• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tokoh Umar Bin Khattab

Black@Bear

Academic year: 2023

Membagikan "Tokoh Umar Bin Khattab"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Umar Bin Khattab

Biografi Singkat Umar bin Khattab

Umar lahir di Mekah dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy dengan nama lengkap Umar bin Khattab bin Nufiel bin abdul Uzza bin Ribaah bin Abdullah bin Qarth bin Razaah bin Adiy bin Kaab. Ibunya adalah Hantamah binti Hasyim bin Mughirah bin Abdillah bin Umar bin Mahzum. Dia dilahirkan 14 tahun sesudah kelahiran Nabi Muhammad Saw, tapi ada juga yang berpendapat bahwa ia dilahirkan 4 tahun sebelum perang fijar.

Umar dilahirkan sekitar 586 M. dia adalah salah satu dari orang Quraish yang mampu membaca.

Diberitakan bahwa hanya ada 17 orang yang mampu membaca wahyu Muhammad Saw. Umar juga dengan bentuk fisiknya. Dia sangat tinggi dan kuat. Dia juga penunggang kuda yang piawai dan pegulat yang tak tertandingi. Sebelum masuk Islam, dia adalah seorang otorator yang ulung, pegulat yang tangguh, dan selalu diminta sebagai wakil sukunya bila menghadapi konflik dengan suku Arab yang lainnya. Terkenal sebagai orang yang sangat pemberani dalam menentang Islam, mempunyai ketabahan dan kemauan keras, tidak mengenal bingung dan ragu (Lubis, 2020: 69).

Akan tetapi, di luar kepribadiannya yang beringas, Umar bin Khathab Ra. dikenal sebagai pemuda yang pandai baca-tulis, sesuatu yang langka pada masa itu. Umar bin Khathab Ra.

mengenyam pendidikan baca-tulis yang kala itu tidak semua orang tua mengizinkan anaknya.

Sejarah mencatat, dari semua suku Quraisy ketika Rasulullah Saw. diutus, hanya ada tujuh belas orang yang pandai membaca dan menulis', salah satunya ialah Umar bin Khathab Ra. (Al-Azizi, 2021: 21).

Sebelum masuk Islam, Abu Hafsh atau Umar bin Khathab Ra. merupakan salah seorang dari kaum kafir Quraisy yang paling ditakuti oleh orang orang yang sudah memeluk agama Islam. la dikenal sebagai orang yang paling memusuhi Islam dan tidak segan-segan menyiksa kaum muslimin secara kasar agar sudi kembali lagi menyembah berhala.

Umar bin Khathab Ra. juga dikenal sebagai petarung andal di seantero Makkah dan belum ada satu orang pun yang mampu mengalahkannya. Sosoknya kekar, tinggi besar, dengan tatapan tajam yang seakan-akan siap menghancurkan lawan. Sikapnya keras, tegas, dan tidak kenal ampun. Pada masa Jahiliah, la sangat fanatik terhadap agama leluhurnya, bahkan sampai membuat berhala dari manisan kurma untuk disembah. Ketika ada orang yang mengancam

(2)

agama nenek moyangnya itu maka ia tak akan tinggal diam. Hal itu juga ia lakukan ketika Rasulullah Saw. menjalankan misi mulia dari Allah Swt. untuk menyebarkan agama tauhid.

Umar bin Khathab Ra. merasa terusik dengan kehadiran agama baru itu (Al-Azizi, 2021: 17).

Hari itu juga ia harus menghabisi Rasulullah SAW dengan pedang terhunus di tangan, laki-laki kelahiran pasangan Al-Khathab dan Hanthamah ini, segera bergegas meninggalkan rumahnya.

Masih dipenuhi dengan kemarahan, Umar menghardik Fathimah dan memerintahkannya untuk melepaskan Islam dan kembali kepada tuhan-tuhan nenek moyang mereka. Di puncak kemarahannya, Umar sempat memukul Said bin Zaid dan menampar adiknya, Fathimah. Darah mengalir dari cela bibir Fathimah. Hati Umar luluh. Di tengah kegalauannya itu, pandangan Umar menangkap sebuah lembaran yang bertuliskan ayat-ayat Al-Qur'an. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. Hatinya ciut. Dengan tangan bergetar, Umar meminta lembaran itu. Fathimah menolak. Ibnu Hisyam -dalam Sirah-nya- meriwayatkan, Fathimah sempat meminta Umar untuk mandi lebih dulu. Setelah itu ia menyerahkan lembaran bertulis surah Thaha itu kepada Umar.

Begitu membaca ayat-ayat tersebut, perasaan Umar tenang. Kedamaian pun menyelimuti.

Hati Umar benar-benar luluh. Timbullah keinginan kuat untuk segera menemui Rasulullah SAW Ditemani Khabbab bin Art, Umar meninggalkan rumah Fathimah menuju rumah Al-Arqam bin Abi Al-Arqam dimana Rasulullah saw sedang menyampaikan dakwah secara sembunyi- sembunyi. Di hadapan Rasulullah saw, Umar berlutut menyatakan keislamannya. Kala itu tahun keenam dari kenabian. Umar berada pada urutan ke-40 dari mereka yang mula-mula masuk Islam. Sejak masuk Islam, Umarlah yang memprakarsai era keterbukaan dalam dakwah. Dialah yang menancapkan tonggak Al-Faruq (Pembeda antara yang hak dan bathil (Bastoni, 2008: 10- 11).

Dengan demikian Umar masuk Islam atas dasar pembuktian setelah dibuktikannya adanya pengaruh agama ini yang begitu kuat dalam jiwa orang-orang beriman, dari kehidupan pribadi sampai kepada kehidupan masyarakat bersama serta organisasinya. Ia menganut agama Allah dengan semangat yang sama seperti ketika dulu ia memeranginya. Ingin sekali ia agar masyarakat Muslimin menjadi sebuah organisasi yang dapat mempertahankannya seperti Kuraisy dulu. Begitu ia menjadi Muslim ia mengumumkan keislamannya itu kepada Kuraisy seluruhnya (Haekal, 2002: 32).

Kekhalifahan Umar Bin Khattab

(3)

Ketika Abu Bakar sakit, dia memperhatikan sahabatnya, siapa di antara mereka yang sesuai diangkat menjadi khalifah, “yang tegas tidak kejam dan yang lembut tidak lemah”. Dia mendapatkan kriteria pilihannya itu, di antara dua sahabat, yaitu antara Umar bin Khathab dan Ali bin Abi Thalib.

Tetapi kemudian pilihannya jatuh kepada Umar Kemudian Abu Bakar meminta pendapat Asid bin Hudhair al-Anshari dan mengajak musyawarah Sa’id bin Zaid dan yang lain dari kalangan Muhajirin dan Anshar tentang penilaian mereka terhadap Umar, ternyata semuanya menyanjungnya. Setelah Abu Bakar bermusyawarah dengan mereka, lalu beliau pun memanggil Utsman bin Affan untuk menuliskan bahwa Umar adalah pengganti dirinya, menjadi khalifah nanti.

Penetapan Umar sebagai khalifah ditulis pada suatu piagam pengangkatan. Pengangkatan Umar ini bermaksud untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan di kalangan umat Islam di kemudian hari. Kebijakan Abu Bakar tersebut ternyata diterima masyarakat dan mereka secara beramairamai membai’at Umar sebagai khalifah kedua dalam usia 53 tahun.

Kemudian Umar memperkenalkan istilah “Amirul Mukminin” (komandan orang-orang yang beriman) bukan khalifah (Nasution, 2013: 68-69).

Pada masa Umar bin Khattab r.a. inilah Islam mengalami perkembangan yang pesat dalam bidang politik, ekonomi, dan lainnya. Oleh karena itu keberhasilan kepemimpinan Umar bin Khattab menjadikan Madinah sebagai negara Adi kuasa karena kebijaksanaan yang dilakukan selama pemerintahannya untuk memajukan daerah dan masyarakat yang dipimpinnya (Fu’ad, 2016: 40).

Konstribusi Umar Bin Khattab Pada Masa Kekhalifahannya

(4)
(5)

REFERENSI Sumber Buku

Al-Azizi, Abdul Syukur. (2021). Umar bin Khathab Ra. Yogyakarta: Diva Press.

Bastoni, Hepi Andi. (2008). Sejarah Para Khalifah. Bogor: Pustaka Al-Kaustar.

Haekal, Muhammad Husain. (2002). Umar bin Khattab. Bogor: Pustaka Litera AntarNusa.

Nasution, Syamruddin. (2013). Sejarah Pradaban Islam. Riau: Yayasan Pustka Riau.

Sumber Jurnal

Lubis, Sopian. (2020). Pemikiran Pendidikan Islam Khalifah Umar Bin Khattab. Jurnal Murrabi, Vol. 3(2). Hal. 69.

Sumber Lain

Fu’ad, Zakki. (2016). Buku Ajar Sejarah Peradaban Islam, Paradigma Teks, Reflekti, dan Filosofis. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel : Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Sebab, saya khawatir, Umar akan murka kepada kita.” Mereka lantas menyampaikan usulan tersebut kepada Hafshah seraya memintanya untuk bertanya kepada Umar, yakni tentang

Pertama , Umar bin Khattab telah memberikan kontribusi yang sangat berharga bagi manajemen keuangan negara dalam sejarah Islam, antara lain dengan mendirikan baitul mâl

memeluknya. Maka masyarakat saat itu adalah masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai agama, dan hal ini tentu saja berpengaruh tehadap masyarakat Islam, mereka

1) Bumi yang pemiliknya sudah masuk Islam, tanah atau bumi yang semacam ini adalah sah menjadi kepunyaan pemiliknya, dan tidak boleh ada kewajiban pajak terhadapnya. 2)

1) Bumi yang pemiliknya sudah masuk Islam, tanah atau bumi yang semacam ini adalah sah menjadi kepunyaan pemiliknya, dan tidak boleh ada kewajiban pajak terhadapnya. 2)

Saidina Umar bin Alkhutub pentadbir yang ulung , Saidina Isman bin A’fan korporat yang dermawan, Saidina Ali bin Abu Talib pemuda yang berani, Saidina Hamzat bin Abdul

Ia diriwayatkan menghukum mati anaknya sendiri karena mabuk-mabukan dan berperilaku amoral (Philip K. Umar bin Khattab telah mengubah dunia Islam menjadi berperadaban

Bahkan Umar bin Khattab adalah orang pertama membakar sebuah kedai/toko milik Ruwaisyid Atsakafi yang dicurigai menjual khamar; dan bahkan mengasingkan seorang bernama Rabiah bin