• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS INDIVIDU PERENCANAAN LANSEKAP

N/A
N/A
Aisha fitria

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS INDIVIDU PERENCANAAN LANSEKAP "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU PERENCANAAN LANSEKAP (Candi Borobudur)

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Lansekap Dosen Pengampu:

Meyliana Lisanti, ST., MT.

Disusun Oleh:

Aisha Fitria 223060021

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

2024

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 2

BAB I ... 3

PENDAHULUAN ... 3

BAB II ... 4

PEMBAHASAN ... 4

2.1 Sejarah dan Perkembangan Lansekap (Candi Borobudur) ... 4

2.2 Degradasi Kualitas Lansekap (Candi Borobudur) ... 5

BAB III ... 7

PENUTUP ... 7

3.1 KESIMPULAN ... 7

DAFTAR PUSTAKA ... 8

(3)

BAB I PENDAHULUAN

Secara spesifik lansekap adalah suatu areal lahan atau daratan yang memiliki kualitas visual bentukan lahan, formasi batuan, elemen air, dan pola tanaman yang berbeda (Wibisono, 2008). Sebuah lansekap memiliki ciri atau karakteristik yang mencerminkan sebuah lansekap. Beberapa karakter dalam sebuah lansekap, di antaranya adalah adanya harmoni ataua kesatuan di antara elemen-elemen alam, antara lain : ground forms, formasi batuan, vegetasi, dan kehidupan satwa (animal life). Lansekap juga merupakan suatu bentang alam yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat dinikmati keberadaannya melalui seluruh indera yang dimiliki oleh manusia. (Izzati, 2022)

Landscape bukan sekadar elemen visual yang dipertimbangkan, melainkan juga merupakan medium yang dinamis yang mencakup ruang terbuka hijau, elemen air, hardscape, dan berbagai elemen lainnya. Pada dasarnya, perencanaan landscape menciptakan sebuah narasi ruang yang menggabungkan kebutuhan praktis dengan elemen artistik, serta menjawab tantangan-tantangan kontemporer seperti

(4)

perubahan iklim, urbanisasi yang cepat, dan kebutuhan akan ruang terbuka yang berkelanjutan.

Dalam laporan ini, menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan lansekap di Candi Borobudur, dan masalah degradasi kualitas lansekap di Candi Borobudur dilengkapi dengan visualisasi foto.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Lansekap (Candi Borobudur)

Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra.

Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an M pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma. (CANDI BOROBUDUR, n.d.)

Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah

(5)

vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.

Ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh Thomas Stamford Raffles, Candi Borobudur telah bertransformasi dari reruntuhan terlupakan menjadi salah satu situs Warisan Dunia UNESCO. Sejarah penemuannya sendiri seperti membuka pintu ke masa lalu yang misterius dan megah.

Arsitekturnya yang unik menampilkan bentuk mandala, yang merepresentasikan alam semesta dalam kepercayaan Buddha. Setiap tingkat candi melambangkan langkah dalam perjalanan spiritual menuju pencerahan.

Relief yang menghiasi dinding candi merupakan mahakarya seni yang menggambarkan berbagai ajaran Buddha, cerita Jataka, serta kehidupan masyarakat Jawa kuno. Setiap ukiran bercerita, mengajak pengunjung berkelana dalam dongeng batu yang abadi.

Di puncak candi, barisan stupa melingkar menggambarkan langit. Stupa terbesar di tengah menutupi patung Buddha, lambang pencapaian Nirwana, tujuan akhir perjalanan spiritual.

Borobudur tidak hanya penting secara religius, tetapi juga menjadi pusat budaya. Festival-festival yang diadakan di sini menggabungkan tradisi lokal dengan ajaran Buddha, menciptakan harmoni antarbudaya yang unik.

Candi Borobudur bukan hanya sekadar situs sejarah atau tujuan wisata. Ia adalah monumen hidup yang menceritakan tentang kebesaran, spiritualitas, dan kearifan leluhur. Setiap batu dan ukiran di Borobudur berbicara tentang warisan yang harus kita jaga dan hormati.

2.2 Degradasi Kualitas Lansekap (Candi Borobudur)

Seiring berjalannya waktu Candi Borobudur juga mengalami degradasi pada bahan penyusunnya baik dari sebab internal batu sendiri maupun eksternal dari faktor iklim. faktor utama penyebab kerusakan Candi Borobudur ialah air.

(6)

Faktor air memicu kemelesakan pada dinding candi karena lemahnya daya dukung tanah lokasi bangunan Borobudur. Faktor yang sama dan kelembaban lingkungan juga mempercepat pelapukan batu candi.

Maka itu, dalam rencana kerja buatan NEDECO, lembaga yang ditunjuk oleh UNESCO, pemugaran kedua berfokus pada restorasi kondisi Candi Borobudur yang rusak. Upaya ini dilaksanakan melalui pekerjaan rehabilitasi, restorasi, rekonstruksi, konsolidasi dan perawatan. Guna memulihkan kondisi Candi Borobudur yang rusak, pembongkaran total dilakukan. Kemudian, batu-batu dipasang kembali ke tempat yang semestinya setelah dibersihkan dan diawetkan.

(7)

Sumber: detiktravel.com

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Candi Borobudur, sebagai warisan budaya Indonesia yang megah dan kaya sejarah, mengalami perjalanan panjang sejak dibangun pada abad ke-9 hingga ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh Thomas Stamford Raffles. Sebagai pusat kepercayaan Buddha Mahayana pada masanya, candi ini mencerminkan kearifan leluhur dan spiritualitas yang mendalam.

Namun, seiring berjalannya waktu, Candi Borobudur mengalami degradasi, terutama akibat faktor iklim dan kelembaban lingkungan. Air menjadi penyebab utama kerusakan, menyebabkan kemelesakan dinding dan pelapukan batu candi.

Pada saat yang sama, letusan gunung berapi dan pertumbuhan tanaman liar menutupi sebagian besar bangunan.

(8)

Upaya pelestarian yang signifikan dilakukan pada abad ke-20, terutama setelah Candi Borobudur diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. NEDECO, lembaga yang ditunjuk oleh UNESCO, memimpin upaya pemugaran kedua dengan fokus pada rehabilitasi, restorasi, dan perawatan. Langkah-langkah ini melibatkan pembongkaran total, pembersihan, dan pemasangan kembali batu-batu ke tempat semula setelah diawetkan.

DAFTAR PUSTAKA

Baca selengkapnya di artikel "Sejarah Penemuan Candi Borobudur Hingga Tahap Restorasi & Pemugaran", https://tirto.id/gs7X

304722248.pdf (core.ac.uk)

Izzati Husna, 2022. LANSKAP SEBAGAI PROSES DAN PRODUK (LANSKAP BUDAYA, LANSKAP PERKOTAAN, DAN LANSKAP PERKOTAAN BERSEJARAH)

Kementerian PUPR, 2008. Pemeliharaan Candi Borobudur.

Referensi

Dokumen terkait

Tugas Akhir bejudul berjudul ” Perencanaan Ketel Uap Pipa Air Dengan Kapasitas Uap Hasil 10 Ton/Jam Tekanan Kerja 10 Kg/Cm 2 Temperatur 173,75  C Bahan Bakar

Namun seiring berjalannya waktu, fungsi 2 area penyimpanan tersebut tidak pada mestinya, banyak produk batu putih diletakkan di area penyimpanan 1 karena pemilik

Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Petugas IC ( Information Center ) di Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.. 1 Agustinus Gosi Arthanto 2 Yesaya Sandang, M.Hum 3

Hasil peneitian ini menunjukkan bahwa: (1) Siswa mengalami kesulitan belajar statika yang disebabkan oleh faktor internal, faktor eksternal, dan proses pembelajaran; (2)

1) Peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan banyak memanfaatkan dana dari internal fakultas dan dana kerja sama baik dari dalam maupun luar negeri.