• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAH PANCASILA “PERBANDINGAN MODUS OPRANDI KEJAHATAN KORUPSI ERA ORDE LAMA, ORDE BARU DAN ERA REFOLUSI”

N/A
N/A
Windy Yustia

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS MAKALAH PANCASILA “PERBANDINGAN MODUS OPRANDI KEJAHATAN KORUPSI ERA ORDE LAMA, ORDE BARU DAN ERA REFOLUSI”"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH PANCASILA

PERBANDINGAN MODUS OPRANDI KEJAHATAN KORUPSI ERA ORDE LAMA, ORDE BARU DAN ERA REFOLUSI

Disusun oleh:

Della Friska Santosa 41151010230136

FALKUTAS HUKUM

UNIVERSITAS LANGLANG BUANA

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun makalah Pancaasila ini dengan baik. Laporan ini berisi mengenai "Perbandingan Modus Oprandi Kejahatan Korupsi Era Orde Lama, Orde Baru Dan Era Reformasi" Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat kelemahan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan masukan dan saran yang membangun. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak agar makalah ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi landasan yang kuat, Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan karya yang akan datang.

Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan kata yang kurang berkenan.

Bandung,24 Desember 2023.

Penulis.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2

BAB 1...4

PENDAHULUAN...4

1.1 LATAR BELAKANG...4

1.2 RUMUSAN MASALAH...5

BAB II...6

PEMBAHASAN...6

2.1 OPRANDI KORUPSI ERA ORDE LAMA...6

2.2 OPRANDI KORUPSI ERA ORDE BARU...9

2.3 OPRANDI KORUPSI ERA REFORMASI...11

BAB III...14

PENUTUP...14

3.1 KESIMPULAN...14

3.2 SARAN...15

DAFTAR PUSTAKA...16

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Korupsi adalah masalah yang dialami oleh setiap negara di dunia. korupsi merupakan dampak dari tindakan korupsiyang sangat merugikan negara mendorong pemerintah untuk melakukan berbagai upaya dalam mengatasi masalah korupsi.

Indonesia merupakan negara yang tidak bisa lepas dari masalah korupsi. Korupsi di Indonesia sudah ada sejak era Orde Lama, suatu penyebab dari tindakan korupsi yang ada di Indonesia diantaranya adalah monopoli kekuasaan yang dilakukan oleh orang yang memiliki jabatan maupun wewenang. Selain itu, korupsi di Indonesia juga terjadi karena kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah. Korupsi yang ada di Indonesia dari era Orde Lama hingga Reformasi menjadi masalah yang penting karena berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi dan politik di Indonesia sehingga pemerintahmelakukan berbagai upaya dalam menyelesaikan masalah korupsi yang ada di Indonesia.Masalah korupsi dari era Orde Lama hingga saat ini serta upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah korupsi di Indonesia menjadi landasan pengambilan judul dalam penelitian “Perkembangan Pemberantasan Korupsi di Indonesia Era Orde Lama Hingga Era Reformasi”.

adanya korupsi yang ada di Indonesia adalah kecilnya gaji yang diperoleh di era Orde Lama serta keadaan sistem pemerintahan Indonesia yang masih belum stabil menyebabkan banyaknya tindakan korupsi yang dilakukan. Keuntungan yang diperoleh dari tindakan korupsi tidak sebanding dengan hukuman yang didapat oleh orang-orang yang melakukan tindakan korupsi sehingga tidak menimbulakan efek

(5)

jera serta rasa takut dari perbuatan korupsi yang dilakukan. Pengawasan yang kurang juga menjadi penyebab terjadinya korupsi karena koruptor memiliki kesempatan melakukan monopoli kekuasaan yang dimilikinya. Kasus-kasus korupsi yang terjadi di era Orde Lama banyak disebabkan oleh kurangnya pengawasan yang dilakukan pemerintah karena kondisi Indonesia yang masih belum stabil karena baru menjadi negara yang merdeka. Di era Orde Baru korupsi terjadi karena banyaknya monopoli kekuasaan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jabatan. Upaya yang dilakukanpemerintah era Orde Lama hingga era Reformasi dalam mengatasi masalah korupsi yang terjadi adalah dengan membuat undang-undang anti korupsi serta membentuk badan-badan anti korupsi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana korupsi telah menjadi budaya di Indonesia sejak era Orde Lama, dan bagaimana hal ini memengaruhi perkembangan kejahatan korupsi hingga era Reformasi?

2. Bagaimana modus korupsi berkembang selama era Orde Baru, dan apakah ada perubahan signifikan dalam cara korupsi dilakukan dibandingkan dengan era sebelumnya?

3. Bagaimana lembaga independen seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berperan dalam memberantas korupsi di Indonesia selama era Reformasi, dan apakah ada perbedaan signifikan dalam modus korupsi yang dilakukan dibandingkan dengan era sebelumnya?

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 OPRANDI KORUPSI ERA ORDE LAMA

Sejarah awal mula adanya korupsi di indonesia di Era Orde Lama, antara 1951–1956, isu korupsi mulai diangkat oleh koran lokal seperti “Indonesia Raya”

yang dipandu Mochtar Lubis dan Rosihan Anwar. Pemberitaan dugaan korupsi Ruslan Abdulgani menyebabkan koran tersebut kemudian di bredel. namun ada juga Kasus 14 Agustus 1956 ini adalah peristiwa kegagalan pemberantasan korupsi yang pertama di Indonesia, dimana atas intervensi Perdana Menteri Ali Sastroamidjoyo, Ruslan Abdulgani, sang menteri luar negeri, gagal ditangkap oleh Polisi Militer.Sebelumnya Lie Hok Thay mengaku memberikan satu setengah juta rupiah kepada Ruslan Abdulgani, yang diperoleh dari ongkos cetak kartu suara pemilu Dalam kasus tersebut mantan Menteri Penerangan kabinet Burhanuddin Harahap (kabinet sebelumnya), Syamsudin Sutan Makmur, dan Direktur Percetakan Negara, Pieter de Queljoe berhasil ditangkap dan Mochtar Lubis dan Rosihan Anwar yang mengangkat isu korupsi di koran lokal mereka, kemudian dipenjara tahun 1961 karena dianggap sebagai lawan politik Sukarno.Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda dan asing di Indonesia tahun 1958 dipandang sebagai titik awal berkembangnya korupsi di Indonesia.

Meski Indonesia baru merdeka namun masalah korupsi sudah ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia di era Orde Lama, beberapa kasus korupsi diantaranya: Pada 11 April 1960, dalam Koran Pantjawarta terdapat berita tentang 14 pegawai negeri yang terbukti melakukan tindakan korupsi, pada tahun 1961 juga

(7)

terungkap sebuah kasus korupsi yang melibatkan Yayasan Masjid Istiqlal, Pada 25 Januari 1964 terdapat berita mengenai kasus korupsi di RSUP Semarang, pada 24 Maret 1964, terdapat sebuah berita korupsi dalam sebuah perusahaan semen, pada tahun 1962, terungkap sebuah kasus korupsi dalam pembangunan “Press House”.

Berdasarkan kasus-kasus korupsi yang terjadi di era Orde Lama, dalam hal ini penulis hanya menemukan beberapa kasus korupsi yang berhasil diuangkap dalam media massa. Sedikitnya kasus-kasus korupsi yang dimuat dalam media massa bukan karena tindakan.

Kasus-kasus korupsi yang terjadi merupakan hal yang memperhatikan adanya sesuatu yang busuk dalam Perusahaan Negara atau dalam Pemerintahan. yang terjadi di era Orde Lama kebanyakan terjadi karena kurang pengawasan yang dilakukan oleh atasan yang terhadap bawahannya sehingga banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi tersebut untuk mendapatkan keuntungan pribadi. modus operandi yang dominan muncul dalam tindakan korupsi pada era orde lama yaitu korupsi dilakukan melalui perdagangan gelap, perilaku korupsi para pejabat pemerintah dan penyelewengan gelontoran kredit dari pemerintah oleh para kreditur.Korupsi di Indonesia sudah ada sejak era Orde Lama, dan penyebab dari tindakan korupsi yang ada di Indonesia diantaranya adalah adanya monopoli kekuasaan yang dilakukan oleh orang yang memiliki jabatan maupun wewenang dan kurangnya pengawasan pemerintahSalah satu upaya Pemerintah era Orde Lama dalam menangani korupsi adalah dengan membentuk badan anti korupsi.

Badan anti korupsi yang pertama bernama Panitya Retooling 17 Aparatur Negara yang disingkat PARAN. Definisi dari PARAN sendiri adalah suatu badan yang bertugas mengadakan perombakan dalam susunan dan tata kerja secara perorangan maupun kelompok dari semua badan-badan Pemerintahan dalam bidang legislatif,

(8)

eksekutif dan lain-lain yang ada di daerah maupun pusat untuk disesuaikan dengan Manifesto Politik dan USDEK untuk mewujudkan tujuannegara dalam jangka panjang maupun jangka pendek.khususnya Indonesia pada masa itu, CIA memiliki operasi khusus yang dinamakan The Black Operation untuk menumbangkan Orde Lama.

Operasi menggulingkan Orde Lama oleh CIA dengan cara propaganda media pada masa itu tak mempan. Maka CIA menggunakan cara lain, yaitu pecah belah rakyat indonesia dengan cara menghasut. Hal ini pun berhasil. Pada masa itu hasutan sangat dipercayai, apalagi juga yang menghasut orang yang terpandang dan disegani.

Hal ini berhasil karena pada masa itu belum ada media seperti sekarang yang mana bisa dicari sumber kebenaran berita itu secara langsung ke sumbernya dan secara real time,Namun pada saat itu ada kata kambing hitam dibuat, terjadilah pembunuhan ratusan ribu nyawa setelah Orde Lama tumbang, bahkan ada yang meyakini jutaan rakyat Indonesia dicabut nyawanya oleh penguasa Orde Baru tak lama setelah Orde Lama berhasil ditumbangkan. Jadi sejatinya, semua itu berawal dari korupsi, dan pihak yang membasminya, dianggap sebagai musuh, dan harus ditumbangkan untuk merebut kekuasaan, karena ideologi AS adalah faham Kapitalisme, dan musuh Kapitalisme adalah Nazi dan Sosialis Komunisme yang mana ideologi tersebut tidak memperbolehkan orang atau sekelompok orang menjadi sangat kaya raya. Ideologi pembagian harta secara lebih adil merata kepada warga lain yang tak punya ini pastinya tidak disukai oleh para kapitalis elit dunia, seperti keluarga dinasti Rothschild, Rockefeller, JP Morgan, Oppenheimer dan beberapa dinasti ultra kaya dunia, yang selama ini membuat revolusi, peperangan dan pecah belah sepanjang sejarah dunia dengan akhirnya menggunakan CIA untuk meraih sukses termasuk di

(9)

timur tengah yang menyebabkan “Arab Springs”yang di nyatakan berhasil adu domba ini akan terus di gunakan pada masa yang akan datang.

2.2

OPRANDI KORUPSI ERA ORDE BARU

Pemberantasan korupsi pada Orde Baru korupsi disebut semakin merajalela dan merata hingga ke semua kehidupan dan pemerintahan.Presiden pada saat itu, Soeharto, terus dituntut untuk menunjukkan keseriusannya dalam memberantas korupsi. DPR akhirnya mengesahkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Tapi karena kuatnya dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), serta tak adanya restu politik, progam ini kurang efektif membasmi koruptor. Korupsi dimulai dari penguasaan tentara atas bisnis-bisnis strategis. Hal inilah yang membuat pemberantasan korupsi justru menjadi tumpul.usai tragedi gerakan 30 September sebuah peristiwa berlatar belakang kudeta yang terjadi selama satu malam pada tanggal 30 September hingga 1 Oktober 1965 yang mengakibatkan gugurnya enam jenderal serta satu orang perwira pertama militer Indonesia hingga Orde Baru berkuasa, kebijakan berubah. Kebijakan ekspor tak lagi dipegang daerah, melainkan pemerintah pusat. Kondisi ini menyebabkan perpindahan besar-besaran kantor pusat yang bermula berada di daerah ke Jakarta. Dalam kebijakan awal, perizinan ekspor impor barang harus dilakukan di Jakarta. Kondisi ini membuat sejumlah perusahaan membangun kantor cabang di ibu kota. Namun, pemerintah Orde Baru memutuskan mengubah sistem perpajakan di mana perhitungan pajak ditentukan sepenuhnya oleh pusat. Itulah yang menjadi awal mula korupsi, kebijakan yang sebelumnya didasarkan kepada daerah masing-masing diubah dengan sistem sentralistik

(10)

Di era Orde Baru ini muncul kebijakan pemerintah untuk para pemodal asing masuk ke Indonesia dalam berbagai bidang karya, termasuk untuk penambangan.

Pada masa ini seluruh kekayaan alam Indonesia mulai dikuras habis-habisan. Mulai dari minyak bumi, nikel, tembaga, emas, mangan, batu bara dan seluruhnya, dikuasai pemodal asing. Begitu pula perusahaan-perusahaan asing lainnya yang mulai masuk menguasai berbagai bidang stragegis lain. Beberapa diantaranya membuat perusahaan bernama Indonesia agar terlihat seperti perusahaan nasioal agar tak kentara. Hal ini terjadi selama berpuluh-puluh tahun lamanya dan menjadikannya bak “cuci otak” bagi rakyat Indonesia. Dimana ketika terjadi korupsi di depan mata, orang sudah menganggapnya sebagai suatu hal yang biasa karena sudah terbiasa. Keadaan ini sangat tidak baik, karena selain di cuci otak ke dalam alam bawah sadar, juga akan membuat suatu “generasi yang hilang” di masa depan. Modus korupsi selama era Orde Baru di Indonesia melibatkan berbagai praktik korupsi yang meluas dan terstruktur. Beberapa contoh modus korupsi yang lazim terjadi selama era Orde Baru termasuk praktik suap, mark up proyek, pungutan liar, penggelapan, dan laporan fiktif. Selain itu, korupsi juga terjadi melalui adanya monopoli kekuasaan yang dilakukan oleh orang yang memiliki jabatan maupun wewenang, serta kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah,Praktik korupsi semakin canggih dan terstruktur, yang melibatkan penyalahgunaan wewenang kekuasaan/jabatan, penyalah gunaan korupsi, mark up, tindakan suap, pungutan liar, penggelapan, dan laporan fiktif. Namun pada orde baru pun terkenal dengan Budaya “uang rokok” sogok- menyogok dan sejenisnya, semua cuci otak dan terjadi pembiaran, dimana gaji dan kemewahan seseorang tidak sebanding walau pakai rumus matematika sekalipun yang banyak menimbulkan tanda tanya. Contonya seperti pegawai negeri bisa punya rumah mewah, polisi bisa punya mobil mahal, tentara bisa punya beberapa rumah. Memang

(11)

tidak mengapa untuk memiliki semua itu, namun tidak mungkin didapat dengan gaji pada masa lalu. Hitungan matematika tidak berlaku. Pegawai yang sebelumnya hanya berniat memiliki rumah kontrakan, kini bisa membeli satu bahkan lebih. Rising demand ini juga menyebabkan praktik kolusi antara pengusaha, birokrat dan politikus akibat proyek-proyek yang seluruhnya ditangani kekuasaan di sinilah terjadinya masyarakat indonesia mulai ada istilah “korupsi berjama’ah”, dan tak ada satupun yang berani melawan mereka karena strukturnya kuat dan tertutup. Bicara pejabat yang korupsi pada masa ini adalah suatu ketabuan bahkan dapat mengancam nyawa.

Bahkan di ruang tertutup, seakan tembok pun bisa tahu dan seakan dapat menjadi mata-mata untuk mengadu. Rakyat tahu semuanya, namun tetap tutup mulut tak berani bersuara, apalagi bertindak.

2.3

OPRANDI KORUPSI ERA REFORMASI

Era reformasi yang dimulai pada tahun 1998 merupakan momen penting dalam sejarah Indonesia yang menandai perubahan menuju tatanan yang lebih demokratis dan transparan. Reformasi ini diharapkan akan membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam memerangi korupsi yang telah melanda negara ini selama bertahun-tahun.Agenda reformasi hukum itu sendiri setidaknya menyangkut tiga hal, yaitu Pertama, penataan kembali institusi pemerintah

dan kenegaraan serta menyeluruh mulai dari Lembaga Tinggi Negara MPR sampai lembaga pemerintahan desa, maupun penataan kembali semua institusi sosial politik dan ekonomi; Kedua, pembaharuan sistem hukum nasional, meliputi: (a) peraturan perundang-undangan mulai naskah konstitusi hingga peraturan desa; (b) struktur kelembagaan hukum; dan (c) peningkatan kualitas aparat dan profesional hukum;

Ketiga, pembinaan kesadaran hukum dan budaya hukum, sehingga sikap hormat dan

(12)

patuh hukum menjadi kehidupan sehari-hari masyarakat maupun penyelenggara negara (Sumali, 2003). UUD 1945.Menurut Edward Omar Sharif Hiariej, sejak bergulirnya reformasi, isu pemberantasan korupsi selalu menjadi tema sentral dalam penegakan hukum di Indonesia. Korupsi dalam sudut pandang hukum pidana merupakan kejahatan internasional yang memiliki sifat dan karakter sebagai extra ordinary crime (Marwan Effendi, 2013).

Di Era Reformasi, undang-undang anti korupsi memiliki Dasar Hukum UU 31 tahun 1999 , UU 20 tahun 2001 .Pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini dilakukan oleh beberapa institusi,para koruptor pada masa Orde Baru masih banyak menduduki sebagai pejabat di legislatif pusat hingga ke daerah-daerah di era Reformasi ini. Salah satu penyebabnya dengan adanya modal yang banyak bagi mereka untuk tetap dapat berkuasa sebagai anggota MPR, DPR, DPRD dan pejabat lainnya seantero Indonesia. Semua ini karena “cuci otak” pada era Orde Baru yang sedemikian lamanya, terjadi terus dan terus dan terus selama puluhan tahun. pada masa Reformasi tidak lagi diberlakukan pemilihan pejabat dari atas seperti masa Orde Baru, namun dipilih melalui pemilihan dari rakyat daerahnya berupa pilkada.

Disinilah uang bisa dimainkan. Siapa yang kuat modal, dialah yang menang, dan itu terbukti. Setelah menjabat, mereka mencari modal awal tadi untuk balik kembali. Dan setelah itu korupsi berlanjut terus dan terus. Maka para koruptor juga yang akhirnya naik sebagai pejabat daerah, dan juga legislatif daerah di DPRD. Pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini dilakukan oleh beberapa institusi, yaitu:

1. Tim Tastipikor (Tindak Pidana Korupsi), adalah suatu tindak pidana yang dengan penyuapan manipulasi dan perbuatan-perbuatan melawan hukum yang merugikan atau dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, merugikan kesejahteraan atau kepentingan rakyat/umum

(13)

2. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), adalah lembaga negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. KPK bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan mana pun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya

3. BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), adalah Lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan yang berupa Audit, Konsultasi, Asistensi, Evaluasi, Pemberantasan KKN serta Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4. Kepolisian 5. Kejaksaan

Kasus-kasus korupsi yang terungkap menunjukkan bahwa korupsi masih mempengaruhi perkembangan negara ini. Hal ini menimbulkan keprihatinan dan rasa miris, terutama bagi mereka yang berharap era reformasi akan membawa perubahan yang lebih baik dalam mengatasi korupsi.

(14)

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

pentingnya pemahaman konteks sejarah dan politik dalam merinci faktor-faktor yang memengaruhi modus operandi kejahatan korupsi di Indonesia. Meskipun ada perubahan signifikan selama transisi antara era politik, tantangan untuk memberantas korupsi tetap relevan dan memerlukan upaya bersama dari lembaga pemerintahan, masyarakat, dan lembaga penegak hukum. Namun Tentang perbandingan modus operandi kejahatan korupsi di Indonesia, era Orde Lama, Orde Baru, dan era Reformasi, terdapat banyak perbedaan dan persamaan. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hikmatus Syuraida dan Sri Mastuti Purwaningsih, korupsi di Indonesia sudah ada sejak era Orde Lama. Penyebab dari tindakan korupsi yang ada di Indonesia diantaranya adalah adanya monopoli kekuasaan yang dilakukan oleh orang yang memiliki jabatan maupun wewenang. Selain itu, korupsi di Indonesia juga terjadi karena kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah. Korupsi yang ada di Indonesia dari era Orde Lama hingga Reformasi menjadi masalah yang penting karena berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi dan politik di Indonesia sehingga pemerintah melakukan berbagai upaya dalam menyelesaikan masalah korupsi yang ada di Indonesia menunjukkan perubahan yang signifikan dalam pola dan karakteristik praktik korupsi sepanjang sejarah politik negara ini.

(15)

3.2 SARAN

Harus adanya kesadaran terhadap diri sendiri karna korupsi merupakan tindakan atau perbuatan yang merugikan diri sendiri dan juga merugikan orang lain,maka dari itu pemerintah indonesia sebaiknya menerapkan pendidikan anti korupsi sejak dini serta menerapkan Mengendalikan diri untuk menjauhi sifat sifat korupsi seperti mencotek ketika ujian, mengambil hak oranng lain dan memberikan hukuman yang tegas kepada para koruptor agar mereka merasa jera dan tidak mengulangi perbuatan tersebut.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2012. Laporan Tahunan (LAPTAH) KPK, Jakarta: KPK.

Edward Omar Sharif Hiariej. 2012. Pembuktian Terbalik Dalam Pengembalian Aset Kejahatan Korupsi. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar. pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. tanggal 30 Januari 2012. Yogyakarta.

Romli Atamasasmita. Landasan Filosofi Pemberantasan Korupsi di Indonesia.

makalah disampaikan dalam seminar korupsi. yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Jakarta. 05 Agustus 1999.

Saldi Isra. Makalah, Peran Perguruan Tinggi dalam Pemberantasan Korupsi, disampaikan dalam Seminar Sehari “Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi Melalui Pendidikan Tinggi Hukum,dan Launching Pembukaan Program Kekhususan Anti-korupsi”, diadakan oleh Fakultas

Hukum Universitas Tamansiswa-Padang, di Hotel Inna Muara, Padang, 14 Maret 2009

Deni Setiawan. 2008. KPK, Pemburu Koruptor; Kiprah Komisi Pemberantasan Korupsi dalam Memberangus Korupsi. Yogyakarta: Pustaka Timur.

Jimly Asshiddiqie. 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jilid II, cet. 1.

Jakarta: Konstitusi Press.

Mahrus Ali Dan Deni Setya Bagus Y. Delik- delik Korupsi Bumi Aksara, 2021

Drs. H. Azis Min Alamsyah, M.Si dan Dr. H. Sudrajat, M.Pd.,Apersepsi, Modus, Dan Kasus Korupsi

Jakarta: Konstitusi Press.

(17)

Marwan Effendi. 2013. Korupsi dan Strategi Nasional Pencegahan Serta Pemberantasannya, Jakarta

Marwan Effendy. 2010. Korupsi dan Pencegahan.

Jakarta: Timpani Publishing.

Referensi

Dokumen terkait