• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MATERI SHALAT JENAZAH AYRA

N/A
N/A
Ayra Asima

Academic year: 2024

Membagikan " TUGAS MATERI SHALAT JENAZAH AYRA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SOAL MATERI SHALAT JENAZAH Kerjakan soal berikut dengan tepat!

1. Sebutkan rukun atau tata cara salat jenazah

2. Apa yang membedakan bacaan niat salat jenazah antara laki-laki dan perempuan?

3. Apabila ada seorang muslim yang meninggal dunia maka umat muslim di sekitarnya di haruskan untuk mengurus jenazah tersebut karena hukum dari mengurus jenazah atau melaksanakan salat jenazah adalah Fardhu Kifayah. Jelaskan apa itu Fardhu Kifayah?

4. Apa bacaan yang di lafazkan ketika takbir kedua? Tuliskan lafaznya

5. ُهَََََََََََََََلَو اَََََََََََََََنَل ْرََََََََََََََِفْغاَو ،ُهَدََََََََََََََْعَب اَََََََََََََََنِتْفَت َلَو ُهَر ََََََََََََََْجَأ اَََََََََََََََنْمِرْحَت َل ّمُهّللا Pada bacaan di atas, bacaan tersebut di lafazkan pada takbir ke?

6. Tuliskan Hadits beserta artinya yang menjelaskan keutamaan umat muslim melaksanakan salat jenazah

7. Pengertian lain dari salat jenazah yang di kerjakan umat muslim tanpa adanya fisik jenazah tersebut karena alasan jenazah tersebut meninggal di tempat yang jauh merupakan salat?

8. Sebutkan tata cara dalam merawat jenazah 9. Apa yang di maksud dengan Ta’ziyyah?

10. Jelaskan tujuan dari di laksanakannya salat jenazah

JAWABAN

1. Berdiri jika mampu.

Takbir 4 kali dengan takbiratul ihram.

Membaca Al Fatihah setelah takbiratul ihram.

Membaca sholawat Nabi setelah takbir kedua.

Mendoakan mayat setelah takbir ketiga dan keempat.

2. Bacaan niat sholat jenazah laki-laki adalah "Usholli 'ala hadzal mayyiti fardhon lillahi ta'ala". Lalu niat sholat jenazah perempuan adalah "Usholli 'ala hadzihil mayyitati fardhon lillahi ta'ala".

(2)

3. Fardhu Kifayah adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam Islam untuk memenuhi tuntutan agama.

4. ٍدّمَحُم ىَلَع ِلَص ُمُهَٰللَا

ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMADIN.

Artinya ; "Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad".

5. Takbir keempat

6. ِهََْيَلَع ْلَََه : َلاَقَف ، اَهْيَلَع َيِلَصُيِل ٍةَزاَنَجِب َيِتُأ ملسو هيلع ا ىلص ّيِبّنلا ّنَأ ، ُهْنَع ُ ّا َيِضَر ، ِعَوْكَلا ِنْب َةَمَلَس ْنَع

ْمُكِبِحاَص ىَلَع اوُلَص َلاَق ْمَعَن اوُلاَق ٍنْيَد ْنَم ِهْيَلَع ْلَه : َلاَقَف ، ىَر ْخُأ ٍةَزاَنَجِب َيِتُأ ّمُث ِهْيَلَع ىّلَصَف َل : اوُلاَق ؟ ٍنْيَد ْنِم – ِهْيَلَع ىّلَصَف ِا َلوُسَر اَي َُهُنْيَد ّيَلَع َةَداَتَق وُبَأ َلاَق

يراخبلا هاور

Dari Salamah bin al-Akwa’ r.a., ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah didatangkan seorang jenazah, agar beliau menshalatinya. Lantas beliau bertanya, ‘Apakah orang ini punya hutang . Mereka menjawab: “Tidak” , maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyolatkan jenazah tersebut. Kemudian didatangkan jenazah yang lain. Beliau bertanya: “ Apakah dia punya hutang. Mereka menjawab:

“ Ya”. Beliau berkata , ‘Shalatkanlah sahabat kalian.’ Abu Qatadah berkata:” Saya yang menanggung hutangnya wahai Rasulullah.”. Lalu beliau menyolatkan jenazah tersebut. (HR. Bukhari).

Hadits ini menjadi dasar hukum melaksanakan shalat jenazah, dan bahwa shalat tersebut hukumnya wajib kifayah. Karena saat itu Rasulullah saw hanya melakukannya untuk seorang jenazah, sementara jenazah yang lain beliau hanya memerintahkan para sahabat untuk melaksanakannya dikarenakan ia mempunyai hutang, sekalipun akhirnya beliau menyolatkannya setelah ada sahabat yang menanggung hutangnya. .

7. Sholat gaib

8. 1). MEMANDIKAN JENAZAH

a. Jenazah dibaringkan di tempat layak yang telah disiapkan, yang terhindar dari hujan, sinar matahari secara langsung dan tertutup sehingga hanya dapat disaksikan oleh orang yang memandikan atau mahramnya.

b. Menanggalkan pakaian jenazah dan menutup bagian aurat jenazah dengan kain.

c. Orang yang memandikan mengenakan sarung tangan serta disunnahkan mencampur air suci untuk memandikan dengan air kapur barus atau daun bidara.

d. Menyiram air ke seluruh badan dari mulai kepala hingga kaki (sebanyak tiga kali atau lebih dalam jumlah ganjil) dengan membasuh anggota badan sebelah kanan terlebih dahulu.

e. Bersihkanlah bagian gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celah jari tangan hingga kaki dan rambutnya.

f. Membersihkan kotoran dan najis yang ada pada tubuh jenazah dengan menekan bagian bawah perut sambil kepala dan badan jenazah diangkat perlahan.

(3)

g. Jenazah diwudhukan seperti akan melaksanakan sholat

h. Badan jenazah yang telah bersih dan sudah diwudhukan kemudian disiram dengan air kapur barus atau wewangian lainnya yang tidak mengandung alkohol dan tentunya halal

2) MENGAFANI JENAZAH a. Jenazah Laki-Laki

- Bentangkan kain satu-satu dan yang terlebar diletakkan di lapisan paling bawah serta menggunakan kapur barus di setiap helainya.

- Mengangkat jenazah tetap dalam keadaan tertutup, letakkan di atas kain kafan lalu beri wewangian.

- Menutup lubang-lubang pada badan jenazah, seperti hidung, telinga, mulut, qubul dan dubur dengan kapas.

- Tutupkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, lalu ujung lembar sebelah kiri.

Kemudian lakukan seperti itu seterusnya selembar demi lembar dengan perlahan.

- Selanjutnya ikatlah dengan tali sebanyak tiga atau lima ikatan.

- Jika jumlah kain kafan yang tersedia tidak cukup untuk menutupi seluruh bagian tubuh, maka Anda dapat menutup kepala dan membiarkan bagian kaki ditutup dengan daun, rumput atau kertas. Jika tidak ada kain kafan sama sekali, maka tutuplah dengan apapun yang bisa menutup auratnya.

b. Jenazah Perempuan

- Lima lembar kain kafan pada jenazah perempuan digunakan untuk satu lembar kain untuk menutupi semua badan, satu lembar untuk kerudung, satu lembar untuk baju kurung, satu lembar untuk menutup pinggang hingga kaki dan satu lembar lainnya untuk menutup pinggul serta paha.

- Setelah siap lima lembar kain kafan tersebut, lalu susunlah masing-masing bagiannya dengan tertib.

- Angkat jenazah dengan keadaan masih tertutup lalu letakkan di atas kain kafan dan berilah wewangian.

- Menutup lubang-lubang pada tubuh seperti pada jenazah laki-laki.

- Bungkus kedua paha jenazah dengan kain lalu pakaikanlah sarung dan baju kurungnya.

- Merapikan rambut dengan menjulurkannya ke belakang dan pakaikanlah kerudung

(4)

- Meletakkan lembar terakhir dengan mengggulung kedua ujung kain, kiri dan kanan ke dalam

- Ikatlah dengan tali.

3) MENSHOLATI JENAZAH a. Niat

b. Takbiratul ihram lalu membaca Q.S Al-Fatihah c. Takbir kedua lalu membaca sholawat nabi SAW

d. Takbir yang ketiga dan diikuti membaca doa sebagai berikut :

Allahummaghfirla-hu warham-hu wa ‘aafi-hi wa’fu ‘an-hu wa akrim nuzula-hu, wa wassi’ madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-i wats tsalji wal barod wa naqqi-hi minal khothoyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danaas, wa abdil-hu daaron khoirom min daari-hi, wa ahlan khoirom min ahli-hi, wa zawjan khoirom min zawji- hi, wa ad-khilkul jannata, wa a’idz-hu min ‘adzabil qobri wa ‘adzabin naar.

e. Takbir keempat membaca doa :

Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu wa laa taftinnaa ba’da-hu waghfir lanaa wa la-hu Untuk jenazah perempuan, kata –hu diganti –haa.

f. Diakhiri dengan membaca salam 4) MENGUBUR JENAZAH

a. Menghindari mengubur jenazah pada tiga waktu yang disarankan, yaitu ketika matahari baru terbit, matahari berada persis di atas kepala atau saat dzuhur tiba dan ketika matahari akan terbenam.

b. Tahapan penguburan jenazah

- Angkat jenazah secara perlahan ke dalam liang kubur

- Masukkan jenazah mulai dari kepala dan lakukan melalui arah kaki atau jika tidak mungkin, boleh dari arah kiblat.

- Letakkan jenazah dalam posisi miring di atas lambung kanan bagian bawah serta dihadapkan ke kiblat.

- Tempelkan pipi dan kaki jenazah ke tanah dengan membuka kain kafan serta tali-tali pengikatnya.

- Ketika menurunkan jenazah, membaca doa

(5)

Bismillāh wa 'alā millati rasūlillāh.

Artinya: “Dengan (menyebut) nama Allah dan berdasarkan millah (ajaran,tuntunan) Rasulullah”

- Setelah jenazah di letakkan di liang lahat serta tali-tali pengikat selain kepala dan kaki dilepas, lalu liang lahat dapat ditutup dengan papa kayu atau bambu dari atas dengan posisi agak menyamping tidak tegak lurus.

- Setelah semuanya sudah dilakukan, maka keluarga dapat mulai menimbun kubur dengan memasukkan tiga genggaman tanah terlebih dahulu lalu ditimbun hingga selesai.

- Meninggikan makam sejengkal sebagai tanda

- Setelah selesai lalu akhiri dengan doa untuk memohon ampunan, rahmat dsb

- Tidak membuat bangunan di atas kuburan, termasuk dari semen, marmer atau batu pualam.

9. Takziah adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengunjungi kerabat dekat atau keluarganya yang tertimpa musibah kematian. Bertakziah atau melayat hukumnya adalah sunnah.

10. mendoakan jenazah seorang muslim baik muslim laki- laki maupun muslim perempuan.

Referensi

Dokumen terkait

Petugas yang memandikan jenazah hendaklah mengenakan lipatan kain pada tangannya atau sarung tangan untuk membersihkan jasad si mayit (membersihkan qubul dan dubur si mayit)

Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan proyek penyediaan kain kafan baik untuk jenazah perempuan maupun laki-laki dan cara pengaplikasiannya adalah sebagai berikut.

Tampilan materi Niat Shoat Perempuan berfungsi untuk menjelaskan dan menampilkan bacaan dan arti dari Niat Sholat Jenazah Perempuan. Gambar 8: Tampilan Materi Niat Sholat

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang bagaimana cara menshalati dan merawat jenazah yang baik dan benar serta sesuai dengan ajaran rasulullah.. Mudah-mudahan

Bagi jenazah perempuan yang kain kafannya 5 lapis, dapat dialokasikan untuk kain kafan dengan rinciannya 2 lapis kain kafan dengan ukuran panjang dan lebar kedua kain kafan

1) Menutupi sekujur tubuhnya dengan kain basahan atau kain panjang. Jadi jenazah tidak boleh dalam keadaan telanjang. 2) Memasang kain sarung tangan bagi

p) Letakan jenasah pada kain kafan sesuai dengan peraturan RS. Ikatkan kasa/verbanatau pengikat yang lain dibawah dagu dan sekitar kepala untuk menjaga agar dagu tetap

 Kain (contohnya bandana, kaus, kerudung, sapu tangan) yang digunakan untuk menutupi hidung dan mulut tidak efektif menyaring abu dibandingkan dengan masker sehingga tidak