TUGAS AKHIR
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET BIOLOGIS SESUAI DENGAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 69 PADA CV. TATA LARAS SEJATI
Oleh :
PAULA MERINATHA TOPRIP NIM : 21180010
PROGRAM STUDI AKUNTANSI POLITEKNIK NSC
SURABAYA 2021
i
TUGAS AKHIR
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET BIOLOGIS SESUAI DENGAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 69 PADA CV. TATA LARAS SEJATI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Diploma III Program Studi Akuntansi
Politeknik NSC Surabaya
Oleh :
PAULA MERINATHA TOPRIP NIM : 21180010
PROGRAM STUDI AKUNTANSI POLITEKNIK NSC
SURABAYA 2021
ii
TUGAS AKHIR
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET BIOLOGIS SESUAI DENGAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 69 PADA CV. TATA LARAS SEJATI
Disusun oleh :
PAULA MERINATHA TOPRIP NIM: 21180010
Politeknik NSC Surabaya Tanggal 26 Juni 2021
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Akuntansi Pembimbing
(Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.)(Halida Achmad Bagraff, SE., M.SA., Ak, C.A)
NIDN. 0728088506 NIDN. 0727028704
iii
TUGAS AKHIR
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET BIOLOGIS SESUAI DENGAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 69 PADA CV. TATA LARAS SEJATI
Disusun oleh :
PAULA MERINATHA TOPRIP NIM: 21180010
Telah Dipertahankan didepan tim penguji Pada Tanggal 02 Agustus 2021 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Tim Penguji :
1. Ita Megasari, S.E., M.S.A. 1. ...
2. Halida Achmad Bagraff, S.E., M.SA., Ak, C.A. 2. ...
3. Fridayani Wongsowinoto, S.E., M.Kom., M.M. 3. ...
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat dan ridha-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul “Pengakuan dan Pengukuran Aset Biologis sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.69 pada CV. Tata Laras Sejati” dengan baik dan tepat pada waktu yang ditentukan.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menyadari tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan dari semua pihak serta berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.Bapak Rudianto, S.T .,M.Cs. sebagai Direktur Politeknik NSC Surabaya dan selaku Direktur Utama CV. Tata Laras Sejati yang telah memberikan izin pengambilan data Tugas Akhir.
2.Bapak Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A., selaku Ketua Prodi Akuntansi Politeknik NSC Surabaya
3.Ibu Halida Achmad Bagraff, SE., M.SA., Ak, C.A, selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar, tekun, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berarti bagi penulis.
4.Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan materil dan moril.
v
5.Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6.Teman-teman angkatan 2018 khususnya teman-teman Prodi Akuntansi Politeknik NSC Surabaya.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca. Dengan ketidaksempurnaan dalam penulisan, kritik dan saran pembaca sangatlah bermanfaat dan penulis akan senang hati menerimanya.
Surabaya, 26 Juni 2021
Paula Merinatha Toprip
vi
PERNYATAAN
Saya, Paula Merinatha Toprip (21180010) menyatakan bahwa :
1. Tugas Akhir saya ini adalah asli dan benar benar hasil karya saya sendiri, bukan hasil karya orang lain dengan mengatasnamakan saya, serta bukan merupakan hasil peniruan atau penjiplakan (plagiarism) dari hasil karya orang lain. Tugas Akhir ini belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di Politeknik NSC Surabaya, maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar kepustakaan.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku di Politeknik NSC Surabaya.
Surabaya, 26 Juni 2021 Yang membuat pernyataan,
Paula Merinatha Toprip NIM. 21180010
vii DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DALAM... i
HALAMAN PERSETUJUAN...ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
KATA PENGANTAR... iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS...vi
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR TABEL...x
ABSTRACT...xi
ABSTRAKSI... xii
BAB I PENDAHULUAN...1
A.Latar Belakang Masalah...1
B.Rumusan Masalah... 4
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian...4
1. Tujuan Penelitian... 4
2. Manfaat Penelitian... 4
BAB II LANDASAN TEORI... 6
A. Aset Biologis... 6
B. Pengakuan Aset Biologis...7
C. Pengukuran Aset Biologis... 8
D. Penyusutan Aset Biologis...9
E. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 69... 10
viii
1. Definisi PSAK No. 69... 10
2. Manfaat dan Tujuan PSAK No. 69...10
3. Karakteristik PSAK No. 69... 11
E. Kerangka Berpikir...11
BAB III PEMBAHASAN...12
A. Tinjauan Umum...12
1. Profil Perusahaan...12
2. Visi dan Misi Perusahaan... 12
3. Struktur Organisasi Perusahaan...13
4. Deskripsi Pekerjaan...14
5. Bidang Usaha...15
B. Pembahasan... 17
BAB IV PENUTUP... 27
A. Kesimpulan...27
B. Saran... 28 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir...11
Gambar 3.1 Struktur Organisasi...14
Gambar 3.2 Kandang Peternakan Ayam CV. Tata Laras Sejati... 16
Gambar 3.3 Produk Ayam Potong CV. Tata Laras Sejati...17
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Aset Biologis Per 1 Februari 2021... 19
Tabel 3.2 Jumlah Aset Biologis Per 28 Februari 2021... 19
Tabel 3.3 Harga Perolehan Ayam DOC...21
Tabel 3.4 Pengukuran Aset Biologis Menghasilkan Periode Februari 2021... 24
xi ABSTRACT
The purpose of this research is to present the accounting treatments of biological assets is in accordance to Statement of Financial Accounting Standard Article 69 in CV. Tata Laras Sejati, broiler farming. Accounting treatment in the agricultural business sector needs to be recorded with applicable standards so that it can present reliable financial reports for internal and external parties. The descriptive qualitative method is used in this research by collecting data, analyzing data, and interpreting data. The types of data used are primary and secondary data. The results of the study will be a description of the author to be used as a reference in measuring biological assets at CV. Tata Laras Sejati so as to facilitate the transaction input process in the bookkeeping, balance sheets, income statements to cash flow statements.
Keywords : Recognition and Measurement of Biological Assets, PSAK No.69, broiler farming
xii ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan perlakuan akuntansi pada aset biologis sesuai dengan format Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.69 pada usaha ternak ayam pedaging CV. Tata Laras Sejati.
Perlakuan akuntansi pada bidang usaha agrikultur perlu dicatat dengan standar yang berlaku sehingga dapat menyajikan laporan keuangan yang andal bagi pihak internal maupun eksternal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data, menganalisis data, dan menginterpretasikan data. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian akan menjadi gambaran dari penulis untuk digunakan sebagai acuan dalam mengukur aset biologis pada CV. Tata Laras Sejati sehingga memudahkan proses input transaksi pada pembukuan, neraca saldo, laporan laba rugi sampai dengan laporan arus kas.
Kata Kunci : Pengakuan dan Pengukuran Aset Biologis, PSAK No.69, Usaha Ternak Ayam
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akuntansi merupakan bahasa yang digunakan di dalam dunia bisnis.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2019), akuntansi adalah ilmu mencatat, menganalisa dan mengkomunikasikan transaksi atau kejadian ekonomi suatu entitas bisnis, yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai pihak.
Manfaat Ilmu Akuntansi akan memberikan dampak besar bagi perkembangan bisnis suatu entitas. Sebagaimana Sastroamodjo dan Purnairawan (2021:1) menyatakan bahwa akuntansi diartikan sebagai suatu proses pencatatan, penggolongan, pengiktisaran terhadap transaksi keuangan yang dilakukan secara sistematis dan kronologis disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut untuk langkah pengambilan keputusan.
Pencatatan yang akurat berdampak pada penyajian laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan sutau usaha dari pihak manajemen perusahaan kepada pihak internal maupun eksternal. Dalam hal ini, akuntansi berperan penting untuk diimplementasikan pada berbagai sektor usaha. Sistem akuntansi yang diterapkan harus sesuai dengan standar keuangan akuntansi yang berlaku.
2
Menurut Bahri (2017: 18-19), tujuan disusun Standar Akuntansi Keuangan, yaitu:
1) Keseragaman laporan keuangan, serta laporan keuangan yang relevan dan reliabel.
2) Memudahkan penyusun laporan keuangan karena adanya pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun.
3) Memudahkan auditor dalam mengaudit.
4) Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
5) Banyaknya pihak pengguna laporan keuangan sehingga tidak mungkin penyusun menjelaskan ke masing-masing pengguna.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang menjadi acuan dalam pencatatan laporan keuangan disesuaikan dengan kebutuhan setiap sektor.
Badan usaha di Indonesia terbagi menjadi beberapa sektor, salah satunya adalah sektor pertanian (Agriculture). Sektor pertanian meliputi perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertanian lainnya.
Pada saat sekarang ini, sudah banyak perusahaan yang bergerak di bidang Agrikultur. Sebagaimana CV. Tata Laras Sejati, merupakan badan usaha yang bergerak di sektor peternakan. Keunikan dalam sektor agrikultur ini adalah adanya aset biologis yang menjadi komoditi utama dalam kegiatan ekonomi perusahaan. Pengukuran aset biologis terbilang cukup rumit karena mengalami transformasi biologis. Transformasi biologis adalah
3
proses pertumbuhan, degenarasi, produksi dan prokreasi yang dapat membawa keuntungan bagi suatu perusahaan. Dengan mengalami transformasi, aset biologis menghasilkan produk agrikultur (agriculture product) atau tambahan aset biologis. Adanya transformasi biologis sehingga terjadi perubahan kualitatif atau kuantitatif pada aset biologis. Aset biologis akan mengalami perubahan bentuk yang berulang disepanjang umur ekonomisnya, maka diperlukan metode yang tepat dalam melakukan pengukuran yang dapat menunjukan nilai wajar (fair value) dari aset tersebut. Pengukuran aset pada sektor agrikultur berbeda dari bidang sektor usaha lain.
Dalam kegiatan operasionalnya, CV. Tata Laras Sejati belum menerapkan sistem pencatatan akuntansi yang sesuai dengan kaidah yang berlaku. Perusahaan hanya mencatat transaksi keluar sebagai kredit dan transaksi masuk sebagai debet dalam pembukuan sederhana. Sesuai dengan standar yang diakui sebagaimana diuraikan secara teoretis di atas oleh penulis, untuk itulah pengakuan dan pengukuran aset biologis untuk agriculture ini mestinya dibuat berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.69.
Secara garis besar, PSAK No. 69 mengatur tentang aktivitas agrikutur terkait dengan aset biologis yaitu mulai dari transformasi hingga panen aset biologis untuk dijual. Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat menentukan pengukuran yang wajar serta nilai perolehan yang tepat untuk aset biologis, sehingga penyusunan laporan keuangan lebih akurat. Dengan
4
mengimplementasikan PSAK No.69, diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengukur aset biologis secara andal dan tepat.
Betapa pentingnya standar akuntansi tersebut pada perusahaan, maka dalam laporan tugas akhir ini, penulis telah melakukan observasi dan penelitian pada CV. Tata Laras Sejati dengan judul : “Pengakuan dan Pengukuran Aset Biologis Sesuai Dengan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 69 Pada CV. Tata Laras Sejati”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana Pengakuan Dan Pengukuran Aset Biologis Yang Sesuai Dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 69 Pada CV. Tata Laras Sejati?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk membantu CV. Tata Laras Sejati melakukan pengakuan dan pengukuran aset biologis yang baik dan benar menurut Standar Akuntansi Keuagan (SAK) yang berlaku.
2. Manfaat Penelitian:
a. Bagi Perusahaan
5
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi CV. Tata Laras Sejati dalam pengakuan dan pengukuran aset biologis sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
b. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis terkait dengan proses pengakuan dan pengukuran aset biologis yang berdasar pada pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 69. Selain itu, sebagai sarana untuk menerapkan teori yang telah dipelajari selama di bangku perkuliahan dalam praktik yang sesungguhnya.
c. Bagi Politeknik NSC Surabaya
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi, wawasan serta ilmu pengetahuan kepada pihak lain yang berkepentingan, terutama dalam hal pengakuan dan pengukuran aset biologis yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK).
6 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Aset Biologis
Dalam penulisan karya ilmiah, diperlukan satu perangkat analisis guna menelaah suatu permasalahan yang hendak diteliti. Untuk itu penulis telah menggunakan sejumlah landasan teori untuk menganalisis penelitian ini, termasuk bagaimana menjelaskan konsep dan definisi secara teoretis yang berkaitan dengan judul tugas akhir penulis.
Secara teoretis, Aset adalah kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan sebagai akibat dari masa lampau yang diharapkan mampu memberikan nilai ekonomis di masa depan. Menurut Munawir (Farida, 2013: 4), aset adalah semua bentuk sumberdaya yang memiliki manfaat ekonomis dengan nilai perolehan yang diukur secara nyata dan mampu mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Dengan berkembangnya berbagai bidang usaha di Indonesia, telah ikut memicu dalam meningkatkan jumlah aset dan jenisnya sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan kelompok aset di bidang ilmu akuntansi ini adalah Aset Biologis (Biological Assets). Menurut PSAK No. 69 (2018), aset biologis adalah hewan atau tanaman hidup. Sedangkan IAS 41 mendefinisikan aset biologis sebagai makhluk hidup berupa tumbuhan dan hewan yang dipelihara dan dikelola perubahan biologisnya untuk dikonversi menjadi manfaat ekonomis.
7
Selanjutnya, dijelaskan bahwa Aset Biologis dapat diklasifikaskan baik sebagai Aset Biologis Menghasilkan maupun Belum Menghasilkan.
Aset Biologis Menghasilkan adalah aset yang telah mencapai spesifikasi untuk dipanen (untuk Aset Biologis yang dapat dikonsumsi) atau mampu menghasilkan panen yang berkelanjutan (untuk Aset Biologis produktif) (PSAK 69, 2018). Sementara Aset Biologis Belum Menghasilkan adalah sebaliknya, adalah aset yang belum mencapai usia panen.
Aset biologis sepenuhnya dikendalikan oleh entitas dengan memperhatikan biaya hisitoris (Historical Cost) sesuai dengan prinsip PSAK No. 69 yang menggunakan nilai wajar dalam melalukan pengukuran dan pengakuan Aset Biologis.
B. Pengakuan Aset Biologis
Umumnya, pengakuan aset dilakukan pada saat manfaat ekonomi masa depan dan nilainya dapat diukur secara andal. Aset Biologis mengalami transformasi biologis sehingga untuk mengakui aset tersebut, maka harus dikelompokan terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan.
Pengelompokan dilakukan agar perusahaan dapat mengendalikan Aset Biologis tersebut berdasarkan nilai perolehan.
Entitas mengakui Aset Biologis atau produk agrikultur jika, dan hanya jika sebagai berikut (PSAK 69, 2018) :
(a) Entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat dari masa lalu;
8
(b) Manfaat ekonomi masa depan terkait dengan aset biologis tersebut besar kemungkinan akan mengalir ke entitas; dan
(c) Nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa entitas harus menentukan metode yang sesuai untuk pengakuan awal Aset Biologis. Sehingga untuk memperoleh Aset Biologis, suatu entitas perlu menentukan pengakuan awal menggunakan nilai wajar atau biaya perolehan.
C. Pengukuran Aset Biologis
Menurut PSAK No.69, Paragraf 12, menyatakan bahwa aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode untuk memperoleh nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam Paragraf 30, dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal (PSAK 69, 2018). Pernyataan tersebut menunjukan bahwa Pengukuran Aset Biologis harus sebesar nilai wajar. Dalam PSAK No.69 (Paragraf 8) mendefinisikan bahwa Nilai Wajar (Fair Value) adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran (PSAK 69, 2018).
Namun demikian, dalam praktiknya, jika harga pasar aktif tidak tersedia, entitas dapat menggunakan harga perolehan (cost) sebagai pengganti nilai wajar khususnya pada pengakuan awal aset biologis yang
9
belum menghasilkan. Pernyataan diatas didukung dalam PSAK No.69 (Paragraf 30) ; Aset Biologis dapat diukur menggunakan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai jika harga pasar aktif tidak dapat ditentukan sehingga nilai wajar tidak dapat diandalkan (PSAK 69, 2018).
D. Penyusutan Aset Biologis
Penyusutan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah jumlah yang bisa disusutkan dan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aset tetap menggunakan berbagai metode penyusutan yang sistematis (Epi, 2019: 348).
Menurut Hery, penyusutan adalah alokasi secara periodik dan sistematis dari harga perolehan asset selama periode-periode berbeda yang memperoleh dari penggunaan aset yang bersangkutan (Sari, 2018:86). Dengan demikian, Suandy (Mardjani, Kalangi & Lambey, 2015: 1027) mendefinisikan ada beberapa metode yang berbeda untuk menghitung besarnya beban penyusutan.
Dalam praktik, kebanyakan perusahaan akan memilih satu metode penyusutan dan akan menggunakannya untuk seluruh aset yang dimilikinya. Beberapa metode tersebut yaitu:
1. Berdasarkan kriteria waktu, yaitu:
a. Metode garis lurus (straight line method)
b. Metode pembebanan yang menurun (dipercepat):
1) Metode jumlah angka tahun (sum of the year digit method);
10
2) Metode saldo menurun berganda (double declining balance method).
2. Berdasarkan penggunaan, yaitu:
a. Metode jam jasa (service hours method);
b. Metode jumlah unit produksi (productive output method).
Metode penyusutan yang digunakan harus konsisten dalam aplikasinya sehingga agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat dibandingkan antara periode sebelum dan sesudahnya.
E. Pernyataan Standar Akuntansi Kuangan (PSAK) No. 69 1. Pengertian
PSAK No. 69 (2018) tentang Agrikultur telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 16 Desember 2016. PSAK 69 merupakan adopsi dari IAS 41 Agriculture yang berlaku efektif per 1 Januari 2016. Secara umum PSAK 69 dapat didefinisikan sebagai manajemen transformasi biologis dan panen aset biologis sebagai hasil dari Aktivitas Agrikultur (Agriculture Activity) yang akan dijual dan atau dikonversi menjadi produk agrikultur atau produk tambahan agrikultur.
2. Manfaat dan Tujuan
Berdasarkan PSAK No. 69 (2018), tujuan dibuatnya pernyataan ini untuk mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan yang terkait dengan aktivitas agrikultur.
11
3. Karakteristik
Karakteristik PSAK No. 69 terletak pada aset biologis karena adanya proses transformasi biologis hingga pada saat aset dapat dikonsumsi. Dalam PSAK No. 69 (2018) paragraf 1 menyatakan bahwa, pernyataan ini dibuat untuk pencataan hal-hal berikut ketika berkaitan dengan aktivitas agrikultur:
(a) Aset biologis, kecuali tanaman produktif;
(b) Produk agrikultur pada titik panen; dan
(c) Hibah pemerintah yang cukup dalam Paragraf 34 dan 35.
F. Kerangka Berfikir
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir
27 BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan, bahwa 1). Pengakuan Aset Biologis pada CV. Tata Laras Sejati berupa hewan ternak yaitu menentukan pengukuran awal aset biologis belum menghasilkan dan telah menghasilkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 69. Aset biologis belum menghasilkan dan aset biologis telah menghasilkan di masukan ke dalam neraca pada pos aset tidak lancar karena usia produktif hewan ternak jenis ayam potong tidak lebih dari satu tahun. 2). CV. Tata Laras Sejati mengklasifikasikan Aset Biologis selama mengalami perubahan pada awal dan akhir periode. Bibit ayam yang telah berusia lebih dari 28 hari dikategorikan ke dalam aset biologis menghasilkan sedangkan untuk bibit ayam yang yang belum mencapai umur 28 hari di kategorikan sebagai aset biologis belum menghasilkan. Perbedaan kategori ayam pembibit telah menghasilkan dan ayam pembibit belum menghasilkan diukur berdasarkan nilai perolehan telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 69. 3). Pengukuran aset biologis berupa hewan ternak ayam pada CV. Tata Laras Sejati untuk ayam menghasilkan dengan mengakui harga perolehan awal aset ditambah dengan biaya langsung dan biaya tidak langsung telah sesuai dengan PSAK No.69. Pengakuan beban kerugian pada
28
aset yang belum menghasilkan karena akan mempengaruhi laporan laba rugi sudah diterapkan pada CV. Tata Laras Sejati sesuai dengan PSAK No.69. 4). Penyusutan aset biologis pada CV. Tata Laras Sejati sudah disesuaikan dengan PSAK No.69 karena aset biologis menghasilkan harus disusutkan pada setiap akhir periode.
B. Saran
Melalui kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan penulis terhadap perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.
69 sangat dianjurkan agar CV. Tata Laras Sejati dapat mengetahui dengan pasti perkembangan usaha ternak ayam di saat sekarang dan masa depan.
2) Klasifikasi aset biologis tetap harus dilakukan agar CV. Tata Laras Sejati dapat mengetahui keadaan aset biologis secara nyata.
3) Pengakuan awal menggunakan PSAK No. 69 untuk memperoleh aset biologis sangat penting karena akan berpengaruh di dalam laporan keuangan. Pencatatan yang rinci pada setiap transaksi juga diperlukan karena mempengaruhi biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset biologis. Dengan memperhatikan standar yang berlaku, CV. Tata Laras Sejati diharapkan mampu menyusun laporan keuangan yang andal.
29
4) Pencatatan biaya penyusutan aset biologis CV. Tata Laras Sejati perlu dilakukan untuk mengetahui nilai aset sesungguhnya dalam tiap periode.
30
DAFTAR PUSTAKA
Ajeng at all. 2015. Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Menurut Standar Akuntansi Keuangan Dan Peraturan Perpajakan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan Pada PT. Hutama Karya Manado.
Jurnal EMBA. Vol. 3. No. 1 Maret 2015.
Bahri, S. 2020. Pengantar Akutansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS (Edisi III). Penerbit Andi.
Farida, I. 2013. Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Biologis Berdasarkan International Accounting Standard41 Pada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero), Vol 2, No.1.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2019. Modul Level Dasar (CAFB) Akuntansi Keuangan. Edisi 2019. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2018. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.69: TentangAgriculture.
Purnairawan, E dan S. Sastroadmodjo. 2021. Pengantar Akuntansi. Bandung:
Media Sains Indonesia.
Rosmawati at all. 2019. Perlakuan Akuntansi Aset Biologis Pada Perusahaan Peternakan Ayam Berdasarkan PSAK No.69.
Sari, D. I. 2018, Analisis Depresiasi Aktiva Tetap Metode Garis Lurus dan Jumlah Angka Tahun PT. Adira Dinamika. Jurnal Moneter Vol. V No.
1: 86.
Suffi, F. 2020. Akutansi Perusahaan Jasa. Qiara Media Partner.
Yus, E. 2019. Analisis Perbandingan Penyusutan Aktiva Tetap Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Dan Perpajakan Serta Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan Pada PT. Sumber Usaha Rizkila Medan.
Aghniya Jurnal Ekonomi Islam. Vol. 1. No. 2. Juni 2019.
KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR
Nama Mahasiswa : Paula Merinatha Toprip
NIM : 21180010
Dosen Pembimbing :Halida Achmad Bagraff, SE., M.SA., Ak, C.A
Judul Tugas Akhir : Pengakuan dan Pengukuran Aset Biologis Sesuai Dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 69 pada CV.
Tata Laras Sejati
No Tanggal Pembahasan Tanda Tangan
Dosen Pembimbing
1 Kamis,
25-03-2021 Pengajuan dan Pembahasan Judul Tugas Akhir
2 Sabtu,
17-04-2021 Pembahasan BAB 1
3 Jumat,
23-04-2021 Revisi BAB 1
4 Jumat,
30-04-2021 Pembahasan BAB II
5 Jumat,
07-05-2021 Revisi BAB II dan Pembahasan BAB III
6 Minggu,
30-05-2021 Revisi BAB III
7 Senin,
07-06-2021 Revisi BAB III dan Pembahasan BAB IV
8 Sabtu,
19-06-2021 BAB I-IV (revisi, tata tulis format)
9 Sabtu,
26-06-2021 ACC Sidang
Surabaya, 26 Juni 2021
Halida Achmad Bagraff, SE., M.SA., Ak, C.A NIDN. 0727028704