• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS INDIVIDU HAMBATAN PERKEMBANGAN PADA MASA BALITA

N/A
N/A
Israk

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS INDIVIDU HAMBATAN PERKEMBANGAN PADA MASA BALITA "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU

HAMBATAN PERKEMBANGAN PADA MASA BALITA

ISRAK 200701502085

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023

(2)

HAMBATAN PERKEMBANGAN BALITA (SPEECH DELAY) Speech delay adalah salah satu jenis keterlambatan dalam bahasa yang diucapkan atau ditulis. Gangguan berbahasa adalah komponen kunci dari sistem bahasa yang dipelajari setiap anak. Dalam sebuah studi yang berjudul "Studi Kasus Gangguan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini di Kelompok A RA Miftahul Huda Kota Batu" yang diterbitkan pada tahun 2016 oleh Minayu dalam Istiqlal (2021) alasan-alasan berikut terdaftar mengapa anak-anak mungkin mengalami ganguan bahasa, khususnya dalam konteks bicara:

1. Balita yang menderita gangguan dan memiliki kontak mata yang buruk

2. Kecerdasan yang rendah

3. Cernderungan dengan ekspresi takut dan cemas

4. Sulit menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan kekhawatiran anak ketika orang lain tidak di sekitar tetapi anak masih bekerja keras dengan menggunakan generator untuk membuat orang lain menyadari situasi.

5. Keterampilan komunikasi yang lemah.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa banyak faktor, baik eksternal maupun internal pada anak, dapat berdampak negatif pada kemampuan perawatan anak. Namun, penelitian temuan mengungkapkan bahwa lingkungan memiliki dampak yang lebih besar pada kemampuan seorang anak untuk bicara. Dengan ini dalam pikiran, seorang anak yang mengalami keterlambatan saat bicara mungkin juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang lebih signifikan yang memiliki

(3)

dampak pada kemampuan mereka untuk berbicara dalam bahasa asli mereka, lingkungan, selain dari faktor fisik.

William L, (2013, p. 495) menyebutkan bahwa intervensi dini mengacu pada pendidikan dan layanan terkait untuk anak prasekolah usia 3 sampai 5 tahun.

Intervensi dini menurut Smith & Guralnick, 2007 (William L, 2013) terdiri dari sistem terapi komprehensif, pendidikan, nutrisi, perawatan anak dan dukungan keluarga yang semua dirancang untuk mengurangi hambatan atau mencegah masalah belajar dan perkembangan dikemudian hari untuk anak-anak yang dianggap beresiko untuk masalah tersebut. Intervensi dini diperlukan bagi anak- anak yang memiliki resiko sebuah program intensif stimlasi anak, prasekolah dan layanan keluarga sehingga memiliki efek yang positif dari program (Robert E.

Slavin, 2006, p. 77).

Menurut Daniel P. Hallahan, et al (2009: 326) intervensi dini sangat penting karena apabila semakin dewasa baru dimulai intervensi maka akan semakin kecil kemungkinan anak memperoleh keterampilan bahasa dan bicara yang efektif dan jika perkembangan bahasa dan bicara terhambat anak tidak dapat menjadi makhluk sosial yang sesungguhnya.

A. HAMBATAN YANG SERING TERJADI DILINGKUNGAN MASYARAKAT

Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan selama 2 hari, pada keseharian subjek di lingkungan rumahnya subjek lebih sering bermain dengan anak laki-laki yang seusianya. Subjek telihat masih susah untuk mengucapkan kata yang ingin ia sampaikan, subjek terlihat mudah emosi dan

(4)

masih banyak kosa kata yang sangat sulit untuk di mengerti dan hanya dimengerti oleh orang tua subjek. Subjek cukup mudah untuk tersenyum dengan orang yang bahkan baru subjek temui.

Menurut orang tua, subjek memang terbilang cukup lambat dalam berbicara dibandngkan dengan anak seusianya, subjek mudah dalam berinteraksi dengan orang baru namun subjek terbatah-batah dalam komunikasinya. Subjek masih belum jelas mengucapkan bebrapa kata misal

“saya” subjek masih berucap “aya” kata yang seharusnya “pukul” menjadi

“puku” kata yang seharusnya “minum” menjadi ‘num”.

B. PENYEBAB

Menurut orang tua subjek, ini disebabkan karena di rumah subjek kurang mendapatkan teman untuk berinteraksi, subjek jarang di ajak untuk berkomunikasi. Menurut orang tua subjek termasuk anak yang mengalami speech delay tapi subjek lumayan anak yang cepat dapat merangkak dan berjalan dibanding anak yang seusianya.

C. INTERVENSI

Intervensi yang dilakukan oleh orang tua yaitu banyak meluangkan waktu untuk komunikasi dengan subjek, orang tua subjek juga menghindari dulu subjek dari penggunaan gadget, karena menurut orang tua jika subjek fokus berman gadget subjek akan acuh dan tidak merespon pada saat di ajak berbicara. Orang tua subjek juga menggunakan terapi bermain papan yang dapat berbunyi sontohnya pada saat kartu di masukkan pada mesin nya dapat mengucapkan kata-kata yang benar. Orang tua juga sering menyuruh subjek

(5)

untuk mengucapkan beberapa kata yang masih sulit dan kurang jelas di ucapkan oleh subjek untuk diperbaiki penyebutannya oleh orang tua subjek.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Daniel P. Hallahan, James M. Kauffman, P. C. P. (2009). Exceptional Learners An Introduction To Special Education (8th ed). Person.

Istiqlal, A., N. (2021). Gangguan Keterlambatan Bicara (SPEECH DELAY) Pada Anak Usia 6 Tahun. Preschool, 2(2).

Robert E. Slavin. (2006). Educational Psychology Theory and Practice (8th ed). Pearson.

Wenty. (2011). Keterlambatan Bicara (Speech Delay) Pada Anak

(Studi Kasus Anak Usia 5

Tahun).lib.unnes.ac.id/2802/1/3489.pdf, diakses 15 Februari 2018.

William L, H. (2013). Exceptional children: an introduction to special education (William l. heward (ed.); 10th editi). Pearson.

http://www.cec.sped.org

Referensi

Dokumen terkait

2) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas 3) Mengembangkan keterampilan

Karena pentingnya orang tua bagi pengembangan kecerdasan anak dan kreatifitas anak, maka sangat dianjurkan pada orang tua terutama ibu untuk meluangkan waktu

Adapun usaha yang dilakukan dalam pencegahan kenakalan remaja yaitu orang tua perlu meluangkan waktu untuk memperhatikan anak dan orang tua tidak perlu memaksakan

Jadi lebih baik bagi para orang tua yang sama – sama bekerja tetap meluangkan waktu bagi mereka dan tetap membantu dalam proses pembelajaran anak yang di

Dari ilmu kesehatan jiwa berpendapat jika anak terlalu sering bermain gadget tanpa batas waktu akan menghambat pola komunikasi saat bersosialisasi dengan orang lain, anak

Berdasarkan paparan di atas, penulis merasa perlu mengkaji pemanfaatan dan peran orang tua serta kemudahan atau manfaat dan kendala dalam penggunaan gadget oleh anak di

Tetapi jika penggunaan gadget itu bisa diarahakan dengan benar mangka gadget itu sendiri mempunyai banyak manfaat yang sangat baik, oleh karena itu orang tua maupun guru disekolah

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua, antara lain: 1 memilihkan fitur pada gadget yang sesuai dengan usia anak; 2 mendampingi anak selama penggunaan gadget; 3 memberi