TUGAS II : PENDIDIKAN AGAMA KHATOLIK NAMA : MARIA LYDIANA TANGGO
NIM : 2023260136
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
1. Apa pengalaman religius itu?
Menurut Konsili Vatikan II dalam buku iman khatolik ( KWI penerbit Kanisius dan penerbit Obor, 1996), pengalaman religius pada hakikatnya berarti bahwa manusia mengakui hidupnya sendiri sebagai pemberian dari Allah. Dengan mengakui hidup sebagai pemberian, ia mengakui Allah sebagai “pemberi hidup”. Pengalaman ini terjadi dalam kehidupan manusia ditengah-tengah dunia. Dalam pengalaman ini manusia mengalamai dirinya sebagai makhluk yang terbatas. Tidak berdaya dihadapan Allah, sementara Allah adalah segala-galanya dan sumber hidupnya.
2. Apa pengalaman iman itu?
Iman merupakan mujizat yang diberikan Tuhan untuk kehidupan manusia, Iman merupakan kekuatan yang dahsyat dalam kehidupan manusia. Seperti yang dikutib dalam kitab suci Roma 14:23 : Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesutu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa. Iman bukan hanya untuk urusan akhirat, karena orang percaya yang belum mati ditetapkan oleh tuhan untuk hidup oleh iman, Roma 1:17 sebab didalamnya nyata kebenaran Allah yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “orang benar akan hidup oleh iman”.
3. Apa perbedaaan dan kesamaan antara pengalaman religius dan pengalaman iman?
Kedua jenis pengalaman tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Pengalaman religius terkait dengan agama, seangkan pengalaman iman dapat terjadi tanpa terkait dengan agama. Namun, kedua jenis pengalaman tersebut juga memiliki
beberapa persamaan, yaitu keduanya merupakan pengalaman yang bersifat spiritual dan memilki hubungan dengan keyakinan seseorang.
Penjelasa:
Pengalaman religius adalah pengalaman yang terkait dengan kepercayaan seseorang terhadap agama yang dianutnya. Pengalaman ini dapat berupa pengalaman spritual,ritual atau pengalaman lain yang terkait dengan agama tersebut.
Pengalaman iman adalah pengalaman yang terkait dengan keyakinan seseorang terhadap sesuatu yang diyakini. Pengalaman iman dapat terjadi tanpa terkait dengan agama tertentu, sehingga dapat terjadi pada orang yang tidak beragama atau beragama yang berbeda.
4. Sebut dan jelaskan 3 macam pengalaman religius?
Devosi
Devosi adalah bentuk pengabdian kepada tuhan/agama yang dipeluk, biasanya dilakukan melalui doa, aktivitas ibadah, ataupun mengikuti perkataan parah pendeta.
Ritual
Ritual adalah upaya untuk menghormati tuhan/agama yang dipeluk, biasanya dilakukan melalui kegiatan komunal, misalnya puasa, tawaf, ibadah haji, dan lain-lain.
Meditas
Meditasi merupakan bentuk pengabdian diri kepada tuhan/agama yang dipeluk, biasanya dilakukan dalam penyucian jiwa.
5. Jelaskan empat pandangan filsafat tentang pengalaman religius!
Empirisme: pandangan empiris tentang pengalaman religius menekankan bahwa pengalaman religius adalah hasil dari persepsi dan pengalaman nyata yang dapat diobsevasi atau dirasakan filsuf seperta David Hume menekankan bahwa pengalaman religius harus dapat dijelaskan oleh fakta- fakta empiris dan bahwa klaim-klaim religius harus dapat diuji dengan metode ilmiah.
Rasionalisme: pendekatan rasionalis menyatakan bahwa pengalaman religius dapat dipahami melalui pemikiran dan nalar. Filsuf seperti Immanuel Kant mengklaimb bahwa agama seharusnya tidak hanya
bergantung pada pengalaman, tetapi juga harus dipahami melalui akal budi dan moralitas.
Eksistensialisme: menekankan pengalaman pribadi dan individual dalam agama.
Fenomenologi: menganggap bahwa pengalaman religius adalah suatu fenomena yang perlu dipahami dalam konteks pengalaman subjektif individu.
6. Apa pengertian agama?
Secara realis agama di artikan sebagai ekspresi atau ungkapan iman. Ekspresi ini sifatnya lahiriah dan konkret. Ia menghantar kepada keterkaitan dengan relasi batin manusia dengan Allah. Agama juga dalam realitas lain, diartikan sebagai wujud jawaban manusia(batin manusia) atas relasi yang telah terjalin dan diprakarsai oleh Allah.
7. Jelaskan secara singkat sejarah gereja khatolik di Indonesia!
Gereja khatolik pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-16 bersamaan dengan kedatangan penjelajah portugal. Misi khatolik di Indonesia awalnya didominasi oleh parah misionaris dari ordo Yesuit. Mereka berkonsentrasi di Maluku dan Timor, serta beberapa daerah di pulau Jawa.
Pada abad ke-19, misi khatolik berkembang pesat di indonesia. Para misionaris dari berbagai ordo seperti Fransiskan, Karmelit, dan Dominikan datang dan mendirikan gereja-gereja baru. Kedatangan misionaris belanda juga
mempengaruhi perkembangan khatolik di Indonesia.
Pada awal abad ke – 20, gereja khatolik mulai membentuk hirarki gerejawi di indonesia. Pada tahun 1903, Vikariat Apostolik Batavia didirikan, yang kemudian menjadi keuskupan Agung Jakarta. Dibawah kepemimpinan Uskup Agung Petrus Johannes Willekens, Gereja Khatolik semakin berkembang di Indonesia.
8. Apa yang dimaksud dengan motivasi beragama?
Motivasi beragama adalah dorongan atau semngat yang timbul dari keyakinan, nilai-nilai, dan ajaran agama seseorang. Bentuk dari motivasi beragama keinginan untuk melakukan perbuatan baik sesuai dengan ajaran agama, mencari pemahaman yang lebih dalam tentang keyakinan agama, atau mencari tujuan hidup yang sejalan dengan prinsip- prinsip agama tertentu.
9. Jelaskan makna religiositas!
Religiositas adalah hubungan batin antara manusia dengan tuhan yang dapat mempengaruhi kehidupannya.
10. Apa hubungan antara agama dan religiositas?
Agama menunjuk aspek format yang berkaitan dengan aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban, sedangkan religiusitas mengacu pada aspek religi yang dihayati oleh individu di dalam hati
11. Apa pengertian iman menurut Ajaran Gereja Khatolik?
Dalam gereja khatolik, iman adalah keyakinan yang kuat dalam ajaran-ajaran yang diajarkan oleh gereja dan dinyatakan dalam kredo ( pengakuan iman). Iman dalam konteks khatolik adalah percaya pada Allah, tritunggal, yesus kristus, sebagai
juruselamat.
12. Apa pengertian wahyu menurut ajaran Gereja Khatolik?
Penjelasan Allah kepada manusia yang menghendaki manusia mencari jalan mencapai keselamatan, baik didunia maupun akhirat: Tuhan adalah jalan kepada kehidupan.
13. Apa hubungan antara agama dengan iman?
Hubungan antara iman dan agama terletak pada kenyataan bahwa agama sering menjadi wadah dimana individu mengaktualisasikan dan mengamalkan iman mereka..
agama menyediakan sruktur, ajaran, dan ritus yang membantu orang memahami dan meresapi iman mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa seseorang dapat memiliki iman tanpa terikat pada agama tertentu.
14. Apa hubungan antara agama dengan wahyu?
Hubungan antara agama dan wahyu adalah bahwa wahyu adalah seringkali menjadi sumber utama ajaran dan keyakinan dalam agama, dan wahyu dianggap sebagai cara ilahi berinteraksi dengan manusia dan memberikan panduan untuk kehidupan beragama.
15. Jelaskan makna dan konsekuensi pluralitas agama di indonesia!
Makna pluralitas agama di indinesia:
Keberagaman : mencerminkan kekayaan budaya dan agama yang beragam di indonesia
Toleransi: memerlukan sikap toleransi yang kuat antara penganut agama yang berbeda. Masyarakat indonesia telah lama dikenal karena kerukunan antar umat beragama, yang merupakan nilai yang sangat dihargai.
Peluang untuk belajar: memberi peluang bagi masyarakat indonesia untuk memahami, menghormati, dan belajar dari agama dan keyakinan lain.
Konsekuensi pluralitas agama di indonesia
Toleransi agama: adanya toleransi agama yang mendalam di masyarakat indonesia.
Keanekaragaman budaya: berperan dalam menciptakan keanekaragaman budaya yang kaya. Hal ini tercermin dalam seni, musik, tarian, pekaian, dan adat istiadat yang bervariasi berdasarkan agama dan etnis.
Tantangan dan konflik: meskipun ada toleransi agama yang kuat, pluralitas juga dapat memunculkan tantangan dan konflik, terutama jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa konflik agama telah terjadi di indonesia meskipun upaya untuk penyelesaian dan rekonsilisasi terus berjalan.
16. Jelaskan pandangan gereja khatolik tentang hubungan gereja khatolik dengan agama- agama lain!
Gereja khatolik tidak menolak apapun yang benar dan suci dalam agama-agama lain.
Gereja khatolik menghormati hak setiap orang untuk memilih dan menjalankan keyakinan agamanya sendiri.
Gereja khatolik mendorong dialog dan kerjasama antaragama.
Gereja khatolik mempromosikan kerjasama antaragama dalam upaya mencapai keadilan sosial, perdamaian dan kesejahteraan bersama.
gereja khatolik menekankan bahwa penyebaran iman kristen seharusnya tidak dilakukan dengan cara memaksa atau merendahkan penganut agama lain.
Gereja khatolik memandang pentingnya perlindungan terhadap kebebasan beragama dalam masyarakat dan di tingkat internasional.
17. Sebut dan jelaskan empat bentuk dialog antarumat beragama yang diupayakan oleh Gereja Khatolik!
Dialog Kehidupan ( Untuk Semua Orang)
Dialog ini merupakan level dialog yang paling mendasar (bukan paling rendah). Aneka pengalaman yang dialami dalam kehidupan sehari-hari diungkapkan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa dialog pada tahap ini tidak langsung menyentuh perspektip agama atau iman. Dialog bentuk ini menegaskan bahwa kehidupan yang ditunjukkan, yang dipraktikan, sesungguhnya adalah sebuah dialog. Dialog ini lebih digerakkan oleh sikap-sikap solider dan kebersamaan yang melekat.
Dialog Karya (Untuk Bekerja Sama)
Dialog karya adalah kerja sama yang lebih intens dan mendalam dengan parah pengikut agama-agama lain. Sasaran yang hendak diraih jelas dan tegas, pembangunan manusia dan peningkatan martabat manusia.
Lewat komisi tentang kebudayaan Paus Yohanes Paulus II menyerukan kepada semua umat beriman untuk mengusahakan dialog antarkebudayaan, sebuah dialog yang memfokuskan perhatian lebih pada kerjasama dalam karya-karya.
Dialog Teologis/Doktrinal (Untuk Para Ahli
Dalam dialog teologis orang diajak untukmenggumuli, memperdalam, dan memperkaya warisan-warisan keagamaan masing-masing sekaligus untuk menerapkan pandangan-pandangan teologis dalam menyikapi persoalan-
persoalan yang dihadapi umat manusia pada umumnya. Dialog ini memberi kesempatan untuk mengungkapkan dan memahami pandangan teologis agama masin-masing.
Dialog Pengalaman Keagamaan ( Untuk Berbagi Pengalaman Iman) Yang merupakan dialog tingkat tinggi, untuk memperkaya dan
memajukan penghayatan-penghayatan nilai-nilai tertinggi dan cita-cita rohani masing-masing pribadi. Dalam dialog ini pribadi-pribadi yang berakar dalam tradisi keagamaan masing-masing berbagi pengalaman seperti : doa, konteplasi, meditasi, bahkan pengalaman iman dalam arti yang lebih mendalam (pengalaman mistik). Dialog ini mengandaikan iman yang mantap dan mendalam.
18. Apa pesan Ajaran Konsili Vatikan II (Nostra Aetate/NA 2, 3, 4) tentang dialog Gereja dengan agama-agama yang bukan kristen?
Gereja khatolik tidak menolak apa pun yang benar dan suci dalam agama-agama lain. Agama-agama yang dimaksudkan dalam NA khususnya agama/kepercayaan: pengakuan terhadap yang Mahatinggi (aliran kepercayaan atau kebatinan), Hinduisme dan Budhisme (kemudian disebut juga agama-agama lain diseluruh dunia). Namun demikian gereja khatolik tidak mungkin disamakan dengan agama lain karena gereja tidak henti-hentinya mewartakan dan harus mewartakan kristus yang adalah jalan, kebenaran dan kehidupan.
“Gereja khatolik secara resmi mengungkapkan penghargaannya kepada umat islam yang menyembah Allah Yang Maha Esa, yang hidup dan berdiri pada Zat-Nya sendiri, yang maha murah dan maha kuasa, pencipta langit dan yang berfirman kepada manusia.”
Jadi, sikap dialogis gereja terhadap islam bertumpuh diatas iman akan Allah yang sama. Oleh karena itu gereja mengajak umat islam untuk berkembang dalam mencari Allah dan belajar melihat tanda-tanda kehadiran Allah dalam sesama.
- Terhadap umat Yahudi gereja menekankan bahwa Kristus rela menderita, menjalani kematian dengan cinta kasih yang sangat besar agar semua orang diselamatkan.
- oleh sebab itu, gereja pewarta berkewajiban memberitakan salib kristus sebagai tanda cinta kasih Allah yang universal.
- pandangan konsili terhadap umat Yahudi ini membuka pintu menuju hubungan dialogis yang lebih mendalam ( dalam kenyataannya tidak mudah untuk membangun dialog).
19. Buatlah sebuah refleksi kritis berdasarkan Nostra Aetate/NA 2, 3, 4) dikaitkan dengan kehidupan beragama di indonesia!
Dokumen “Nostra Aetate” dari Konsili Vatikan II memberikan pesan yang relevan dan penting dalam konteks kehidupan beragama di Indonesia. Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman agama, dengan mayoritas penduduknya menganut islam, tetapi juga terdapat minoritas yang menganut agama-agama lain seperti kriste, hundu, budha dan agama-agama tradisional.
Dalam konteks ini pesan ajaran “Nostra Aetate” dapat menjadi landasan bagi kita untuk membangun dialog dan kerjasama antar umat beragama di indonesia. Dokumen ini mengajarkan pentingnya menghormati dan memahami agama-agama lain sebagai jalan menuju kebenaran. Hal ini mengingatkan kita untuk tidak hanya fokus pada perbedaan, tetapi juga mencari persamaan dan memperdalam pemahaman bersama.
Selain itu pesan ajaran “Nostra Aetate” juga mengakui keberadaan agama-agama lain. Dokumen in mengajarkan pentingnya menghormati dan memahami warisan spiritual dan budaya dari agama lain. Dalam konteks indonesia, dimana terdapat berbagai suku dan budaya dengan agama-agama tradisional yang beragam, penting bagi kita untuk menghormati keunikan mereka, menjalin dialog dan bekerja sama dalam
memperjuangkan hak asasi manusia, keadilan sosial dan pelestarian lingkungan.
Dalam refleksi kritis ini kita diingatkan untuk melihat keragaman agama diindonesia sebagai kekayaan dan sumber kekuatan, bukan sebagai sumber konflik.
20. Jelaskan cara melaksanakan dialog antar umat beragama yang harus mampu memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi antarumat beragama! Berikan contoh kasus yang terjadi dalam masyarakat!
Mulailah dialog dengan sikap terbuka dan menghargai perbedaan keyakinan
Hindari prasangka dan hindari sikap defensif
Pastikan partisipasi yang merata dari berbagai kelompok agama
Mewujudkan semangat hidup bersama dengan mengembangkan moderasi beragam dan toleransi antar umat beragama.
Mendorong terciptanya toleransi dan hidup rukun antar umat beragama di dunia internasional.
Memperkenalkan budaya dan tradisi religi di indonesia.
Contoh kasus yang terjadi dalam masyarakat:
Konflik antar kelompok agama dalam satu komunitas yang melibatkan dialog keagamaan yang tidak sehat.
Cara mengatasinya
Masyarakat harus mempunyai rasa kehormatan antara agama satu dengan yang lain.
Masyarakat harus mempererat tali persahabatan dan berusaha mengenal lebih jauh antara satu dengan yang lain
Mempunyai kesadaran bahwa setiap agama yang dianut masyarakat membawa misi kedamaian.