M A K A L A H
HAKIKAT DAN KEDUDUKAN GURU DI ERA DIGITAL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester (UTS)
Mata Kuliah Etika dan Profesi Guru Semester 4 Tahun Akademik 2023/2024 Dosen pengampu: Dr. H. Ali Hasan, M.Pd
Disusun oleh:
Nama : Junaidi Dasuki
NIM : 2281130442
Kelas : A9
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PJJ-PAI)
UNUVERSITAS ISLAM NEGERI SYBER SYEKH NURJATI CIREBON (UINSSC) TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam yang senantiasa melimpahkan segala Rahmat dan Karunia-Nya. Sholawat dan salam senantiasa terlimpah curah kepada Rosul junjungan kita Muhammad SAW, kepada keluarganya, para shahabatnya, tabi’in dan tabi’ut tabi’in beserta orang-orang yang senantiasa istiqomah dalam meniti sunah- sunah beliau hingga akhir zaman.
Kami merasa bersyukur telah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat dan Kedudukan Guru di Era Digital” tepat pada waktunya. Dalam makalah ini membahas terkait pengertian guru, hakikat guru, tugas-tugas guru, peran guru dalam pendidikan dan kedudukan guru di era digital.
Adapun penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester 4 Tahun Akademik 2023-2024 dari Dr. H. Ali Hasan, M.Pd, yaitu mata kuliah Etika dan Profesi Guru. Penulisan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi kita semua mengenai hal-hal yang terkait dengan hakikat dan kedudukan guru di era digital.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa semua khususnya penulis. Kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari mahasiswa semua untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 4
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Sistematika Pembahasan ... 5
BAB II PEMBAHASAN ... 7
A. Pengertian Guru ... 7
B. Hakikat Guru ... 10
C. Tugas-tugas Guru ... D. Kedudukan Guru ... BAB III PENELITIAN LAPANGAN ... A. Lokasi ... B. Sumber Daya ... C. Metodologi Penelitian ... D. Hasil Pembahasan ... BAB IV PENUTUP ... A. Kesimpulan ... B. Rekomendasi/Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... 13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan figur sentral dalam penyelenggaraan Pendidikan, karena guru adalah sosok yang sangat diperlukan untuk memacu keberhasilan peserta didiknya.
Betapapun baiknya kurikulum yang dirancang, namun pada akhirnya keberhasilan peserta didik sangat tergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dalam kehidupan masyarakat penuh dengan tuntutan dari berbagai sektor. Hal ini tentu berpengaruh juga pada kehidupan di sekolah. Untuk melaksanakan profesinya, guru sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan dan keterampilan yang memadai sesuai dengan tuntutan zaman.
Guru berperan sebagai pendidik dan pengajar. Pada dasarnya mengajar merupakan suatu usaha untuk menciptakan kognisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Herman (1988:5) memberikan pengertian bahwa mengajar merupakan suatu kegiatan dimana pengajar menyampaikan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki kepada peserta didik.
Mengajar bertujuan agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami oleh peserta didik. Oleh karena itu, mengajar dikatakan baik apabila hasil belajar peserta didik baik. Pernyataan ini dapat dipenuhi bila pengajar mampu memberikan fasilitas belajar yang baik sehingga dapat terjadi proses belajar yang baik.
Salah satu faktor yang dapat mengoptimalisasikan proses belajar mengajar dalam mencapai hasil mutu belajar yang berkualitas adalah peranan guru. Guru merupakan unsur yang penting, meskipun tidak harus diartikan sebagai unsur yang dominan. Selain itu guru merupakan ujung tombak pendidikan formal yang harus dibekali dengan kemampuan-kemampuan yang dapat mendorong kreatifitasnya. Untuk itu, haruslah diketahui macam-macam kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka terdapat identisikasi masalah yang muncul, yaitu:
1. Maraknya media digital yang digunakan;
2. Minimnya sumber daya yang ada;
3. Guru dalam melaksanakan tugas jarang menggunakan perangkat pembelajaran.
C. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian guru 2. Apa itu hakikat guru 3. Apa saja tugas-tugas guru
4. Bagaimana kedudukan guru di era digital D. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian guru 2. Untuk mengetahui apa itu hakikat guru 3. Untuk mengetahui apa saja tugas-tugas guru
4. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan guru dalam pendidikan E. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan yang menjdai langkah-langkah dalam proses penyusunan tugas Ujian Tengah Semester ini, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan uraian dari latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan sistematika pembahasan.
BAB II PEMBAHASAN
Bab ini berisikan uraian atau penjelasan terhadap beberapa teori dan referensi yang menjadi landasan dalam mendukung studi pembahasan, diantranya pengertian guru, hakikat guru, tugas sebagai guru dan kedudukan guru di era digital.
BAB III PENELITIAN LAPANGAN
Dalam bab ini berisikan mengenai kondisi penelitian, yaitu: lokasi, sumberdaya, metodologi penelitian dan hasil penelitian.
BAB IV PENUTUP
Dalam bab penutup hanya menjelaskan tentang makalah yang telah disusun secara singkat dan ucapan-ucapan serta saran/rekomendasi dengan kalimat sederhana untuk menjadi penyemangat dalam penyusunan makalah ini.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Guru
Pengertiaan guru menurut beberapa ahli, diantaranya : 1. Noor Jamaluddin ( 1978 : 1 )
Guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri, dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri.
2. E. Mulyasa ( 2003 : 53 )
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
3. Prof. Dr. H. Suhardiman Danim ( 2013 : 17 )
Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur Pendidikan formal.
4. Laurence D. Hazkew dan Jonathan
Guru adalah seorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengolah kelas.
5. Jean D. Grambs dan C. Morris
Guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seorang individu hingga dapat terjadi Pendidikan.
6. Keputusan Men Pan
Guru adalah pegawai negeri sipil yang diberikan tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah.
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 16 tahun 2009
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Secara etimologis guru sering disebut sebagai pendidik. Dalam bahasa arab ada beberapa kata yang menunjukkan profesi ini seperti, mudarris, muallim, murabbi dan mu’addib. Yang meski memiliki makna yang sama namun masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Disamping kata-kata tersebut, juga sering digunakan kata ustadz atau syaikh.
Secara terminologi, guru sering diartikan orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi (fitrah) siswa, baik potensi kognitif, potensi apektif maupun potensi psikomotorik (Ramayulis, 2004 : 86). Guru juga berarti orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada siswa dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah dan mampu sebagai makhluk social dan sebagai makhluk individual yang mandiri (Ahmad Zayadi, 2005 : 25).
Dari beberapa pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang programvpembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
B. Hakikat Guru
Nugroho Notosusanto berpendapat bahwa di dunia ini hanya ada dua jabatan yaitu jabatan guru dan non guru. Yang membedakan jabatan keduanya adalah mengajar.
Mengajar merupakan langkah seorang guru untuk memandaikan bangsa dengan tanpa memikirkan efek untung ruginya secara material-personal, melainkan memikirkan bagaimana nistanya jika generasi selanjutnya tidak lebih berkualitas dalam semua aspek kehidupan. Aktifitas mengajar tersebut tentunya menuntut kepekaan emosional dan spiritual yang mampu melahirkan mentalitas dan moralitas suatu bangsa.
Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur Pendidikan formal. Tugas utama itu akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dan kompetensi, kemahiran, kecakapan atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu.
C. Tugas-Tugas Guru 1. Tugas Profesi
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan pada siswa.
2. Tugas Kemanusiaan
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya.
3. Tugas kemasyarakatan
Seorang guru mampu mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara Indonesia yang bermoral Pancasila dan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa.
D. Kedudukan Guru
1. Guru sebagai Pendidik dan Pembimbing
Guru memang seorang pendidik sebab dalam pekerjaannya ia tidak hanya mengajar seseorang agar tahu beberapa hal, tetapi guru juga melatih beberapa keterampilan dan terutama sikap mental anak didik. Mendidik sikap mental seseorang tidak hanya mengajarkan suatu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan itu harus dididikkan dengan guru sebagai idolanya.
Sebagai seorang pendidik, guru harus memenuhi beberapa syarat khusus.
Untuk mengajar ia dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula seperangkat latihan keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia belajar memersonalisasikan beberapa sikap keguruan yang diperlukan.
Seorang guru sebagai pendidik berarti sekaligus menjadi pembimbing.
Membimbing dalam hal ini dapat dikatakan sebagai kegiatan menuntun anak didik dalam perkembangannya dengan jalan memberikan lingkungan dan arah yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Sebagai pendidik, guru harus berlaku membimbing dalam arti menuntun sesuai kaidah yang baik dan mengarahkan perkembangan anak didik
sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
2. Guru sebagai Tenaga Profesional
Pekerjaan profesional akan senantiasa menggunakan Teknik dan prosedur yang berpijak pada landasan intelektual yang harus dipelajari secara sengaja, terencana dan kemudian dipergunakan demi kemaslahatan orang lain.
Kompetensi seorang guru sebagai tenaga profesional kependidikan ditandai dengan serentetan diagnosis, rediagnosis dan penyesuaian yang terus menerus.
Westby dan Gibson mengemukakan ciri-ciri keprofesian dibidang kependidikan sebagai berikut:
a. Diakui oleh masyarakat dan layanan yang diberikan hanya dikerjakan oleh pekerja yang dikategorikan sebagai suatu profesi.
b. Memiliki sekumpulan bidang ilmu pengetahuan sebagai landasan dari sejumlah teknik dan prosedur yang unik. Sebagai contoh misalnya profesi di bidang kedokteran harus mempelajari anatomi, bakteriologi dan sebagainya. Sedangkan di bidang profesi keguruan harus mempelajari psikologi, metodik dan lain-lain.
c. Diperlukan persiapan yang sengaja dan sistematis sebelum seseorang itu dapat melaksanakan pekerjaan profesional.
d. Memiliki mekanisme untuk menyaring sehingga orang yang berkompeten saja yang diperbolehkan bekerja.
e. Memiliki organisasi yang profesional untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
3. Guru sebagai Agen Pembelajaran ( Learning Agent )
Undang-undang guru dan dosen pasal 2 ayat (1) berbunyi: “ Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang dasar, pendidikan menengah dan pendidika usia dini pada jalur Pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan perundang- undangan.” Lebih lanjut dalam pasal 4, menjelaskan mengenai fungsi kedudukan guru yang berbunyi “kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 berfungsi meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran dan berfungsi meningkatkan mutu pendidikan nasional”. Penjelasan pasal 4 dalam undang-undang ini menyebutkan yang dimaksud dengan kedudukan guru sebagai agen pembelajaran adalah peran guru antara lain
sebagai fasilitator, motivator, perekayasa pembelajaran dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik.
Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan posisi guru dengan tepat, sehingga guru dapat memainkan perannya sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
2. Hakikat guru yaitu bermakna bahwa guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur Pendidikan formal. Tugas utama itu akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dan kompetensi, kemahiran, kecakapan atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu.
3. Tugas-tugas guru meliputi tugas profesi (mendidik, mengajar dan melatih), tugas kemanusiaan (berkedudukan sebagai orang tua kedua bagi siswa di sekolah) dan tugas kemasyarakatan (mencerdaskan kehidupan bangsa).
4. Kedudukan guru dalam Pendidikan yaitu guru sebagai pendidik dan pembimbing, guru sebagai tenaga profesional dan guru sebagai agen pembelajaran.
B. Rekomendasi / Saran
Dari pembahasan makalah tersebut, penulis rekoemndasi/saran, antara lain:
1. Bagi semua guru untuk lebih giat lagi mengikuti kegiatan pelatihan/bimtek;
2. Guru harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang serba modern.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Moh. Uzer Usman, MENJADI GURU PROFESIONAL edisi kedua, cetakan ke-1 s.d. 27, tahun 2000 s.d. 2013, cetakan ke-28, Agustus 2016, penerbit PT. REMAJA ROSDAKARYA
MK EPP 01 Kontrak Belajar dan Pengantar Etika Profesi Guru,pdf, dosen Ibu Dr.
Rochmani, M.M.Pd.
Andi Sadriani, Ibrahim Arifin, M. Ridwan Said Ahmad, Peran Guru Dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Era Digital, Prosiding Seminar Nasional Dies Natalis ke-62, https://journal.unm.ac.id/index.php/Semnasdies62/index