• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOR Skrining Kesehatan (1)

N/A
N/A
Handin Andini

Academic year: 2025

Membagikan "TOR Skrining Kesehatan (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TERM OF REFERENCE (TOR) SKRINING KESEHATAN

RW 001 KELURAHAN RAPPOKALLING KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR

A. Nama Kegiatan

Screening Kesehatan (Pemeriksaan Tekanan Darah, GDS, Kolestrol, dan Asam Urat) B. Latar Belakang

Screening merupakan tindakan awal yang dilakukan petugas kesehatan untuk deteksi dini suatu penyakit yang dialami oleh suatu komunitas (masyarakat) agar penyakit tersebut dapat ditangani secara tepat dan benar. Tindakan ini menentukan langkah selanjutnya, apakah masyarakat perlu dirujuk untuk mendapatkan penanganan lanjutan ke rumah sakit atau sebaliknya. Screening bisa dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas hingga rumah sakit. Prosedur ini penting demi keamanan masyarakat itu sendiri serta orang lain yang berada di sekitarnya. Dalam screening, diperlukan kerja sama dari masyarakat demi mendapatkan hasil yang valid. Screening kesehatan yang akan dilakukan oleh Mahasiswa Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin yang berlokasi di Puskesmas Rapokalling, Kelurahan Rapokalling, Kecamatan Tallo, Kota Makassar yaitu pemeriksaan tekanan darah, GDS, Kolestrol, dan Asam Urat yang dimana masalah kesehatan tersebut menjadi salah satu masalah kesehatan prioritas dari PTM (Penyakit Tidak Menular).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah didalam arteri yang menetap.

Umumnya, seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darah berada di atas atau sama dengan 140/90 mmHg. Hipertensi sering sekali terjadi pada seseorang tanpa menimbulkan suatu gejala sehingga orang tersebut tidak mengetahui bahwa mereka berisiko tinggi untuk mendapat serangan jantung, stroke dan kerusakan ginjal oleh sebab itu hipertensi disebut juga sebagai pembunuh siluman (Ilyas, 2016). Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, namun tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan atau dalam kisaran normal, hal seperti ini sering dijumpai pada usia lanjut. Hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin, faktor umur,

(2)

faktor genetik, riwayat keluarga, kebiasaan makan, minum beralkohol, merokok, kurang gerak dalam kehidupan sehari- hari, dan stres (InfoDATIN, 2014).

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat terganggunya sistem sekresi insulin (Sundayana, Rismayanti, & Devi, 2021). Menurut International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2015, terdapat 415 juta orang dengan diabetes di dunia dan diperkirakan akan meningkat menjadi 642 juta orang pada tahun 2040. DM menjadi penyebab kematian ke-6 di dunia dan prevalensinya terus meningkat (Mukaromah et al., 2020). Jika dikelola dengan baik risiko komplikasi DM pada berbagai sistem tubuh dapat dikurangi. Komplikasi DM dapat berupa komplikasi akut (hipoglikemia dan ketoasidosis) atau kronik (gangguan makrovaskuler dan mikrovaskuler). Komplikasi makrovaskuler dapat berupa penyakit arteri koroner, sedangkan gangguan mikrovaskuler dapat berupa retinopati diabetes, nefropati diabetes serta neuropati diabetes (Safitri, Rosdiana, & Astari, 2017).

Kolesterol merupakan bahan pembangun esensial bagi tubuh untuk sintesis zat-zat penting seperti membran sel dan bahan isolasi sekitar serat saraf, begitu pula hormon kelamin, dan anak ginjal, vitamin D, serta asam empedu. Apabila bahan tersebut dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah (hiperkolesterolemia), bahkan dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan kematian. Pada orang-orang dengan berat badan berlebih, kurang berolahraga, dan perokok cenderung memiliki kadar kolesterol darah yang meningkat.

Permasalahan kesehatan seperti aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), penyakit jantung koroner, stroke, dan tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh kondisi hiperkolesterolemia.

Asam urat merupakan produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari metabolisme/pemecahan urin. Asam urat memiliki peran sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah, namun bila kadarnya berlebih, asam urat akan mengalami pengkristalan, menimbulkan gout dan berperan sebagai pro oksidan. Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan urin (Martsiningsih & Otnel, 2016). Nilai rujukan kadar asam urat darah normal pada laki- laki yaitu 3.5-7 mg/dL, sedangkan pada

(3)

perempuan yaitu 2.6-6 mg/dL (Madyaningrum, Kusumaningrum, Wardani, Susilaningrum,

& Ramadhani, 2020)

Berdasarkan hasil pengkajian pada masyarakat di RW 001 Kelurahan Rapokalling Kecamatan Tallo, Kota Makassar menunjukkan bahwa banyak lansia yang mengalami masalah kesehatan. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan bahwa 56% dari total 55 lansia di RW 001 menderita penyakit hipertensi, dan 15% menderita diabetes melitus.

Sehingga dari data tersebut setelah dilakukan diskusi bersama dengan warga melalui MMK (Musyawarah Masyarakat Kelurahan) maka kami Mahasiswa Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin akan melakukan screening kesehatan untuk mengetahui secara pasti melalui hasil pemeriksaan kondisi kesehatan masyarakat di RW 001 Kelurahan Rapokalling, Kecamatan Tallo Kota Makassar

C. Tujuan Kegiatan 1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan screening Kesehatan kepada lansia di RW 001 Kelurahan Rapokalling Kecamatan Tallo Kota Makassar diharapkan lansia mampu secara mandiri untuk mengontrol kondisi kesehatannya setelah mengetahui hasil dari pemeriksaan yang dilakukan

2. Tujuan Khusus

a. Masyarakat mengetahui hasil pemeriksaan tekanan darah.

b. Masyarakat mengetahui hasil pemeriksaan GDS c. Masyarakat mengetahui hasil pemeriksaan asam urat d. Masyarakat mengetahui hasil pemeriksaan kolesterol D. Sasaran dan Target

Lansia di RW 001 Kelurahan Rapokalling, Kecamatan Tallo, Kota Makassar E. Deskripsi Kegiatan

1. Metode

a. Memeriksa tekanan darah, GDS, asam urat, dan kolestrol

b. Membagikan kartu hasil pemeriksaan tekanan darah, GDS, asam urat, dan kolestrol c. Merekap hasil pemeriksaan tekanan darah, GDS, asam urat, dan kolestrol

(4)

2. Media

Beberapa alat yang digunakan pada kegiatan ini yaitu:

a. Alat pemeriksaan GDS, asam urat, dan kolestrol b. Alkohol swab

c. Lanset d. Tensi digital e. Alat tulis

f. Kartu rekapan hasil pemeriksaan 3. Uraian Tugas

a. Registrasi: Bertugas mendata pasien seperti nama, umur, dan riwayat kesehatan b. Fasilitator: Bertugas memfasilitasi setiap peserta skrining, dengan mengarahkan

perserta untuk melakukan pemeriksaan

c. Pemeriksa: Bertugas memeriksa tekanan darah GDS, asam urat, dan kolestrol.

4. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

a. Menyiapkan tempat pemeriksaan (screening)

b. Warga mengisi daftar hadir, warga menyetor kupon skrining kesehatan pada saat registrasi, pembagian nomor antrian (untuk pengisian lembar hasil pemeriksaan tekanan darah, GDS, asam urat, dan kolestrol serta pembagian kartu hasil pemeriksaan.

c. Melakukan pemeriksaan Tekanan darah, GDS, asam urat, dan kolestrol (screening kesehatan).

d. Warga mengumpulkan nomor antrian yang berisi hasil pemeriksaan.

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari/Tanggal : Kamis, 17 April 2025 Pukul : 09.00 - Selesai WITA Tempat : Rumah warga di RW 001 G. Sumber Data yang Dibutuhkan

1. Data jumlah penduduk RW 001 Kelurahan Rappokalling khususnya lansia.

2. Data hasil pengkajian awal terkait riwayat kesehatan masyarakat (hipertensi dan diabetes melitus).

(5)

3. Data hasil pemeriksaan tekanan darah dan GDS masyarakat saat kegiatan screening berlangsung.

4. Data identitas peserta screening (nama, umur, alamat, riwayat kesehatan).

H. Rencana Anggaran No

. Kebutuhan Alat/Bahan Jumlah Satuan Harga Total Harga

1. Alkohol Swab 1 box Rp 25.000 Rp 25.000

2. Lanset 1 box Rp 50.000 Rp 50.000

3. Strip GDS 2 unit Rp 100.000 Rp 200.000

4. Strip kolesterol 2 unit Rp 140.000 Rp 280.000

5. Strip asam urat 1 unit Rp 116.000 Rp 116.000

6. handscoon 1 box Rp 70.000 Rp 70.000

7. Kartu Hasil Pemeriksaan 50 lembar Rp 1.000 Rp 50.000

Total Anggaran Rp 791.000

I. Tim Pelaksana

1. Penanggung Jawab : Siti Nurpratiwi Ismail dan Alfi Irtiyah Andini 2. Ketua Kelompok : Deny Wahyudi

3. Sekretaris Kelompok : Sri Indriani Mulia 4. Bendahara Kelompok : Mutiara Wahyuni

5. Tim Pemeriksa : Mahasiswa Ners (Pemeriksa Tekanan Darah dan GDS) 6. Tim Registrasi & Fasilitator : Mahasiswa Ners

J. Monitoring dan Evaluasi

1. Monitoring dilakukan setiap kali pelaksanaan kegiatan skrining.

2. Evaluasi harian terkait jalannya kegiatan, kendala yang ditemukan, serta tindak lanjutnya.

3. Rekapitulasi data hasil pemeriksaan sebagai bahan evaluasi akhir.

4. Rapat evaluasi bersama CI Institusi, CI Lahan dan tim pelaksana untuk perbaikan kegiatan berikutnya.

(6)

K. Indikator Keberhasilan

1. 80 % warga RW 001 yang hadir dapat mengikuti pemeriksaan tekanan darah dan GDS.

2. Peserta memperoleh kartu hasil pemeriksaan kesehatan.

3. Tersedianya rekapitulasi data hasil pemeriksaan secara lengkap.

4. Adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang status kesehatannya setelah dilakukan penyuluhan hasil screening.

L. Potensi Risiko dan Mitigasi

Potensi Risiko Mitigasi

Warga kurang antusias atau tidak hadir Melakukan pendekatan langsung ke warga dan tokoh masyarakat.

Peralatan screening tidak berfungsi Menyiapkan alat cadangan dan melakukan pengecekan alat sebelum kegiatan.

Warga takut atau menolak pemeriksaan Memberikan edukasi singkat terkait pentingnya pemeriksaan kesehatan.

Hasil pemeriksaan tidak akurat Menggunakan alat yang terstandar dan memastikan petugas terlatih.

Referensi

Dokumen terkait

Program Studi S.1 keperawatan Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya..

Hubungan Persepsi Mahasiswa tentang Profesi Keperawatan dengan Motivasi Melanjutkan Pendidikan Profesi Ners di PSIK Universitas Jember.. e-Jurnal Pustaka

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes MEDISTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN – PROGRAM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes MEDISTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN – PROGRAM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes MEDISTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN – PROGRAM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes MEDISTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN – PROGRAM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes MEDISTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN – PROGRAM

iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Pembimbing penulisan tugas akhir ners Saudara i Nurhikmah, S.Kep NIM: 70900121008, mahasiswa program studi Profesi Ners Jurusan Keperawatan Fakultas