TUGAS EPIDEMIOLOGI GIZI
1. Jelaskan Natural History KEP, Diabetes Mellitus, Anemia ! Jawab :
KEP
- Tahap Prepatogenesis :
a) Host : Manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi tempat proses alamiah perkembangan penyakit defisiensi gizi.
b) Agent : Zat-zat gizi yang terdapat dalam makanan yang dapat menyebabkan suatu penyakit defisiensi gizi.
c) Enviroment :Semua faktor luar dari individu (manusia)
- Tahap Patogenesis
Diabetes Milletus - Patogenesis
a) Prepatogenesis : Host yang mempunyai factor genetic diabetes milletus, Nutrisi (intake) karbohidrat yang berlebih, kegemukan, kegiatan jasmani kurang, Resistensi Insulin.
b) Subklinis : Hiperglikemia, Hipertensi
c) Klinis : Retinopati, Neuropati, Ateroskelorosis, Netropati
d) Penyembuhan : Buta, Gagagl Ginjal, Penyakit jantung coroner, Amputasi, Meninggal.
Anemia
- Prepatogenesis : Menstruasi, Tidak terbiasa mengkonsumsi makanan yang mengandung Fe.
- Tahap Patogenesa : a) Inkubasi :
1) Kadar Fe tidak normal (mulai turun) 2) Kadar Hb turun
b) Penyakit Dini 2) Muka Pucat
3) 5L (Lemah,Letih,Lesu,Lunglai,Lelah),bibr pucat, tangan pucat,kurang tenaga,kepala terasa melayang.
4) Warna kelopak dalam bawah mata pucat 5) Warna pangkal lidah pucat
c) Penyakit Lanjut
1) Status gizi yang kurang d) Tahap akhir penyakit
Pada remaja jika anemia terus terjadi dapat menyebabkan keguguran dan pendarahan ketika hamil, dapat juga berakhir dengan stroke dan serangan jantung. Serta mengalami kematian jika anemia remaja tersebut sangat parah.
2. Sebutkan dan Jelaskan studi epidemiologi , komponen epidemiologi dan kausal penyakit ! Jawab :
Studi Epidemiologi :
a. Epidemiologi Deskriptif, metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan objektif mengenaik factor who, where, when.
b. Epidemiologi Analitik, penelitian menggali mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.
c. Epedemiologi Eksperimental, pembuktian bahwa suatu faktor sebagai penyebab terjadinya suatu luaran/output/penyakit di uji kebenarannya dengan percobaan eksperimen dalam upaya penanggulangan.
Komponen Epidemiologi :
a. Frekuensi, Kuantifikasi kejadian yang merefleksikan besanya masalah yang terjadi.
b. Distribusi, terdistribusinya kejadian kedalam variabel (orang, tempat dan waktu) untuk menjelaskan pola penyakit dan merumuskan hipotesisi atau dugaan kemungkinan factor penyebab atau pencegahh
c. Determinan, Faktor-faktor yang berpengaruh berhubungan atau memberi resiko terhadap terjadinya penyakit/ masalah kesehatan.
Kausal Penyakit :
a. Kausa Mutlak, suatu penyebab yang pasti akan menimbulkan penyakit tertentu b. Kausa Esensial, kausa yang harus ada memungkinkan suatu penyakit
c. Kausa Sufisien, kausa yang umumnya terdiri dari beberapa kausa yang secara bersama-sama seling mendukung menyebabkan penyakit.
3. Terdapat 75 WUS mengikuti skrining obesitas sentral dengan antropometri sebagai faktor resiko metabolik syndrom. Jumlah yang mengalami metabolik syndrom (tekanan darah tinggi dan hiperglikemia) sebanyak 45 dengan 40 orang mengalami obesitas sentral . Jumlah yang tidak mengalami metabolik syndrom (gejala 5 L, disertai tekanan darah tinggi dan hiperglikemia) sebanyak 30 dengan 10 orang mengalami obesitas sentral. Hitung sensitivitas,spsitifitas,PPV dan NPV !
Jawab :
Mengalami metabolik syndrom
Tidak mengalami metabolik syndrom Positive Obesitas Sentral 40 (TP) 10 (FP)
Negative Obesitas Sentral 5 (FN) 20 (FN)
Sensitivity = TP/(TP+FN) = 40/ (40+5) = 40/ 45 = 0,88 = 88%
Specificity = TN / (TN+FP) = 20 / (20+10) = 20 / 30 = 0,66 = 66%
PPV = TP / (TP+FP) = 40 / (40+10) = 40 / 50 = 0,8 = 8%
NPV = TN / (TN+FN) = 20 / (20+5) = 20 / 25 = 0,8 = 8%
4. Dilakukan skrining tes untuk defisiensi vitamin A dengan rapid tes lab kadar breast milk retinol pada ibu menyusui. Didapatkan data bahwa spesifisitas 0,75 dengan jumlah ibu menyusui dengan bayi tidak memiliki penyakit infeksi dengan frekuensi yang tinggi yang mendapatkan hasil tes negatif (tidak defisiensi vitamin A) sebanyak 45 orang. Berapa jumlah ibu menyusui dengan defisiensi vitamin A yang memiliki bayi yang tidak disertai tingginya penyakit infeksi (penyakit infeksi rendah)?
Jawab :
Spesifisitas = 0,75
TN = 45
Berapakah True Positif ? Spesifisitas : 𝑇𝑁
(𝑇𝑁+𝐹𝑃) = 0,75
45
(45+𝐹𝑃) = 0,75 45 + FP = 45
0,75
45 + FP = 60 FP = 60 – 45 FP = 15
5. Kegiatan Skrining untuk mengidentifikasi defisiensi iodine dengan median urinary iodine concentration pada aus yg mengalami gejala defisiensi iodium (GAKY) dalam bentuk pembengkakan kelenjar gondok tersebut didapatkan keterangan : Populasi = 9000 Prevalensi GAKY
= 10 % Sensitivitas = 85 % Spesifisitas = 80 % Berapakah PPV, NPV, dan jumlah hasil tes positif dari penderita?
Jawab : Diketahui
N = 9.000
Prevalensi = 10%
Sensitivitas = 85% = 0,85 Spesifisitas = 80% = 0,8
Gejala Tes + - T
+ 765 (TP) 1620 (FP) 2385
- 135 (FN) 6480 (TN) 6615
T 900 (TP + FN) 8100 (FP + TN) 9000
Prevalensi = 0,1 x 9.000
= 900 Sensitivitas = 𝑇𝑃
(𝑇𝑃+𝐹𝑁) Spesitifitas = 𝑇𝑁
(𝑇𝑁+𝐹𝑃)
0,85 = 𝑇𝑃
900 0,8 = 𝑇𝑁
8100
TP = 765 FP = 8100 - 6480
FN = 900 – 765 = 135 = 1620
TN + FP = 9.000 – 900
= 8100
PPV = 765 / 2385 = 32,07%
NPV = 6480 / 6615 = 97,95%
6. Suatu wilayah pesisir memiliki penduduk dengan jumlah 750 penduduk . Yang mengalami hipertensi sebanyak 50 penduduk. Berapa proporsi hipertensi di daerah tersebut? Berapa rasio penderita hipertensi yang bukan penderita?
Jawab :
Proporsi = a/a+b
= 750/(750+50) = 750/800 = 93,75%
Rasio = a/b = 750/50
= 15
Rasio 1 : 15
7. Sebuah penelitian Cohort bertujuan untuk meneliti hubungan antara intervensi diet tinggi protein yang menggunakan ikan gabus dengan penyembuhan luka yang cepat pada penderita DM. Dari 30 orang dengan diet dengan Ikan gabus yang menderita penyembuhan lama sebanyak 10 dan dari 15 orang tidak diet dengan ikan gabus sebanyak 10 orang yang menderita penyembuhan yang lama.
Hitung nilai Ods Ratio/Relative Risk dan bagaimana interpretasinya?
Jawab :
+
Menderita Sembuh Lama
-
Menderita Sembuh Lama
Diet Tinggi Protein 10 20
Tidak Diet Tinggi Protein 10 5
RR = 10/30
10/15 = 0,3
0,6 = 50
Interpretasi : Besar resiko diet tinggi protein untuk penderita penyembuhan lama 50x lebih besar dibandingkan dengan tidak diet tinggi protein.
8. Sebuah penelitian Case Control Study untuk melihat efek paparan alkohol dengan perlemakan hati dilakukan dibagi 2 kelompok yaitu kelompok yang menderita perlemakan hati sebanyak 25 dan kelompok kontrol sebanyak 35. Jumlah yang terbiasa minum alcohol sebanyak 30 orang dengan 15 orang teridentifikasi perlemakan hati Hitung Relative Risk atau Odds Ratio! Dan bagaimana interpretasinya?
Jawab :
Penderita Perlemakan Hati Terkontrol
Minum Alkohol 15 15
Tidak Minum Alkohol 10 20
OR = 15𝑥20
15𝑥10 = 300
150 = 2
Interpretasi : Besar resiko peminum alcohol untuk menderita perlemakan hati 2x lebih besar dari yang bukan peminum alkohol
9. Jumlah penduduk pada bulan februari 2500 jiwa dan jumlah penduduk pada bulan desember 9000.
Jumlah lahir hidup sebanyak 50 jiwa. Jumlah kematian sebanyak 8 jiwa. Berapa CBR dan CDR ? Jawaban :
P = P1 + ((2/12) x P2) P = 2500 + (( 0,17) x 9000) P = 4.030
- CBR = (B/P) x 1000 - CDR = (D/P) x 1000
= (50/4.030) x 1000 = (8/4.030) x 1000
= 12,40 = 1,98
10.Jumlah WUS pada tahun 2016 di suatu wilayah sebanyak 5000 jiwa. WUS pada umur 26-30 sebanyak 1000 jiwa. Jumlah lahir hidup dari WUS usia 26-30 tahun sebanyak 37 dari kelahiran hidup pada tahun tersebut . Berapakah ASFR( 26-30) dan TFR wilayah tersebut?
Jawaban :
ASFR = 𝐿𝑎ℎ𝑖𝑟 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑖𝑏𝑢 𝑔𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 𝑔𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 x 1000
= 37
1000 x 1000 = 37
TFR = 𝐵𝑎𝑦𝑖 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝
𝑊𝑈𝑆 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 x 1000
= 37
1000 x 1000 = 37
11. Jumlah penduduk yang mengkonsumsi air yang terkontaminasi Shigella disentriae sebanyak 500 orang. Pada tes laboratorium terdapat 200 orang mengandung Shigella disentriae yang di atas ambang normal, Sebanyak 150 orang mengalami kram perut dan terdapat darah pada tinja.
Sebanyak 50 orang meninggal dunia pada kasus tersebut. Hitunglah : Infektivitas, patogenitas dan virulensi !
Jawab :
- Invektifitas : 200/500 = 40 % - Patogenitas : 150/200 = 75 % - Virulensi : 50/150 = 33,33 %