Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “Pembuatan Simulator Kopling Dengan Sistem Penggerak Hidrolik”. Dalam penyusunan laporan akhir ini, penulis menyadari bahwa tidak mungkin dapat menyelesaikan laporan akhir ini tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing yang telah membimbing penulis baik moril maupun materil serta memberikan masukan dalam penyelesaian laporan proyek akhir ini.
Ayah dan Ibu yang telah mendidik, membimbing, memberikan kasih sayang dan semangat serta doa restu sehingga saya berhasil menyelesaikan pendidikan saya saat ini. Bapak dan Ibu Rekan dan Teknisi jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang yang telah membantu kelancaran studi penulis. Sukses terus untuk teman-teman jurusan Teknik Otomotif khususnya BP 2009 yang telah membantu kelancaran penulisan laporan ini.
Penulis sangat menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan akhir ini. Dengan alat peraga berupa model atau simulator akan memudahkan siswa dalam memahami, mengenali dan menganalisis hal-hal yang dipelajarinya secara teori.
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Tujuan Tugas Akhir
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem kopling hidrolik baik dari segi komponen utama maupun konstruksinya.
Rumusan Masalah
Manfaat Tugas Akhir
Kopling Tetap
Kopling tetap adalah elemen mekanis yang berfungsi sebagai penerus putaran dan tenaga dari poros penggerak ke poros penggerak tanpa selip, di mana sumbu kedua poros terletak pada garis lurus, atau sumbu mungkin sedikit berbeda. Kopling tetap termasuk kopling kaku yang tidak memungkinkan ketidaksejajaran sumbu poros, kopling fleksibel (fleksibel) yang sedikit menggerakkan poros, dan kopling universal yang digunakan saat poros membentuk sudut yang cukup besar. Keuntungan dari kopling ini adalah getaran dari sisi penggerak dan guncangan dari sisi beban tidak ditransmisikan satu sama lain.
Kopling yang kaku tidak memungkinkan penyimpangan sekecil apa pun dari sumbu kedua poros dan tidak mengurangi guncangan dan getaran transmisi. Pada saat pemasangan, sumbu kedua poros harus terlebih dahulu disejajarkan dengan benar sebelum baut flensa dikencangkan. Kopling ini dapat berfungsi dengan baik meskipun kedua sumbu yang dihubungkannya tidak lurus sempurna.
Variasi beban juga dapat diserap oleh ban karet sedangkan sambungan listrik antara kedua as roda dapat dicegah pada gambar di bawah yang menunjukkan susunan ban karet yang umum digunakan. Karena banyak sekali kelebihannya, penggunaan kopling ini pun semakin meluas. Meskipun harganya agak lebih tinggi daripada kopling flensa kaku, manfaat dari aspek lain lebih besar.
Kopling Tidak Tetap
Kopling kerucut merupakan kopling gesek dengan konstruksi sederhana dan memiliki keuntungan yaitu gaya aksial yang kecil dapat mentransfer torsi yang besar seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Perbedaan antara kopling basah dan kering adalah pelat kopling tidak terkena oli pelumas untuk tipe kering, dan pelat kopling beroperasi dalam oli pelumas untuk tipe basah. Untuk itu pegas radial harus dapat menerima gaya radial yang timbul pada pelat kopling agar memiliki elastisitas yang baik.
Fungsi dari axial spring adalah untuk memberikan sentuhan halus pada saat piringan kopling mulai terjepit oleh pressure plate pada flywheel. Sumber : Modul Perbaikan Kopling dan Komponennya Dirjen Diknas) Pada gambar 17 terdapat dua garis, garis padat menggambarkan tekanan pegas diafragma, sedangkan garis putus-putus menggambarkan tekanan pegas koil. menunjukkan posisi saat cakram kopling aus. Sehingga pada saat piringan kopling aus, penggunaan pegas koil cenderung lebih banyak menimbulkan selip dibandingkan dengan pegas diafragma.
Saat pelat kopling baru atau tebal, keduanya memberikan tekanan yang sama. Sedangkan pelat kopling dipasang di antara roda gila dan pelat tekanan, dan bagian tengah dihubungkan ke poros transmisi dengan sistem geser. Jadi, prinsip kerja dasar kopling gesek pelat tunggal yang banyak digunakan pada kendaraan roda empat adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Pada posisi seperti gambar 20 ini berarti kopling bekerja, dimana pelat kopling dijepit oleh flywheel (6) dan pelat tekanan (4) yang mendapat tekanan dari pegas kopling (7). Oleh karena itu, putaran mesin disalurkan melalui roda gila ke pelat kopling dan kemudian ke poros utama (2). Pada gambar 21 pelat kopling dijepit dalam posisi terkopel antara pelat penekan dan flywheel, kekuatan penjepit diperoleh dari tegangan pegas kopling yang dalam hal ini berupa pegas diafragma.
Konstruksi kopling gesek pelat ganda menggunakan dua jenis pelat yaitu pelat gesek dan pelat kopling. Sedangkan pelat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan pelat gesek dilapisi dengan kain pada kedua sisinya. Ketika tidak ada tekanan pada batang pelepas, pelat penekan menekan atau menjepit pelat kopling dan pelat gesekan menjadi satu.
Lalu terjadi kelonggaran klem pada cakram kopling dan cakram gesek, sehingga keduanya tidak tersambung lagi. Pada saat mesin hidup, engkol sentrifugal akan terlempar ke luar oleh gaya sentrifugal yang akan menarik pelat sentrifugal sehingga mendorong cakram kopling ke pelat belakang atau roda gila.
Simulator Kopling dengan Sistem Penggerak Hidrolik
Dengan membuat perbandingan diameter (luas-luas) silinder master lebih kecil dari silinder pelepas, maka akan diperoleh peningkatan gaya atau tenaga. Mitsubishi L300 menggunakan sistem kopling hidrolik, dengan tipe silinder master baca port dan tipe silinder pelepas yang dapat disesuaikan secara bebas. F1 : Tekan pada suction cup 1 F2 : Force pada suction cup 2 A1 : Luas penampang pada suction cup 1 A2 : Luas penampang pada suction cup 2.
Saat pedal ditekan, piston bergerak maju dan oli melalui katup masuk mengalir ke reservoir silinder pelepas dengan tekanan rendah atau rendah. Jika pedal ditekan terus menerus ke depan, maka gaya yang menahan connecting rod akan hilang dan connecting rod akan bergerak maju dengan gaya pegas berbentuk kerucut, sehingga inlet valve menutup sehingga menyebabkan tekanan fluida terhadap release cylinder meningkat. Saat pedal kopling dilepas, maka piston akan terdorong ke belakang oleh tekanan pegas kompresi, kemudian tekanan fluida akan turun, sehingga penahan pegas akan menarik connecting rod ke arah luar, inlet valve akan terbuka.
Mitsubishi L300 yang menggunakan tipe free adjustable tidak memerlukan penyetelan karena penyetelan dilakukan secara otomatis oleh pegas. Karena tekanan yang luar biasa dari master silinder, piston bergerak maju dan mendorong push rod.
Prosedur Pembuatan Stand
Berdasarkan denah lantai dan berat yang ditopang oleh konstruksi simulator ini, bahan yang dibutuhkan untuk membuat konstruksi terdiri dari besi pipa, besi siku setebal 5 mm, plat besi setebal 2 mm, peralatan untuk keperluan las seperti elektroda, dempul dan cat. Untuk lebih jelasnya kebutuhan material untuk pekerjaan pembuatan simulator ini adalah seperti yang tercantum pada Tabel 1 halaman 43. Pelaksanaan pekerjaan pembuatan simulator ini membutuhkan beberapa peralatan antara lain alat potong, alat las, cat dan beberapa alat uji.
Setelah gambar perencanaan selesai, dilakukan proses pemilihan bahan dan pemotongan sesuai dengan kebutuhan gambar perencanaan. Dalam pengelasan ini cukup mudah, namun dibutuhkan pengalaman dan ketelitian agar hasil dalam pengelasan ini kuat dan bagus, dalam pengelasan ini K3 harus diutamakan agar semua alat dan bahan terjaga dengan baik.
Prosedur Pembuatan Simulator Kopling Hidrolik
Menghubungkan Bagian Silinder Master (Sumber: Panduan Perbaikan Bodi dan Chassis) . a) Kuras oli kopling dengan pipet b) Lepaskan selang saluran kopling. Melepas pipa oli di master silinder kopling (Sumber: Dokumentasi TA) .. Lepas selang d) Lepas klem dan pin klem.
Pemeriksaan, Perbaikan, dan Penggantian Komponen Kopling Hidrolik.Hidrolik
Bantalan dorong adalah unit bantalan tertutup dengan pelumasan permanen, sehingga pelumasan tidak perlu dibersihkan. Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara fisik yaitu dengan mencari kotoran, bekas gosokan atau luka bakar, jika ada sedikit kotoran, bekas gosokan atau bekas luka bakar dapat dibersihkan dengan amplas halus. Dengan dial indicator dan alat putar, juga memungkinkan untuk mengukur kekasaran permukaan ujung pegas diafragma atau ujung tuas pelepas.
Jika kerusakannya parah, perbaiki dengan mesin bubut, jika tidak memungkinkan, ganti dengan pressure plate baru. Jika ada kotoran di atasnya, ada bekas gesekan dan luka bakar, goresan dan hanya bisa dibersihkan dengan amplas halus. Jika Anda menemukan dengungan dan kerusakan pada torsional tipper, gantilah dengan plat kopling yang baru. e) Periksa alur hub dari keausan atau kerusakan.
Kaitkan dan pasang pelat kopling ke poros input transmisi, pelat kopling harus bergerak dengan mudah tetapi tidak kendor. Periksa dengan instrument roller (mesin atau perangkat putar) dan pointer switch keruntuhan pelat kopling. Jika kelonggaran melebihi 0,8 mm, ganti pelat kopling dengan yang baru. Pemeriksaan fisik untuk melihat apakah ada kotoran, bekas gesekan, goresan atau retakan pada area gesekan.
Jika ada kotoran di atasnya, ada bekas gesekan atau luka bakar, goresan dan hanya bisa dibersihkan dengan amplas halus. Cincin gigi diganti dengan memanaskannya pada suhu 80 hingga 100 derajat C, kemudian melepas gigi lama dan memasang gigi baru menggunakan alat pres.
Merakit dan Pemasangan Sistem Kopling Hidrolik
Torque: 250 kg/cm Release cylinder assembly.. Pasang piston dan pegas ke release cylinder b) Pasang dust cover rubber piston dan push rod.
Pengujian Kopling
Putaran kopling harus rata agar input putaran motor mudah dan tidak berisik, sehingga harus dites pada roda gila ke matahari kopling, disana anda bisa melihat bentuk dan hasil putaran yang dihasilkan, atau itu rata dan benar dalam pemasangannya. Pandangan ini dapat dilakukan langsung dengan tuas atau poros engkol yang dipasang langsung pada poros penggerak flywheel.
Menganalisa Gangguan, Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasi Ganguan pada Sistem Kopling Hidrolik
Penyetelan Sistem Kopling Hidrolik
Penyetelan pada sistem hidrolik kopling dapat dilakukan pada pedal kopling, push rod, dan pembuangan udara di silinder pelepas. Isi tangki cadangan dengan cairan kopling hidrolik, selalu periksa tangki cadangan, jangan sampai cairannya habis.
Peralatan untuk Pembuatan Simulator Transmisi dan Kopling Hidrolik
Saat mendesain suatu produk, Anda perlu memikirkan tentang biaya pembuatan, menghemat sesedikit mungkin dalam pembuatan. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki kopling hidrolik ini, cocok digunakan pada kendaraan berat, sedang, atau sedan. Membangun simulator kopling menambah pengetahuan kita karena kita dapat melihat langsung komponen internal kopling hidrolik dan cara kerjanya.
Saran
Tetap berpedoman pada manual bongkar kopling hidrolik untuk troubleshooting dan perawatan, terutama pada tahap pemasangan dan penyetelan agar tidak terjadi kerusakan.