• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinjauan hukum islam terhadap praktek pinjaman uang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "tinjauan hukum islam terhadap praktek pinjaman uang"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Revisi syariat Islam terhadap praktik pinjam uang dengan pengembalian beras di Desa Ritangan Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur. Ada dua permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1) Bagaimana praktik peminjaman uang dan pengembalian beras di Desa Ritangan Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur, (2) Bagaimana penilaian hukum Islam versus praktik pinjam meminjam. uang dengan pengembalian beras di Desa Ringgang Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui praktik peminjaman uang dengan cara mengembalikan beras di Desa Ritangan Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur.

Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap praktek pinjam meminjam uang dengan pengembalian beras di Desa Ringgang Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktek peminjaman uang dengan cara mengembalikan beras di Desa Ritangan Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur. Untuk mengetahui praktik peminjaman uang dengan mengembalikan beras di Desa Ritangan Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur.

Untuk mengetahui revisi syariat Islam terhadap praktek pinjam meminjam uang dengan pengembalian beras di Desa Ritangan Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur. Penelitian Revisi Hukum Islam pada Praktek Pinjam Meminjamkan Uang dengan Mengembalikan Beras di Desa Ringgang Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur. Penelitian revisi syariat Islam pada praktek pinjam meminjam uang dengan pembayaran beras di Desa Ritangan Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Data diperoleh melalui wawancara langsung dengan masyarakat di Desa Ritangan, Kecamatan Kelam Tengah, Kabupaten Kaur.

Tabel 1  Informan Penelitian  a.  Pemberi Pinjaman (Muqridh)
Tabel 1 Informan Penelitian a. Pemberi Pinjaman (Muqridh)

PENDAHULUAN

  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian
  • Penelitian Terdahulu
  • Metode Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Analisis data adalah proses mendeskripsikan dan menyiapkan transkrip wawancara dan bahan lain yang dikumpulkan. 15 Tujuannya agar peneliti dapat menyempurnakan pemahamannya terhadap data kemudian menyajikannya secara lebih jelas kepada orang lain tentang apa yang ditemukan atau diperoleh dari lapangan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Memuat Praktek Pinjam Meminjamkan Uang Dengan Pengembalian Beras Di Desa Ritangan Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur Dan Tinjauan Hukum Islam Tentang Praktek Pinjam Meminjam Uang Dengan Pengembalian Beras Di Desa Ritangan Kecamatan Kelam Tengah, Kabupaten Kaur.

BAB V Kesimpulan, Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan dan saran mengenai revisi syariat Islam terhadap praktek pinjam meminjam uang dengan pengembalian beras di desa Ritangan kecamatan Kelam Tengah kabupaten Kaur.

KAJIAN TEORI

  • Pengertian Pinjaman (Qardh)
  • Dasar Hukum Pinjaman (Qardh)
  • Rukun Dan Syarat Pinjaman (Qardh)
  • Riba
    • Pengertian Riba
    • Dasar Hukum Riba
    • Macam-macam Riba
  • Istihsan
    • Pengertian Istihsan
    • Dasar Hukum Istihsan
    • Bentuk-bentuk Istihsan

Artinya: “Qardh adalah suatu harta yang diberikan seseorang dari harta mitsil (yang mempunyai kemiripan) untuk kemudian dibayar atau dikembalikan. Artinya: Al-qardh adalah harta yang diberikan oleh pemberi pinjaman (muqrid) kepada penerima pinjaman (muqtaridh) adalah diberikan dan kemudian dikembalikan kepadanya (muqridh) sebagaimana yang diterimanya, apabila ia mampu melunasinya.Pinjaman merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia dan umat, manfaatnya antara lain membantu dalam kehidupan sehari-hari, memberikan pinjaman kepada orang yang membutuhkan, termasuk akhlak yang mulia dan terpuji, Islam mengajarkan prinsip gotong royong dalam kebaikan dan terhadap permasalahan kehidupan masyarakat orang lain.

Sedekah adalah pemberian harta kepada orang yang membutuhkan, orang yang membutuhkan, atau pihak lain yang berhak menerima sedekah, tanpa imbalan. Menurut Al-Zuhaili, hukum kum sunnah bisa menjadi haram, jika diketahui penerima sedekah akan menggunakannya untuk hal yang haram, dan hukumnya juga bisa menjadi wajib, misalnya untuk membantu orang yang berada dalam keadaan . terpaksa (mudhtar) yang sangat membutuhkan bantuan, misalnya berupa makanan atau pakaian. Al-rusyd yaitu kedua orang yang melakukan transaksi ini adalah balikh, mempunyai agama yang baik dan mampu mengelola harta.

Oleh karena itu, memberi atau meminta pinjol ilegal dilakukan oleh anak-anak kecil dan orang gila, serta oleh orang-orang yang karena kebodohannya tidak dapat membelanjakan hartanya karena termasuk orang yang tidak boleh mengelola hartanya. Mizan Publica), h. 56-59. b.) Al-„ikhtiar (hak memilih), haram hukumnya bertransaksi dengan orang yang terpaksa karena paksaan menghilangkan kemauannya. C.). Orang yang meminjamkan haruslah orang yang mempunyai kekuasaan penuh atas barang yang dipinjamkan, karena dalam pinjaman ada unsur sedekah.

Adalah haram bagi seseorang yang hanya sekedar wali meminjamkan harta benda seseorang yang berada di bawah perwaliannya tanpa keperluan dan keadaan yang mendesak. 2) Al-Ma'qud Alaih (harta pinjaman). Misalnya pada pihak pemberi pinjaman, dapat menggunakan kalimat aslaftuka (aku meminjamkanmu), malaktukahu bi mitslihi (barang ini aku jadikan milikmu dengan syarat harus diganti), dan kalimat perintah seperti khudzhu bi mitslihi (ambil barangnya dengan syarat akan diganti dengan yang serupa). Sedangkan yang meminjam bisa mengucapkan istatalaftu (saya meminjam) dan tamalaktuhu bi badalihi (saya menerima barang ini sebagai milik saya dengan syarat diganti), dan seterusnya.

Selain itu syarat-syarat peminjaman adalah sebagai berikut: 1) Yang meminjam adalah pemilik yang sah. menyerahkannya. Secara syara pengertian riba adalah sebagai berikut: Menurut Abdurrahman Al-Jaziri, riba adalah penjumlahan salah satu dari dua pertukaran yang sejenis tanpa adanya imbalan tambahan atas hal tersebut. Syaikh Muhammad Abduh berpendapat bahwa yang dimaksud dengan riba adalah penambahan yang dilakukan secara tersirat oleh pemilik harta kepada orang yang meminjamkan hartanya (uangnya), akibat tertundanya janji pembayaran si peminjam dari waktu yang telah ditentukan. .

Riba Nasi’ah adalah tambahan yang diwajibkan oleh orang yang berhutang kepada debitur sebagai imbalan atas penundaan (penundaan) pembayaran utangnya. Riba Qardhi adalah riba yang timbul akibat proses berhutang atau meminjam, dengan syarat keuntungan (bunga) berasal dari orang yang meminjam atau berhutang.

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Letak Geografi Desa Rigangan

38http://www.google.com/amp/s/Jhoniansyahp.wordpress.com history-forming-desa-di-padang-guci-kabupaten, tilgået den 2. januar 2020.

Jumlah Penduduk

Dari tabel diatas terlihat klasifikasi penduduk Desa Ringgang berdasarkan kelompok umur 0-06 tahun sebanyak 116 jiwa, penduduk umur 07-12 tahun atau usia sekolah dasar (SD) berjumlah 116 jiwa. 215 orang, penduduk 13-15 tahun atau 273 orang Sekolah Menengah Pertama (SLTP), 302 orang berusia 16-19 tahun, 426 orang berusia 20-26 tahun, 439 orang berusia 27-40 tahun, 40 tahun ke atas, total 498 orang. Dari informasi di atas dapat kita simpulkan bahwa mayoritas penduduk yang tinggal di Desa Ritangan adalah berusia 40 tahun ke atas.

Keadaan Pendidikan dan Keagamaan

Dari tabel diatas terlihat jumlah penduduk Kelurahan Ringgang Landsby berdasarkan tingkat pendidikan sampai dengan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta sebanyak 154 jiwa, penduduk yang tingkat pendidikannya sampai diploma (D1, D2, D3) sebanyak 82 jiwa. penduduk yang tingkat pendidikannya SMA sebanyak 307 orang, jumlah penduduk yang berpendidikan SMP sebanyak 187 orang, disusul dengan pendidikan SD sebanyak 145 orang, tingkat pendidikan Madrasah Tsanawiyah sebanyak 100 orang, sedangkan jumlah penduduk yang berpendidikan TK sebanyak 165 orang. . Dari keterangan di atas terlihat bahwa tingkat pendidikan warga Desa Ritangan tergolong baik karena banyak warga yang menyekolahkan anaknya hingga jenjang sarjana (S1) dan minat belajarnya sangat tinggi. Selanjutnya lembaga pendidikan yang ada di Desa Ritangan Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa fasilitas pendidikan di desa Ritangan cukup baik, terdapat 1 MT, 1 SD dan 2 TK. Untuk mengetahui klasifikasi penduduk Desa Ritangan Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur berdasarkan agama dan kepercayaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk Desa Ritangan mayoritas beragama Islam yaitu sebanyak 2.269 jiwa yang berarti 100% penduduk Desa Ritangan Kecamatan Kelam Tengah Kecamatan Kaur beragama Islam.

Di Desa Ringan mayoritas penduduknya beragama Islam, terbukti dengan besarnya perhatian masyarakat terhadap perkembangan agama Islam, yaitu pembangunan masjid. Untuk lebih jelasnya mengenai tempat ibadah di Desa Ritangan, silakan lihat tabel di bawah ini. Dari tabel diatas terlihat tempat ibadah di desa Ritangan sudah memadai yaitu terdapat 3 buah masjid untuk umat islam.

Kondisi Ekonomi

Kondisi Sosial dan Budaya

Pak Doni selaku petani yang memberikan pinjaman kepada Ibu Rina Asrifah mengatakan, “Saya meminjam uang dari Ibu Rina Asrifah selaku pemberi pinjaman (muqridh) sebesar Rp. Kata Ibu Heni, beliau juga meminjamkan uang kepada Ibu Rina Asrifah. Katanya, “Saya pinjam Rp. Bu Cici juga sama, dia pinjam uang ke Bu Rina Asrifah, katanya, “Saya pinjam Bu Rina Asrifah Rp.

Bu Juniarti juga sama dengan Bu Cici. Beliau telah memberikan pinjaman kepada Ibu Rina Asrifah. Dia berkata, 'Saya telah meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yaitu Rp. Pak Dadi selaku petani yang memberikan pinjaman kepada Ibu Winiarti mengatakan: “Saya telah memberikan pinjaman kepada Ibu Winiarti (pemberi pinjaman) sebesar Rp. Ibu Risa yang meminjam uang dari Ibu Winiarti mengatakan: “Saya meminjam uang dari Ibu Winiarti untuk memenuhi kebutuhan keluarga yaitu Rp.

Bu Yuli pun sama, beliau juga memberikan pinjaman kepada Bu Winiarti. Katanya: “Saya meminjam uang dari Ibu Winiarti untuk mengelola sawah dan kebutuhan sehari-hari yaitu sebesar Rp. Ibu Desi sebagai petani yang memberikan pinjaman kepada Ibu Dimi Harmi, pemberi pinjaman (muqridh), katanya. Petani Rosi yang dipinjamkan uang oleh Ibu Dimi Harmi sebagai pemberi pinjaman (muqridh) mengatakan bahwa: “Saya meminjam Rp.

Adalah Bu Indai yang meminjam uang kepada Bu Dimi Harmi dan berkata, “Saya meminjam uang kepada Bu Dimi Harmi untuk mengelola sawah sebesar Rp. Ibu Yanti yang juga meminjam uang dari Ibu Dimi Harmi mengatakan, “Saya meminjam uang dari Ibu Dimi Harmi For. Bu Rahini pun sama dengan yang memberikan pinjaman kepada Bu Dimi Harmi. Ia berkata, “Saya meminjam uang dari Ibu Dimi Harmi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mengelola sawah sebesar Rp.

Ibu Heni mengatakan dia juga meminjamkan uang kepada Ibu Rina Asrifah. Saya meminjam uang dari Ibu Rina Asrifah sejumlah Rp. 300.000, jadi dihitung pinjamannya sebesar Rp. Bu Juniarti juga sama dengan Bu Cici, dia memberikan pinjaman kepada Bu Rina Asrifah, katanya.

Hal serupa juga terjadi pada Ibu Yuli yang juga memberikan penghargaan kepada Ibu Winiarti yang mengatakan: “Ibu. Saya menerima 500.000 rp dari Winiart. Bu Desi selaku petani yang meminjam dari Bu Dimi Harmi (pemberi pinjaman), ujarnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar

Tabel 1  Informan Penelitian  a.  Pemberi Pinjaman (Muqridh)

Referensi

Dokumen terkait

Makam Teungku di Iboih berada di Gampong Iboih Kota Sabang. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan makam Teungku di Iboih, hanya saja warga Gampong