TUGAS 4
ARGUMEN KRITIS PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL DARI PERSPEKTIF KI HADJAR DEWANTARA
Ki Hadjar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Nasional. Beliau adalah seorang tokoh pendidikan yang berjuang untuk memberikan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. Gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan memilki peran yang sangat penting dalam mengubah wajah pendidikan di Indonesia.
Dalam pidatonya, Ki Hadjar Dewantara mengemukakan hasil pemikirannya berupa filosofi pendidikan bangsa dengan beberapa poin penting yang salah satu diantaranya adalah bahwa pendidikan itu semestinya tanpa paksaan dan sesuai dengan kodrat keadaan siswa.
Pendidikan tidak memaksa siswa untuk menjadi seperti apa yang diinginkan oleh gurunya.
Selain itu, pendidikan harus mempertimbangkan keadaan dimana siswa tersebut berasal atau bisa disebut harus mempertimbangkan keadaan sosiokulturalnya (sosial, budaya, ekonomi, dan politik).
Pendidikan di masa kolonial didasarkan pada golongan penduduk menurut keturunan atau lapisan kelas sosial dan golongan kebangsaan yang berlaku waktu itu. Tujuan pendidikan dan pengajaran pada waktu itu hanya diarahkan kepada pendidikan pegawai bukan untuk membentuk sistem pendidikan nasional. Ki Hadjar Dewantara memberikan pengaruh yang besar dalam dunia pendidikan. Sejak zaman kolonial banyak gerakan dan upaya yang dilakukan Ki Hadjar Dewantara untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Pada tahun 1854 beberapa bupati menginisiasi pendirian sekolah kabupaten tetapi hanya untuk mendidik calon-calon pegawai saja. Pada masa itu, lahirlah sekolah “Bumi Putra” yang hanya memiliki 3 kelas.
Rakyat hanya diberikan pelajaran membaca, menulis, dan berhitung seperlunya. Pemerintah Hindia-Belanda hanya mendidik orang-orang pembantu dalam mendukung usaha dagang mereka serta calon mudir dokter jawa saja.
Pada tahun 1920 lahirlah cita-cita baru yang memimpikan perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran. Kemudian pada tahun 1922 Ki Hadjar Dewantara mendirikan perguruan tempat belajar “Taman Siswa” di Yogyakarta. Lahirnya sekolah tersebut sebagai gerbang emas kemerdekaan kebebasan kebudayaan bangsa. Taman siswa ada sebagai jiwa rakyat untuk merdeka dan bebas. Anak-anak dari semua kalangan baik kalangan ningrat maupun masyarakat biasa bisa bersekolah di sana.
Setelah kemerdekaan, gerakan transformasi pendidikan yang dimulai oleh Ki Hadjar Dewantara terus berlanjut. Pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan dengan adanya kebijakan-kebijakan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Salah satunya yaitu kebijakan wajib belajar 9 tahun, yang memberikan akses pens=didikan dasar yang merata bagi semua anak Indonesia. Selain itu, Ki Hadjar Dewantara juga ikut serta dalam penyusunan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatur tentang pendidikan di Indonesia. Melalui peran aktifnya dalam pembentukan kebijakan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara berhasil memastikan bahwa pendidikan menjadi prioritas utama dalam pembangunan sebuah bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Sultani, Z. & Kristanti, Y. (2020). Perkembangan Dan Pelaksanaan Pendidikan Zaman Kolonial Belanda Di Indonesia Abad 19-20. Jurnal Artefak, 3, 91-106.
Supardan, D. (2008). Menyingkap Perkembangan Pendidikan Sejak Masa Kolonial Hingga Sekarang: Perspektif Pendidikan Kritis. Jurnal GENERASI KAMPUS, 1(2), 96-106.
Riska & Hulaidah. (2021). Sistem Pendidikan di Indonesia pada Masa Portugis Belanda.
Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 824-829. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i3.470