIFIL untuk memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat Lebanon. Keberhasilan misi yang diemban oleh kontingen Garuda telah berhasil membawa kedamaian, keamanan, dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Lebanon.

Perbandingan data dimulai dari interval waktu 2014 hingga 2019 dengan masing-masing 5 wilayah selama 1 tahun sesuai dengan masa tugas kontingen Satgas TNI AL di Lebanon.

Tingkat ketegangan di lebanon

Misi protokol dan diplomasi yang dilakukan oleh kontingen Garuda XXVIII-I/UNIFIL yang kemudian dilanjutkan oleh kontingen Garuda XXVIII-J/UNIFIL terbukti memberikan efek positif terbesar bagi Lebanon berupa penurunan ketegangan di wilayah perairan periode 2016 hingga 2018. Penghargaan diberikan oleh PBB berupa medali PBB atas kontribusi 167 anggota pasukan penjaga perdamaian untuk melayani kepentingan perdamaian, stabilitas dan rekonstruksi di Haiti. Penghargaan selanjutnya berupa pujian dan penghargaan langsung MONUSCO atas upaya kontingen Garuda dalam melaksanakan rehabilitasi jalan dan fasilitas umum.

Kontingen Garuda yang tergabung dalam UNIFIL juga mendapatkan penghargaan yaitu Sertifikat Apresiasi PBB yang diberikan tidak hanya kepada Komandan Pasukan Garuda XXIII-F Letnan Kolonel Inf Suharto Sudarsono, tetapi juga kepada 12 komandan satuan UNIFIL, salah satunya Dansatgas FPC (Force Protection Company) Mayor Inf Wimoko.. penghargaan berikut diberikan kepada Kontingen Garuda yang berhasil menyelesaikan misinya. Penghargaan berupa sertifikat pengakuan antara lain diberikan kepada kontingen Garuda XXVIII-J/UNIFIL atas perjuangan dan dedikasinya untuk Lebanon. Nabih Berri selaku Ketua Parlemen Lebanon35 menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Indonesia di Lebanon, khususnya peran kontingen Garuda dalam menjalankan misi perdamaian dengan sangat baik di bawah payung UNIFIL.

Selain keberhasilan yang diraih kontingen Garuda, ada hal lain yang menambah nilai Indonesia di mata dunia, seperti kemampuan militer Indonesia yang semakin mendapat perhatian dari khalayak internasional36, yang meningkatkan tingkat kepercayaan negara asing dan dunia internasional. organisasi. bagi Indonesia, menambah hubungan persahabatan baru dengan negara-negara yang berkonflik dan mewujudkan perdamaian dan keamanan internasional sesuai amanat Indonesia dalam pembukaan UUD 1945. Pelaksanaan seluruh agenda Indonesia dalam konflik di Lebanon tidak pernah memihak negara manapun seperti Israel atau Iran .

Referensi

Dokumen terkait

Three key discourses were identified, namely, a discourse of (different) abili- ties, a discourse of peaceful resolution, and a discourse of crime as a natural consequence of