• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN MASLAHAH MURSALAH TERHADAP TALAK DI LUAR PENGADILAN PERSPEKTIF KYAI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH DI KABUPATEN PONOROGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TINJAUAN MASLAHAH MURSALAH TERHADAP TALAK DI LUAR PENGADILAN PERSPEKTIF KYAI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH DI KABUPATEN PONOROGO"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan pasal 38 UUP disebutkan bahwa putusnya ikatan perkawinan antara suami dan istri disebabkan oleh kematian, perceraian, dan putusan pengadilan. Di masyarakat luas masih ada yang beranggapan bahwa sepasang suami istri yang ingin bercerai bisa saja mengucapkan talak di depan istrinya tanpa sidang di pengadilan agama, sehingga terjadi di masyarakat banyak laki-laki yang langsung meninggalkan istrinya setelah mengucapkan talak. . di depan istri mereka.

Rumusan Masalah

Bagaimana pandangan Maslah Murlah terhadap praktik talak di luar pengadilan dari sudut pandang Kyai Pondok Pesantren Salafiyah Kabupaten Ponorogo? Bagaimana pandangan Maslah Murlah tentang dampak perceraian di luar hukum dalam perspektif Kyai Pondok Pesantren Salafiyah Kabupaten Ponorogo?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Serta memberikan informasi mengenai hukum melakukan perceraian di luar pengadilan agama dari sudut pandang Kyai Pondok Pesantren Salafiyah Kabupaten Ponorogo. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penelitian perceraian di luar pengadilan dari sudut pandang Kyai Pondok Pesantren Salafiyah Kabupaten Ponorogo.

Telaah Pustaka

10 Muhammad Dhohri, Perspektif Perceraian di Luar Pengadilan Ulama Buntet Pesantren Cirebon, Skripsi (Cirebon: IAIN Syekh Nurjati 2015), 137. Penelitian ini membahas tentang teori pemikiran Khaled Abuo El-Fadl mengenai hak cerai di luar pengadilan . 11 Muhammad Asadurrohman, Hukum Perceraian di Luar Pengadilan Perspektif Teori Hermeneutik Khaled Abuo El-Fadl, Skripsi (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.

12 Munandar, Tinjauan Hukum Islam tentang Perceraian di Luar Pengadilan Agama pada Masyarakat di Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone, Skripsi (Makassar: UIN Alauddin, 2017), 61. 2010.13 Rumusan masalah utama dalam penelitian ini adalah (1) apakah perceraian itu merupakan suatu hal yang wajar? dilakukan. di luar pengadilan adalah sah. 13 Oleh karena itu, status hukum Thalaq di luar pengadilan dalam perspektif Fiqh, UU No. 1/1974 dan Kompilasi Hukum Islam, Tesis (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010), 77.

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Pengolahan Data
  • Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Data

Penelitian ini menggunakan tinjauan dari sudut pandang penulis perceraian, sedangkan penelitian ini fokus pada sudut pandang Kyai Pondok Pesantren Selefiyah. Nah untuk mempermudah pencarian kali ini kami menggunakan teori Maslah Murlah dari sudut pandang Kyai Pondok Pesantren Selefiyah. Penulis menguraikan data yang diperoleh langsung dari Kyai Pondok Pesantren Salafiyah Kabupaten Ponorogo.

Peneliti menjelaskannya secara cermat dan jujur, tanpa memanipulasi pendapat Kyai berbagai pesantren tentang perceraian di luar pengadilan. Sumber data primer adalah sumber penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (tidak melalui perantara). Sumber penelitian primer diperoleh peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti.16 Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara langsung kepada Kyai Pondok Pesantren Salafiyah Kabupaten Ponorogo, yang hasil wawancaranya kemudian dijadikan data dalam penyelesaian naskah. 2) Sumber data sekunder. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh di luar partisipan, bahkan secara tidak langsung dari partisipan untuk memperoleh informasi tertentu.17 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data sekunder dari berbagai literatur dokumenter, seperti buku, jurnal penelitian, karya ilmiah, dan publikasi internet. meliputi perceraian di luar pengadilan dalam sudut pandang Kyai Pondok Pesantren Salafiyah.

Sistematika Pembahasan

Kesimpulan yang dituliskan pada bab ini bukanlah ringkasan penelitian yang telah dilakukan, melainkan tanggapan singkat penulis mengenai penelitian yang telah dilakukan untuk melengkapi rumusan masalah yang telah dibuat.

TALAK DI LUAR PENGADILAN PERSPEKTIF KYAI PONDOK

Talak Dalam Syariat Islam

  • Pengertian Talak
  • Klasifikasi Talak

Talak bid`i adalah talak yang dipaksakan oleh suami, namun tidak sesuai dengan aturan agama dan menyimpang dari ketentuan Al-Quran dan Sunnah Nabi. Sedangkan talak yang ditinjau dari kemungkinan diperbolehkannya seorang laki-laki untuk kembali kepada bekas isterinya, terbagi menjadi dua macam, yaitu: Talak Raj`i adalah talak yang masih memperkenankan seorang laki-laki untuk kembali kepada bekas isterinya. berdamai tanpa akad nikah baru.

Talak Ba`in adalah perceraian yang tidak memperbolehkan seorang laki-laki kembali kepada isterinya kecuali dengan mengadakan akad nikah yang baru. Talak ba`in sughra adalah perceraian dimana suami tidak dapat berdamai dengan mantan istrinya, namun suami dapat berdamai dengan mantan istrinya dengan mengadakan akad nikah yang baru. Yang termasuk talak ba`in kubra adalah talak yang dijatuhkan tiga kali atau talak tiga kali.

Tinjauan Mas{lah{ah Mursalah

  • Pengertian Mas{lah{ah Mursalah
  • Dasar Hukum Mas{lah{ah Mursalah
  • Klasifikasi Mas{lah{ah Mursalah

Mas{lah{ah bahawa tidak ada bukti petunjuk khusus yang membatalkannya dan tidak ada yang mempedulikannya. Mana-mana Mas{lah{ah{ah yang tidak mempunyai penunjuk syariah tidak boleh membatalkannya dan tidak mengambil perhatian kepadanya. Mas{lah{ah yang sesuai dengan niat syariah (Penggubal Undang-undang) dan tidak mempunyai petunjuk khusus yang membuktikan penerimaan atau penolakannya. hlm.

Penggunaan ijtihad merujuk kepada penggunaan akal atau sesuatu yang dianggap Mas{lah{ah. Mas{lah{ah bermaksud telah memenuhi tujuan syariat walaupun tidak ada dalil khusus yang menyokongnya. Mas{lah{ah Hajjiyeh adalah suatu kemaslahatan yang sifatnya menghilangkan kesempitan dan kesulitan dalam kehidupan manusia.

TALAK DI LUAR PENGADILAN PERSPEKTIF KYAI

Biografi Para Kyai Pondok Pesantren Salafiyah Di Kabupaten

Gus Ihsan kini menetap di Pondok Pesantren Al-Hasan Patihan Wetan bersama Puan. Nyai Hajjah Yatimah Munawwaroh dan isteri Ning Firda. Dalam kehidupan seharian, Gus Ihsan memaafkan beberapa pencinta ilmu di Pondok Pesantren Al-Hasan, antaranya; Kitab Fath} al-Karib, kitab al-Jhazariyah dan kitab Bulugh al-Meram. Beliau juga merupakan Pensyarah serta wakil Rektor I bidang Akademik di Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo.

Selain pendidikan formal, beliau juga pernah menempuh pendidikan nonformal di Madrasah Diniyyah Miftahul Huda, Ponorogo, Jawa Timur, Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, Ponorogo, Jawa Timur, yang diajar oleh Al-Maghfurlah KH. Ali Muhyiddin al-Qurahdaghi terbitan Qonun Prisma Media Cetakan Pertama Oktober 2003 ISBN Islam Dilihat dari Dimensi Mistik, Budaya dan Sosial, Jurnal Qalamuna Vol. 1 Tidak. 2 Juli 2006 ISSN Model Penelitian Hadits (Tawaran Pemikiran Fazlur Rahman).2 No. 1 Januari 2007 ISSN Al-Mawardi dan Beberapa Teori Politiknya (Kajian Kitab al-Ah}kam al-Shulthaniyah) Jurnal Qalamuna Vol .2 No. 2 Juli 2007 ISSN Metode Pengajaran Agama Islam: Tawaran Metode Pendidikan Berbasis Al-Quran, Penerbit Ganeswara Yogyakarta. Ia kini tinggal di Pondok Pesantren Al-Barokah Mangunsuman bersama istrinya Ning Zahra dan kedua putra-putrinya.

Praktik Talak Di Luar Pengadilan Perspektif Kyai Pondok

Menurut Kyai Ihsan, praktik perceraian di luar hukum yang terjadi di masyarakat sebagaimana dijelaskan dalam kitab Fiqih. Praktek perceraian di luar pengadilan merupakan realitas sosial yang timbul dalam masyarakat dan mutlak ada. Menurutnya, praktik perceraian di luar hukum mempunyai dua dimensi hukum, yakni hukum agama dan hukum negara.

Pendapat Kyai Asvin, praktek talak di luar pengadilan akan berakibat talak apabila suami mengatakan sesuatu kepada istrinya yang mengandung unsur talak. Senada dengan Kyai Asvin, Gus Nabil juga mengatakan bahwa amalan talak di luar pengadilan adalah talak jika amalannya sesuai dengan syarat talak. Sedangkan menurut Gus Ashif, praktik talak di luar pengadilan mempunyai dua dimensi hukum, dalam hukum agama dikatakan sah, sedangkan dalam hukum negara belum mendapat pengakuan dan belum dapat dikatakan sah.

Pengaruh Hukum Terhadap Talak Di Luar Pengadilan Perspektif

  • Ketentuan Hak Asuh Anak Perspektif Kyai Pondok Pesantren
  • Ketentuan Pembagian Harta Gono-Gini Perspektif Kyai

Dampak Hukum Cerai di Luar Pengadilan, Pandangan Kyai Terhadap Pondok Pesantren Salafiyah Kabupaten Ponorogo. Terkait dengan hasil penelitian terhadap praktik perceraian di luar pengadilan, pandangan Kyai Pondok Pesantren Salafiyah Kabupaten Ponorogo, para Kyai mempunyai pandangan tersendiri. Akibat hukum perceraian di luar pengadilan antara lain ketentuan mengenai pembagian hak asuh anak dan ketentuan pembagian harta untuk keuntungan bersama.

Apa dampak perceraian di luar pengadilan dalam pandangan Kyai Pondok Pesantren Salafiyah Provinsi Ponorogo. Peneliti Apa akibat/dampak hukum yang timbul dari perceraian di luar pengadilan pada Kyai? Apa dampak perceraian di luar pengadilan dalam pandangan Kyai Pondok Pesantren Salafiyah Provinsi Ponorogo.

ANALISIS MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP TALAK DI

Analisis Mas{lah{ah Mursalah Terhadap Akibat Hukum Talak Di

Moh Agus Nabil Hasbullah, akibat hukum akibat perceraian di luar pengadilan mengenai hak asuh anak atau hadlanah dan ketentuan pembagian harta yang saling menguntungkan sama dengan nikah sirri dan talaq. Dari analisa Mas{lah{ah Murlah, muncul beberapa poin mengenai akibat hukum perceraian di luar pengadilan dari sudut pandang ulama Pondok Pesantren Salafiyah Kabupaten Ponorogo, antara lain: Pembagian kedua akibat hukum perceraian di luar pengadilan. perceraian di pengadilan sulit dilakukan jika diselesaikan secara damai.

Menurut analisis Mas{lah{ah Murrasa, praktik talak di luar hukum mempunyai unsur merugikan yang lebih dominan dibandingkan unsur mas{lah{ah. Hukum perceraian di luar perspektif yudisial teori hermeneutika Khaled Abuo El-Fadl.” Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim, 2021. Tinjauan Hukum Islam Terkait Talaq di Luar Peradilan Agama Masyarakat di Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone.” Skripsi, UIN Alauddin, 2017.

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam hal ini, harus ada peningkatan pengetahuan di masyarakat mengenai perceraian di luar pengadilan dan dampak yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, peneliti dari sekian banyak pondok pesantren Salafiyah di Kabupaten Ponorogo ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perceraian di luar pengadilan dari sudut pandang Kyai Pondok Pesantren Salafiyah di Kabupaten Ponorogo. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan bimbingan dan pengetahuan bagi masyarakat Ponorogo khususnya mengenai permasalahan perceraian di luar pengadilan.

Menurut saya, perceraian di luar pengadilan mempunyai dua dimensi hukum, yaitu hukum agama dan hukum negara. Menurutnya, hal itu tidak ada hubungannya dengan apakah perceraian itu diperintahkan di pengadilan atau di luar pengadilan. Sulit bagi suami atau istri yang bercerai di luar pengadilan untuk memperoleh kepastian hukum mengenai pembagian harta bersama.

Namun intinya, hakekat rumah tangga antara suami dan istri menjadi rusak jika perceraian terjadi di luar pengadilan. Analisis Mas{lah{ah Murlah tentang Praktek Talak di Luar Pengadilan Pandangan Kyai Pondok Pesantren Salafiyah Provinsi Ponorogo Istilah talak berarti lepasnya ikatan perkawinan dan putusnya hubungan suami istri. Sedangkan menurut Gus Ashif, praktik perceraian di luar hukum mempunyai dua dimensi hukum, yaitu hukum agama dan hukum negara.

Oleh karena itu, penulis mencatat bahwa talak yang dilakukan di luar halaman banyak mengandung madarat dan kurang mas{lah{ah.

Saran

Mengenai akibat hukum perceraian di luar pengadilan yaitu hak asuh anak dan pembagian harta, menurut analisa peneliti pembagian kedua akibat hukum perceraian di luar pengadilan diatas sulit diwujudkan jika in der cinta diselesaikan. “Status Hukum Thalaq Di Luar Pengadilan Dalam Perspektif Fiqh, UU No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam.” Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, 2010. Perbuatan cerai di luar pengadilan menurut persepsi pihak yang berperkara cerai, studi kasus di kabupaten Curup Timur.” Skripsi, IAIN Curup, 2019.

Sumber: Talak yang diucapkan di luar pengadilan dan dianggap sah menurut hukum agama, dan masyarakat harus diberikan edukasi mengenai perceraian ini agar tidak bingung menghadapinya. Narasumber Kalau hukum perceraian di luar pengadilan tidak sah menurut hukum negara, tetapi sah dan sah menurut hukum Islam, sehingga perlu ada sinkronisasi antara kedua undang-undang ini. Sumber: Menurut saya, perceraian di luar pengadilan berarti perceraian yang dilakukan hanya menurut syariat saja, namun tidak dilegalkan oleh negara.

Gambar  1:  Wawancara  dengan  KH.
Gambar 1: Wawancara dengan KH.

Gambar

Gambar  1:  Wawancara  dengan  KH.

Referensi