• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOLERANSI DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF HABIB HUSEIN JA’FAR (Kajian Tafsir Lisan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "TOLERANSI DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF HABIB HUSEIN JA’FAR (Kajian Tafsir Lisan)"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora, Kiai Haji Achmad Siddiq Universitas Islam Negeri (UIN KHAS) Jember, prof. Seluruh dosen Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember.

Penulisan Kata dalam Rangkaian Kalimat

Oleh karena itu, untuk menafsirkan dan memahami Al-Qur'an diperlukan Tafsir Al-Qur'an. Dengan demikian peneliti memberi judul penelitian “Toleransi Dalam Al-Quran Sudut Pandang Habib Husein Ja’far (Kajian Tafsir Lisan)”.

Fokus Penelitian

Habib Hussaini ketika berdakwah menggunakan bahasa yang mudah dipahami pendengarnya, pembawaannya menyenangkan dan tidak membosankan. Mengetahui dan memahami cara mengkaji tafsir lisan tentang toleransi dalam video ceramah Habib Hussain Ja'far.

Manfaat Penelitian

Setelah menyelesaikan penelitian ini, peneliti berharap dapat menambah wawasan keilmuan dan terus mengkaji hasil penelitiannya yaitu Tafsir Lisan Arti Toleransi Dalam Islam Menurut Habib Husein Ja'far. Setelah selesainya penelitian ini, penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami makna toleransi dalam Islam menurut pandangan Habib Husein Ja’far sehingga dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman baru kepada pembaca.

Definisi Istilah

Secara sederhana, tafsir lisan adalah penafsiran Al-Qur'an yang dilakukan dalam bentuk lisan. Penelitian mengenai tafsir lisan nampaknya masih terbatas, hal ini terjadi karena data mengenai tafsir tertulis lebih mudah ditemukan dibandingkan dengan data mengenai tafsir lisan.

Sistematika Pembahasan

Skripsi berjudul Pluralisme Keagamaan dan Toleransi dalam Islam dalam Perspektif Yusuf Al Qaradawi oleh Sukron Ma'mun. Sebuah penelitian yang membahas pemikiran Al Qaradawi tentang pluralisme agama dan toleransi dalam Islam.

Kajian Teori

Pengertian toleransi

Kata toleransi berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti menahan diri, menghargai pendapat orang lain, sabar, toleran, berpikiran terbuka terhadap orang lain yang berbeda sikap dan agama. Di dalam Al-Qur'an tidak ditemukan kata toleransi secara jelas, namun toleransi dimaknai sebagai suatu sikap saling menghargai, menerima dan menghargai perbedaan budaya, suku, dan ras, sehingga di dalam Al-Qur'an banyak dijelaskan dengan jelas tentang sikap tersebut. - Sikap seperti di atas. Kata toleransi berasal dari bahasa Arab tasamuh yang berarti menggambarkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan kelompok-kelompok dalam masyarakat, tidak peduli apakah mereka berbeda budaya, bahasa atau agama.

Dalam ajaran Islam, toleransi tidak hanya berlaku terhadap sesama manusia saja, namun terhadap seluruh alam semesta, hewan dan lingkungan hidup. Pengertian lain dari toleransi menurut Syekh Salim bin Hilali adalah hati yang rela karena keluhuran dan kemurahan hati, keterbukaan pikiran yang didasari kesucian dan ketakwaan, hati yang lemah lembut, wajah yang ceria karena gembira, merendahkan diri dihadapan sesama muslim, bukan karena apa pun. tercela, hubungan sosial menjadi mudah tanpanya. Hakikat toleransi adalah masing-masing pihak dapat mengontrol diri dan memberikan ruang leluasa untuk saling menghormati keunikan masing-masing dan tidak merasa terancam dengan keyakinan masing-masing, karena itu adalah haknya.

Macam-macam toleransi

Umat ​​beragama merupakan wujud nyata terjalinnya hubungan sosial antara pemeluk agama lain dengan pemeluk agama yang sama. Yang dimaksud dengan toleransi statis adalah toleransi yang bersifat dingin dan tidak dapat mencapai kerjasama dan hal ini bersifat teoritis. Sedangkan toleransi dinamis adalah toleransi yang aktif dan dapat menciptakan kerjasama yang mempunyai tujuan yang sama sehingga dapat menjaga kerukunan antar umat beragama.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa toleransi antar umat beragama merupakan sikap dasar masyarakat yang beragama dan meyakini rasa hormat dan menghargai. Setiap orang mempunyai haknya masing-masing atas kebebasan mengenai agamanya dan setiap orang lainnya menghormati penerapan ajaran yang terkandung dalam agama yang dipilihnya. Dalam bidang agama, diuraikan dua pola dasar yang harus dijalani oleh setiap orang yang memeluk suatu agama, yaitu hubungan vertikal dan horizontal.

Dalam hubungan vertikal ini berlaku toleransi terbatas karena hanya terjadi dalam lingkungan keagamaan. Hubungan tersebut tidak hanya dilakukan dalam lingkungan keagamaan saja, namun juga dilakukan dengan semua yang ada.

Batasan-batasan toleransi

Dalam menerapkan sikap toleransi antar umat beragama seperti di atas, jangan mencampuradukkan persoalan yang berkaitan dengan kepentingan sosial dan aqidah atau keyakinan masing-masing individu. Menurut Ali Machsun, yang dimaksud dengan batas toleransi adalah keyakinan yang dianut oleh setiap orang. 42 Muhammad Mahmud Nasution, “Revisi batas toleransi antar umat beragama dalam perspektif Islam,” Pedagogic Forum 12, no.

Dalam agama Islam, terdapat sekatan terhadap umatnya dalam menjalinkan hubungan sesama manusia, terutama apabila mereka menjalankan toleransi sesama umat beragama. Toleransi antara penganut agama tidak boleh dijalankan dengan golongan yang memusuhi agama Islam itu sendiri kerana mereka mengusir orang yang beragama Islam dari kampung halaman sendiri, jika ini berlaku maka umat Islam tidak boleh berkawan atau berkawan dengan golongan tersebut. Allah juga memperingatkan tentang batas toleransi yang tidak boleh dikelirukan dengan masalah aqidah atau iman yang dijelaskan dalam QS.

Dan juga memberikan peringatan kepada seluruh umat Islam bahwa dalam Islam tidak ada toleransi dalam urusan aqidah atau keimanan dan hal-hal yang berkaitan dengan ajaran ibadah. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena wajib dilakukan oleh seluruh umat Islam agar tidak tersesat di kemudian hari.44.

Subjek Penelitian

Pendekatan penelitian memuat uraian mengenai pendekatan penelitian yang dipilih 45 Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menggunakan jenis penelitian kualitatif analisis wacana. Analisis wacana tidak hanya berfungsi untuk mengetahui isi teks yang terdapat dalam sebuah naskah, namun fungsi lain dari analisis wacana adalah untuk mengetahui pesan yang ingin disampaikan oleh pembicara, dalam hal ini peneliti memfokuskan pada makna toleransi dalam Islam yang disampaikan. oleh ayah Habib Husein Ja di media sosial YouTube. Jenis dokumentasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah dokumen video ceramah Habib Husein Ja’far tentang Makna Toleransi dalam Islam di Channel YouTube Daniel Mananta Network yang bertajuk “Inilah Maknanya.

TOLERANSI” dalam segmen Daniel Tetangga Anda, Gita Savitri Devi bertajuk “Toleransi dalam Islam feat. Data utama dari penelitian ini adalah video ceramah Habib Husein Ja’far tentang pentingnya toleransi dalam Islam di channel YouTube Daniel Mananta Network yang berjudul “Inilah Maknanya. TOLERANSI” Menurut Habib Husein Ja’far dalam segmen Daniel Your Neighbor, Gita Savitri Devi bertajuk "Toleransi dalam Islam feat.

Data sekunder yang dipilih adalah: jurnal, skripsi dan buku-buku lain yang berkaitan dengan pembahasan makna toleransi dalam Islam.

Analisis Data

Keabsahan Data

Tahap-tahap Penelitian

Dalam hal ini peneliti memilih dan memilah topik mana yang akan dianalisis yaitu: makna toleransi dalam Islam dalam ceramah Habib Husein Ja’far di media sosial di YouTube. Peneliti memilih dan mengumpulkan sumber data terpilih dalam hal ini yaitu: Video ceramah Habib Husein Ja’far tentang Arti Toleransi dalam Islam di channel YouTobe “Daniel Mananta Network”. berjudul “Inilah Makanan “TOLERANSI” Menurut Habib Husein Ja’far – Daniel Tetanggamu” yang berjudul “Gita Savitri Devi” Dalam hal ini peneliti akan mengkaji wacana dalam video ceramah Habib Husein Ja’far dalam menguraikan secara keseluruhan, tanpa penambahan atau penghapusan.

Habib Husein Ja'far al Hadar merupakan sosok kekinian yang mulai tenar di kalangan anak muda se-Indonesia. Ia juga merupakan salah satu dai yang mempunyai banyak pengikut di dunia dakwah. Sosok Habib Husein Ja'far al Hadar lahir di kota Bondowoso Jawa Timur pada tanggal 21 Juni 1988. Ayahnya bernama Ja'far al Haddar, keluarganya merupakan keturunan suku al Haddar.

Habib Husein Ja'far al Hadar atau dikenal dengan Habib Husein mempunyai banyak pengalaman yang membutuhkan atau mencari ilmu. 51 Aghfanny Prajna Paramitha, “Konsep Toleransi Habib Hussein Ja’far al-Hadar di Channel Youtube. Jeda Penulisan Perspektif Semiotika Charl Sanders Pierce”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2022), 36.

Bagaimana kajian tafsir lisan terkait toleransi dalam video ceramah Habib Husein Ja’far

Oleh itu, pengkaji mengkaji toleransi menurut Habib Husein Ja'far dan dapat menjelaskannya kepada orang lain dengan lebih mudah. Dari segi ini, ia boleh dikaitkan dengan konteks kepercayaan masyarakat terhadap apa yang dikatakan oleh Habib Husein dalam ucapannya. Ucapan almarhum Habib Husein yang menggunakan bahasa golongan muda kini turut menjadi tumpuan tambahan dalam masyarakat.

Dalam Dimensi Struktur Makro atau Konteks Sosial adalah makna global dari sebuah teks yang dapat dirasakan oleh topik atau tema tertentu yang diangkat oleh sebuah teks. 55 Makna global Toleransi dalam Al-Qur'an karya Habib Husein Ya' sejauh itu analisanya berkaitan dengan toleransi yang sumbernya dari Al-Qur'an dalam memahami ayat toleransi. Adapun suprastruktur atau kognisi sosial merupakan kerangka sebuah teks berupa pendahuluan, isi, kesimpulan dan kesimpulan atau bisa disebut secara skematis. 56 Habib Husein adalah seorang pendakwah milenial yang memperjuangkan toleransi di Indonesia. Jika berdebat soal toleransi, setidaknya menurut Habib Husein, argumentasinya berdasarkan ilmu karena hal itu diperbolehkan dalam Al-Qur'an sebagaimana terdapat dalam QS.

Sumber perkataan Habib Husein berasal dari Al-Qur'an dalam pengertian ayat toleransi. Jika berdebat soal toleransi, setidaknya menurut Habib Husein, argumentasinya berdasarkan ilmu karena diperbolehkan dalam Al-Qur'an.

Bagaimana penerapan toleransi menurut pandangan Habib Husein Ja’far

Contoh lainnya adalah apa yang dikatakan Habib, bagi orang yang tidak mau mengucapkan selamat natal bukan berarti orang tersebut tidak sabar. Al Waqiah ayat 79 menyatakan bahwa jika manusia tidak suci, maka tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan Al-Qur'an. Seperti dalam kisah Nabi Ibrahim yang terkenal, beliau membukakan pintu rumahnya bagi orang yang meminta makanan.

Dan menurut Habib, orang-orang yang terbiasa bertoleransi seperti Habib dan Pendeta Yeri tidak akan terganggu dengan pembicaraan seperti itu. Teladan Habib tentang toleransi terhadap orang yang tidak mau mengucapkan Natal bukan berarti orang tersebut tidak toleran. Contoh lainnya adalah apa yang dikatakan Habib, tentang orang yang tidak mau mengucapkan Selamat Natal, bukan berarti orang tersebut tidak toleran.

Al Waqiah ayat 79 mengatakan bahwa kecuali manusia suci maka tidak diperbolehkan berinteraksi dengan Al-Qur'an. Seperti dalam kisah Nabi Ibrahim yang terkenal, beliau membukakan pintu rumahnya bagi orang yang meminta makanan. Dan menurut Habib, orang-orang yang terbiasa bertoleransi seperti Habib dan Pendeta Yeri tidak akan terganggu dengan pembicaraan seperti itu.

Sebaiknya orang-orang seperti itu tidak perlu memberi panggung dan tidak perlu bereaksi berlebihan serta tidak menjadi viral.

Referensi

Dokumen terkait