• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI APLIKASI SISTEM MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS SIBER TERHADAP KOMPLEKSITAS MANAJEMEN TINDAKAN KELAS

N/A
N/A
seputar sepak bola indonesia

Academic year: 2023

Membagikan "KONTRIBUSI APLIKASI SISTEM MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS SIBER TERHADAP KOMPLEKSITAS MANAJEMEN TINDAKAN KELAS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS 3 SESI 7 METODE PENELITIAN IDIK 4007

DISUSUN OLEH : GUSTY FARHAN LAILLY Nim : 857381268

Pokjar cibadak sukabumi Universitas terbuka

2023

(2)

KONTRIBUSI APLIKASI SISTEM MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS SIBER TERHADAP

KOMPLEKSITAS MANAJEMEN TINDAKAN KELAS

Velma Alicia1*), Inta Hartaningtyas Rani2

(3)

Metode kualitatif

Metode penelitian bersifat deskriptif-kualitatif dengan metode grounded research(participant observer). Diawali dengan

rumusan orientasi atau deskripsi, dilanjutkan studi pustaka, indepth interview, focus group discussion(FGD) lalu

prosesnya dilakukan baik secara interviewtatap muka langsung dan juga secara online(fasilitas zoomdan whatsApp) oleh 4 orang pengajar di ITB Ahmad Dahlan Jakarta, dan berakhir dengan rumusan dan simpulan. Orientasi atau deskripsi adalah upaya rumusan masalah dengan teknik grand tour question.

Teknik ini dipakai untuk mendapatkan sejumlah informasi guna membangun rumusan masalah (needs assessment), antara lain informasi tentang problematika manajemen tindakan kelas dengan aplikasi sistem manajemen pembelajaran berbasis teknologi siber. Kajian

kepustakaan diarahkan guna membangun reduksi atau fokus, yaitu dalam kerangka perumusan grand theory. Sejumlah pemikiran pakar atas hasil investigasinya terdahulu dijadikan pendekatan dalam fenomena gesaran dan gerakan

paradigma pemikiran masyarakat dunia dan dampaknya terhadap munculnya peristiwa model pembelajaran global serta adanya isu Industry 4.0dan Society 5.0. Kajian

kepustakaan diarahkan pula guna membangun kerangka

konseptual dan analitik sebagai seleksi teori atau pendekatan

dari penelitan terdahuku, sehingga menunjukkan kerangka

penalaran terkait rumusan problematika.Dengan cara ini akan

terbangun kerangka analitik terhadap seluruh informasi dengan

(4)

menggunakan teknik konfirmasi informasi tentang adanya gap atau jarak antara fakta dan teori.Proses pemerolehan data atau informasi pada setiap tahapan (deskripsi, reduksi, dan seleksi) tersebut dilakukan secara sirkuler dan berulang-ulang sejak Desember 2020 hingga Oktober 2021 sekaligus dengan pelaksanaan FGD secara bertahap. Memasuki obyek penelitian, ditempuh tahapan-tahapan metodologi guna memungut informasi situasi-kondisi sosial dan akademik, yaitu indepth interview. Dengan snowball samplingkepada para informan seperti telah disebutkan, juga lokus penelitian pun adalah perguruan tinggi seperti yang disebutkan ditambah 30 peserta mahasiswa. Sebagai participant observer, antara indepth interviewdan FGD dilakukan 2 kali, seraya berulang-ulang mengujicobakan

model manajemen tindakan kelas dengan aplikasi sistem

manajemen pembelajaran berbasis teknologi siber untuk

mendapat owner estimatedan self perceptionterhadap model

tersebut. Teknik ini dilakukan guna mendapatkan pula

keajegan atas asumsi-asumsi yang telah dibangun pada

tahap deskripsi, reduksi, dan seleksi. Rumusan simpulan

memunculkan bakal hipotesis dan disarankan untuk dilakukan

penelitian lanjutan secara deduktif kuntifikasi (dengan

menggunakan kiraan-kiraan statistika) atau menguji data

oleh teori setelah teori ini diujikan di institusi pendidikan

terpilih metode penelitiannya

(5)

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

FGD dilakukan dalam 2 tahapan. Pertama untuk melihat skema awal atau kebijakan awal untuk proses pembelajaran berjalan dan kedua untuk melihat evaluasi akhir, seraya mengujicobakan model manajemen tindakan kelas dengan aplikasi sistem manajemen pembelajaran berbasis teknologi siber untuk

mendapat owner estimatedan self perceptionterhadap model

tersebut, namun kenyataan yang terjadi dalam pengelola

pembelajaran

(6)

ARTIKEL KEDUA KUALITATIF

Menumbuhkan Kesadaran dan Keterlibatan Sosial Mahasiswa: Best PracticeDalam

Perkuliahan Mata KuliahFilantropi Pendidikan Novi Andriani1*, Heru Sulistya1, Sedya

Santosa1, Adrian2

(7)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian kualitatif bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang terjadi dan dialami oleh subjekseperti perilaku dan

tindakan(Surya, 2016). Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara(Eli, 2021). Observasiyang dilakukan adalah observasi partisipasi, dimana peneliti ikut serta dalam perkuliahan dan melihat hasil kerja

mahasiswa.Adapun langkah-langkah yang dalam penelitian ini yaitu peneliti mengumpulkan data-data dari hasil laporan mahasiswa prodi MPI kelas A, B dan C.setalah semua data dikumpulkan seluruh kelompok mempresentasikan hasil observasi yang dilakukan pada setiap lembaga filantropi yang telah dipilih oleh setiap

kelompok.Penelitian ini dilakukan untuk mengamati keterlibatan sosial mahasiswa prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) kelas A, B dan C melalui model pembelajaran mini researchpada mata kuliah filantropi pendidikan. Narasumber dalam penelitian ini yaitudosen pengampu mata kuliah filantropi pendidikan danmahasiswa prodi MPI kelas A, B dan C.

Adapun kegiatan wawancara dilakukan untuk mengetahui dan menggali secara mendalam tentang hasil laporan beserta kegiatan yang telah dilakukanmahasiswa prodi MPI kelas A, B dan

Cmelalui kegiatan mini researchyang telah ditugaskan oleh dosen pengampu.

Kemudian untuk kegiatan analisis dalam penelitian ini dimulaidengan reduksi data(Diasti, 2021).Adapun data yang didapat melalui hasil laporan mini researchyang dilakukan oleh mahasiswa prodi MPI kelas A, B dan C. Selanjutnya penyajian data dilakukan agar dapat diakses dan difahami dengan mudah. Adapun tahap terakhir yaitu menarik kesimpulan dari kegiatan reduksi data sampai dengan penyajian data yang dikumpulkan sesuai dengan kejadian nyata dilapangan

.

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Menumbuhkan keterlibatan sosial mahasiswa melalui model pembelajaran filantropi pendidikandi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta khususnya di prodi

Manajemen Pendidikan Islam kelas A, B dan C sebenarnya sangat membantu mahasiswa untuk lebih mengetahui, mempelajari serta mengaplikasikannyadalam kehidupan sehari- hari. Akan tetapi ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran seperti keadaan mahasiswa, sarana dan prasarana pembelajaran dan hal lain yang dapat mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Adapun model pembelajaran menurut George Betts, kegiatan belajar mengajar harus menyertakan konsep

“pembelajaran mandiri”. Belajar mandiri didefinisikan sebagai seseorang yang dapat

mengatasi problem yang ada dalam lingkungannya dengan menggunakan cara sendiri tanpa dibantu oleh orang lain. Dengan adanya model pembelajaran ini dapat

menumbuh kembangkan mahasiswa agar menjadi sosok yang pemberani dan mandiri.

(8)

George Betts mengatakan bahwa bentuk model ini bisa digunakan untuk pembelajaran seumur hidup(Alam, 2019).Menurut George Betts ada beberapa hal yang harus difahami yaitu mengetahui terlebih dahulu bakat dan minat mahasiswa, mengetahui atau memahami kemampuan mahasiswa dalam bidang teknologi, memastikan bahwa materi pembelajaran layak untuk diajarkan kepada mahasiswa, melatih mahasiswa untuk berani tampil didepan teman sekelas dengan kegiatan presentasi mengenai penelitian atau temuan yang didapatserta mempelajari secara mendalam tentang hasil yang ditemukan dalam kegiatan penelitian dan membuka sesi tanya jawab, kritikan atau masukan terhadap hasil

penelitian yang telah dilakukan.Dapat dipahami bahwa model pembelajaran filentropi pendidikan ini mampu menumbuhkan daya berfikir mahasiswa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pengabdian bermasyarakat melalui kegiatan mini researchseperti di lembaga filantrofi BASNAS, LAZISNU,Yayasan Pondok Pesantrendan kegiatan sosial lainnya yang ada DI Yogyakarta. Selanjutnya modelpembelajaran ini mahasiswa tidak hanya memahami teori akan tetapi juga dapat mempraktekkan teori pembelajaran tersebut secara langsung, dengan memahami teori dan praktek secara bersamaan dapat menumbuhkan kesadaran dan keterlibatan mahasiswa dalam bersosial

REFERENSI

Alam, N. A. R. (2019). Model Pembelajaran PAI di Lembaga Filantropi Pendidikan: Studi di Panti Asuhan Putra Al-Islam Yogyakarta. JSSH (Jurnal Sains Sosial Dan Humaniora), 3(1), 45. https://doi.org/10.30595/jssh.v3i1.2195Al-Mubarok, F., & Muslim, A. B. M. B.

(2020). Kesalehan Sosial Melalui Pendidikan Filantropi Islam.JIEBAR: Journal of Islamic Education: Basic and Applied Research,1(1), 1-15.

https://doi.org/10.33853/jiebar.v1i1.57.g49Adnyana, K. S. (2020). Peran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Pembentukan Karakter.Edukasi: Jurnal Pendidikan Dasar,1(1), 11-20.https://doi.org/10.55115/edukasi.v1i1.523Ardiansyah, F., Agustin, F., Muhtadi, R., Timur, J., & Timur, J. (2021). Digitalisasi Filantropi Islam Pada Pesantren Di Pulau Madura

Digitalization of Islamic Pillantrophy in Islamic Boarding Schools on the Island of. Journal Of Islamic Banking And Shariah Economy, 1(2), 225–

255.https://doi.org/10.36781/iqtisadie.v1i2.172Bustomi, M. J. (2012). Ketimpangan Pendidikan Antar Kabupaten/Kota dan Implikasinya di Provinsi Jawa Tengah. Economics Development Analysis Journal, 1(2), 1–10.https://doi.org/10.15294/edaj.v1i2.477Damanik, B. E. (2019).

Pengaruh Fasilitas Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar. Publikasi

Pendidikan, 9(1), 46. https://doi.org/10.26858/publikan.v9i1.7739Diasti, K. (2021). Faktor- Faktor Pendukung Dan Penghambat Belajar Dalam Jaringan

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Due to the importance of portraying the excellent students at secondary madrasah, particularly at MAN ICS in maintaining their academic tenacity, finding science identity

35 Figure 4.6 Variation heat transfer coefficient for laminar flow Re =1278.0 in circular micro channel for water and its nanofluid 37 Figure 4.7 Variation heat transfer