• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUBES KRITIK ARSITEKTUR KELOMPOK

Fakhry Katjong

Academic year: 2023

Membagikan "TUBES KRITIK ARSITEKTUR KELOMPOK"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...i

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...4

1.3 Tujuan Penulisan...4

BAB II...5

PEMBAHASAN...5

2.1Jenis-Jenis Aliran Arsitektur Modern...5

a. Cubisme...5

b. Arsitektur Organik...5

c. Aliran Ekpresionisme...8

d. Aliran Futusitik...10

2.2 Penerapan Aliran Arsitektur Modern terhadap Bangunan...12

BAB III...14

PENUTUP...14

3.1 Kesimpulan...14

DAFTAR PUSTAKA...15

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia pada masa itu (1900-1940an) masih terkait akibat dari industrialisasi. Sehingga muncul berbagai macam reaksi di bidang arsitektur.

Munculnya mesin-mesin yang dapat membuat bahan bangunan dengan cara cepat dan juga sudah mencapai standard yang ditentukan membuat kalangan arsitek mencoba dan mencari hal-hal baru dalam hal desain. Begitu pesatnya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus adalah faktor utama terciptanya arsitektur modern. Hal ini membuat munculnya banyak aliran arsitektur pada masa itu. Khususnya aliran-aliran yang terjadi antara 1900-1940 yang menjadi pertimbangan banyak arsitek di masa itu.

Adapun Pengertian dari Arsitektur modern berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat dijelaskan melalui dua kata yaitu Arsitektur dan Modern. Arsitektur merupakan seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan dan sebagainya, serta metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan. Kemudian Modern memiliki makna terbaru atau mutakhir. Maka secara harfiah, arsitektur modern dapat diartikan sebagai seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan dengan menggunakan metode atau sesuatu yang terbaru atau mutakhir.1

Menurut Tanudjaja, Arsitektur Modern memiliki ciri-ciri serta karakteristik yang berkembang seturut berjalannya periode ini. Ciri- ciri dari arsitektur modern antara lain:

1. Terlihat memiliki keseragaman dalam penggunaan skala manusia. 2. Bangunan bersifat fungsional, yaitu sebuah bangunan dapat mencapai tujuan semaksimal mungkin, bila dipergunakan sesuai dengan fungsinya. 3. Bentuk bangunan sederhana dan bersih yang berasal aliran kubisme dan abstrak yang terdiri dari bentuk-bentuk aneh, akan tetapi memiliki bentuk dasar segi empat. 4. Memperlihatkan konstruksi. 5. Pemakaian

1 Nurfadilla, Irma Rahayu, Ratriana Said Bunawardi, (2021) Pusat Pengolahan Bawang Merah dengan Pendekatan Arsitektur Modern di Kabupaten Enrekang TIMPALAJA (Architecture Student Journal) Volume 3, Nomor 2, 2021, Makassar Hal 170-181

(3)

bahan pabrik atau industrial yang diperlihatkan secara jujur dan tidak diberi ornamen. 6.

Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertikal dan horizontal. 7. Konsep open plan, yaitu konsep yang membagi dalam bentuk elemen-elemen struktur primer dan sekunder. Open plan bertujuan untuk mendapatkan fleksibilitas dan variasi di dalam bangunan.2

Arsitektur Modern itu timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat manusia cenderung kepada sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus.

Hal itu dapat dilihat dari adanya penemuan-penemuan seperti dinamit yang memudahkan manusia untuk menggali lubang atau penggunaan mesin yang dapat mempercepat produksi dan menghemat tenaga manusia Hal diatas mengantarka ke Abad 20 sebagai salah satu abad dimana Urbanisasi mulai meranah pembangunan secara massive. Manusia yang sebelumnya memiliki kedekatan denga alam sebagai tempat huninya, kini lebih bergeser menuju arah perkotaan yang lebih jauh dari kata lural, lingkungan binaan menjadi menindas; ruang perkotaan menjadi hampir tidak bisa ditinggali. Kota kota mulai mendapati berbagai macam perubahan dari : karena gaya desain dan bangunan industri, ciri khas pembangunan juga mulai bergeser, pergerakan suburbanisasi global memperluas wilayah kota-kota terbesar dan komunikasi yang lebih baik kepada sebagian besar penduduk;, terutama di selatan; tempat-tempat dan juga bentuk Arsitekturya menjadi bentuk perkembangan dan menciptakan Perbedaan antara ruang kota dan tempat kota hilang.3

Aliran-aliran arsitektur berkembang di beberapa Negara barat. Pada saat itu juga bersamaan dengan terjadinya perang dunia satu dan ikut mempengaruhi perkembangan arsitektur modern. Akibatnya banyak aliran-aliran arsitektur modern yang memiliki unsur yang berbau politis. Selain itu gagasan-gagasan para tokoh arsitek serta karyanya memberikan peranan penting kepada berkembangnya suatu aliran arsitektur. Gagasan- gagasan tersebut di tuangkan secara nyata ke dalam bidang arsitektur. Yang kemudian berkembang hingga ke Negara-negara lain.

2 Gian Wahyu Riyadi, Lily Mauliani, Yeptadian Sari, (2019), Penerapan Arsitektur Modern Pada Bangunan Singapore Polytechnic Di Tangerang, Volume 3 (2), Tanggerang, Hal 139

3 Ronald Justice, KONSEP BIOPHILIC DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR, Jurnal Arsitektur ARCADE: Vol. 5 (1) , Maret 2021 111

(4)

Setiap aliran mempunyai ciri khas dan konsep masing-masing. konsep-konsep yang terkandung dalam aliran ini kemudian di kembangkan oleh para arsitek-arsitek yang saat itu sedang mencari suatu bentuk kharakter yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Beberapa bangunan hasil dari pada pemikiran tersebut menjadi pelopor ataupun perhatian dalam dunia arsitektur. Sebagian masyarakat menanggapi baik akan aliran tersebut. Namun sebagian masyarakat ada juga yang melakukan penolakan terhadap aliran tersebut. Oleh karena itu kaidah-kaidah yang baik dan bersikap positif dalam aliran arsitektur dapat menjadi suatu pembelajaran yang baik di masa yang akan datang, sehingga pemikiran-pemikiran tentang suatu gagasan arsitektur menjadi dapat diterima oleh semua pihak.

Tapi sebelum melangkah dalam beberapa penjabaran mengenai Arsitektur Modern, terlebih dahulu kita harus memperhatikan Pengertian dari Arsitektur Modern itu sendiri.

Ejawantahan dari Arsitektur modern dapat dikategorikan sebagai International Style yang yang bercorak Form Follows Function. Memiliki Rupa platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi, memiliki repitisi yang cenderung monoton, dapat menjadi ciri khas dari Arsitektur Modern itu sendiri. Suasana degradatif ditampilkan oleh adanya Arsitektur Modern yang telah tidak mampu membedakan dirinya dari sebarang bangunan (arsitektur itu lebih dari sekedar bangunan), gubahan olah pikiran dan juga sentuhan seninya bahkan dari kedua poin itu terkesan abstrak karena prosesnya telah ditempuh dengan mekanistik dan terpola dengan rasa untuk mendongkrak kembali degradasi ini.4

Selain Pengertian diatas Arsitektur Modern juga dapat diartikan sebagai bangunan dengan berbagai modelan yang terkesan sederhana dan meniadakan ornament atau hal- hal lainnya. Ciri khas ini mulai Nampak pada dikisaran 1900 serta 1940 dan sering disebut sebagai aliran internasional dan menjadi hal yang sangat mencolok dalam dunia pembangunan saat menyentuh abad ini. Harry Francis Mallgrave “Modern Architectural Theory” memberikan penegasan melalui tulisanya Arsitektur modern “too

4 Thomas Brunner, Nur Laela Latifah dkk, (2013). Kajian Penerapan Arsitektur Modern pada bangunan Roger’s Salon, Clinic, Spa and Wellness Center Bandung , Jurnal Reka Raksa, Jurusan Teknik Arsitektur Itenas Vol 1 (2), Bandung, Hal

(5)

rigid” kelakuan desain melalui perubahan dari konsep arsitektur sebelumnya. Dalam track-record perkembangannya arsitektur modern dizaman Yunani dan Gotik yang kemudian ditransformasikan dalam konsep penimpaan beberapa model lama yang banyak dengan ornamen dan bentuk yang terkesan dramatisasinya serta repititif dan juga tidak flexibel. Arsitektur Modern bertujuan penggunaan style murni dengan meniadakan ornamen karena dinilai sebagai pemborosan yang mencolok pada bangunan.5

Melalui pengantar diatas, Penulis tertarik untuk meninjau tentang Arsitektur Modern yang dituangkan dalam Makalah Berjudul : Aliran-Aliran Arsitektur Modern dan Penerapannya dalam Bangunan di Masa Kini, Adapun Rumusan Masalah yang di Ambil Oleh Penulis

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Aliran-aliran dari Arsitektur Modern dewasa ini ?

2. Bagaimana dampak Aliran Arsitektur Moderen terhadap bangunan-bangunan penting di Dunia ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Penulis bertujuan untuk Mengetahui Aliran-aliran dari Arsitektur Modern pada Masa kini

2. Penulis Juga bertujuan untuk menganalisa bagaimana dampak Arsitektur Modern dalam Bangunan-bangunan penting Didunia

5 Muhammad Rizki Teguh,Tri Wicaksono,Lutfi Prayogi, (2020), KAJIAN ARSITEKTUR MODERN PADA PRASARANA SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA (SKO), JAZ, Jurnal Arsitektur Zonasi, Vol 3 (2), Jakarta, Hal 253

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1Jenis-Jenis Aliran Arsitektur Modern a. Cubisme

Di Ranah arsitektur terdapat cabang ilmu atau aliran yang memiliki specialisasi dalam bidang geometris yaitu aliran Kubisme. Kubisme dapat dikategorika sebagai Arsitektur modern awal Fungsionalisme atau rasionalisme. Bentuk yang paling mencolok dalam komponen pembangunan sendiri dapat dilihat pada fungsi yang mampu memberika estetika diluar dari dekorasi yang berlebih. memanfaatkan teknologi beton bertulang merupaka ciri khas dari aliran ini. Sistem ini mampu memberikan pembangunan dalam waktu ringkas dan juga jumlah pembangunan yang tidak sedikit.

Komponen-komponen bangunan diolah di pabrik yang selanjutnya dalam proses perakitan dapat dikerjakan di lapangan .kemudian dari berbagai macam komponen seperti pondasi, tangga kolom, tiang, dan lain-lain dibuat di pabrik, kemudian dipasang dan disambung menjadi bangunan dalam jumlah sesuai kebutuhan.Elemen utama pendukung arsitektur cubism yaitu material, ruang dan pencahayaan. Dalam arsitektur klasik, material yaitu hal utama yang memperlihatkan kekuatan dalam konstruksi.Ruang terletak dibalik dinding tebal di mana cahaya masuk hanya sedikit. Namun semenjak arsitekturcubism muncul,ruang menjadi aspek paling dominan.6

b. Arsitektur Organik

Frank Lloyd Wright merupakan salah satu tokoh yang ada dalam dunia Arsitektur dalam hal ini sebagai pelopor dari Arsitektur organik, yang selanjutnya dibawa oleh muridnya ke Benua Biru. Arsitektur organik memiliki corak yang sama dan sering disetarakan dengan arsitektur Fungsionalism. Namun hal yang menonjol dari perbedaan kedua aliran ini adalah Arsitektur organik sudah pasti bersifat fungsional tetapi arsitektur fungsionalisme belum tentu bersifat organik.

6 Jacob Adha Putra, Mira Dharma Sulilawaty, Pedia Aldy, 2021 LEGOCENTERDI PEKANBARU DENGANPENDEKATANARSITEKTUR KUBISME, JAUR, Vol. 4(2), Riau, Hal 98-99

(7)

Pendapat pembanding juga ditunjukan oleh Person Menurutnya, Gambaran dari Arsitektur Organik yang dapat diaplikasikan dalam pembangunan adalah Building as nature, Continous present, Form Follows Flow, Of the people, Of the hill, Of the materials, Youthful and unexpected, dan Living music.Hal ini dapat diperoleh dari Pengaplikasian dari layout dan tatanan bentuk ruang. Bangunan ditampilkan mengadopsi unsur lokal terkait alam. Kesan natural dan hijau ditonjolkan pada tampilan keseluruhan bangunan.7

Arsitektur organik condong mengarah dalam keselarasan dengan lingkungan alam sekitar, dapat memiliki durability yang lebih Panjang dan disertai dengan rupa bentukannya yang dinamis dan selaras dengan alam, serta tidak melupakan bentuk fungsionalnya. Antoni Gaudi, Rudolf Steiner, Bruce Goff, Merupakan para arsitek yang sering menerapkan aliran ini dengan metode mereka masing-masing mengenai prinsip kehidupam alam Frank Lloyd Wright benar-benar mengutamakan segala aspek untuk mencapai keselarasan antara desain bangunan, manusia, dan lingkungannya dalam menerapkan aliran ini. Hal ini dikarenakan sudut pandang yang dihadirkan tidak hanya dari satu sisi, melainkan dari berbagai sudut pandang hingga tercapainya keselarasan kehidupan. Arsitektur organik memperlihatkan shelter yang tidak hanyut sebagai kualitas ruang tetapi sebagai semangat dan faktor utama dalam konsep bangunan, manusia dan lingkungannya dalam suatu sosok yang nyata. Dalawir menambahkan bahwa arsitektur organik adalah filosofi arsitektur dimana tempat manusia berkegiatan selaras dengan alamnya.Desain dibuat harmonis dengan lokasi, lingkungan serta penataan bagian dalam bangunan.Bangunan disatukan dengan suatu komposisi yang saling berhubungan. .8

Adapun Karakteristik dari Arsitektur Organik :

1. Konsep Arsitektur Organik yang diterapkan pada bangunan dikembangkan dari dalam keluar, sehingga bangunan dengan sekitarnya menjadi harmonis.Keharmonisan kondisi pada tapak yang ada diimplementasikan ke

7 Cindy Sopia Zurnida, Wiwik Setyaningsih, Made Suastika, (2019), Penerapan Arsitektur Organik Pada Resort Hotel Di Kawasan Wisata Lembah Anai Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat SENTHONG, Vol. 2 (1), Surakarta, Hal 374

8 Ayu Setyo Ningrum, (2019), APLIKASI KONSEP ARSITEKTUR ORGANIK PADA BANGUNAN PENDIDIKAN, Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, Vol. 6 (1), Jakarta, Hal 27-28

(8)

dalam eksterior bangunan maupun kedalam interior bangunan. Dari karakteristik yang pertamaini memunculkan keunikan ,seperti bangunan dapat mengekspresikan kesatuan dengan alam secara eksterio rmaupun Interiornya,sehingga keharmonisan antara alam dengan eksterior maupun interior pada bangunan menjadi satu kesatuan yang utuh

2. Material bangunan yang disesuaikan dengan sifat sifat dari material yang digunakan.Setiap material yang digunakan dibangunan menyesuaikan dengan sifat dari bahan material itu sendiri,seperti kaca yang digunakan untuk bukaan jendela yang berfungsi sebagai masuknya sinar matahari atau batubata yang digunakan sebagai material dinding karena sifatnya yang kuat dan tahan terhadap perubahan cuaca

3. Elemen elemen pada bangunan adalah satu kesatuan yang utuh. Kesatuan (Unity) dapat tercapai dengan cara melakukan pengulangan pada garis, bentuk, tekstur,material dan warna Keharmonisan dalam elemen bangunan dapat tercapai apabila elemen dapat berbaur dan saling menyatu.Dalam konsep Arsitektur Organik, elemen bangunan seperti ornamen yang tidak memliki fungsi tidak perlu dihadirkan dalam sebuah bangunan

4. Bangunan-bangunan yang dirancang dapat mengekspresikan Waktu,Tempat dan tujuan. Bangunan yang dirancang dapat mengekspresikan waktu saat bangunan itu dirancang, menggambarkan identitas budaya,social dan ekonomis etempat,serta memperlihatkan kepentingan tujuan psikologi manusia yang menggunakannya.9

c. Aliran Ekpresionisme

Arsitektur Ekspresionsime merupakan aliran yang mengalami perkembangan di Eropa tepatnya di awal abad ke 20. Hal ini pertama kali muncul di negara Jerman

9 AnnisaRidyasmara dan PuntoWijayanto, (2021), KONSEP ARSITEKTUR ORGANIK PADA BANGUNAN PENGINAPAN GREEN VILLAGE BALI, Prosiding Prosiding Seminar Intelektual Muda

#6, Rekayasa Lingkungan Terbangun Berbasis Teknologi Berkelanjutan ISBN978-623-91368-4-0, FTSP, Universitas Trisakti, Jakarta, Hal 178

(9)

sebagai bentuk peluapan ekspresi dalam bidang arsitek hal ini kemudian disusul oleh belanda yang Nampak dalam Pembangunan sekolah di Amsterdam antara tahun 1910-1925. Gaya ekspresionisme diadopsi pada mula masa Modernisme, yang sekilas tidak cocok dengan penggunaan bahan batu bata, besi serta kaca.

Ekspresionisme berangkat dari dunia seni yang memiliki aliran berbeda dengan arsitektur. Secara Etimologi, ekspresionisme berarti mengungkapkan sifat terbuka yang disebut ekspresif. Arsitektur ekspresionis condong dalam pemutakhiran bentuk bangunan yang memiliki warna dan berciri dinamis, antropomorfik, irrasional, monumental, emosional dan sebagainya yang diwujudkan dalam formula bentuk bangunan yang menonjol dan bersifat informasif. Bagi aliran ekspresionis, Art is an expression of human feeling atau Seni sebagai wujud ekpresi dari perasaan yang dimiliki manusia, aliran ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Perintis aliran ini Benedetto Croce (1866- 1952) menyatakan bahwa seni adalah pengungkapan dari kesan–kesan (art is expression of impresion). Menurut Croce ekspresi sama dengan intuisi, intuisi adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengkhayalan tentang hal–hal individual yang menghasilkan gambaran angan–angan.10

Dalam arsitektur, ekspresi berkaitan erat dengan emosi (baik dari arsiteknya sendiri naupun dari klien) yang ingin diungkapkan melalui tmpilan bangunan.

Ekspresi dapat diimplementasikan melalui 3 elemen fisik desain suatu bangunan, yaitu fasad, interior dan denah serta massa bangunan.

Ciri-Ciri Arsitektur Ekspresionisme Salah satu maaksud dan tujuan dari ekspresionis dalam arsitektur adalah untuk menghargai kebebasan berimajinasi dan kebebasan dalam menciptakan suatu seni dalam arsitektur. Kebebasan yang dimaksud adalah seni yang tidak hanya terbatas pada modul yang akan menjadikan bentuk suatu bangunan terlihat kaku dan monoton. Ekspresionisme adalah aliran yang ingin mengemukakan segala sesuatu yang bergejolak dalam jiwa. Sifat-sifat yang terkandung dalam karya-karya ekspresionisme adalah adanya unsur subyektivitas yang sangat tinggi. Arsitektur ekspresionisme memiliki nilai-nilai

10 Henny Marlina , Reza Fitri Arianti, (2018) KARYA ARSITEKTUR EKSPRESIONISME DUNIA RumÔh, Volume 8 (15) , Aceh, Hal 37

(10)

seperti : menghargai kebebasan bentuk dan garis; menghasilkan bentuk bangunan yang tidak monoton; mengekspresikan bahasa emosi bentuk dan warna; merupakan ungkapan hati seseorang; menjelajahi jiwa dan melukiskan emosi kepada orang lain.

Dengan mengacu pada pendekatan tersebut, maka ciri-ciri Ekspresionisme dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Memiliki kebebasan untuk berimajinasi; b.

Memiliki kebebasan untuk menciptakan suatu seni dalam arsitektur; c. Gambarnya tidak bersifat kaku dan monoton; d. Tidak adanya batasan dalam mengungkapkan ekspresi; e. Bentuk ekspresinya biasa terdapat pada bangunan berbentuk lengkung dan bulat.

Ditambahkan oleh Van De Ven, awalnya arsitektur dengan cirikhas ini dapat dilihat dari batu bata yang menjadi poros dari pembangunan yang kemudian dimutahirkan pada tahun 1920. Dalam tema ini dikembangkan bentuk yang berciri atau elemen pelengkap yang memiliki bentuk kasar kasar.

Hal yang dapat dilihat secara nyata dari arsitektur ekspresionisme adalah dari fasadnya yang berasal dari perwujudan dari proses pengolahan batu bata. Nilai-nilai dalam arsitektur ekspresionisme yaitu:

a. Menghargai kebebasan bentuk dan garis.

b. Mengekspresikan bahasa bentuk dan warna.

c. Merupakan ungkapan hati seseorang.

Melalui pendekatan desain dengan tema ini diharapkan agar seluruh generasi muda untuk dapat menarik minat dan bakat dari peserta didik untuk terjuin ke dunia seni.

Penerapan tema Arsitektur Ekspresionisme sangatlah luas sehingga banyak unsur unsur yang dapat dipadukan dan di kaitkan pada bangunan. Kaitan antara arsitektur ekspresionisme dan unsur-unsur yang ada pada seni ialah adanya kesamaan pada unsur gerakan, kesamaan pada unsur irama, dan kesamaan pada unsur harmoni.

Kesamaan pada unsur-unsur ini lah yang nantinya akan menjadi konsep untuk bangunan yang didesain.11

11 Bahrawi Basri, Izziah , Erna Meutia,(2020), Penerapan Arsitektur Ekspresionisme pada Perancangan Institut Seni dan Budaya Indonesia di Aceh Besar, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Dan Perencanaan Volume 4 (1), Aceh, Hal 29

(11)

d. Aliran Futusitik

Futuristik jika dilihat dari segi pengertiannya merupakan suatu gagasa yang menegaskan dan memperjuangkan kebebasan dalam mewujudkan suatu gagasan/ide ke kedalam bentuk yang tidak biasa dilihat, memiliki kesan kreatif serta inovatif. Futuristik menghasilkan sesuatu yang dinamis, selalu mengikuti perkembangan dari zaman itu sendiri. Penerapan futuristik dapat dilihat pada tampaknya namun tetap memperhatikan dan memperhitungkan fungsi dari objeknya. Prinsip dasar dari arsitektur Futuristik mempunyai arti berorientasi ke masa depan dimana citra bangunannya memberikan kesan bahwa bangunan tersebut selalu mengikuti perkembangan zaman yang dapat dilihat dari bentuk atau citra bangunannya.

kriteria bangunan futuristik adalah “Bangunan dapat mengikuti dan mewadahi kegiatan yang akan selalu berkembang”. Bangunan dituntut untuk dapat memberikan layanan kepada pengguna terhadap kegiatan yang akan terus berkembang dimana hal ini berarti harus memperhatikan kelengkapan yang mendukung proses kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung. Hal tersebut memungkinkan terjadinya penambahan atau pengurangan terhadap bangunan yang dalam prosesnya tidak mengganggu bangunan tersebut sehingga dalam proses perencanaan bangunan tersebut sudah dipikirkan secara matang. Serta Futuristik yang mengandung nilai-nilai bahwa futuristik itu dinamis, estetis, inovatif dalam segi teknologi yang dipakai dengan penerapan bentuk bebas yang tidak mengacu pada bentukbentuk tertentu. .12

Futuristik sejalan dengan perkembangan teknologi, dengan semakin maju teknologi yang diciptakan manusia, maka keberadaan futuristik akan semakin berkembang. Futuristik mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa depan. Citra futuristik pada bangunan berarti citra yang mengesankan bahwa bangunan selalu berorientasi ke masa depan atau citra bahwa bangunan selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui ekspresi bangunan. Arsitektur Futuristik juga sebagai core values yang mengandung nilai-nilai yang dinamis, estetis, dan

12 Kartika Sahar, Wafirul Aqli (2020) Kajian Arsitektur Futuristik Pada Bangunan Pendidikan, Jurnal Nature (National Academic Journal of Architecture) Volume 7 (2), Makassar, Hal 264

(12)

inovatif. Terutama dari segi teknologi yang dipakai, dan ramah lingkungan dengan mengadopsi bentuk-bentuk bebas yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk tertentu.13 Arsitektur Futuristik atau futurisme dimulai pada awal abad ke 20 dengan bentuk bangunan yang ditandai oleh anti -historicism dan garis panjang mendatar, kecepatan, emosi dan urgensi yang artistik dan gaya ini dimulai pada Italia dan berlangsung pada tahun 1909 sampai 1944.Dalam ilmu arsitektur, arsitektur futuristik masih rancu atau belum dapat digolongkan ke dalam kriteria arsitektur modern, late modern maupun post modern. Ciri-ciri Arsitektur Futuristik adalah:

- Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam),Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.

- Berupa khayalan, idealis - Bentuk tertentu, fungsional,Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.

- Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak,Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien.

- Less is more ,Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.

- Singular (tunggal)

- Nihilism, penekanan perancangan pada space.

- Ekspos material bangunan.14

2.2 Penerapan Aliran Arsitektur Modern terhadap Bangunan.

Dari Prinsip-prinsip diatas, Kita dapat melihat penerapan Aliran-aliran Arsitektur Modern dari beberapa Bangunan yang akan dijelaskan berikut

13 Tegar Adhityatma, Musyawaroh, Amin Sumadyo (2018), Pusat Pameran Dan Konvensi Di Surakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Futuristik, SENTHONG, Vol. 1 (1)

14 Andik Krisdianto, Ari Widyati Purwantiasning , Wafirul Aqli, (2018) Penerapan Arsitektur Futuristik Terhadap Bangunan Gundam Base Indonesia Di Jakarta, Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 02 (1), Jakarta, Hal 10

(13)

1. Penerapan Aliran Ekspesionisme di Gedung Pusat Kreatifitas di Kendari

Gambar diatas merupakan salah satu proyek Arsitektur yang ada di Kota Kendari, Gedung itu sendiri sebagai salah satu Beberapa pandangan masyarakat terhadap pelaku kreatif yaitu memiliki pemikiran secara abstrak maka konsep yang akan diterapkan pada Perencanaan Gedung Pusat Kreativitas di Kendari yaitu Arsitektur Ekspresionisme. Memiliki Bentukan yang bercorak prinsip seni ekspresionisme yang membuat dan juga mewujudkan dua logo dan membentuk sebuah bangunan yang memiliki ciri dan bentuk yang bertemakan kebebasan , yang diwujudkan dalam bentuk logo kalosara nantinya akan menjadi tempat perkumpulan beberapa kantor pengelola dan pertunjukan pada perancangan bangunan, dan juga logo bekraf akan dijadikan suatu tempat untuk menempa bentuk berkreatifitas para pegiat ekonomi kreatif serta ketangkasannya sehingga dapat ikut serta dalam persaingan didalam industri kreatif.15

15 Ferdiansyah, Ilham, DianPuteri Nurbaity (2021). PENERAPAN ARSITEKTUR EKSPRESIONISME PADA PERANCANGAN GEDUNG PUSAT KREATIVITAS DI KOTA KENDARI Jurnal Proyeksi – Vol. 1, No.1,Kendari, Hal 21-30.

(14)

2. Prinsip Futuristik Yang Diterapkan Pada Pesantren Modern Berbasis Technopreneur Di Kudus

(Gambar 3)

Tampilan fasad futuristik bangunan masjid

Model dari fasad terdapat pada sisi depan serta belakang bangunan. Modul yang berada yang menjadi wajah depan bangunan sebagai wujud dari looks yang ditonjolkan dari tampak jalan Kudus-Colo. Hal ini bertujuan selain memiliki fungsi untuk menjadi monitoring dan juga pengatur cahaya yang mengarah ke ruangan juga sebagai tampilan yang menarik bagi pengunjung pesantren. Sedangkan modul pada bagian barat bangunan dimaksudkan untuk memberi kesan view yang ikonik di sekitar pesantren.

Tampilan warna fasad pesantren modern juga diolah dengan warna dominan abu–abu dan putih sebagai perpaduan simbol alumunium pada teknologi dengan kesucian dalam agama Islam. Pada atap dan bagian sudut–sudut bangunan akan memvisualisasikan permainan lighting guna menambah kesan ekspresif dan futuristik.16

BAB III PENUTUP

16 Wahyu Setiaji, Made Suastika, Kahar Sunoko (2019). Penerapan Prinsip Arsitektur Futuristik Pada Tampilan Bangunan Pesantren Modern Berbasis Technopreneur Di Kudus, Jurnal SENTHONG Volume 2 (2), Surakarta, Hal 525

(15)

3.1 Kesimpulan

a. Perkembangan arsitektur modern periode 1900-1940 merupaka akibat dari revolusi industrialisasi. Dimana hampir semuanya terjadi di Negara-negara maju, seperti Negara- negara yang ada dalam Kawasan Eropa. Banyak factor yang menyebabkan berkembangnya arsitektur modern. Diantaranya adalah kejenuhan pada bentuk-bentuk lama sehingga mencari idea tau gagasan baru dalam seni. Sehingga muncul aliran-aliran arsitektur yang baru dan mempunyai ciri masing-masing. Seperti Cubisme, Organik, Futuristik dan juga Ekpresionisme

b. Dalam Penerapannya dalam Bangunan dimasa kini, Prinsip Prinsip tersebut banyak digunakan, karena cirikhas dari tiap Aliran serta prinsip dari Aliran Arsitektur modern lebih mudah untuk terterima oleh zaman dan juga, mampu mengakomodir perasaan dari manusia dalam berkarya dalam bidang arsitek itu sendiri.

3.2 Saran

Perkembangan arsitektur modern mampu mengajarkan kita dan juga memberikan pengantar tentang bagaimana sebuah bangunan direncanakan menggunakan Aliran Arsitektur yang berbeda-beda, baik dalam seni ataupun kreatifitas yang mendalam serta konsep-konsep yang dipahami oleh arsitek di era modern tersebut. Oleh karena itu sejarah arsitektur modern patut dipelajari dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

(16)

Andik Krisdianto, Ari Widyati Purwantiasning , Wafirul Aqli, (2018) Penerapan Arsitektur Futuristik Terhadap Bangunan Gundam Base Indonesia Di Jakarta, Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 02 (1), Jakarta, Hal 10

AnnisaRidyasmara dan PuntoWijayanto, (2021), KONSEP ARSITEKTUR ORGANIK PADA BANGUNAN PENGINAPAN GREEN VILLAGE BALI, Prosiding Prosiding Seminar Intelektual Muda #6, Rekayasa Lingkungan Terbangun Berbasis Teknologi Berkelanjutan ISBN978-623-91368-4-0, FTSP, Universitas Trisakti, Jakarta, Hal 178

Ayu Setyo Ningrum, (2019), APLIKASI KONSEP ARSITEKTUR ORGANIK PADA BANGUNAN PENDIDIKAN, Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, Vol. 6 (1), Jakarta, Hal 27-28

Bahrawi Basri, Izziah , Erna Meutia,(2020), Penerapan Arsitektur Ekspresionisme pada Perancangan Institut Seni dan Budaya Indonesia di Aceh Besar, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Dan Perencanaan Volume 4 (1), Aceh, Hal 29

Cindy Sopia Zurnida, Wiwik Setyaningsih, Made Suastika, (2019), Penerapan Arsitektur Organik Pada Resort Hotel Di Kawasan Wisata Lembah Anai Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat SENTHONG, Vol. 2 (1), Surakarta, Hal 374

Ferdiansyah, Ilham, DianPuteri Nurbaity (2021). PENERAPAN ARSITEKTUR EKSPRESIONISME PADA PERANCANGAN GEDUNG PUSAT KREATIVITAS DI KOTA KENDARI Jurnal Proyeksi –Vol. 1, No.1,Kendari, Hal 21-30.

Gian Wahyu Riyadi, Lily Mauliani, Yeptadian Sari, (2019), Penerapan Arsitektur Modern Pada Bangunan Singapore Polytechnic Di Tangerang, Volume 3 (2), Tanggerang, Hal 139

Henny Marlina , Reza Fitri Arianti, (2018) KARYA ARSITEKTUR EKSPRESIONISME DUNIA RumÔh, Volume 8 (15) , Aceh, Hal 37

(17)

Jacob Adha Putra, Mira Dharma Sulilawaty, Pedia Aldy, 2021 LEGOCENTERDI PEKANBARU DENGANPENDEKATANARSITEKTUR KUBISME, JAUR, Vol. 4(2), Riau, Hal 98-99

Kartika Sahar, Wafirul Aqli (2020) Kajian Arsitektur Futuristik Pada Bangunan Pendidikan, Jurnal Nature (National Academic Journal of Architecture) Volume 7 (2), Makassar, Hal 264

Muhammad Rizki Teguh,Tri Wicaksono,Lutfi Prayogi, (2020), KAJIAN ARSITEKTUR MODERN PADA PRASARANA SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA (SKO), JAZ, Jurnal Arsitektur Zonasi, Vol 3 (2), Jakarta, Hal 253

Nurfadilla, Irma Rahayu, Ratriana Said Bunawardi, (2021) Pusat Pengolahan Bawang Merah dengan Pendekatan Arsitektur Modern di Kabupaten Enrekang TIMPALAJA (Architecture Student Journal) Volume 3, Nomor 2, 2021, Makassar Hal 170-181

Ronald Justice, KONSEP BIOPHILIC DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR, Jurnal Arsitektur ARCADE: Vol. 5 (1) , Maret 2021 111

Tegar Adhityatma, Musyawaroh, Amin Sumadyo (2018), Pusat Pameran Dan Konvensi Di Surakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Futuristik, SENTHONG, Vol. 1 (1)

Thomas Brunner, Nur Laela Latifah dkk, (2013). Kajian Penerapan Arsitektur Modern pada bangunan Roger’s Salon, Clinic, Spa and Wellness Center Bandung , Jurnal Reka Raksa, Jurusan Teknik Arsitektur Itenas Vol 1 (2), Bandung, Hal

Wahyu Setiaji, Made Suastika, Kahar Sunoko (2019). Penerapan Prinsip Arsitektur Futuristik Pada Tampilan Bangunan Pesantren Modern Berbasis Technopreneur Di Kudus, Jurnal SENTHONG Volume 2 (2), Surakarta, Hal 525

Referensi

Dokumen terkait

Memperoleh suatu Landasan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur untuk mata kuliah Tugas Akhir (TKA 145) di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dengan

Ilmu arsitektur merupakan suatu ilmu terapan, sehingga mahasiswa arsitektur selain dibekali dengan teori-teori yang diterima di bangku kuliah juga perlu ditambahkan dengan

Dengan tugas merancang suatu bentuk arsitektur temporer sederhana berkapasitas satu hingga dua orang, mata kuliah ini memberikan latihan- latihan untuk melakukan pengamatan

selaku dosen pembimbing II Mata Kuliah Seminar dan Studio Tugas akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.. Syamsul Alam

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEORI ARSITEKTUR 2 DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEORI ARSITEKTUR 2. OLEH : OLEH : AKBAR HIKMAWAN AKBAR HIKMAWAN 39214 39214

Laporan Konseptual Perancangan ini disusun sebagai persyaratan dalam menempuh Mata Kuliah Seminar Tugas Akhir pada Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah Mahasiswa mampu menjelaskan dasar filsafat ilmu pengetahuan arsitektur, keterkaitan ilmu arsitektur dengan ilmu-ilmu yang lain, dan

Tugas Mata Kuliah Teknik Komunikasi