Nama : Najmi Azizah Ulayya NIM : 210103110103 Kelas : PGMI-C
Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
A. KI, KD, Indikator 1. Kompetensi Inti (KI)
a. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
b. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
c. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
d. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
2. Kompetensi Dasar (KD)
3.9 Mengidentifikasi informasi penting dari teks fiksi (cerita rakyat, fabel, dongeng, legenda) yang dibaca dengan memperhatikan unsur-unsurnya.
4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual
3. Indikator:
3.9.1Mengidentifikasi dan memahami tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi dengan tepat.
3.9.2 Menjelaskan tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi dengan tepat.
4.9.1 Mengidentifikasi, menyajikan dan menunjukan tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual dengan tepat.
4.9.2 Menceritakan tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual dengan tepat.
B. Rangkuman Materi Teks Fiksi Tema 8: Daerah Tempat Tinggalku Subtema:
1. Lingkungan Tempat Tinggalku 2. Keunikan Daerah Tempat Tinggalk
3. Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku
Teks fiksi adalah teks yang berisi cerita rekaan atau imajinasi penulis yang tidak berdasarkan kejadian nyata. Unsur-unsur yang ada dalam Teks Fiksi yaitu:
1. Tokoh: Karakter atau pelaku dalam cerita. Tokoh dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Tokoh Antagonis: Karakter yang bertentangan dengan tokoh utama atau menjadi penghalang dalam mencapai tujuan tokoh utama.
b. Tokoh Protagonis: Karakter yang berperan sebagai pahlawan atau protagonis dalam cerita.
c. Tokoh Tritagonis: Karakter pendukung yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan cerita, meskipun tidak sekuat peran tokoh utama dan antagonis.
2. Latar: Tempat, waktu, dan suasana dalam cerita. Latar dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Latar Tempat : desa, hutan, sungai, atau kota,
b. Latar Waktu : suasana pagi, siang, sore, atau malam.
3. Alur: Jalan cerita yang terdiri dari pengenalan, konflik, klimaks, dan penyelesaian.
Ada 3 yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran 4. Tema: Ide pokok atau gagasan utama dalam cerita.
5. Pesan Moral: Nilai atau pelajaran yang dapat diambil dari cerita.
Teks Fiksi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Cerita Rakyat: Cerita yang berkembang di masyarakat dan turun-temurun
disampaikan secara lisan, mengandung unsur-unsur mitos atau legenda yang sering kali menggambarkan asal-usul suatu tempat atau kejadian yang bersifat ajaib.
2. Legenda: Cerita yang dianggap memiliki sejarah atau asal-usul tertentu, sering kali mengandung unsur-unsur magis atau keajaiban, dan biasanya mempunyai hubungan dengan tempat-tempat tertentu.
3. Fabel: Cerita pendek yang mengandung hewan sebagai tokoh utamanya, dan biasanya mengandung pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembaca.
4. Dongeng: Cerita rekaan yang biasanya mengandung unsur-unsur fantasi, seperti peri atau makhluk halus, dan sering kali mengandung pelajaran moral yang disampaikan melalui peristiwa dalam cerita.
C. Evaluasi untuk sekolah
1. Ketersediaan Sumber Belajar Terbatas: Kurangnya buku di perpustakaan menghambat akses siswa dan guru terhadap sumber belajar yang penting. Hal ini dapat membatasi kemampuan siswa untuk memperluas pengetahuan mereka dan mengembangkan keterampilan literasi.
2. Kurangnya Ragam Literatur: Buku merupakan jendela dunia yang menghadirkan berbagai perspektif, cerita, dan informasi. Kurangnya ragam buku, termasuk buku fiksi dan nonfiksi, mengurangi kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami berbagai genre literatur.
3. Dampak Terhadap Kurikulum: Pembelajaran yang efektif membutuhkan dukungan dari berbagai sumber belajar, termasuk buku-buku yang relevan dengan kurikulum.
Kurangnya buku dapat menghambat kemampuan sekolah untuk menyediakan pengalaman belajar yang komprehensif dan bervariasi bagi siswa.
4. Pengembangan Keterampilan Literasi: Buku adalah alat utama dalam
mengembangkan keterampilan membaca, menulis, dan berbicara. Dengan kurangnya buku, sekolah mungkin kesulitan dalam menciptakan lingkungan yang merangsang dan mendukung pengembangan literasi siswa
Rekomendasi Perbaikan:
1. Pengadaan Buku: Prioritaskan pengadaan buku baru dan memperbarui koleksi perpustakaan secara berkala. Melibatkan komite perpustakaan, dewan sekolah, dan masyarakat dalam mengumpulkan dan menyumbangkan buku-buku.
2. Pengembangan Koleksi: Pastikan buku yang tersedia mencakup berbagai genre, tingkat kesulitan, dan topik yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa dan dukungan terhadap kurikulum.
3. Penggunaan Teknologi: Selain buku fisik, pertimbangkan untuk mengintegrasikan teknologi seperti e-book dan sumber daya digital lainnya yang dapat meningkatkan aksesibilitas dan fleksibilitas dalam pembelajaran.
4. Pelatihan dan Dukungan: Berikan pelatihan kepada staf perpustakaan dan guru untuk mengelola dan memanfaatkan koleksi buku dengan efektif dalam pembelajaran dan penelitian siswa.