• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KELOMPOK JALAN REL KA

N/A
N/A
firza inaara

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS KELOMPOK JALAN REL KA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA) SEMARANG

Jl. Raya Kaligawe Km. 4 PO BOX 1054 Semarang 50112

JALAN REL KA

TUGAS KELOMPOK

(2)

Anggota

Kelompok :

Auryn Ellysia Cantika (30202100046)

Firza Inaaratud Duja (30202100091)

Nada Sukma (30202100156)

Anggit Tri Yatri (30202200047)

Asri Nuraeni (30202200058)

(3)

Kontra

Terhadap Penambahan dan Reaktivasi Rel Kereta Api

(4)

Pendahuluan

Rel kereta api adalah sistem transportasi yang telah menjadi

konektivitas kota-kota dan negara-negara di seluruh dunia. Kadang- kadang, ketika kita ingin membuat atau memperbarui jalur kereta api, ada beberapa hal yang perlu kita pikirkan. Ada masalah atau kontra yang bisa muncul. Dalam presentasi ini, kita akan membahas masalah-masalah ini yang mungkin muncul ketika kita membuat atau memperbarui jalur kereta api. Dengan cara ini, kita bisa

merencanakan proyek-proyek ini dengan lebih baik. Mari kita mulai dengan memahami masalah-masalah yang sering timbul terkait

dengan proyek-proyek ini.

(5)

Latar Belakang

Penambahan dan reaktivasi rel kereta api adalah topik yang semakin menjadi perhatian dalam upaya memperbarui dan memperluas sistem transportasi kereta api di berbagai belahan dunia. Rel kereta api telah lama diakui sebagai salah satu mode transportasi yang efisien dan berkelanjutan, mengangkut penumpang dan barang dengan efisien serta mengurangi tekanan pada jalan raya.

Masalah

Namun, seperti halnya dengan banyak proyek infrastruktur besar, penambahan dan reaktivasi rel kereta api juga menimbulkan sejumlah kontra yang harus dihadapi. Seiring dengan upaya untuk meningkatkan konektivitas dan keberlanjutan, muncul berbagai tantangan yang berkaitan dengan dampak lingkungan, konflik lahan, dan masalah biaya yang tinggi. Oleh karena itu, pemahaman tentang kontra-kontra ini sangat penting untuk merancang proyek-proyek penambahan dan reaktivasi rel kereta api yang seimbang dan berkelanjutan.

(6)

Tujuan

Tujuan dari kontra terhadap penambahan dan reaktivasi rel kereta api adalah mengurangi atau mengatasi dampak negatif terhadap lingkungan dengan mengedepankan praktik berkelanjutan. Selain itu, kontra ini berupaya untuk melibatkan masyarakat setempat dalam pengambilan keputusan, serta menghindari konflik sosial yang mungkin timbul. Tujuannya juga mencakup pengelolaan dana publik yang efisien, agar proyek- proyek ini tidak hanya terlaksana secara finansial, tetapi juga memberikan nilai yang optimal kepada masyarakat.

Keselamatan dalam operasi kereta api dan kualitas layanan yang baik bagi pengguna juga menjadi perhatian utama. Selain itu, kontra tersebut mendukung analisis dampak jangka panjang untuk memahami bagaimana proyek-proyek ini akan beroperasi dan berdampak dalam jangka waktu yang lebih panjang. Melalui kontra ini, diharapkan tercapai keseimbangan antara pengembangan infrastruktur kereta api yang diperlukan dengan perlindungan lingkungan, keberlanjutan, dan keadilan sosial.

(7)

Kontra

Reaktivasi Rel Kereta Api Lama:

Dampak Lingkungan Konflik Lahan

Biaya Tinggi Keamanan

Integrasi dengan Jaringan yang Ada

(8)

Dampak

Lingkungan:

Proyek penambahan rel kereta api dapat berdampak negatif pada lingkungan,

termasuk penebangan hutan, fragmentasi

habitat, dan perubahan aliran sungai.

(9)

Konflik Lahan

Proyek penambahan rel kereta api seringkali

memerlukan akuisisi lahan dari pemilik lahan atau komunitas lokal. Selain itu, pembangunan jalur rel

kereta api baru dapat mengubah tata guna lahan dan infrastruktur lokal, yang mungkin tidak selalu

diinginkan oleh masyarakat setempat.

(10)

Biaya Tinggi:

Biaya perencanaan, konstruksi, dan pemeliharaan rel kereta api yang baru bisa sangat tinggi dan

memerlukan investasi yang substansial dari pemerintah atau perusahaan swasta.

Begitu pula, rel kereta api yang sudah ada sering kali memerlukan pemeliharaan dan perbaikan yang signifikan sebelum bisa diaktifkan kembali.

Ini mungkin termasuk perbaikan rel yang aus, penggantian jembatan yang rusak, serta

pembaruan fasilitas stasiun. Biaya ini dapat

menjadi beban finansial yang signifikan bagi pihak

yang bertanggung jawab atas proyek reaktivasi.

(11)

Keamanan

Reaktivasi rel kereta api lama mengharuskan

peningkatan dalam hal keselamatan dan kepatuhan terhadap standar keamanan modern. Ini mencakup perawatan infrastruktur seperti jalur rel dan sinyal, serta peningkatan keamanan di stasiun dan lintasan.

Upaya ini penting untuk memastikan operasi kereta api

yang aman.

(12)

Integrasi dengan Jaringan yang Ada:

Mengintegrasikan jalur kereta api yang sudah ada dengan jaringan yang ada, seperti sistem sinyal dan jadwal, mungkin memerlukan

investasi dan perencanaan yang teliti. Ini dapat menjadi tantangan teknis yang memerlukan

koordinasi yang baik dan pemahaman yang

mendalam tentang sistem yang ada.

(13)

Akuisisi Lahan:mu bahas. Kemungkinan Tantangan Hukum:

Proses Perizinan yang Rumit:

Konflik Lahan yang mungkin muncul dalam Penambahan Rel Kereta Api:

Proyek penambahan rel kereta api seringkali memerlukan akuisisi lahan dari pemilik lahan yang mungkin sudah ada selama bertahun-tahun.

Mendapatkan izin untuk membangun jalur kereta api

baru melibatkan proses perizinan yang sering kali rumit. Ini mencakup kajian

dampak lingkungan, konsultasi dengan

komunitas, dan pemenuhan persyaratan hukum yang

ketat. Proses ini dapat memakan waktu dan sumber

daya yang signifikan.

Konflik lahan sering kali berujung pada tantangan

hukum, baik oleh pemilik lahan yang terkena dampak

maupun oleh kelompok lingkungan atau komunitas

yang bersikeras untuk menghentikan proyek.

Tantangan hukum ini dapat memperlambat proyek, meningkatkan biaya, dan menciptakan ketidakpastian.

(14)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Dengan meningkatnya permintaan transportasi antar kota dengan menggunakan kereta api maka berdampak pada penambahan jadwal operasional kereta dan berefek pula pada kemacetan

Tugas Akhir berjudul “ Sifat Fisis dan Mekanis Material Rel Kereta Api ”, ini telah disahkan oleh Dewan Penguji sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S-1

daerah manfaat jalan kereta api dan pelebaran jalan rel maupun penambahan jalur dikemudian hari serta kebutuhan ruang untuk pengamanan kontruksi jalan rel. 7) Dawasja Rel

Peraturan Skema Beban Gandar Jembatan Jalan Rel Indonesia dan Penjelasannya.. Perusahaan Jawatan

• Kondisi karakteristik perlintasan sebelum pembangunan flyover adalah adanya perlintasan sebidang antara jalan raya dan rel kereta api dengan waktu tunggu

“ Pola Permukiman Masyarakat di Pinggiran Rel Kereta Api (Studi Kasus : Permukiman Lingkungan XII Jalan Arteri Ringroad Medan) ”.. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan

*MAKALAH PENGETAHUAN TENTANG STASIUN, FASILITAS & JALAN REL KERETA API* 22 Intinya lapisan ballast harus rapat, bersih tidak bercampur tanah dan lumpur, harus ada di bawah bantalan

1 EVALUASI GEOMETRIK DAN STRUKTUR JALAN REL KERETA API PADA STASIUN JEMBER – RAMBIPUJI DAN ARJASA Raihan1, Taufan Abadi, ST., MT2, Irawati,ST., MT3 Universitas Muhammadiyah