• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas bk 8

N/A
N/A
Dinda

Academic year: 2025

Membagikan "Tugas bk 8"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Dinda Ayu Kharismatik Nim : 2301421050

No absen : 14

Dari video diatas, dijelaskan bahwa ada salah seorang siswa yang putus sekolah karena alasan keluarganya yang retak atau hancur. Dia mengatakan bahwa ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita akan tetapi si wanita tersebut adalah penipu yang membawa kabur semua harta milik keluarganya. Sehingga terpaksa si anak dari ayah itu di suruh untuk berhenti sekolah. Kemudian, setelah si anak berhenti bersekolah dia membantu ayahnya untuk memulung sampah dan mengamen untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.

Setelah saya mengetahui bagaimana permasalahan si anak tersebut saya berpendapat bahwa jika saya menjadi seorang guru saya akan menghalangi si anak untuk berhenti sekolah hanya karena permasalahan keluarga dan keuangannya. Saya akan mengajaknya untuk berdiskusi dengan orang tuanya agar hal tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Saya akan memberikan informasi bahwa tidak semua sekolah itu berbayar ada juga sekolah yang gratis dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Saya kemudian akan memberikan pengarahan untuk perpindahan sekolah si anak tersebut apabila sekolah awalnya dia harus bayar. Misalnya di dalam sekolah negeri, di sekolah negeri ada bantuan siswa tidak mampu atau disebut juga dengan dana bos (bantuan operasional sekolah).

Disana si anak akan didaftarkan sebagai siswa yang kurang mampu agar dia mendapatkan dana bantuan dari pemerintah. Kemudian, jika memungkinkan saya akan mengusulkan kepada pihak sekolah agar memberikan subsidi yang di khususkan untuk siswa yang kurang mampu dan membutuhkan buku dan sarana pendidikan. Saya akan terus memotivasi si anak untuk bisa meneruskan sekolahnya karena sekolah itu sangat penting untuk masa depannya. Saya juga akan memberikan pemahaman kepada si orang tua siswa tersebut, agar supaya dia bekerja lagi dengan kemampuan yang dia miliki agar tidak membebani si anak. Jika tidak memungkinkan saya akan berusaha untuk mengajak semua warga sekolah untuk menggalang dana sosial untuk membantu kesulitan si anak tersebut. Apabila si wali murid atau orang tua dari anak tersebut belum mau menerima solusi-solusi saya, saya akan menawarkan si anak dengan mengikuti program belajar paket A, B, dan C. Banyak program kejar A,B, dan C gratis. Kemudian jika si wali murid tersebut masih saja acuh tak acuh saya akan memberikan pengertian kepada si wali murid untuk mengedukasikannya bagaimana dampak yang dia ambil jika si anak tidak melanjutkan sekolah. Jika memang benar-benar si siswa sangat kesulitan dengan apa yang yang ia jalani sekarang, saya akan membantunya untuk memperkenalkan Balai Latihan Kerja (BLK). BLK ini sangat penting keberadaannya karena ini mampu memberikan gambaran dan pelatihan untuk si anak dalam mengembangkan keahliannya dalam bidang-bidang tertentu. Karena faktor keluarga sangat penting keberadaannya bagi si anak, si wali murid ini harus menerima saran yang saya berikan. Saya akan berusaha untuk meyakinkan si wali murid bahwa putus sekolah akan menyebabkan kebodohan anak, tenaga kerja murah, kemiskinan, bahkan kriminalitas. Mereka juga bisa menjadi beban masyarakat seperti preman, perampok, dan pembuat onar yang membawa ketidakharmonisan dan ketidakamanan dalam masyarakat. Selain itu, harapan untuk sukses secara materi dan mental akan sulit dicapai karena kurangnya keterampilan dan pengetahuan.

Menurut McNeal Jr. (2014) keterlibatan orang tua dan prestasi akademik anak memiliki hubungan yang kuat hal ini dibuktikan bahwa keterlibatan orangtua dapat meningkatkan harapan pendidikan, mengurangi tingkat ketidakhadiran siswa di sekolah, dan meningkatkan prestasi anak-anak. Harapan

(2)

pendidikan berarti disini siswa memiliki ambisi untuk melanjutkan pendidikannya sampai lulus SMA dan bahkan mendaftar di universitas. Orangtua yang selalu berdiskusi dan berkomunikasi dengan anak-anak mereka tentang kehidupan sekolah akan membantu mereka untuk belajar, mengilhami anak-anak untuk peduli dengan kegiatan sekolah hingga bersemangat untuk berprestasi lebih tinggi.

Oleh karena itu, mendorong partisipasi orangtua untuk mengatasi putus sekolah pada anak perlu melibatkan pemangku kepentingan lainnya seperti guru sekolah, pakar pendidikan dan praktisi, masyarakat, komunitas yang berkepentingan dan pemerintah.

Orangtua yang peduli akan menyediakan sarana pendidikan untuk anak-anak semampu mereka (Jeynes, 2011). Oleh karena itu, penyadaran kepada orang tua akan pentingnya pendidikan harus digalakkan. Meskipun keluarga berasal dari keluarga yang tidak mampu, kemungkinan besar mereka akan berubah jika mereka percaya bahwa pendidikan itu berharga, apalagi jika mereka ingin melihat anak-anak mereka mengejar pendidikan yang lebih baik daripada mereka. Oleh sebab itu,

pemerintah, pendidik, masyarakat, dan kelompok yang berkepentingan dapat berpartisipasi untuk membantu keluarga yang kurang beruntung lebih terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka. Kita dapat mendidik mereka tentang pentingnya pendidikan dan peran mereka dalam pendidikan anak- anak. Misalnya, pemerintah dibantu oleh para pendidik dan praktisi untuk memberikan pelatihan dan konseling dengan tujuan meningkatkan kesadaran orangtua. Masyarakat dan tetangga dapat diperingatkan jika ada keluarga yang memiliki anak berpotensi putus sekolah. Cara lain untuk mencegah putus sekolah adalah membangun kemitraan sekolah-keluarga-masyarakat. Untuk memaksimalkan rasa keterhubungan siswa di sekolah membutuhkan kerjasama dan kolaborasi antarsekolah, keluarga, dan masyarakat (Goss & Andren, 2014). Kolaborasi ini bisa menciptakan lingkungan belajar yang positif sehingga bisa meningkatkan antusiasme anak untuk mencintai sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Misalnya mereka yang berusia antara 13-15 tahun biasanya berada pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ,usia antara 16-18 tahun biasanya berada pada

a) Faktor Internal.. Sarana dan prasarana sekolah/madrasah yang masih perlu membutuhkan perhatian dari berbagai pihak terutama bangunan fisik atau gedung sekolah,

1) Guru kurang memberikan kesempatan untuk siswa menjelaskan materi lebih banyak, sehingga terkesan pembelajaran teacher center. 2) Guru kurang memberikan kesempatan siswa

Mengusulkan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan anak kepada Kepala Sekolah memahami kebijakan anti diskriminasi, kekerasan, eksploitasi & perlakuan

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelengaraan pendidikan sehingga setiap sekolah semestinya memiliki

Siswa sekolah dasar harus diupayakan untuk membaca buku-buku baik secara fisik (berupa buku, majalah, ensiklopedia) maupun nonfisik (e-book, digital library). Sekolah

(1) Banyak konselor mengeluh terhadap suasana sekolah yang kurang memungkinkan konselor melaksanakan konseling dengan baik, (2) Konselor membutuhkan strategi alternatif

guru maupun tenaga pegawai sekolah, kurang optimalnya sarana prasarana sekolah, kurang berdayanya komite sekolah.100 Faktor pendukung dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui