• Tidak ada hasil yang ditemukan

tugas linguistik ke 3

N/A
N/A
Mardha Gayo

Academic year: 2024

Membagikan "tugas linguistik ke 3"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Mardhatillah NIM : 211101041 Matkul : Ilmu Lughah TUGAS KE-3

1. Jelaskan bagaimana tulisan alfabet semit kuno berkembang menjadi alfabet-alfabet modern, seperti alfabet latin dan Arab?

Jawaban:

Perkembangan alfabet modern seperti alfabet Latin dan Arab berasal dari tulisan alfabet Semit kuno melalui beberapa tahapan sejarah dan pengaruh budaya.

Alfabet Semit Kuno: Alfabet Semit kuno adalah sistem penulisan yang digunakan oleh berbagai bangsa di Timur Tengah kuno, termasuk bangsa Fenisia, Ibrani, dan Aram.

Alfabet ini didasarkan pada huruf konsonan (abjad konsonantal) dan lebih mengutamakan penggunaan konsonan daripada vokal.

Perkembangan Menjadi Alfabet Fenisia: Alfabet Semit kuno kemudian berkembang menjadi alfabet Fenisia sekitar abad ke-11 SM. Alfabet Fenisia merupakan salah satu sistem penulisan alfabet yang pertama kali dikenal di dunia dan menjadi dasar bagi banyak alfabet lain, termasuk Yunani dan Latin. Orang Fenisia menyebarkan alfabet mereka melalui perdagangan maritim ke seluruh wilayah Mediterania.

Transformasi ke Alfabet Yunani dan Latin: Ketika alfabet Fenisia diperkenalkan kepada orang Yunani, mereka menyesuaikan dan menambahkan vokal untuk mencocokkan bahasa mereka. Ini menjadi alfabet Yunani yang kemudian menjadi dasar alfabet Latin yang digunakan oleh bangsa Romawi. Alfabet Latin ini kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan menjadi fondasi bagi alfabet yang digunakan dalam berbagai bahasa Eropa modern.

Perkembangan Menjadi Alfabet Arab: Sementara itu, alfabet Semit kuno juga mempengaruhi pengembangan alfabet Arab. Alfabet Arab berasal dari skrip Nabatea, yang pada gilirannya merupakan adaptasi dari skrip Aram. Skrip Aram adalah salah satu cabang dari alfabet Semit kuno dan digunakan secara luas di Timur Tengah. Alfabet Arab berkembang dengan penambahan tanda diakritik untuk menunjukkan vokal dan memudahkan pembacaan teks dalam bahasa Arab.

Dengan demikian, perkembangan alfabet modern seperti Latin dan Arab merupakan hasil dari modifikasi dan adaptasi bertahap dari alfabet Semit kuno melalui interaksi budaya dan perubahan bahasa sepanjang sejarah

(2)

2. Apa yang dimaksud dengan akar triliteral dalam bahasa Semit dan bagaimana penggunaannya dalam struktur kata?

Jawaban:

Akar triliteral adalah elemen dasar dalam bahasa Semit yang terdiri dari tiga huruf konsonan. Dalam bahasa-bahasa Semit, seperti Arab dan Ibrani, akar ini membentuk fondasi utama untuk sebagian besar kata.

Penggunaan dalam Struktur Kata:

1. Akar Triliteral sebagai Dasar Makna: Akar triliteral mengandung makna dasar yang kemudian diubah atau diperluas dengan menambahkan pola (wazan), awalan, sisipan, atau akhiran. Misalnya, dalam bahasa Arab, akar "k-t-b" yang berarti "menulis" dapat diubah menjadi berbagai kata seperti "kitab" (buku), "kataba" (menulis), dan "maktub"

(tertulis).

2. Penggunaan Pola Kata (Wazan): Dalam bahasa Semit, pola kata atau "wazan"

digunakan untuk membentuk kata-kata baru dari akar triliteral. Pola-pola ini menentukan vokal dan struktur umum yang digunakan dengan akar tertentu. Pola ini dapat menciptakan kata kerja, kata benda, sifat, dan berbagai bentuk kata lainnya.

3. Infleksi dan Derivasi: Bahasa Semit menggunakan sistem infleksi yang kompleks untuk mengubah bentuk kata berdasarkan akar triliteral. Infleksi ini dapat mencakup perubahan waktu, bentuk pasif, intensitas, atau arah tindakan, tergantung pada pola yang digunakan.

Dengan demikian, akar triliteral memainkan peran penting dalam struktur morfologis bahasa-bahasa Semit, memungkinkan pembentukan kata-kata dengan makna yang berbeda tetapi terkait dari satu akar dasar

3. Bagaimana pengaruh bahasa Semit Kuno terhadap bahasa-bahasa modern yang termasuk dalam kelompok ini, seperti bahasa Arab dan Ibrani?

Jawaban:

Bahasa Semit kuno, yang meliputi bahasa-bahasa seperti Akkadia, Aram, Fenisia, dan lainnya, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bahasa-bahasa modern dalam rumpun Semit, seperti bahasa Arab dan Ibrani. Pengaruh ini terlihat pada beberapa aspek berikut:

1. Fonetik: Bahasa-bahasa Semit modern mempertahankan beberapa bunyi konsonan khas dari bahasa Semit kuno, meskipun terdapat variasi di antara bahasa-bahasa tersebut. Misalnya, bahasa Arab mempertahankan beberapa bunyi konsonan yang telah

(3)

hilang dalam bahasa Ibrani, seperti bunyi " ذ" ,"غ" ,"ظ", dan "ض". Sebaliknya, bahasa Ibrani memiliki bunyi-bunyi yang tidak terdapat dalam bahasa Arab, seperti "p" dan "v"

2. Morfologi dan Sintaksis: Bahasa Arab dan Ibrani mewarisi sistem morfologi yang kompleks dari bahasa Semit kuno, termasuk penggunaan akar triliteral (tiga konsonan) untuk membentuk kata-kata dan pola (wazan) tertentu untuk menentukan jenis kata, waktu, atau bentuk gramatikal lainnya. Struktur sintaksis kedua bahasa ini juga sederhana dan jelas, sering kali mengutamakan ketepatan dan kejelasan, yang merupakan karakteristik umum dari bahasa-bahasa Semit

3. Kosakata dan Pembentukan Kata: Bahasa Arab dan Ibrani memiliki banyak kosakata yang serupa karena asal-usul Semit yang sama. Banyak kata dalam kedua bahasa ini menunjukkan makna yang sama atau serupa, meskipun terdapat perubahan fonologis atau semantis dari waktu ke waktu. Kedua bahasa ini juga menggunakan metode isytiqaq (derivasi) untuk menciptakan kata-kata baru, baik dengan menambahkan prefiks, sufiks, atau mengubah bentuk dasar kata

Secara keseluruhan, bahasa Semit kuno telah memberikan dasar yang kuat bagi perkembangan bahasa Arab dan Ibrani modern, mempengaruhi berbagai aspek linguistik seperti fonetik, morfologi, sintaksis, dan kosakata.

4. Bagaimana pola konsonan dan vokal dalam kata-kata bahasa Semit mempengaruhi pembentukan makna? Berikan contohnya?

Jawaban:

Dalam bahasa Semit, seperti Arab dan Ibrani, pola konsonan dan vokal memainkan peran penting dalam pembentukan makna kata. Struktur dasar kata dalam bahasa-bahasa ini biasanya dibangun di atas akar konsonan (biasanya tiga konsonan, dikenal sebagai akar triliteral). Kemudian, berbagai pola vokal ditambahkan di antara konsonan tersebut untuk menghasilkan kata-kata dengan makna yang berbeda tetapi terkait.

Contoh Pengaruh Pola Konsonan dan Vokal dalam Bahasa Arab:

1. Akar Konsonan K-T-B (بـتك):

o Kataba (بتك) berarti "dia menulis" dalam bentuk kata kerja lampau.

o Yaktubu (بتكي) berarti "dia menulis" dalam bentuk kata kerja sekarang/berlangsung.

o Kitab (باتك) berarti "buku" dalam bentuk kata benda.

o Maktub (بوتكم) berarti "tertulis".

(4)

2. Pola (Wazan) dalam Pembentukan Kata:

o Pola "fa'ala" digunakan untuk kata kerja bentuk lampau (seperti kataba).

o Pola "maf'ul" digunakan untuk menunjukkan bentuk pasif atau objek dari tindakan (seperti maktub).

Penggunaan akar konsonan dengan berbagai pola vokal dan penambahan prefiks atau sufiks memungkinkan pembentukan kata-kata baru dengan makna yang terkait secara semantik. Dengan demikian, bahasa Semit memiliki sistem morfologi yang fleksibel dan kaya yang memungkinkan pembentukan kata-kata baru berdasarkan pola yang ditetapkan

5. Bagaimana hubungan antara bahasa Ibrani dan bahasa Arab dalam rumpun bahasa Semit?

Jawaban:

Hubungan Antara Bahasa Ibrani dan Bahasa Arab dalam Rumpun Bahasa Semit Bahasa Ibrani dan Arab merupakan bagian dari kelompok bahasa Semit yang memiliki asal-usul dan karakteristik linguistik yang sama. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai hubungan antara kedua bahasa ini:

1. Keturunan dari Bahasa Semit Kuno: Bahasa Ibrani dan Arab, bersama dengan bahasa Semit lainnya seperti Aram, Fenisia, dan Akadia, berasal dari bahasa Semit kuno. Mereka termasuk dalam cabang barat rumpun bahasa Semit, yang mencakup berbagai dialek yang berkembang di wilayah Timur Tengah kuno.

2. Kesamaan dalam Fonologi dan Morfologi: Keduanya memiliki banyak kesamaan fonetik, meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam bunyi-bunyi tertentu. Misalnya, beberapa huruf dalam bahasa Arab seperti "ذ" ,"غ" ,"ظ", dan "ض" tidak ada padanannya dalam bahasa Ibrani. Sebaliknya, bahasa Ibrani memiliki dua bunyi, "p" dan "v", yang tidak ada dalam bahasa Arab

Dari sisi morfologi, kedua bahasa ini menggunakan sistem akar triliteral dan memiliki pola (wazan) yang serupa untuk membentuk kata-kata dari akar yang sama. Misalnya, dalam pembentukan kata kerja, kata benda, dan bentuk lainnya, baik bahasa Ibrani maupun Arab menggunakan sistem pengimbuhan (prefiks dan sufiks) yang mirip untuk menunjukkan waktu, bentuk, atau subjek

3. Sintaksis dan Struktur Kalimat: Dalam hal sintaksis, baik bahasa Ibrani maupun Arab menggunakan struktur kalimat yang mengutamakan kesederhanaan dan kejelasan.

Keduanya mengandalkan struktur kalimat nominal (ismiyah) dan verbal (fi’liyah) yang

(5)

menjadi ciri umum bahasa Semit. Hal ini mencakup juga pola kalimat berita, kalimat tanya, dan konstruksi sintaksis lainnya

4. Pengaruh Sejarah dan Budaya: Meskipun memiliki kesamaan, kedua bahasa ini berkembang dalam konteks sejarah dan budaya yang berbeda. Bahasa Ibrani digunakan terutama oleh bangsa Yahudi di Israel dan diaspora Yahudi di seluruh dunia, sedangkan bahasa Arab menjadi bahasa utama di negara-negara Arab dan merupakan bahasa liturgis dalam Islam. Namun, keduanya dipengaruhi oleh konteks historis dan perkembangan keagamaan yang signifikan.

Secara keseluruhan, hubungan antara bahasa Ibrani dan Arab sebagai bagian dari rumpun bahasa Semit menunjukkan adanya kesamaan linguistik yang signifikan, baik dalam aspek fonologi, morfologi, maupun sintaksis, meskipun perbedaan tetap ada akibat perkembangan sejarah dan budaya masing-masing

6. Sebutkan dan jelaskan tiga ciri khas yang membedakan bahasa Semit dari rumpun bahasa lainnya?

Jawaban:

1. Penekanan pada Konsonan Lebih dari Vokal: Bahasa Semit, seperti bahasa Arab dan Ibrani, lebih mengutamakan huruf konsonan dibandingkan dengan vokal. Vokal sering kali tidak ditulis secara eksplisit dalam teks kecuali diperlukan untuk klarifikasi atau pembacaan yang lebih tepat. Penekanan ini menghasilkan pola kata yang didasarkan pada akar konsonan tertentu, yang kemudian diubah dengan berbagai kombinasi vokal untuk menghasilkan makna yang berbeda-beda

2. Sistem Akar Triliteral: Bahasa Semit terkenal dengan penggunaan akar triliteral (tiga konsonan) sebagai dasar dari sebagian besar kata. Akar ini digunakan untuk membentuk berbagai jenis kata, termasuk kata kerja, kata benda, dan bentuk gramatikal lainnya, dengan menambahkan pola vokal tertentu. Sistem ini memungkinkan bahasa Semit untuk memiliki fleksibilitas dalam membentuk kata baru dari akar yang sama, yang membedakannya dari banyak rumpun bahasa lainnya

3. Infleksi Kompleks dan Struktur Gramatikal: Bahasa Semit menggunakan sistem infleksi yang kompleks, di mana perubahan bentuk kata menunjukkan makna gramatikal seperti waktu, aspek, dan modus. Sistem infleksi ini sangat berbeda dari bahasa isolatif seperti bahasa Cina, yang tidak mengubah bentuk kata dasar, atau bahasa aglutinatif seperti bahasa Turki, yang menambahkan awalan dan akhiran untuk

(6)

memodifikasi makna. Infleksi dalam bahasa Semit melibatkan perubahan internal pada akar kata, seperti perubahan vokal di antara konsonan

Ciri-ciri ini menandai perbedaan utama antara bahasa-bahasa Semit dengan rumpun bahasa lainnya, terutama dalam hal struktur morfologi, penggunaan vokal dan konsonan, serta fleksibilitas pembentukan kata.

7. Apa yang dimaksud dengan bahasa Semit dan dari mana asal usulnya?

Jawaban:

Definisi Bahasa Semit: Bahasa Semit adalah kelompok bahasa yang termasuk dalam rumpun bahasa Afro-Asiatik, yang meliputi bahasa-bahasa seperti Arab, Ibrani, Aram, Fenisia, Akkadia, Amharik (yang digunakan di Ethiopia), dan beberapa bahasa lainnya yang sebagian besar digunakan di Timur Tengah dan Afrika Utara. Istilah "Semit"

digunakan untuk merujuk pada bahasa-bahasa ini dan berasal dari nama "Sam" (atau

"Shem"), putra Nabi Nuh, yang disebutkan dalam tradisi Yahudi, Kristen, dan Islam. Nama ini digunakan pertama kali oleh ilmuwan Jerman Schlozer pada abad ke-18, ketika ia melihat adanya hubungan antara bahasa Ibrani dan Arab serta bahasa-bahasa lain yang dituturkan di kawasan tersebut

Asal Usul Bahasa Semit:

1. Wilayah Geografis Asal: Asal usul bahasa-bahasa Semit masih menjadi topik perdebatan di kalangan ahli bahasa dan sejarah. Namun, para ahli sepakat bahwa bahasa-bahasa ini berasal dari wilayah yang lebih luas di Timur Tengah. Ada beberapa teori tentang lokasi tepat asal-usul bahasa Semit:

o Yaman atau Barat Daya Jazirah Arab: Beberapa ahli berpendapat bahwa bahasa Semit pertama kali berkembang di Yaman atau wilayah barat daya Jazirah Arab. Wilayah ini diduga sebagai titik awal migrasi bangsa-bangsa Semit ke berbagai daerah di Timur Tengah dan Afrika Utara.

o Selatan Irak: Teori lain menyatakan bahwa asal bahasa Semit adalah di selatan Irak, di mana banyak peradaban kuno berkembang dan menggunakan berbagai bentuk bahasa Semit.

o Kanaan (Suriah): Beberapa peneliti menganggap wilayah Kanaan (yang sekarang bagian dari Suriah dan Lebanon) sebagai titik asal bahasa Semit.

Wilayah ini merupakan tempat bersejarah yang penting bagi perkembangan bahasa Ibrani dan Fenisia.

(7)

o Armenia: Ada juga pandangan yang menyatakan bahwa bangsa Semit mungkin berasal dari wilayah Armenia, yang terletak di persimpangan Asia dan Eropa.

o Habsyah (Ethiopia) atau Selatan Afrika: Teori lainnya menyebutkan bahwa bahasa Semit mungkin berkembang dari wilayah Habsyah atau selatan Afrika, terutama karena adanya kesamaan linguistik antara bahasa-bahasa Semit dan beberapa bahasa Afro-Asiatik lainnya di Afrika Timur

2. Penyebaran dan Evolusi: Setelah berkembang di wilayah asalnya, bahasa-bahasa Semit menyebar ke berbagai daerah melalui migrasi, perdagangan, dan penaklukan.

Bahasa-bahasa ini kemudian berkembang menjadi berbagai dialek dan bentuk yang berbeda, bergantung pada pengaruh budaya dan geografis setempat. Misalnya, bahasa Akkadia berkembang di Mesopotamia (Irak modern), sementara bahasa Aram menjadi lingua franca di Timur Tengah kuno. Bahasa Arab menyebar ke seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara, terutama setelah ekspansi Islam pada abad ke-7.

3. Karakteristik Umum Bahasa Semit: Bahasa Semit berbagi beberapa ciri linguistik yang membedakannya dari rumpun bahasa lain:

o Akar Triliteral (Tiga Konsonan): Sebagian besar kata dalam bahasa Semit dibentuk dari akar yang terdiri dari tiga konsonan. Kombinasi vokal yang berbeda di antara konsonan ini digunakan untuk menciptakan variasi kata dengan makna yang terkait.

o Infleksi Morfologis: Bahasa-bahasa Semit menggunakan infleksi yang kompleks, yang mengubah bentuk kata untuk menandakan waktu, aspek, modus, jumlah, jenis kelamin, dan lain-lain.

o Penggunaan Huruf Konsonan: Dalam penulisan, bahasa Semit lebih mengutamakan huruf konsonan daripada vokal. Vokal sering kali tidak ditulis secara eksplisit dalam teks, kecuali dalam teks-teks religius atau pendidikan Secara keseluruhan, bahasa Semit merupakan bagian penting dari sejarah linguistik dunia, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh banyak bahasa lain selama ribuan tahun, dan tetap relevan hingga hari ini dalam bentuk bahasa modern seperti Arab dan Ibrani

Referensi

Dokumen terkait

Dari sistem ini dapat diketahui bahwa karakter morfologi nomina variable bahasa Arab berdasarkan integritas akar kata dan pola, kemudian keanekaragaman bentuk perubahannya

Islam adalah sebuah kata dari bahasa Arab yang terdiri atas tiga konsonan, S-L-M, yang berarti kedamaian (salam), kebaikan, dan keselamatan. Dengan kata lain, Islam memberi

Perceraian menurut bahasa dalam istilah Hukum Islam diartikan “at-talak” yang bermakna meninggalkan atau memisahkan. 8 Talak berasal dari Bahasa Arab, yang akar kata dari

mengetahui perbezaan maf‘ul mutlaq antara bahasa Arab dan Melayu bagi memahami dengan lebih jelas dari segi sintaksis dan terjemahan ayat yang digunakan dalam kedua-dua

sebagai kata kunci pada karya tulis oleh ahli komputer, sekitar 50%.Salah satu betapa ‘kaya’ dan ‘kompleksnya’ morfologi bahasa arab adalah adanya 4 pola infleksi (Gender,

Rasio bekerja membentuk pandangan kompleks dengan cara membandingkan, mengabstraksi, dan menghubung-hubungkan pandangan-pandangan sederhana tersebut.3 ▪ Metode Intuisionisme

TUGAS RESUME ORIENTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI I ANGKATAN 3 BAHASA ARAB Disusun Oleh NOVA RETNI MANDASARI 239042495062 PROGRAM