• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KELOMPOK II INDUSTRI PAKAN

N/A
N/A
Maria Delestrada Amfotis

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS KELOMPOK II INDUSTRI PAKAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KELOMPOK II INDUSTRI PAKAN

OLEH

1. MARIA D.AMFOTIS (2005030087) 2. NOVENSIA ASTI BILI (2005030098) 3. AGUSTINUS MALO (2005030024) 4. DELFRIN BORA NGONGO (2005030142) 5. DESRAN KORA IKI (2005030146) 6. JEFRIANUS NDARA WALLA (200503

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG 2022

(2)

MATERI MODUL 8

DESAIN KEMASAN DAN LABELING

2.3. MASALAH DALAM DESAIN GRAFIS

Berbagai masalah dapat timbul karena kesalahan dalam desain grafis, seperti : Kesalahan letak atau keseimbangan desain, kelangkaan koordinasi antar desain, mutu desain rendah, masalah dalam tipografi, masalah dalam perlindungan hukum, dan masalah biaya .

1. Kesalahan Letak atau Keseimbangan Desain,

Keseimbangan dalam label desain akan menentukan situasi pasar. Ada tiga konsep dalam keseimbangan, yaitu :

a. Nama pabrik biasanya berbentuk logo atau suatu bentuk tertentu.

b. Pemberian ilustrasi atau garnbar dari produk

c. Memperhatikan target sasaran, misalnya ibu rumah tangga, anak-anak, seluruh keluarga, dan kaum pria.

Desain label yang tidak seimbang, akan rnemberikan informasi yang tidak jelas, tidak menarik secara visual, dan tidak dapat meyakinkan konsumen.

2. Kelangkaan Koordinasi Antar Desain

Koordinasi antar desain pada berbagai produk yang akan dikeluarkan oleh suatu pabrik mungkin kurang baik menyebabkan tidak ada identitas yang tetap dari produk yang dihasilkan sehingga konsumen tidak mampu mengingat dalam waktu lama.

3. Mutu Desain Rendah

Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya mutu desain adalah :

a. Manajemen tidak begitu mempedulikan mutu desain, terutama mutu cetak.

b. Kurangnya keahlian perancang dalam memilih material, seni grafis atau teknik reproduksi.

4. Masalah dalam Tipografi

(3)

Kegagalan memilih huruf untuk label kemasan merupakan salah satu masalah dalam desain grafis. Penggunaan tipografi kuno untuk produk-produk tertentu dan penggunaan huruf yang tidak serasi dan konsisten dianggap tidak efisien.

5. Masalah dalam Perlindungan Hukum.

Perlu adanya hukum yang dapat melindungi secara tegas terhadap desain grafis sangat diperlukan untuk :

a. Perlindungan terhadap kesehatan konsumen

b. Perlindungan terhadap produsen (merek dagang, kelangsungan hidup) c. Perlindungan terhadap standar desain.

6. Masalah Biaya

Biaya desain kemasan dapat mencapai 40-50%, sehingga untuk penggunaan biaya yang efisien diperlukan pengetahuan tentang teknologi pengemasan, dan kesanggupan pasar.

Biaya untuk pembuatan kemasan yang menarik berkisar antara 35-40% terdiri dari : a. Onqkos perancang (desainer)

b. Harga piring cetakan c. Jenis atau macam cetakan

d. Jumlah yang akan dicetak, jenis dan jumlah tinta yang dipergunakan e. Waktu pencetakan

f. Biaya operasi

2.4.LABELING

Label atau etiket didefinisikan sebagai label yang diletakkan, dicetak, diukir atau dicantumkan dengan jalan apapun pada kemasan atau pembungkus. Etiket tersebut harus cukup besar sehingga dapat menampung semua keterangan yang diperlukan mengenai produk yang dihasilkan, tidak boleh mudah lepas dari kemasan, luntur atau lekang karena air, gosokkan atau pengaruh sinar matahari. Pada label atau etiket kemasan, khususnya untuk makanan dan minuman, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

79/Menkes/Per/III/l978 tentang label dan Periklanan Makanan harus mencantumkan :

(4)

a. Nama makanan dan atau merek dagang

b. Komposisi, kecuali untuk makanan yang cukup diketahui komposisinya secara umum.

c. Isi netto

d. Nama dan alamat perusahaan yang memproduksinya e. Nomor pendaftaran

f. Kode produksi

Secara keseluruhan, pernyataan atau keterangan yang terdapat pada etiket harus ditulis dengan jelas, ukuran angka dan huruf cukup besar yakni tidak boleh lebih kecil dari 0,75 mm, serta warna yang cukup kontras dengan latar belakangnya. Pada makanan yang memerlukan cara penyiapan, penggunaan, dan penyimpanan secara khusus, perlu dicantumkan petunjuk tantang hal-hal tersebut pada etiketnya.

Berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan, Peraturan BPOM Nomor 16 Tahun 2020 tentang Pencantuman Informasi Nilai Gizi untuk Pangan Olahan yang diproduksi oleh UMKM dan Peraturan BPOM No 22 Tahun 2019 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan Label Pangan Olahan adalah setiap keterangan mengenai Pangan Olahan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada Pangan Olahan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian Kemasan Pangan.

Label Pangan Olahan paling sedikit memuat keterangan mengenai:

 Nama produk;

 Daftar bahan yang digunakan;

 Berat bersih atau isi bersih;

 Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor;

 Halal bagi yang dipersyaratkan;

 Tanggal dan kode produksi;

 Keterangan kedaluwarsa;

 Nomor izin edar; dan

 Asal usul bahan pangan tertentu.

(5)

1. Nama Produk

Nama produk terdiri atas nama jenis Pangan Olahan dan nama dagang. Nama dagang sebagaimana tidak dapat digunakan apabila nama dagang memuat unsur sebagai berikut:

 Bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, moralitas agama, budaya, kesusilaan, dan/atau ketertiban umum;

 Tidak memiliki daya pembeda;

 Telah menjadi milik umum;

 Menggunakan nama jenis atau nama umum/generik terkait pangan olahan yang bersangkutan;

 Menggunakan kata sifat yang secara langsung atau tidak langsung dapat memengaruhi penafsiran terhadap pangan olahan;

 Menggunakan kata yang terkait aspek keamanan pangan, gizi, dan/atau kesehatan;

dan/atau

 Menggunakan nama dagang yang telah mempunyai sertifikat merek untuk pangan olahan sejenis atas nama orang dan/atau badan usaha lain.

2. Daftar Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan meliputi bahan baku, BTP, dan bahan penolong.

Pangan Olahan yang diproduksi menggunakan lebih dari satu bahan Pangan wajib dicantumkan persentase kandungan bahan untuk bahan baku utama pada daftar bahan yang digunakan. Selain itu, Gambar buah, daging, ikan atau bahan Pangan lainnya hanya boleh dicantumkan apabila Pangan Olahan mengandung Bahan Baku tersebut, bukan sebagai BTP.

3. Berat Bersih atau Isi Bersih

Penulisan satuan berat bersih atau isi bersih meliputi:

 Padat ditulis menggunakan satuan miligram (mg), gram (g), kilogram (kg);

 Cair ditulis menggunakan satuan mililiter (ml atau mL), liter (l atau l); atau

(6)

 Semi padat ditulis menggunakan satuan miligram (mg), gram (g), kilogram (kg), mililiter (ml atau mL), liter (l atau L).

4. Nama dan Alamat Produsen/Pengimpor

Pihak yang memproduksi, pihak yang mengimpor, pihak pemberi kontrak, pihak penerima kontrak dan/atau pihak pemberi lisensi Pangan Olahan wajib mencantumkan nama dan alamat. Pencantuman alamat paling sedikit meliputi nama kota, kode pos, dan Indonesia.

5. Halal Bagi yang Dipersyaratkan

Pelaku Usaha yang memproduksi atau mengimpor Pangan Olahan yang dikemas eceran untuk diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib mencantumkan keterangan halal setelah mendapatkan sertifikat halal.

6. Tanggal dan Kode Produksi

Tanggal dan kode produksi wajib dicantumkan pada Label dan diletakkan pada bagian yang mudah dilihat dan dibaca. Tanggal dan kode produksi paling sedikit memuat informasi mengenai riwayat produksi Pangan pada kondisi dan waktu tertentu. Tanggal dan kode produksi berupa nomor bets (batch) dan/atau waktu produksi.

7. Keterangan Kedaluwarsa

Keterangan kedaluwarsa merupakan batas akhir suatu Pangan dijamin mutunya, sepanjang penyimpanannya mengikuti petunjuk yang diberikan produsen. Keterangan kedaluwarsa dinyatakan dalam tanggal, bulan, dan tahun. Keterangan kedaluwarsa didahului tulisan “Baik digunakan sebelum”. Dikecualikan dari ketentuan pencantuman keterangan kedaluwarsa adalah minuman yang mengandung alkohol paling sedikit 7% (tujuh persen), roti dan kue yang mempunyai masa simpan kurang dari atau sama dengan 24 (dua puluh empat) jam, dan cuka.

8. Nomor Izin Edar

Pencantuman Nomor Izin Edar Pangan Olahan produk dalam negeri harus diawali dengan tulisan “BPOM RI MD” yang diikuti dengan digit angka dan pencantuman Nomor Izin Edar Pangan Olahan produk impor harus diawali dengan tulisan “BPOM RI ML” yang

(7)

diikuti dengan digit angka. Dalam hal Pangan Olahan merupakan Pangan Olahan industri rumah tangga, pada Label harus dicantumkan tulisan “P-IRT”.

9. Asal Usul Bahan Pangan Tertentu

Keterangan tentang asal usul bahan Pangan tertentu yang bersumber dari hewan atau tanaman harus dicantumkan pada daftar bahan berupa nama bahan diikuti dengan asal bahan.

Pangan Olahan yang mengandung bahan berasal dari babi wajib mencantumkan tanda khusus berupa tulisan ”MENGANDUNG BABI” dan gambar babi.

Selain beberapa hal diatas ada juga tambahan lain pada label yaitu ; (1) 2D Barcode

Pada label wajib dicantumkan dua dimensi (2D Barcode) Kode yang dapat dibaca oleh aplikasi pelacak yang digunakan untuk identifikasi,penjejakan dan pelacakan kebenaran produk.

QR code memuat informasi : Nomor izin edar dan Masa berlaku izin edar (2) Keterangan tentang alergen

Keterangan tentang alergen Wajib dicantumkan untuk ; Pangan olahan yang mengandung alergen ,Pangan olahan yang diproduksi menggunakan sarana produksi yang sama dengan pangan olahan yang mengandung alergen pangan olahan yang mengandung alergen biasanya dicetak tebal dalam label kemasan (3) Informasi nilai gizi(ING)

Informasi nilai gizi(ING) adalah daftar kandungan zat gizidan non gizi pangan olahan sebagaimana produk pangan olahan dijual sesuai dengan format yang dibakukan. ING berlaku wajib untuk semua pangan ,kecuali ;kopi bubuk , teh bubuk /serbuk,teh celup ,AMDK (air embun,air mineral,air demineral), herba,rempah - rempah ,bumbu dan kondimen.

(4) Tulisan ,logo /gambar terkait kelestarian lingkungan

(8)

(5) Keterangan tentang peringatan

3.2 .Latihan

a. Diskusikanlah bagaimana kemasan dapat mampu menarik minat pembeli.

 Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 % adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasat mata.Oleh karena itu, unsur-unsur grafis dari kemasan seperti warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak merupakan unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian visual communication.Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik yang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual (estetika) dan daya tarik praktis (fungsional).

1. Gunakan Desain yang Sederhana

Jika berniat untuk membuat sebuah kemasan yang baik dan menarik, salah satu hal yang harus diperhatikan yaitu tentang desainnya.Buatlah desain yang simpel namun tetap menarik jangan membuat desain yang terlalu rumit karena kesan yang ditampilkan akan membingungkan para konsumen.Buatlah desain kemasan produk yang mudah dibawa dan juga lebih mudah dikonsumsi para konsumen. Jangan lupa walaupun simpel namun juga harus tetap unik.

2. Gunakan Warna Cerah dan Berbeda

Membuat kemasan produk yang menarik dan unik salah satunya didukung dari pilihan warna-warna cerah dan berbeda. Cobalah untuk mengadakan riset pada kompetitor produk serupa, perhatikan warna-warna yang biasa digunakan pada produk mereka dan mulailah untuk menentukan warna yang berbeda untuk produk Anda. Warna

(9)

cerah biasanya menjadi salah satu pilihan tepat karena terkesan mencolok dan berbeda jika diletakkan bersamaan dengan produk lain di rak maupun etalase toko.

3. Manfaatkan Gambar yang Menarik

Orang Indonesia cenderung lebih mudah menerima sesuatu yang berbau visual, oleh sebab itu cantumkan gambar agar lebih menarik minat pembeli.Gambar tidak harus selalu berkaitan dengan produk, Anda bisa saja menambahkan gambar-gambar lucu atau karikatur yang secara tidak langsung masih terkait dengan pencitraan produk tanpa harus terkesan kaku.

4. Tambahkan Data Legalitas dari Lembaga Pemerintah

Ini adalah salah satu hal yang tidak kalah penting yaitu mencantumkan data legalitas dari lembaga pemerintahan yang memang berwenang dengan produk-produk yang Anda produksi sehingga produk Anda lebih terjamin kesehatannya dan lebih tepercaya.Contohnya legalitas dari Badan Pengawas makanan dan Obat, Dinas Kesehatan, maupun sertifikasi halal.

5. Tambahkan Informasi Penting Dengan Font Menarik

Jika sudah menetapkan warnanya maka selanjutnya Anda perlu memikirkan informasi apa yang akan ditambahkan di kemasan produk tersebut mengingat informasi-informasi itu juga sangat penting bagi konsumen.Buatlah informasi yang singkat jangan terlalu padat, dengan gambar yang unik dan font huruf yang menarik, agar konsumen tidak mengabaikan informasi tersebut dan mengetahui keunikannya.

6. Gunakan Kemasan dengan Bahan Berbeda dan Terjangkau

Untuk menghemat dana, tanpa harus meninggalkan kesan kemasan produk yang unik dan berbeda, Anda bisa mulai menggunakan alternatif bahan packaging dari kertas daur ulang atau bahan daur ulang lainnya selama hal tersebut aman dan tidak memengaruhi kualitas produk.Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dengan penggunaan kemasan daur ulang.

Pertama, produk Anda akan dikenal sebagai produk ramah lingkungan.Kedua, kemasan daur

(10)

ulang cenderung memiliki harga lebih ekonomis. Ketiga, biasanya produk akan terkesan unik, karena tekstur bahan daur ulang cenderung berbeda dari bahan lain pada umumnya.

b. Diskusikanlah mengapa kemasan dengan desain grafisnya harus informative dan komunikatif.

 Karena pada kemasan yang menarik dapat mencuri perhatian pelanggan. Warna, gambar, desain, dan ukuran juga harus diperhatikan dalam membuat desain kemasan dan branding juga diperlukan untuk membentuk persepsi masyarakat, membangun rasa percaya, serta membangun rasa cinta dan ketertarikan.

 Kemasan yang gagal dalam fungsinya menyebabkan produk yang dihasilkan untuk dijual tidak akan laku dipasaran sehingga kemasan harus jelas menyampaikan pesan dengan cepat tentang semua informasi yang bersangkutan dengan produk yang dihasilkan kepada pembeli bahwa produk yang akan dibelinya dapat memuaskan kebutuhan pembeli dibandingkan dengan produk sejenis dari merk dari produk lain.

 Informasi pada kemasan yang mau disampaikan kepada konsumen antara lain adalah identitas produk yang dihasilkan oleh industri tersebut sehingga konsumen menjadi tertarik akan produk tersebut dibandingkan dengan produk sejenis dari merk lain yang tidak jelas identifikasinya. Kemasan harus menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan mudah diketahui dari nama umumnya, berisi informasi yang rnenunjukkan karakteristik dari produk dengan jelas, seperti rasa, jenis, tipe, ukuran, dan warna harus dapat diketahui dengan mudah. Identitas produk harus lebih menonjol pada panel utama kemasan dengan menggunakan merek dagang dan logo yang diwujudkan dalam penggunaan kata-kata dan simbol-simbol khusus.

c. Diskusikanlah bagaimana warna kemasan dan huruf yang ada pada kemasan dan label pada kemasan dapat mempengaruhi pembeli untuk membeli suatu produk yang dihasilkan suatu pabrik.

 Warna merupakan elemen yang penting dalam desain kemasan yang sangat memberikan pengaruh pada kepada pengguna. Para pengguna dapat

mengidentifikasi warna kemasan atau produk sebelum fitur visual lainya.

Dengan adanya warna dapat membedakan kepribadian merek satu dengan merek lainnya di lingkungan ritel. Keputusan pembelian sering dibuat berdasarkan hal tersebut. Warna dapat digunakan untuk mengidentifikasikan

(11)

pembuat dan merek. Warna dapat mengidentifikasi budaya, jenis kelamin, usia, etnis, daerah lokal, dan sebagainya. Sebagai suatu alat pemasaran, warna dapat menjadi kekuatan persuasif bawah sadar. Sebagai suatu komponen fungsional dari penglihatan manusia, warna dapat menarik perhatian,

menyejukkan atau menyakitkan mata, dan perpengaruh pada kesuksesan suatu produk. Penggunaan warna yang tepat, dapat menerobos kategori produk dan mendeferensiasi ragam produk, komposisi, rasa atau aroma suatu lini produk.

 Penggunaan huruf-huruf untuk memberi informasi pada label kemasan harus jelas sehingga kata-kata dan kalimat yang singkat mudah dipahami. Bentuk huruf dan tipografi berfungsi sebagai media komunikasi, dan merupakan dekorasi kernasan sehingga huruf-huruf yang digunakan harus serai. Dalam beberapa kasus untuk penjualan barang di luar pasar swalayan, sifat kemudahan untuk dibaca dapat diabaikan.

 Daya tarik visual menyangkut kemampuan kemasan dalam memperlihatkan keunggulan produk melalui unsur-unsur yang ditangkap oleh indra penglihatan. Unsur tersebut menyangkut unsur gambar (misalnya melalui pemilihan warna, ilustrasi, huruf), dan unsur bahasa (menyangkut identitas perusahaan, nama produk, dan keterangan dalam label). Hendaknya unsur gambar dibuat menarik dan sesuai dengan citra yang ingin diangkat dan segmen pasar yang dipilih, sementara unsur bahasa dibuat singkat dan langsung pada inti agar mudah dipahami.

d. Diskusikanlah dapatkah kemasan yang membungkus suatu produk dari industri pakan dapat mempengaruhi peternak untuk membelinya.

 Ya , kemasan yang membungkus suatu produk dari industri pakan dapat mempengaruhi peternak untuk membelinya,hal ini dikarenakan peternak tersebut tertarik dengan kemasan produk tersebut,ataupun peternak

membutuhkan produk tersebut dan juga kemasan dari produk tersebut sudah memberikan informasi yang jelas tentang isi dari produk tersebut.

e. Ambillah kemasan karung, kemasan dari vita chicks dan botol obat apa saja dari beberapa industri pakan lalu diskusikanlah keunggulan dan kerugiannya ditinjau dari bentuk, ukuran, warna, huruf dan desain kemasan tersebut .

(12)

 kemasan karung, kemasan dari vita chicks dan botol obat apa saja dari beberapa industri pakan beserta keunggulan dan kerugiannya ditinjau dari bentuk, ukuran, warna, huruf dan desain kemasan tersebut .

 contohnya kemasan karung dari Makmur Feed

 keunggulannya ; . Warna ,huruf , dan desain kemasan yang digunakan mempunyai nilai yang baik untuk diingat, bentuknya juga lazim digunakan ,ukuran nya sesuai dengan standar SNI

 kerugiannya ; bentuk yang digunakan serta ukurannya sama dengan industri pakan lainnya.

 Contoh kemasan vita chicks ; dari Medion

 Keunggulannya : warna ,huruf, dan desainnya sangat bagus serta mudah untuk dikenal serta diingat dan bisa dibedakan dari industri pakan lainnya

 Kerugiannya ; bentuk dan ukurannya yang sama dengan industry lainnya sehingga mudah ditiru.

 Contoh kemasan botol obat dari Medion

 Keunggulan ; warna ,huruf, dan desainnya sangat bagus serta mudah untuk dikenal serta diingat dan bisa dibedakan dari industri pakan lainnya

(13)

 Kerugiannya ; bentuk dan ukurannya yang sama dengan industry lainnya sehingga mudah ditiru.

Referensi

Dokumen terkait

WA 0811 5239 490 Cetak Brosur Hitam Putih Palangkaraya – Greenery Percetakan adalah Pusat Cetak box kemasan Termurah, Tercepat dan Terbaik di Kalimantan Tengah Segera Hubungi 0811

WA 0811 5239 490 Cetak Brosur Hitam Putih Pulang pisau – Greenery Percetakan adalah Pusat Cetak box kemasan Termurah, Tercepat dan Terbaik di Kalimantan Tengah Segera Hubungi 0811 5239

WA 0811 5239 490 Cetak Brosur Hitam Putih Kuala Kapuas – Greenery Percetakan adalah Pusat Cetak box kemasan Termurah, Tercepat dan Terbaik di Kalimantan Tengah Segera Hubungi 0811 5239

WA 0811 5239 490 Cetak Brosur Hitam Putih Kuala pembuang seruyan – Greenery Percetakan adalah Pusat Cetak box kemasan Termurah, Tercepat dan Terbaik di Kalimantan Tengah Segera Hubungi

WA 0811 5239 490 Cetak Brosur Hitam Putih Muara teweh – Greenery Percetakan adalah Pusat Cetak box kemasan Termurah, Tercepat dan Terbaik di Kalimantan Tengah Segera Hubungi 0811 5239

WA 0811 5239 490 Cetak Brosur Hitam Putih Nanga Bulik Lamandau – Greenery Percetakan adalah Pusat Cetak box kemasan Termurah, Tercepat dan Terbaik di Kalimantan Tengah Segera Hubungi

WA 0811 5239 490 Cetak Brosur Hitam Putih Kuala kurun gunung mas – Greenery Percetakan adalah Pusat Cetak box kemasan Termurah, Tercepat dan Terbaik di Kalimantan Tengah Segera Hubungi

Kaitan Angkatan Kerja terhadap Penawaran Agregat Penawaran Agregat adalah jumlah seluruh barang dan jasa akhir dalam perekonomian yang ditawarkan atau dijual oleh suatu perusahaan pada berbagai tingkat harga tertentu. Atau dapat dikatakan bahwa penawaran agregat merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang digunakan dan dihasilkan dalam keiatan perekonomian. Model penawaran agregat secara klasik dibentuk dari fungsi faktor produksi. Secara umum fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja (labor), karena jumlah output yang diproduksi tergantung pada jumlah modal dan tenaga kerja maka model penawaran klasik terbentuk: Y = F (K . L) Di mana Y adalah total output, K adalah capital (modal) dan L adalah labor (tenaga kerja)